Beranda / Urban / Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa / 127 - Kamu Menyukai Kakiku, Jek?

Share

127 - Kamu Menyukai Kakiku, Jek?

Penulis: Gauche Diablo
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-28 12:54:45

Jay mengerutkan kening dengan pandangan semakin menajam ke Rabbit. “Baguslah! Dengan begitu, aku nggak dikatakan menindas wanita.”

Dia juga mulai mengerahkan energi kanuragannya sembari berdiri tak jauh dari Rabbit.

“Bukankah tadi kamu ngomong kalau gender sudah hilang kalau di medan pertarungan, Jek? Jadi sekarang kamu memandang aku sebagai wanita?” Lalu Rabbit terkekeh.

Hingga telapak tangan Rabbit didorong maju ke Jay dan energi angin yang tajam terarah ke Jay.

“Hmph!” Jay bergegas menahan dengan perisai kanuragannya sehingga bisa meminimalkan kerusakan yang diakibatkan energi angin tadi.

Namun, Rabbit belum berhenti menggempur Jay menggunakan ilmu tenaga dalamnya.

“Coba ini, Jek!” Rabbit berseru.

Kali ini dia mendorongkan kedua tangannya ke depan, dan Jay bisa melihat dengan mata kanuragannya bahwa ada puluhan bilah tajam dari angin energi yang ditembakkan Rabbit.

“Sial!” geram Jay sambil menggerakkan tangannya membentuk lingkaran untuk menghalau.

Sementara itu, di luar ruangan, s
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   128 - Menjadi Korban Penculikan?

    “Jarum … penghilang energi tenaga dalam ….” Suara Jay berubah lemah ketika tubuhnya juga ikut melemah.Tidak, ini bukan sekedar penghilang energi tenaga dalam, tapi juga pelemah otot. Jay bisa merasakan itu.Dia menjadi semakin lemah dan tak bertenaga.* * *“Urgh ….” Jay menggumam pelan sambil mencoba menggerakkan tubuhnya.Dia membuka mata dengan pandangan buram. Lalu merasakan getaran lembut di bawah tubuhnya, dengan cepat menyadari bahwa dia terbaring di kasur beralaskan dipan kayu yang kokoh dan seolah bergerak bagaikan diayun-ayun sangat lembut.“Ini … laut?!” bisiknya pelan dengan mata terbelalak kaget.Saat kesadarannya perlahan pulih, Jay bisa mengenali bau asin khas laut. Suara ombak beradu dengan lambung kapal menguatkan kesadarannya, bahwa dia memang berada di sebuah kapal. “Ah, akhirnya kamu bangun juga!” Suara lembut namun penuh ironi itu menyapa dari dekat.Jay mencoba bangkit, tapi tubuhnya terasa sangat lemah. Dia memandang ke asal suara dan menemukan Rabbit berdiri

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   129 - Aku Semakin Menginginkanmu

    “Hentikan ….” Jay berbisik lirih.Kewarasannya mulai goyah akibat aroma aneh yang masuk ke hidungnya. Dia berjuang untuk tetap berpegang pada akal sehatnya.“Tidak mau ….” Rabbit balas berbisik tanpa mengurangi jarak antara mereka.Dia semakin mendekatkan wajahnya ke Jay, memanggil namanya dengan nada lembut, namun penuh kepemilikan. “Jek…” bisiknya di dekat telinganya, sengaja menggunakan nama panggilan akrab seolah keduanya telah memiliki hubungan yang intim.Jay merasakan napas Rabbit di kulitnya, aroma yang memabukkan dan lembut, seperti parfum yang mahal namun menyimpan ancaman tersembunyi.“Huummchh ….”Tanpa peringatan, Rabbit menyatukan bibirnya ke bibir Jay, mencium dengan lembut, penuh kepastian dan sedikit ketenangan.Namun, perlahan, kecupan itu berubah menjadi agresif, mendominasi, seolah mencerminkan niat Rabbit yang menginginkan penaklukan sepenuhnya atas pria di hadapannya.“Anhh … Jek … urrmmfsshh!”Tangan Rabbit mulai bergerak, membelai leher Jay, merasakan denyut nad

