Beranda / Urban / Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa / 124 - Cara Menyempurnakan Rompinya

Share

124 - Cara Menyempurnakan Rompinya

Penulis: Gauche Diablo
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Hm? Menyatukannya bersama Carbophene?” Kening Jay berkerut ketika mendengar solusi yang diberikan Haydan.

Haydan dan dua lainnya mengangguk.

“Kami sudah menelitinya bersama tim Arimbi, dan setuju bahwa komposisi Carbophene sangat tepat untuk dilekatkan ke rompi NanoCorium.” Ghea ikut bicara.

Hal tersebut sungguh di luar perkiraan Jay. NanoCorium bersatu dengan Carbophene!

“Bagaimana menurutmu, Eldric?” tanya Jay ke Direktur Teknologinya.

Sebagai orang yang bertanggung jawab atas pengembangan dan penerapan teknologi perusahaan, Eldric tentu menuangkan opininya.

“Saya sudah melihat komposisi kedua bahan itu dan ternyata memang cocok, sangat sesuai untuk diintegrasikan menjadi sebuah produk yang kuat dan jauh lebih baik dari sebelumnya.” Eldric memaparkan pendapat profesionalnya.

Karena sudah seperti itu, Jay semakin puas dan mempercayakannya pada mereka.

“Lakukan yang terbaik dan berikan hasilnya dalam minggu ini. Aku percaya kalian bisa.” Setelah mengucapkan itu, Jay meminta mereka ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   125 - Rabbit dari Benua Timur

    “Di mana titik bertemunya?” tanya Jay pada Erlangga ketika mereka memasuki mobil.Saat ini mereka akan menemui kelompok mafia benua Timur.“Mereka meminta di kapal mereka, tapi saya dan Baskara teguh menginginkan tempat netral. Maka, pelabuhan menjadi pilihannya, Bos.” Erlangga menjawab.Di sebelah Erlangga, ada Atin yang ikut menyertai pertemuan Jay seperti biasa.Mereka datang sebagai PhantomClaw. Dan Jay tentu saja menjadi Jek Jon, lengkap dengan penyamarannya sebagai pria usia paruh baya.“Baiklah.” Jay memejamkan mata sambil merebahkan kepala di sandaran.Di tangannya ada gelas anggur yang dia goyang-goyangkan. Terlihat santai, padahal otaknya terus bekerja keras untuk berpikir akan banyak hal.Jay tiba di sebuah bangunan rumah besar di dekat pelabuhan. Dengan penuh percaya diri, dia memasuki bangunan itu.“Hmh!” Satu anggota dari mafia Timur itu menangkupkan dua tangan pada Jay, memberikan salam soja. Sebuah penyambutan yang cukup sopan.Jay, Erlangga, dan Atin melangkah memasuk

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   126 - Sepertinya Kita Berjodoh

    Jay terkekeh ringan sebelum berkata, “Sayangnya, aku bukan orang yang murah hati. Aku egois dan suka memonopoli.”Tatapannya mengerling tajam namun salah satu sudut bibirnya melengkung sedikit ke atas, menunjukkan senyum diagonalnya.“Wah, sepertinya kita berjodoh, karena aku juga egois dan suka memonopoli,” tukas Rabbit dengan wajah antusias.Jelas terlihat bahwa Rabbit tidak ingin menyerah.“Sayang sekali aku nggak tertarik menjadi jodohmu. Kalau rompi itu yang kamu mau, maka aku hanya bisa menyarankan kamu kembali ke kapalmu dan katakan ke kakakmu, bahwa aku orang yang sulit jika itu mengenai produk terbaikku,” tegas Jay.Rasanya sudah tak ada lagi yang perlu dibicarakan jika itu mengenai rompi NanoCorium-Carbophene dia. Baginya, itu adalah salah satu dari masterpiece miliknya.Kalau satu saja rompi itu jatuh ke tangan Rabbit, pasti kelompok mereka akan segera mengurai semua komponennya dan membuat tiruannya yang nyaris sama. Bahkan melebihi rompi milik Viktor.Rabbit juga menyerin

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   127 - Kamu Menyukai Kakiku, Jek?

