Beranda / Urban / Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa / 103 - Dia Malaikat Sekaligus Iblis

Share

103 - Dia Malaikat Sekaligus Iblis

Penulis: Gauche Diablo
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-08 08:19:25

“Hn.” Jay mengangguk mendengar laporan anak buahnya yang dia tugaskan untuk ‘menjemput’ Kalista. “Bawa dia ke ruang khusus.”

Setelah itu, Jay berbalik dan masuk ke mansionnya, diikuti Atin.

Tak berapa lama, Kalista siuman dan sadar. Dia masih linglung akan apa yang terjadi padanya.

“Hah? Aku … aku di mana, sih?”

Dia berubah terkejut dan takut ketika menyadari dirinya diikat di kursi.

“Hei! Kenapa aku diikat? Kalian siapa? Hei! Apa-apaan ini?”

Kalista terus menjerit dan berteriak sambil berusaha menggerak-gerakkan tangan dan kakinya, meski itu sia-sia.

Hingga kemudian terdengar suara sepatu seseorang sedang menuruni tangga. Akhirnya dia paham, ini merupakan ruang bawah tanah.

“P-Pak Jay?” pekik Kalista seraya memandang heran sekaligus bingung pada Jay yang datang.

“Selamat datang di ruang khususku ini, Kalista. Kuharap ikatanmu nyaman.” Jay berkata sembari menyisipkan sindiran.

Ketika Kalista terus saja berteriak dan bertanya, Jay hanya perlu menggerakkan tangan dengan sebuah gestur, l
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   104 - Libur Telah Tiba!

    “Jay, kamu benar-benar tidak mengampuni bocah itu.” Atin di sampingnya berbicara ke Jay.Jay terkekeh pelan, nyaris berbisik.Kemudian dia berkata, “Sikapku dari awal selalu tegas terhadap pengkhianat, Pak Atin. Itu sudah menjadi harga mati untuk mereka. Untuk apa memberi ampun, karena namanya khianat itu merupakan penyakit bawaan, tak bisa ditumpas baik-baik kecuali mati.”Kemudian dia teringat akan Vanya, mantan istrinya.“Lihat aja, nanti juga akan ada giliran untuk Vanya.” Jay menatap ke depan dengan tatapan menahan amarah.Wanita yang pernah mengisi ruang cintanya di hati, ternyata bisa mengkhianati dia berulang kali. Pertama, mengkhianatinya untuk memasukkannya ke penjara. Saat itu Jay masih memberikan ampunan dan kesempatan pada Vanya.Tapi, pengkhianatan kedua yang paling menyakitkan, ketika Vanya memilih pria lain dan bercinta di depan mata Jay. Sudah bagus Jay masih bisa memiliki kontrol diri yang sangat hebat di hari itu.“Kalau waktu itu aku gelap mata dan mengedepankan eg

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-08
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   105 - Raja Bengis Penuh Perhatian

    “Hn … ternyata rusak.” Jay merenung usai berbicara dengan Komandan Rahul.Dahinya berkerut memikirkan langkah berikutnya.Ketika Atin masuk membawakan surat kabar, dia melihat Bos PhantomClaw sedang diam seakan berpikir keras.“Ada apa, Jek?” tanya Atin.Maka, Jay menceritakan pada Atin sesuai yang dikatakan Komandan Rahul.“Wah, ternyata masih ada celah, yah? Apakah kita perlu membatalkan acara liburan untuk para ilmuwan? Agar mereka memperbaiki produknya?” tanya Atin.“Tidak, jangan!” jawab Jay, cepat. “Biarkan mereka berlibur sejenak.”Sesuai yang diputuskan Jay, para ilmuwan muda pun memiliki waktu cuti bersama selama 3 hari.“Yang benar? Pak Jay bolehin supercar Beliau dibawa kita untuk jalan-jalan?” Bima berseru disertai mata membelalak karena terkejut.Berita baru saja diberikan melalui telepon oleh Ghea, meneruskan dari Jay.“Benar. Supercar dan pengemudinya bisa mendampingi kalian selama cuti. Terserah akan dibawa ke mana, hanya saja tolong berhati-hati dan jangan sembrono.”

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-10
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   106 - Menahan Ketamakan

    “Oh? Sudah ada perusahaan yang juga membuat rompi NanoCorium?” Nada suara pertanyaan Jay terkesan datar, tenang, dan santai.Memangnya dia perlu seterkejut apa ketika dia sudah mengetahui gerakan lawan bisnisnya, TechNova yang dimiliki Viktor Raditya? Yang ditawarkan Viktor adalah apa yang diberikan Kalista malam itu dan Jay telah mengetahuinya, termasuk dengan kecacatan di dalamnya.“Benar, Pak Jay.” Komandan Rahul mempertebal konfirmasi dari informasinya.Dia sama sekali tidak masalah jika membuka penawaran TechNova ke Jay karena dalam hatinya, dia sudah memilih Jay.Secara insting, dia lebih condong ke Jay karena sudah melihat sendiri bagaimana Jay mencintai tanah airnya, terutama dalam pertempuran di hutan kala itu.“Tunggu ilmuwan-ilmuwan saya menyelesaikan permasalahannya dulu, Pak Komandan.” Jay menjawab. “Kami tidak ingin tergesa-gesa. Kuharap Komandan mengerti dan bisa bersabar.”Jay percaya, Komandan Rahul tidak akan berpaling dari produk miliknya.Dia sudah menanamkan konek