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   130 - Merasa Bersalah pada Zafia

    “Kamu … bajingan!” maki Jay ketika dia kesulitan menghalau kepala Rabbit di pangkal pahanya.Rabbit tidak menggubris makian Jay. Mulutnya terus mengisap-isap di selatan sana seraya lidahnya sesekali akan bergulir nakal di puncak pusaka itu.“Hrrkkhh ….” Jay berjuang sekuat tenaga melawan gejolak yang bangkit.Dia tak berdaya, sadar bahwa makanan yang disantap satu jam lalu dibubuhi sesuatu sehingga dia kembali lemah tanpa tenaga. Padahal, tadi sore dia mulai mendapatkan tenaganya meski 40 persen.Kini dia seakan kembali ke titik nol. Benaknya terus memaki Rabbit dengan berbagai kata-kata kotor.“Anghh … Jek … sepertinya milikmu jauh lebih jujur ketimbang mulutmu.” Rabbit menengadah dan tertawa nakal. “Mungkin mulutmu harus kuberi pelajaran biar lebih disiplin. Hi hi!”Usai mengatakan itu, Rabbit mendorong Jay sehingga rebah di kasur tanpa daya. Dengan telentangnya Jay, itu semakin memudahkan Rabbit untuk lebih menggila.“Wanita brengsek!” maki Jay tanpa ditahan.Sorot matanya menampil

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   131 - Mengembalikan Jarum Laknat Padamu!

    “Jek! Jangan pergi!” teriak Rabbit sambil mengejar perahu yang membawa Jay.Namun, mana mungkin Jay tidak melakukan apa pun demi kebebasannya?“Aku bukan budakmu!” geram Jay.Ketika Rabbit menggunakan ilmu meringankan tubuh—biasa disebut Qing Gong dibacanya chingkung, atau Ginkang dalam dialek Hokkian—untuk bisa menapak di permukaan air, Jay menggunakan energi kanuragannya melepaskan dua jarum pelemah energi tenaga dalam.Zapp! Zapp!“Arghh!” Rabbit benar-benar tidak menduga dia akan diberi serangan balik dengan jarum-jarumnya sendiri.Karena tak sempat mengindar, maka kedua jarum itu menancap dan bertahan di tubuh Rabbit.“Urgh!” Rabbit langsung lemah dan tercebur ke dalam laut.Anak buahnya bergegas menyelamatkan Rabbit dengan berbagai cara, sehingga mereka terpaksa membiarkan Jay melenggang pergi dari sana.“He he ….” Jay terkekeh senang. “Aku kembalikan itu padamu!” teriaknya.Upayanya membebaskan diri dari cengkeraman Rabbit, berhasil dengan lancar, bahkan bisa ‘mengembalikan’ ja

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-30
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   132 - Memberi Nama Sesuai Kearifan Lokal

    “Hatchiihh!” Rabbit bersin di kapalnya.Sambil mengusap hidung yang mendadak gatal, dia memikirkan Jay.“Hmph! Liat aja nanti kamu, Jek! Akan aku bikin kamu tekuk lutut pasrah menginginkan aku!”Kepalan tangan Rabbit menggebrak pelan meja kayu di depannya.Brakk!Meja kayu tebal itu pun seketika hancur terbelah menjadi 5 bagian meski Rabbit hanya menggebrak ringan.---Di markas PhantomClaw, usai mandi dan terasa jauh lebih segar juga ‘bersih’, Jay duduk di meja kerjanya sambil menatap file berisi laporan mengenai rompi terbarunya.“Pak Atin, apakah Ghea dan tim ilmuwan kita udah memberi nama untuk rompi ini?” tanya Jay sambil matanya masih lekat fokus ke berkas di depannya.Dia lupa bahwa rompi itu sampai sekarang belum memiliki nama resmi.“Belum, Jek. Tentunya kamu yang berwenang memberikan nama untuk produkmu, bukan?” Atin menjawab.Kepala Jay terangguk-angguk mendengar jawaban Atin. Dia mulai mendongak dan berpikir sejenak.“Hm, untuk bahan dengan Carbophene yang itu, kita sudah

