Share

117 - Lamaran ala ABG

Penulis: Gauche Diablo
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Kenapa? Kamu nggak takut, kan?” tanya Jay setelah mobil dia hentikan di area bukit pinggir kota. “Tenang aja, ada aku, kok!”

Tatapan mereka saling bertaut dalam keremangan malam, hanya mendapatkan sinar dari rembulan dan bias lampu kota di bawah.

Zafia menampilkan senyumannya sambil kemudian berkata, “Aku nggak takut suasana sepinya. Aku lebih takut sama kamu.”

Mendengar selorohan wanita pujaannya, Jay tertawa ringan.

“Kenapa harus takut sama aku?” Sebuah pertanyaan yang sebenarnya tak perlu ada jawabannya.

Sekaligus tak perlu ditanyakan, tapi Jay suka bermain kata dengan Zafia.

Sedikit memiringkan kepalanya tanpa memudarkan senyuman di wajah cantiknya, Zafia menjawab, “Aku patut takut, dong, ama orang yang bisa mengatur botol sedemikian rupa macam itu boneka marionette-nya.”

Sebuah sindiran yang disampaikan secara halus dan sopan, berbalut pujian secara samar pula. Inilah yang disukai Jay dari Zafia. Wanita itu mampu menyampaikan kalimatnya dengan kesan misterius dan menaikkan adren
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   118 - Pengawal Orang Pacaran

    “Oh? Duit ‘pajak’, yah?” ejek Jay pelan sambil keluar dari mobil. “Tunggu dulu di sini, Fi.”Mana mungkin dia takut pada preman lokal yang hendak mengganggu acara kencannya?Apalagi dia baru saja mengajak Zafia jadian dan belum mendapatkan jawaban dari wanita itu.“Wah, wah ….” Salah satu preman cukup terkejut, tidak menyangka Jay mengatakan itu sambil keluar dari mobil.“Bos, dia nantangin, tuh! Bwa ha ha ha!” Preman lain menertawakan keberanian Jay.Sepertinya mereka kerap ‘beroperasi’ di area itu hanya karena lokasi tersebut sepi dan memiliki panorama indah ketika malam hari. Sangat cocok untuk pasangan yang ingin merasakan suasana romantis sekaligus dramatis.Preman lokal yang berjumlah 9 orang itu terlihat beringas. Untuk orang biasa, pasti menakutkan jika mereka mendekat dan meminta uang. Beda halnya jika itu Jay.“Bukannya menantang,” sah

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   119 - Apa Aku Membuatmu Terkesan?

    "Mereka ada empat mobil." Jay berkata lirih.Dia segera mempercepat laju mobilnya, tatapannya tajam, fokus sepenuhnya pada jalan di depannya.Zafia duduk tenang di sebelahnya, meski situasi mulai menegang. Suara deru mesin mobil-mobil lain yang mengikuti mereka semakin jelas terdengar.“Fi, kayaknya harus ada sedikit extend time untuk kencan kita,” Jay berkata sambil memiringkan kepalanya sedikit ke arah Zafia, tersenyum santai.Zafia tertawa kecil, menanggapi dengan tenang. “Nggak masalah, aku malah senang bisa lebih lama sama kamu.”Jay tersenyum senang, lalu menambah kecepatan mobilnya, melaju menuju area yang dia tahu sepi—daerah yang nantinya akan dikembangkan menjadi smart city. Jalur panjang dan kosong itu sempurna untuk menghadapi situasi ini. Empat mobil yang menguntit mereka mulai lebih agresif, mencoba memepet mereka dari belakang.Jay memutar setirnya dengan lincah, berbelok tajam ke kanan, membuat mobil lawan harus memperlambat lajunya untuk tidak menabrak trotoar. “Merek

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   120 - Kencan Kita Jadi Lebih Gila