    Jay mengerutkan kening dengan pandangan semakin menajam ke Rabbit. “Baguslah! Dengan begitu, aku nggak dikatakan menindas wanita.”Dia juga mulai mengerahkan energi kanuragannya sembari berdiri tak jauh dari Rabbit.“Bukankah tadi kamu ngomong kalau gender sudah hilang kalau di medan pertarungan, Jek? Jadi sekarang kamu memandang aku sebagai wanita?” Lalu Rabbit terkekeh.Hingga telapak tangan Rabbit didorong maju ke Jay dan energi angin yang tajam terarah ke Jay.“Hmph!” Jay bergegas menahan dengan perisai kanuragannya sehingga bisa meminimalkan kerusakan yang diakibatkan energi angin tadi.Namun, Rabbit belum berhenti menggempur Jay menggunakan ilmu tenaga dalamnya.“Coba ini, Jek!” Rabbit berseru.Kali ini dia mendorongkan kedua tangannya ke depan, dan Jay bisa melihat dengan mata kanuragannya bahwa ada puluhan bilah tajam dari angin energi yang ditembakkan Rabbit.“Sial!” geram Jay sambil menggerakkan tangannya membentuk lingkaran untuk menghalau.Sementara itu, di luar ruangan, s

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   128 - Menjadi Korban Penculikan?

    “Jarum … penghilang energi tenaga dalam ….” Suara Jay berubah lemah ketika tubuhnya juga ikut melemah.Tidak, ini bukan sekedar penghilang energi tenaga dalam, tapi juga pelemah otot. Jay bisa merasakan itu.Dia menjadi semakin lemah dan tak bertenaga.* * *“Urgh ….” Jay menggumam pelan sambil mencoba menggerakkan tubuhnya.Dia membuka mata dengan pandangan buram. Lalu merasakan getaran lembut di bawah tubuhnya, dengan cepat menyadari bahwa dia terbaring di kasur beralaskan dipan kayu yang kokoh dan seolah bergerak bagaikan diayun-ayun sangat lembut.“Ini … laut?!” bisiknya pelan dengan mata terbelalak kaget.Saat kesadarannya perlahan pulih, Jay bisa mengenali bau asin khas laut. Suara ombak beradu dengan lambung kapal menguatkan kesadarannya, bahwa dia memang berada di sebuah kapal. “Ah, akhirnya kamu bangun juga!” Suara lembut namun penuh ironi itu menyapa dari dekat.Jay mencoba bangkit, tapi tubuhnya terasa sangat lemah. Dia memandang ke asal suara dan menemukan Rabbit berdiri

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   129 - Aku Semakin Menginginkanmu

    “Hentikan ….” Jay berbisik lirih.Kewarasannya mulai goyah akibat aroma aneh yang masuk ke hidungnya. Dia berjuang untuk tetap berpegang pada akal sehatnya.“Tidak mau ….” Rabbit balas berbisik tanpa mengurangi jarak antara mereka.Dia semakin mendekatkan wajahnya ke Jay, memanggil namanya dengan nada lembut, namun penuh kepemilikan. “Jek…” bisiknya di dekat telinganya, sengaja menggunakan nama panggilan akrab seolah keduanya telah memiliki hubungan yang intim.Jay merasakan napas Rabbit di kulitnya, aroma yang memabukkan dan lembut, seperti parfum yang mahal namun menyimpan ancaman tersembunyi.“Huummchh ….”Tanpa peringatan, Rabbit menyatukan bibirnya ke bibir Jay, mencium dengan lembut, penuh kepastian dan sedikit ketenangan.Namun, perlahan, kecupan itu berubah menjadi agresif, mendominasi, seolah mencerminkan niat Rabbit yang menginginkan penaklukan sepenuhnya atas pria di hadapannya.“Anhh … Jek … urrmmfsshh!”Tangan Rabbit mulai bergerak, membelai leher Jay, merasakan denyut nad

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   130 - Merasa Bersalah pada Zafia