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-30
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   133 - Insting Dasar untuk Berkembang Biak

    “Bagaimana kabarmu, duhai kekasihku?” tanya Jay ketika berhasil bertemu dengan Zafia tanpa gangguan siapa pun, terutama gangguan Feinata.Zafia tertawa geli mendengar cara Jay menyebut statusnya.“Ha ha … jangan mulai alay seperti ABG begitu, Jay. Kupingku bisa geli.” Zafia tertawa santai.Mereka berada di bioskop khusus yang bisa disewa untuk berdua saja. Sambil merebahkan tubuh berdampingan di sofa panjang yang nyaman dan empuk, mereka menikmati tontonan di layar lebar depan mereka, meski lebih banyak mengobrol ketimbang fokus ke filmnya.“Oh, geli? Sini aku garukin!” Jay beringsut bangkit sedikit agar bisa mendekatkan mulutnya ke telinga Zafia. “Pakai lidahku aja, yah!”Zafia belum sempat merespon ketika Jay sudah menjejakkan lidahnya secara lembut mengusap ke telinga sensitif Zafia.“Aanghh … Jay ….” Zafia mulai mendesah.===============DONE==============“Hm? Kenapa?” Jay berbisik di dekat telinga Zafia. “Apa ada yang sakit? Atau … enak?”Lalu Jay terkekeh sejenak sebelum mulai m

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   134 - Will You Marry Me?

    "Haahh ...." Jay menghela napas. Pertanyaan Zafia ketika di bioskop sewaan itu masih terngiang-ngiang di kepalanya hingga hari ini.Saat itu, Zafia bertanya, "Jadi ... kapan kamu akan menikahiku, Jay?"Jay tidak berani memberikan tanggal pastinya. Hanya memberikan jawaban, "Pasti secepatnya, Fi. Aku berani menjamin itu."Dan kini, ketika hari sudah berganti, dia terus memikirkan itu.Jujur saja, Jay tentu sangat ingin menikahi Zafia, membina rumah tangga, sebuah keluarga kecil mereka dengan beberapa anak yang manis dan lucu untuk menyempurnakan hidup mereka.Tapi ... bukankah itu terlalu mewah untuk Jay yang seorang kepala mafia begini?"Haahh ...." Jay merasa ada batu di atas kepalanya, menekan otak sampai dia kesulitan berpikir.Apakah dia harus egois? Tapi bagaimana jika nantinya itu justru akan menaruh Zafia dalam bahaya?"Jek, apa ada yang menjadi pikiranmu? Kamu sudah menghela napas 5 kali di pagi ini." Atin di dekatnya, bersuara.Karenanya, Jay menoleh dan tersenyum masam."Pa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   135 - Memang Itu yang Aku Mau

    “Ini … cincinmu?” tanya Zafia dengan pandangan menyelidik.Jay mengangkat kedua alisnya dengan sikap misterius.“Lebih tepatnya … cincin untukmu.” Jay membetulkan.Keluar dengusan sedikit geli dari Zafia. Dia tak yakin dengan yang ada di depannya. Apakah Jay sedang menggodanya dengan cincin pengunjung lain yang tertinggal?“Apa kamu berpikir aku sedang memanfaatkan cincin orang lain yang tertinggal?” Jay seakan bisa membaca pikiran Zafia. “Coba kamu liat bagian dalamnya, ada nama siapa di sana.”Zafia segera melakukannya dan dia terkejut. Itu benar-benar sesuai dengan klaim Jay.Ada nama Jay-Zafia di bagian dalam cincin.Lalu Jay memajukan lagi tubuhnya ke depan seraya berkata pelan, “Jadi … Zafia Narendra, apa kamu mau menjadi istriku?”Tatapan bingung Zafia berubah menjadi tatapan lembut dengan bibir tersenyum hangat.“Aww Jay … aku nggak nyangka akan dilamar dengan cara semanis ini,” ucap Zafia sambil melanjutkan dengan tubuh dimajukan juga untuk berkata pelan, “Kamu yakin baru per