    "Rupanya sejak tadi kamu ingin membuatku terkesan, yah?" Zafia menoleh ke Jay diiringi senyuman bidadarinya.Jay tertawa kecil, masih memandang Zafia. "Jadi, berhasil nggak bikin kamu terkesan?" tanyanya dengan nada sedikit menggoda.Zafia menghela napas pura-pura sambil memiringkan kepalanya. "Mungkin kamu butuh lebih dari ini untuk benar-benar bikin aku terkesan, Jay."Mata Jay menyipit, merasa tertantang dengan jawaban Zafia. "Oh ya? Kayaknya aku harus mencoba lebih keras, kalau gitu?"Zafia hanya tersenyum tipis, mata mereka saling bertaut dalam kehangatan. Namun, momen itu tak berlangsung lama. Jay melihat sesuatu di spion, membuat ekspresinya berubah drastis.“Fi, kita dapat tamu baru, nih!” gumam Jay, suaranya serius.Zafia menoleh, melihat enam mobil lain yang datang dari belakang. Mereka bergerak cepat dan langsung berusaha mengepung. “Wah, kali ini lebih banyak dari sebelumnya.”Jay menekan pedal gas, mencoba melarikan diri lagi. "Kayaknya mereka emang bener-bener nggak ingi

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   121 - Cara Melarikan Diri yang Spektakuler

    "Kenapa, Fi? Apakah kamu tidak melihat ini sebagai solusi terbaik kita untuk kabur dari mereka?" Jay menjawab sambil matanya mengerling jenaka.Dia sudah memikirkan ini dan itu, tak mungkin salah perhitungan."Apalagi aku yakin orang-orang itu masih kewalahan naik tangga." Jay menambahkan.Nafas Zafia sedikit terengah, tapi matanya masih tenang dan waspada. Dia memandang ke sekeliling, melihat bahwa tidak ada jalan keluar lagi."Iya, sih. Ini kita di lantai berapa, yah Jay?" tanya Zafia.Yang mengherankan baginya, dia tidak selelah yang dibayangkan ketika berlari naik tangga belasan lantai. Sementara pengejar mereka masih berjuang agar napas tidak putus."Mungkin di lantai 15." Lalu Jay mengangkat cepat bahunya setelah menjawab.Zafia berjalan ke tepian rooftop, menatap ragu ke bawah. Terlalu tinggi untuk melompat, bukan? Memangnya solusi apa yang dibicarakan Jay dengan penuh percaya diri tadi?“Jay, kita terdesak,” ucap Zafia dengan tenang, meski situasi mereka jelas-jelas genting.J

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   122 - Lompatan Super Nekat

    “Me-melompat dari sini?” Zafia makin terkesiap akan jawaban Jay. “Tapi Jay, itu ….”“Gedung di depan sana tidak terlalu jauh jaraknya, kok! Dua gedung yang ini jauh lebih dekat daripada yang sebelumnya. Percaya sama aku, yah Fi!” Jay tersenyum sambil mengedipkan satu matanya ke Zafia.Meski Zafia menyukai hal-hal menantang adrenalin, tapi tak ada dalam bayangannya dia akan melompat dari satu gedung ke gedung lain.Zafia berasumsi bahwa mereka akan melompat bergantian. Ini gila! Dia tak tahu apakah memiliki kemampuan melompat sebaik itu. “Tapi gimana—““Tentu aja kayak tadi, aku akan gendong kamu.” Jay memotong, seakan dia sudah mengerti apa yang hendak diucapkan Zafia.Jay mendekatkan diri ke Zafia sambil tersenyum penuh percaya diri. “Fi, aku bisa gendong kamu kayak sebelumnya, bridal style,” tawarnya, mengingat bagaimana sebelumnya dia membawa Zafia melintasi bahaya.Namun, Zafia ragu. Melihat kondisi rooftop dan jarak yang lumayan jauh ke gedung sebelah, dia khawatir.“Kayaknya ba

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   123 - Ingin Mencuri Start