    “Kamu … bajingan!” maki Jay ketika dia kesulitan menghalau kepala Rabbit di pangkal pahanya.Rabbit tidak menggubris makian Jay. Mulutnya terus mengisap-isap di selatan sana seraya lidahnya sesekali akan bergulir nakal di puncak pusaka itu.“Hrrkkhh ….” Jay berjuang sekuat tenaga melawan gejolak yang bangkit.Dia tak berdaya, sadar bahwa makanan yang disantap satu jam lalu dibubuhi sesuatu sehingga dia kembali lemah tanpa tenaga. Padahal, tadi sore dia mulai mendapatkan tenaganya meski 40 persen.Kini dia seakan kembali ke titik nol. Benaknya terus memaki Rabbit dengan berbagai kata-kata kotor.“Anghh … Jek … sepertinya milikmu jauh lebih jujur ketimbang mulutmu.” Rabbit menengadah dan tertawa nakal. “Mungkin mulutmu harus kuberi pelajaran biar lebih disiplin. Hi hi!”Usai mengatakan itu, Rabbit mendorong Jay sehingga rebah di kasur tanpa daya. Dengan telentangnya Jay, itu semakin memudahkan Rabbit untuk lebih menggila.“Wanita brengsek!” maki Jay tanpa ditahan.Sorot matanya menampil

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   131 - Mengembalikan Jarum Laknat Padamu!

    “Jek! Jangan pergi!” teriak Rabbit sambil mengejar perahu yang membawa Jay.Namun, mana mungkin Jay tidak melakukan apa pun demi kebebasannya?“Aku bukan budakmu!” geram Jay.Ketika Rabbit menggunakan ilmu meringankan tubuh—biasa disebut Qing Gong dibacanya chingkung, atau Ginkang dalam dialek Hokkian—untuk bisa menapak di permukaan air, Jay menggunakan energi kanuragannya melepaskan dua jarum pelemah energi tenaga dalam.Zapp! Zapp!“Arghh!” Rabbit benar-benar tidak menduga dia akan diberi serangan balik dengan jarum-jarumnya sendiri.Karena tak sempat mengindar, maka kedua jarum itu menancap dan bertahan di tubuh Rabbit.“Urgh!” Rabbit langsung lemah dan tercebur ke dalam laut.Anak buahnya bergegas menyelamatkan Rabbit dengan berbagai cara, sehingga mereka terpaksa membiarkan Jay melenggang pergi dari sana.“He he ….” Jay terkekeh senang. “Aku kembalikan itu padamu!” teriaknya.Upayanya membebaskan diri dari cengkeraman Rabbit, berhasil dengan lancar, bahkan bisa ‘mengembalikan’ ja

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   132 - Memberi Nama Sesuai Kearifan Lokal

    “Hatchiihh!” Rabbit bersin di kapalnya.Sambil mengusap hidung yang mendadak gatal, dia memikirkan Jay.“Hmph! Liat aja nanti kamu, Jek! Akan aku bikin kamu tekuk lutut pasrah menginginkan aku!”Kepalan tangan Rabbit menggebrak pelan meja kayu di depannya.Brakk!Meja kayu tebal itu pun seketika hancur terbelah menjadi 5 bagian meski Rabbit hanya menggebrak ringan.---Di markas PhantomClaw, usai mandi dan terasa jauh lebih segar juga ‘bersih’, Jay duduk di meja kerjanya sambil menatap file berisi laporan mengenai rompi terbarunya.“Pak Atin, apakah Ghea dan tim ilmuwan kita udah memberi nama untuk rompi ini?” tanya Jay sambil matanya masih lekat fokus ke berkas di depannya.Dia lupa bahwa rompi itu sampai sekarang belum memiliki nama resmi.“Belum, Jek. Tentunya kamu yang berwenang memberikan nama untuk produkmu, bukan?” Atin menjawab.Kepala Jay terangguk-angguk mendengar jawaban Atin. Dia mulai mendongak dan berpikir sejenak.“Hm, untuk bahan dengan Carbophene yang itu, kita sudah