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01

Bab terbaru

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   201 - Bertempur Melawan Pasukan Militer

    "Rupanya sungguh Pak Mayjen Jonas Patulubi, salah satu orang kepercayaan Pak Jendral Hambali Sardi." Jek Jon terkekeh santai. Dia berdiri di depan pondok utama milik Bruno, sedangkan mayat pria itu masih di dalam sana. Di belakang Jonas, sekelompok pasukan Kostrad bersenjata lengkap berjaga dalam formasi disiplin. Jonas maju selangkah, tatapannya tajam mencoba memberikan perasaan superior ke Jek Jon. "Kamu tak perlu berpura-pura lagi, Jek Jon. Kami tau siapa kamu sebenarnya. Kamu pikir bisa menyembunyikan identitasmu selamanya? Bruno sudah memberiku cukup petunjuk." Jay dalam wujud Jek Jon, menyeringai kecil seraya berkata, "Bruno? Anda mengandalkan ucapan orang yang bahkan tak tau caranya melindungi diri sendiri? Saya berduka untuk Anda, Mayjen. Saya kira Anda lebih pintar dari itu." Kemudian Jek Jon memberikan gestur mengejek ke Jonas beserta ekspresi wajah yang tak berlebihan tapi menusuk ulu hati lawannya. Jonas menggeram pelan, menahan amarah. "Kami tau kamu adalah Ja

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   200 - Berhasil Ditaklukkan

    "Tutup moncong busukmu, Jek! Aku tak butuh belas kasihanmu!" teriak Bruno. "Lebih baik kau lekas menyerah padaku, dan PhantomClaw milikmu akan baik-baik saja!" Jek Jon terkekeh sembari dia menerima pukulan demi pukulan Bruno. Kali ini dia tidak menghindari. "Memangnya apa yang dijanjikan majikanmu mengenai aku dan PhantomClaw?" Jek Jon bertanya dengan bahasa tersirat. Dia sudah paham bahwa di balik pergerakan organisasi milik Bruno yang mengganggu PhantomClaw, pasti ada orang dengan kedudukan tinggi yang ingin dia hancur. Hanya saja, dia belum bisa memastikan orangnya. Tapi dia yakin, tak lama lagi semua tabir akan terbuka untuknya. Bruno menyeringai. "Beliau hanya meminta aku untuk mengendalikan kamu yang mirip kuda liar! Maka dari itu, Jek. Kusarankan kamu lekas menyerah dan kalian akan tetap bisa bertahan. Patuhlah!"Seraya menyerukan kata terakhir, Bruno mengirimkan pukulan tenaga dalam dari jarak 15 meter ke Jek Jon di depannya. "Apakah kepalamu terbentur meja saat kamu m

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   199 - Pertarungan Sengit

    "Oh, rupanya kau juga mampu menggunakan kekuatan semacam itu, he he!" Keluar seringaian dari Jek Jon. Bukannya gentar, dia justru terpacu untuk lekas menerjang ke Bruno. "Kemari kau, Jek Jon sampah!" teriak Bruno. Malam itu, di sebuah kedalaman wilayah yang jauh dari pemukiman penduduk di Pulau Gaharu, suasana tegang telah tercipta sejak awal. Jek Jon mengumpulkan tenaga murni, aliran chakra segera membanjiri tubuhnya, pergi ke titik-titik chakra untuk memaksimalkan potensi di setiap lini tubuhnya. "Hmph!" Jek Jon mendengus keras seraya meledakkan auranya sehingga debu di sekelilingnya mulai beterbangan. Setelahnya, dia melesat ke Bruno yang telah menanti dengan mata nyalang melotot. "Ayo! Kita tak perlu banyak basa-basi!" seru Bruno tanpa mengendurkan auranya sendiri. Jay yang sedang dalam mode Jek Jon si Raja Bengis, lekas menebaskan tangannya yang membentuk cakar. Angin energi keluar dari sana dan siap mencabik Bruno. "Apa itu basa-basi? Justru kamu yang te