    “Kalian sudah menemukan siapa dalang di balik mereka?” tanya Jay ke Baskara dan Erlangga.Pagi ini dia sudah bersantai bermandi matahari di taman samping sembari menikmati hamparan hijau nan mahal di sekitarnya.“Sudah, Bos.” Baskara sebagai kepala divisi intelijen mengangguk. “Mereka bawahan Viktor Raditya.”Jay tersenyum sinis ketika mendengarnya.“Sesuai dugaanku,” ucap Jay sambil mendongakkan kepala dan memejamkan mata, menerima sinar hangat mentari menerpa wajahnya.Dia sedang mandi cahaya matahari sembari melakukan ‘senam kebugaran’. Hanya memakai celana pendek ketat, membiarkan otot-ototnya terlihat sambil dia menggerakkan tangan dan kaki ke kanan juga kiri secara perlahan.“Lalu … apa kalian menemukan alasan Viktor menyerangku?” tanya Jay tanpa menghentikan gerakan slow motion-nya. “Ah, biar aku tebak, itu karena Viktor marah komposisi rompi NanoCorium yang dikasi Kalista masih belum sempurna, makanya melampiaskan kekesalannya ke aku karena nggak menemukan Kalista.”Baskara da

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   124 - Cara Menyempurnakan Rompinya

    “Hm? Menyatukannya bersama Carbophene?” Kening Jay berkerut ketika mendengar solusi yang diberikan Haydan.Haydan dan dua lainnya mengangguk.“Kami sudah menelitinya bersama tim Arimbi, dan setuju bahwa komposisi Carbophene sangat tepat untuk dilekatkan ke rompi NanoCorium.” Ghea ikut bicara.Hal tersebut sungguh di luar perkiraan Jay. NanoCorium bersatu dengan Carbophene!“Bagaimana menurutmu, Eldric?” tanya Jay ke Direktur Teknologinya.Sebagai orang yang bertanggung jawab atas pengembangan dan penerapan teknologi perusahaan, Eldric tentu menuangkan opininya.“Saya sudah melihat komposisi kedua bahan itu dan ternyata memang cocok, sangat sesuai untuk diintegrasikan menjadi sebuah produk yang kuat dan jauh lebih baik dari sebelumnya.” Eldric memaparkan pendapat profesionalnya.Karena sudah seperti itu, Jay semakin puas dan mempercayakannya pada mereka.“Lakukan yang terbaik dan berikan hasilnya dalam minggu ini. Aku percaya kalian bisa.” Setelah mengucapkan itu, Jay meminta mereka ke

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   125 - Rabbit dari Benua Timur

    “Di mana titik bertemunya?” tanya Jay pada Erlangga ketika mereka memasuki mobil.Saat ini mereka akan menemui kelompok mafia benua Timur.“Mereka meminta di kapal mereka, tapi saya dan Baskara teguh menginginkan tempat netral. Maka, pelabuhan menjadi pilihannya, Bos.” Erlangga menjawab.Di sebelah Erlangga, ada Atin yang ikut menyertai pertemuan Jay seperti biasa.Mereka datang sebagai PhantomClaw. Dan Jay tentu saja menjadi Jek Jon, lengkap dengan penyamarannya sebagai pria usia paruh baya.“Baiklah.” Jay memejamkan mata sambil merebahkan kepala di sandaran.Di tangannya ada gelas anggur yang dia goyang-goyangkan. Terlihat santai, padahal otaknya terus bekerja keras untuk berpikir akan banyak hal.Jay tiba di sebuah bangunan rumah besar di dekat pelabuhan. Dengan penuh percaya diri, dia memasuki bangunan itu.“Hmh!” Satu anggota dari mafia Timur itu menangkupkan dua tangan pada Jay, memberikan salam soja. Sebuah penyambutan yang cukup sopan.Jay, Erlangga, dan Atin melangkah memasuk

Bab terbaru

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   163 - Anggota Baru PhantomClaw yang Spesial