Bab terbaru

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   163 - Anggota Baru PhantomClaw yang Spesial

    “Eh?!” Jay tak siap dengan kecupan Phoenix.Wanita itu bergerak sangat cepat sampai Jay tak berhasil menghindar. Ini benar-benar di luar dugaan Jay.Sedangkan Zafia di samping Jay hanya bisa membelalakkan mata selama sekian detik, tak bisa melakukan apa-apa.“Maafkan sikapku, Nyonya.” Phoenix memberikan salam soja dengan menangkupkan dua tangan di depan tubuh ke Zafia.Dia menggunakan bahasa internasional agar Zafia paham apa yang diucapkannya.Karena sudah begitu, Zafia tersenyum sambil menanggapinya menggunakan bahasa internasional juga, “Tidak mengapa, Nona Phoenix. Tak perlu meminta maaf.”Setelah itu, Jay dan rombongan kecilnya naik ke jet pribadinya. Tak berapa lama kemudian, pintu pesawat pun mulai ditutup dan bergerak di landasan pacu.“Hong’er … kamu menyukainya, bukan?” tanya Dragon di samping putrinya.Phoenix menoleh cepat ke ayahnya, cukup terkejut dengan penilaian Dragon.“Ayah, kecupan tadi itu … bukan mengenai perasaan, tapi … itu memang sudah menjadi perjanjian yang k

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   162 - Membawa Rabbit ke Astronesia

    “Kamu dengar aku, Rabbit? Ikutlah aku ke Astronesia dan menjadi bawahanku!” ulang Jay tanpa menjeda tatapannya ke Rabbit.Mata Rabbit terus tertuju pada Jay dengan tatapan kosong. Di sanalah Jay sedang menggempur kesadaran Rabbit, mengikis logika wanita itu menggunakan sebuah ajian kuat yang dia pelajari dari Atin.Ajian yang mampu membuat orang tunduk dan takluk sepenuhnya. Ajian yang bisa mengambil alih kesadaran orang lain.“Ikut Jay … ke Astronesia … menjadi bawahan … Jay.” Setelah beberapa menit yang terasa sangat panjang bagi mereka bertiga, akhirnya muncullah ucapan tersebut dari Rabbit.Jay tersenyum, lega karena ajiannya berhasil. Tidak sia-sia dia mengorbankan energi kanuragannya sebanyak 50 persen lebih hanya untuk bisa melancarkan ajian ilusi perenggut kesadaran tersebut.Sedangkan Phoenix, dia mengerutkan kening, raut wajahnya menunjukkan ketidakpercayaan atas apa yang dia saksikan di depan mata.“Apa-apaan adikku? Kenapa dia begitu?” tanya Pheonix ke Jay.Ketika lengan J

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   161 - Permintaan yang Keterlaluan

    “Membawa Rabbit ke Astronesia?” Dragon sampai menaikkan kedua alisnya tinggi-tinggi.Pria paruh baya itu tidak menyangka bahwa hal yang diminta darinya dari Jay adalah salah satu putrinya yang kebetulan sedang dihukum.“Benar, Tuan Dragon. Itu pun jika Anda berkenan.” Jay menatap lurus ke mata Dragon.Bahkan Phoenix saja sampai membelalakkan matanya ketika mendengarnya. Berani sekali Jay meminta sesuatu sejauh itu!“Tuan Jay, bukankah permintaan Anda terlalu berlebihan? Kenapa Anda menginginkan anak saya yang itu untuk Anda bawa ke negara Anda?” tanya Dragon sembari menyipitkan matanya.Nada suaranya rendah dan berat, dengan membawa sekilas raut wajah curiga.Supaya tidak menimbulkan asumsi liar dari Dragon, maka Jay lekas mengatakan alasannya. “Tuan Dragon, saya tidak bermaksud ingin menyakiti atau berbuat hal yang sekiranya berlawanan dengan norma. Saya hanya ingin menjadikan dia salah satu anak buah saya. Itu pun jika Anda memperbolehkan.”Mendengar penjelasan dari Jay, Dragon diam