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   198 - Mendatangi Markas Mafia Lain

    “Dia adalah Jay, Pa.” Zafia menjawab Tistan.Zafia tidak ingin secara gamblang mengungkap mengenai jati diri suaminya.Tapi, Tristan tidak puas dan masih bertanya, “Iya, dia adalah Jay. Tapi apakah dia juga punya identitas lain sebagai Jek Jon?”Sembari memunculkan senyumannya, Zafia menyahut, “Dia Jay, Pa. Jay Mahawira.”Usai mengucapkan kalimat itu, tampaknya tak hanya Tristan yang gemas. Yoana pun demikian.“Fia, jawab yang benar!” Yoana kehilangan kesabaran.Yoana merasa putrinya sedang menutupi sesuatu dan hal tersebut berbahaya dan menakutkan.Bagaimana mungkin sesuatu yang berkaitan dengan organisasi mafia terbesar di Astronesia tidak menakutkan?“Dia suamiku, Ma, Pa. Dia Jay Mahawira. Tentunya jawaban ini sudah lebih dari cukup, kan?” Masih dengan ketenangan yang sama, Zafia menanggapi kedua orang tuanya.Tristan menghela napas, tak tau lagi bagaimana cara berpikir Zafia. Membela suaminya sedemikian kuat di depan orang tuanya sendiri ketika sang suami terindikasi memiliki kait

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   197 - Kepanikan Orang Tua

    "Hm, lakukan evakuasi seperti biasa." Jay berbicara sambil berjalan ke arah belakang gedung NeoTech. Tidak lupa dia masuk ke ruangan khusus yang bisa menghilangkan bau dan aroma. Benar-benar ruangan steril yang dia bangun khusus untuk insiden semacam ini. Setelah itu, melalui jalan rahasia di balik dinding dapur, dia meluncur menggunakan golf car menuju kediamannya. "Jay." Muncul sosok Zafia, menunggu Jay keluar dari pintu rahasia di kediamannya, di ruang gudang bersih mansionnya.Jay bertatapan dengan istrinya. Dia sadar ada banyak hal yang harus dia ungkapkan ke Zafia. "Pastinya ada banyak hal yang perlu kamu katakan ke aku, ya kan Jay?" Zafia menatap lurus ke suaminya dengan dua lengan terlipat di depan dada. Dari kalimat itu saja Jay sudah mengerti bahwa sang istri telah mengetahui jati dirinya sebagai King Jek Jon. Bahkan Zafia bisa menemukan pintu rahasia di mansion. Tapi, mungkinkah Zafia mengetahui siapa dia dari investigasi Darius Wu? "Fi, sayang, nanti kita bicarakan

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   196 - Diburu Aparat

    Sementara itu ….Di apartemennya yang sederhana, Darius Wu sedang memeriksa dokumen tambahan ketika layar laptopnya tiba-tiba menampilkan pesan aneh.Pesan itu sederhana namun membuat darahnya membeku:“Kamu sudah terlalu jauh, Darius. Dunia gelap tidak mentolerir pahlawan.”Setelah itu, muncul gambar berikutnya di layar dia. Gambar yang menampilkan anak tidak sah Darius, yang selama ini dia sembunyikan sangat rapat dari publik. Anak yang selama ini menjadi satu-satunya ketika istri sah Darius divonis tidak subur oleh dokter tapi sang istri menolak keras pada poligami.Jika anak itu ditemukan istri sahnya, bisa dipastikan anak itu dalam bahaya. Namun, kini PhantomClaw juga sudah mengendus keberadaan si anak yang sudah Darius simpan sangat rapat.Bukankah anak itu sama saja dalam situasi bahaya?Darius tersentak, matanya menyapu sekeliling ruangan. Ketika dia bangkit dari kursinya, suara langkah kaki terdengar dari lorong luar.Pintu apartemennya dihantam keras, membuat Darius panik. D