    “Eh?!” Jay tak siap dengan kecupan Phoenix.Wanita itu bergerak sangat cepat sampai Jay tak berhasil menghindar. Ini benar-benar di luar dugaan Jay.Sedangkan Zafia di samping Jay hanya bisa membelalakkan mata selama sekian detik, tak bisa melakukan apa-apa.“Maafkan sikapku, Nyonya.” Phoenix memberikan salam soja dengan menangkupkan dua tangan di depan tubuh ke Zafia.Dia menggunakan bahasa internasional agar Zafia paham apa yang diucapkannya.Karena sudah begitu, Zafia tersenyum sambil menanggapinya menggunakan bahasa internasional juga, “Tidak mengapa, Nona Phoenix. Tak perlu meminta maaf.”Setelah itu, Jay dan rombongan kecilnya naik ke jet pribadinya. Tak berapa lama kemudian, pintu pesawat pun mulai ditutup dan bergerak di landasan pacu.“Hong’er … kamu menyukainya, bukan?” tanya Dragon di samping putrinya.Phoenix menoleh cepat ke ayahnya, cukup terkejut dengan penilaian Dragon.“Ayah, kecupan tadi itu … bukan mengenai perasaan, tapi … itu memang sudah menjadi perjanjian yang k

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   162 - Membawa Rabbit ke Astronesia

    “Kamu dengar aku, Rabbit? Ikutlah aku ke Astronesia dan menjadi bawahanku!” ulang Jay tanpa menjeda tatapannya ke Rabbit.Mata Rabbit terus tertuju pada Jay dengan tatapan kosong. Di sanalah Jay sedang menggempur kesadaran Rabbit, mengikis logika wanita itu menggunakan sebuah ajian kuat yang dia pelajari dari Atin.Ajian yang mampu membuat orang tunduk dan takluk sepenuhnya. Ajian yang bisa mengambil alih kesadaran orang lain.“Ikut Jay … ke Astronesia … menjadi bawahan … Jay.” Setelah beberapa menit yang terasa sangat panjang bagi mereka bertiga, akhirnya muncullah ucapan tersebut dari Rabbit.Jay tersenyum, lega karena ajiannya berhasil. Tidak sia-sia dia mengorbankan energi kanuragannya sebanyak 50 persen lebih hanya untuk bisa melancarkan ajian ilusi perenggut kesadaran tersebut.Sedangkan Phoenix, dia mengerutkan kening, raut wajahnya menunjukkan ketidakpercayaan atas apa yang dia saksikan di depan mata.“Apa-apaan adikku? Kenapa dia begitu?” tanya Pheonix ke Jay.Ketika lengan J

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   161 - Permintaan yang Keterlaluan

    “Membawa Rabbit ke Astronesia?” Dragon sampai menaikkan kedua alisnya tinggi-tinggi.Pria paruh baya itu tidak menyangka bahwa hal yang diminta darinya dari Jay adalah salah satu putrinya yang kebetulan sedang dihukum.“Benar, Tuan Dragon. Itu pun jika Anda berkenan.” Jay menatap lurus ke mata Dragon.Bahkan Phoenix saja sampai membelalakkan matanya ketika mendengarnya. Berani sekali Jay meminta sesuatu sejauh itu!“Tuan Jay, bukankah permintaan Anda terlalu berlebihan? Kenapa Anda menginginkan anak saya yang itu untuk Anda bawa ke negara Anda?” tanya Dragon sembari menyipitkan matanya.Nada suaranya rendah dan berat, dengan membawa sekilas raut wajah curiga.Supaya tidak menimbulkan asumsi liar dari Dragon, maka Jay lekas mengatakan alasannya. “Tuan Dragon, saya tidak bermaksud ingin menyakiti atau berbuat hal yang sekiranya berlawanan dengan norma. Saya hanya ingin menjadikan dia salah satu anak buah saya. Itu pun jika Anda memperbolehkan.”Mendengar penjelasan dari Jay, Dragon diam

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   160 - Perjuangan Demi untuk yang Pertama Kalinya (18+)