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   160 - Perjuangan Demi untuk yang Pertama Kalinya (18+)

    “Jay!” Zafia terkejut ketika tubuhnya diangkat sang suami dan mulai direbahkan di kasur besar nan mewah di sana.Jay bergerak cekatan melucuti celana jins istrinya, beserta kain segitiga mungil berwarna putih, dan menikmati pemandangan luar biasa indah yang tergolek pasrah di atas ranjang.Mata Zafia basah dengan mulut terbuka sedikit, menimbulkan sensasi birahi tersendiri untuk Jay.“Fi … kamu keterlaluan godain aku kayak gitu.” Jay mulai mengurai semua lapisan pakaiannya sendiri dan menjatuhkan secara sembarangan di lantai.Dia sudah tak sabar ingin menjadikan Zafia miliknya, utuh dan sempurna.“Hi hi! Aku ingin belajar menggoda kamu, Jay.” Zafia tersenyum binal sambil menggigit jarinya. Mata mengerling nakal ke Jay. "Gimana? Apakah udah lulus?"Yang membuat jantung Jay serasa digedor palu Thor, ketika Zafia membuka kedua kakinya dan memperlihatkan keutuhan dari surga dunia pada Jay, meski kemudian dia merayapkan tangan untuk menutupi lembah suburnya, menaikkan rasa penasaran Jay.“

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   159 - Kerinduan Mendera (18+)

    “Zafia?” Betapa terkejutnya Jay ketika mendengar nama istrinya disebutkan.Karena Dragon menghargai Jay, maka Zafia tentu saja diizinkan masuk ke ruangan.“Silakan, Nona.” Pelayan membungkuk, mempersilakan Zafia masuk.Ketika Jay melihat kedatangan istrinya yang dirindukan, dia langsung maju. “Fi ….” Kemudian dia memeluk erat Zafia.Sebenarnya Zafia sudah bersiap untuk bertempur mati-matian andaikan memang diharuskan jika dia dipersulit bertemu Jay.“Jay ….” Zafia membalas pelukan erat suaminya. Matanya terpejam dengan pelupuknya basah oleh air mata.Dia lega, sangat lega karena ternyata Jay baik-baik saja, tidak terluka ataupun tersandera.Setelah pelukan itu diurai satu sama lain, Jay memperkenalkan Zafia. “Tuan Dragon, Phoenix, perkenalkan … ini istriku, Zafia.”Ada kilat keterkejutan di mata Phoenix, meski setelah itu reda dengan cepat.“Wah, selamat datang kepada Nyonya Jay.” Dragon menyambut disertai senyuman.Atas kuasa Dragon, Jay dan Zafia diberikan kamar tamu yang layak. Bag

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   158 - Akhir dari Tiger dan Rabbit

    “Ayah!” jerit Phoenix.Sayang sekali, Phoenix terlalu jauh untuk menjangkau ayahnya.Burfhh!Sebuah sapuan energi kuat melanda tubuh Tiger, menyebabkan dia terpental cukup jauh ke belakang. Ternyata itu Jay yang menghantamkan energi kanuragannya ke Tiger.“Buhaahh!” Tiger berteriak kaget.Brakk!Tiger jatuh dengan kedua lutut terlebih dahulu mendarat ke lantai dengan keras.“Arrghhh!” Tiger meraung kesakitan disertai bunyi retakan renyah di bagian kedua lututnya.Di saat dia sedang dalam kondisi paling lemah karena belum pulihnya energi tenaga dalam dia, justru mendapatkan tragedi pada lututnya.“Hui’er!” seru Dragon pada putranya dengan mata melebar.Dia lekas mendekat ke Tiger dengan raut wajah cemas. Putra tercinta mengalami keretakan tulang di kedua lutut, akan sesakit apa itu?“Arrghhh! Sialan kalian semua! Jek, awas saja kamu! Akan kubuat NeoTech milikmu hancur! Arghhh! Kultivasiku! Dantianku pecah! Arghhh!” Tiger berteriak-teriak penuh amarah.Dia menatap nyalang ke Jay yang be