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   195 - Kedok Terbongkar

    Jay terdiam sejenak, lalu berkata pelan, “Aku melindungi kotaku. Itu aja.” Setelahnya, dia memulaskan senyumannya.Tanpa menunggu jawaban Lina, Jay berjalan pergi bersama pasukannya, meninggalkan wartawati itu dengan banyak pertanyaan yang menggantung di pikirannya.* * *Langit Jatayu malam itu dihiasi sorotan lampu helikopter yang memecah gelap. Suara sirene meraung di berbagai sudut kota.Di layar-layar televisi dan media sosial, wajah Jay, CEO karismatik Supreme Group, terpampang di samping nama yang selama ini hanya terdengar dalam bisik-bisik gelap: King Jek Jon.Berita itu meledak seperti bom waktu. Detektif swasta bernama Darius Wu, seorang pria paruh baya dengan reputasi tanpa cela, baru saja mengungkapkan temuannya ke publik.“Bukti-bukti tak terbantahkan—rekaman pertemuan rahasia, transaksi gelap, dan koneksi organisasi bawah tanah—semua mengarah pada satu kesimpulan: Jay adalah sosok di balik kekaisaran kriminal yang mengendalikan bayangan Jatayu.” Seorang pembawa berita s

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   194 - Lina Menginginkan Hati Nurani Jay

    “Anda sangat berbeda dari yang dulu saya kenal.” Lina menyambung.Dia bahkan menekan perasaan rindunya akan sosok terpuji Jay dan tetap fokus pada misi kedatangannya. Menurutnya, Jay masih bisa diselamatkan.Jay bersandar di kursinya, jemarinya menyentuh dagu. “Lina, dunia ini bukan hitam dan putih. Terkadang, untuk mencapai sesuatu yang lebih besar, kita harus berani melangkah di area abu-abu. Apa kamu berpikir Jatayu bisa jadi kayak sekarang tanpa pengorbanan?”Pria itu tau dengan jelas bagaimana perasaan Lina terhadapnya, dan dia mengucap salut di dalam hati atas profesionalitas Lina.“Pengorbanan siapa?” Lina menyergah. “Orang-orang biasa yang harus menanggung risiko karena permainan Anda? Atau pejabat-pejabat yang Anda tekan hingga mereka tidak punya pilihan?”Lina terkadang tak ingin percaya, bahwa pria yang dia kagumi atas keberanian, patriotisme, dan kebaikan kemanusiaannya … kini seperti monster. Atau dia saja yang tak tau bahwa selama ini Jay memang monster?Jay menatap Lina

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   193 - Lina Ingin Bertemu

    "Nggak ada pilihan lain," jawab salah satu dari mereka dengan putus asa. "Dia tau terlalu banyak. Dia bisa menghancurkan keluarga kita tanpa menyentuh kita langsung."Di markasnya, Jay menerima laporan dari Erlangga. Wajahnya tetap tenang, hanya sedikit senyum terlukis di bibirnya."Mereka menyerah?" tanya Jay, nadanya datar namun penuh wibawa.Erlangga mengangguk. "Semua target sudah menunjukkan tanda-tanda surut. Beberapa bahkan sudah mengirimkan utusan untuk berdamai."Jay menyandarkan tubuhnya ke kursi, memutar gelas anggur di tangannya."Pfftt!” Jay mendengus geli. “Mereka membuatnya terlalu mudah. Ketakutan memang alat yang paling kuat, Erlangga. Nggak perlu darah, nggak perlu kekerasan. Hanya sedikit sentuhan, dan mereka langsung runtuh."Dia memandang keluar jendela besar yang memperlihatkan gemerlap kota Jatayu di malam hari."Biarkan mereka tetap di tempatnya. Kita nggak butuh mereka lenyap. Kita hanya butuh mereka untuk menjadi peringatan hidup bagi siapa aja yang mencoba m

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status