    “Jay!” Zafia terkejut ketika tubuhnya diangkat sang suami dan mulai direbahkan di kasur besar nan mewah di sana.Jay bergerak cekatan melucuti celana jins istrinya, beserta kain segitiga mungil berwarna putih, dan menikmati pemandangan luar biasa indah yang tergolek pasrah di atas ranjang.Mata Zafia basah dengan mulut terbuka sedikit, menimbulkan sensasi birahi tersendiri untuk Jay.“Fi … kamu keterlaluan godain aku kayak gitu.” Jay mulai mengurai semua lapisan pakaiannya sendiri dan menjatuhkan secara sembarangan di lantai.Dia sudah tak sabar ingin menjadikan Zafia miliknya, utuh dan sempurna.“Hi hi! Aku ingin belajar menggoda kamu, Jay.” Zafia tersenyum binal sambil menggigit jarinya. Mata mengerling nakal ke Jay. "Gimana? Apakah udah lulus?"Yang membuat jantung Jay serasa digedor palu Thor, ketika Zafia membuka kedua kakinya dan memperlihatkan keutuhan dari surga dunia pada Jay, meski kemudian dia merayapkan tangan untuk menutupi lembah suburnya, menaikkan rasa penasaran Jay.“

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   159 - Kerinduan Mendera (18+)

    “Zafia?” Betapa terkejutnya Jay ketika mendengar nama istrinya disebutkan.Karena Dragon menghargai Jay, maka Zafia tentu saja diizinkan masuk ke ruangan.“Silakan, Nona.” Pelayan membungkuk, mempersilakan Zafia masuk.Ketika Jay melihat kedatangan istrinya yang dirindukan, dia langsung maju. “Fi ….” Kemudian dia memeluk erat Zafia.Sebenarnya Zafia sudah bersiap untuk bertempur mati-matian andaikan memang diharuskan jika dia dipersulit bertemu Jay.“Jay ….” Zafia membalas pelukan erat suaminya. Matanya terpejam dengan pelupuknya basah oleh air mata.Dia lega, sangat lega karena ternyata Jay baik-baik saja, tidak terluka ataupun tersandera.Setelah pelukan itu diurai satu sama lain, Jay memperkenalkan Zafia. “Tuan Dragon, Phoenix, perkenalkan … ini istriku, Zafia.”Ada kilat keterkejutan di mata Phoenix, meski setelah itu reda dengan cepat.“Wah, selamat datang kepada Nyonya Jay.” Dragon menyambut disertai senyuman.Atas kuasa Dragon, Jay dan Zafia diberikan kamar tamu yang layak. Bag

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   158 - Akhir dari Tiger dan Rabbit

    “Ayah!” jerit Phoenix.Sayang sekali, Phoenix terlalu jauh untuk menjangkau ayahnya.Burfhh!Sebuah sapuan energi kuat melanda tubuh Tiger, menyebabkan dia terpental cukup jauh ke belakang. Ternyata itu Jay yang menghantamkan energi kanuragannya ke Tiger.“Buhaahh!” Tiger berteriak kaget.Brakk!Tiger jatuh dengan kedua lutut terlebih dahulu mendarat ke lantai dengan keras.“Arrghhh!” Tiger meraung kesakitan disertai bunyi retakan renyah di bagian kedua lututnya.Di saat dia sedang dalam kondisi paling lemah karena belum pulihnya energi tenaga dalam dia, justru mendapatkan tragedi pada lututnya.“Hui’er!” seru Dragon pada putranya dengan mata melebar.Dia lekas mendekat ke Tiger dengan raut wajah cemas. Putra tercinta mengalami keretakan tulang di kedua lutut, akan sesakit apa itu?“Arrghhh! Sialan kalian semua! Jek, awas saja kamu! Akan kubuat NeoTech milikmu hancur! Arghhh! Kultivasiku! Dantianku pecah! Arghhh!” Tiger berteriak-teriak penuh amarah.Dia menatap nyalang ke Jay yang be

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   157 - Seorang Ayah Tetaplah Seorang Ayah