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   157 - Seorang Ayah Tetaplah Seorang Ayah

    Jay paham dan menebaskan telapak tangannya di udara, seakan memutus sesuatu.Swuung!Dari atas, tiba-tiba saja muncul sebuah jaring yang jatuh di atas Tiger, sedangkan Phoenix sudah menyingkir.“Apa maksudmu ini?” Tiger marah karena sadar bahwa itu jaring khusus pelemah tenaga dalam.Ini sama halnya dengan jarum yang diterima Jay sebelumnya, hanya saja kekuatan pelemahannya lebih kuat sehingga Tiger yang sudah kalah dominasi, semakin tak berdaya.“Kamu harus menerima hukuman mati, Tiger!” seru Phoenix.Meski Tiger merupakan half brother dia, tapi apa yang sudah dilakukan Tiger sudah terlalu jauh untuk bisa dimaafkan.Sementara, Rabbit yang sedang bertarung melawan Jay, melihat kakak tercintanya terkena jaring pelemah tenaga dalam. “Kakak!” serunya.Rabbit menembakkan energinya untuk bisa terlepas dari dominasi Jay. Dia bermaksud ingin menolong kakaknya.“Argh!” Rabbit berteriak ketika mendadak saja kakinya terjerat sesuatu. “Sialan!”Dia berteriak ketika menyadari bahwa ada tali energ

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   156 - Bangkit dari Kematian dan Menjadi Drama Keluarga

    Rabbit mendekat dan ikut berbicara, “Ayah, jangan salahkan kami. Jangan bilang kami kejam karena meracuni Ayah, yah! Ini semua karena kebodohan Ayah sendiri. Sudah jelas Kak Tiger lebih hebat dan lebih mampu mengurus organisasimu, tapi Ayah justru melimpahkan kuasa penerus ke wanita sialan itu.”Dengan lancarnya, Rabbit mengakui dosanya di depan Dragon.“Ayah, jangan khawatir, kalau kamu kesepian di alam baka, aku akan mengirim si sialan anak jalang itu untuk menemanimu.” Kemudian Tiger terkekeh.Dia benar-benar menyampaikan semua kejahatannya di hadapan Dragon, bahkan tersirat mengenai rencana hendak membunuh Phoenix pula. Sedangkan Rabbit tertawa kecil di sebelah kakaknya.Yang mengejutkan, mendadak saja mereka saling tatap dan kemudian berciuman mesra seakan itu bukan hal aneh lagi bagi mereka. Tiger mndekap erat pinggang adiknya.Sedangkan Rabbit mengalungkan lengannya ke leher kakaknya dengan sikap manja agresifnya.“Kamu sepertinya sudah melupakan kakakmu ini, bermain dengan bud

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   155 - Ayo Bermain dengan Harimau!

    “Satu hal penting lainnya, Tuan Dragon … bahwa Anda patut waspada terhadap putra Anda, Tiger.” Jay tidak menahan diri dari menyampaikan informasi ini.Mata Dragon menyala akan keterkejutan. Mana pernah dia menyangka bahwa dia diminta waspada pada salah satu anaknya?!“Tuan Jay dari Astronesia, bukankah Anda sudah keterlaluan, hanya karena Tiger menindasmu?” Suara berat Dragon keluar disertai wajah curiganya.“Ayah, aku sudah melihat memorinya ketika dia menguping pembicaraan Tiger dengan pelayanku yang berkhianat.Kemudian, Phoenix menceritakan apa yang dia dengar dari berbagi ingatan dengan Jay. Raut wajah Dragon semakin terkejut atas apa yang dituturkan putrinya.Rasanya Dragon tidak ingin percaya tapi ketika putrinya ini sudah meyakini sesuatu hal, tak ada alasan baginya untuk menyangsikannya. Phoenix merupakan orang yang paling teliti dan bisa diandalkan dari semua orang di sekelilingnya. Itulah kenapa Dragon memilih Phoenix menjadi penerusnya.Dragon mengembuskan napas panjang se

DMCA.com Protection Status