    Jay paham dan menebaskan telapak tangannya di udara, seakan memutus sesuatu.Swuung!Dari atas, tiba-tiba saja muncul sebuah jaring yang jatuh di atas Tiger, sedangkan Phoenix sudah menyingkir.“Apa maksudmu ini?” Tiger marah karena sadar bahwa itu jaring khusus pelemah tenaga dalam.Ini sama halnya dengan jarum yang diterima Jay sebelumnya, hanya saja kekuatan pelemahannya lebih kuat sehingga Tiger yang sudah kalah dominasi, semakin tak berdaya.“Kamu harus menerima hukuman mati, Tiger!” seru Phoenix.Meski Tiger merupakan half brother dia, tapi apa yang sudah dilakukan Tiger sudah terlalu jauh untuk bisa dimaafkan.Sementara, Rabbit yang sedang bertarung melawan Jay, melihat kakak tercintanya terkena jaring pelemah tenaga dalam. “Kakak!” serunya.Rabbit menembakkan energinya untuk bisa terlepas dari dominasi Jay. Dia bermaksud ingin menolong kakaknya.“Argh!” Rabbit berteriak ketika mendadak saja kakinya terjerat sesuatu. “Sialan!”Dia berteriak ketika menyadari bahwa ada tali energ

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   156 - Bangkit dari Kematian dan Menjadi Drama Keluarga

    Rabbit mendekat dan ikut berbicara, “Ayah, jangan salahkan kami. Jangan bilang kami kejam karena meracuni Ayah, yah! Ini semua karena kebodohan Ayah sendiri. Sudah jelas Kak Tiger lebih hebat dan lebih mampu mengurus organisasimu, tapi Ayah justru melimpahkan kuasa penerus ke wanita sialan itu.”Dengan lancarnya, Rabbit mengakui dosanya di depan Dragon.“Ayah, jangan khawatir, kalau kamu kesepian di alam baka, aku akan mengirim si sialan anak jalang itu untuk menemanimu.” Kemudian Tiger terkekeh.Dia benar-benar menyampaikan semua kejahatannya di hadapan Dragon, bahkan tersirat mengenai rencana hendak membunuh Phoenix pula. Sedangkan Rabbit tertawa kecil di sebelah kakaknya.Yang mengejutkan, mendadak saja mereka saling tatap dan kemudian berciuman mesra seakan itu bukan hal aneh lagi bagi mereka. Tiger mndekap erat pinggang adiknya.Sedangkan Rabbit mengalungkan lengannya ke leher kakaknya dengan sikap manja agresifnya.“Kamu sepertinya sudah melupakan kakakmu ini, bermain dengan bud

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   155 - Ayo Bermain dengan Harimau!

    “Satu hal penting lainnya, Tuan Dragon … bahwa Anda patut waspada terhadap putra Anda, Tiger.” Jay tidak menahan diri dari menyampaikan informasi ini.Mata Dragon menyala akan keterkejutan. Mana pernah dia menyangka bahwa dia diminta waspada pada salah satu anaknya?!“Tuan Jay dari Astronesia, bukankah Anda sudah keterlaluan, hanya karena Tiger menindasmu?” Suara berat Dragon keluar disertai wajah curiganya.“Ayah, aku sudah melihat memorinya ketika dia menguping pembicaraan Tiger dengan pelayanku yang berkhianat.Kemudian, Phoenix menceritakan apa yang dia dengar dari berbagi ingatan dengan Jay. Raut wajah Dragon semakin terkejut atas apa yang dituturkan putrinya.Rasanya Dragon tidak ingin percaya tapi ketika putrinya ini sudah meyakini sesuatu hal, tak ada alasan baginya untuk menyangsikannya. Phoenix merupakan orang yang paling teliti dan bisa diandalkan dari semua orang di sekelilingnya. Itulah kenapa Dragon memilih Phoenix menjadi penerusnya.Dragon mengembuskan napas panjang se

DMCA.com Protection Status