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-12
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   107 - Kencan Bertiga

    “Fei?” Jay dan Zafia sama-sama menoleh ketika sosok dari dalam rumah memunculkan dirinya.Di sana, Feinata mengembangkan senyuman pada wajahnya sambil dia berjalan mendekat. Sepertinya dia sudah mempersiapkan diri dengan baik.“Aku ikut, nggak apa-apa, kan?” tanya Feinata.Wajahnya dibuat selugu mungkin agar tidak ada penolakan dari dua orang di depannya.“Fei, ya ampun ….” Kini ada lagi yang muncul dari dalam rumah.“Selamat malam, Pak Tristan,” sapa Jay hormat pada kepala keluarga Narendra.Di belakang Tristan, ada Yoana yang ikut serta.“Malam, Bu Yoana.” Jay juga menyapa sang nyonya rumah.Tristan dan Yoana serempak membalas sapaan Jay disertai senyuman.Kemudian, Tristan fokus kembali pada anak bungsunya. “Fei, biarkan kakakmu pergi, untuk apa kamu ikut?”Tak perlu meminta ahli untuk menganalisis bahwa Tristan sedang membukakan jalan lebar bagi Zafia agar bisa memiliki hubungan yang lebih erat dengan Jay.“Ugh … Pa, aku hari ini bosan banget, ingin hiburan setelah seharian kuliah

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   108 - Aku Mencintaimu, Jadilah Pacarku

    Zafia menoleh ke adiknya untuk berkata, “Loh, tadi kan kakak udah nawarin kamu untuk beli popcorn waktu kita beli minum ini?”Sang Ratu Kota Jatayu berusaha menahan kekesalan atas perilaku adiknya.Menggunakan wajah menyesal, Feinata beralasan, “Tadi belum kepingin, Kak. Sekarang kok mendadak ingin. Please, yah Kak, please ….”Rengekan Feinata membuat Jay emosi di hatinya. Tidak bisakah Feinata tak perlu menggunakan cara-cara culas untuk mengusir kakaknya pergi? Di sini bintang utamanya adalah Zafia, bukan Feinata!“Ya udah, aku beli dulu kalau gitu. Yang pedas atau manis?” tanya Zafia, tak mau salah.Dia mengalah lagi pada adiknya. Sudah sejak kecil dia terbiasa dididik ibunya untuk banyak mengalah pada sang adik.“Manis aja, Kak!” Feinata mulai tersenyum lebar. "Aku mau popcorn manis."Sudah terbayang olehnya, dia bisa berduaan saja dengan Jay. Meski singkat beberapa menit, tak masalah. Mungkin dia bisa menggunakan waktu singkat itu untuk memikat Jay.Zafia pun pergi keluar ruangan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   109 - Double Date

    “Eh?” Zafia termangu sejenak ketika mendengar ucapan Jay baru saja.Apakah Jay sedang melamarnya menjadi kekasih? Atau ….“Aku hanya bercanda, Fia,” jawab Jay dengan nada santai, mencoba mencairkan ketegangan. “Kita kan bukan lagi anak SMA yang suka main-main dengan cinta. Lagipula, aku lebih suka aksi nyata daripada sekadar kata-kata manis.”Jay tersenyum tipis, menahan gejolak di dalam dirinya. Dia tahu betul situasinya bisa jadi canggung jika dia tidak mengalihkan suasana dengan sedikit kelakar.Zafia tertawa kecil, namun sorot matanya tak lepas dari Jay. Dia bisa merasakan getaran yang tersembunyi di balik sikap Jay yang terlihat santai. “Oh, jadi kamu lebih suka aksi, ya? Menarik.”Jay mengangguk sembari memberikan tatapan dengan senyuman jahil. “Ya, karena bagiku … tindakan lebih bisa menunjukkan apa yang sebenarnya kurasakan. Tapi tentu aja, aku nggak mau buru-buru. Semuanya butuh waktu, ya kan?”Dengan begitu, suasana antara mereka tetap ringan dan akrab, tanpa memaksa percaka

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   110 - Panasnya Restoran Seafood

    “Double date?” Jay menoleh ke Zafia. “Kamu yakin?”Jay melihat Zafia yang menganggukkan kepala sembari mengulum senyuman manis padanya.…“Pesan aja apa yang kalian mau.” Jay mempersilakan 3 lainnya memilih menu hidangan di sebuah restoran seafood pinggir jalan yang cukup besar dan ternama.Sebagai yang mengajak keluar untuk kencan, tentu saja dia yang harus bertanggung jawab membuat tamu undangannya nyaman dan terfasilitasi semuanya dengan baik.“Sini aku tuliskan semuanya.” Zafia mengambil nota pesanan dan mulai menulis apa saja yang ingin dipesan mereka.Melihat sikap Zafia, Jay tersenyum, melihat wanita itu begitu bermental dewasa dan dia membayangkan mungkin begitulah sikap seorang ibu yang baik.Alam pikir Jay mendadak melayang ke Zafia sebagai ibu dari anak-anaknya kelak. Sungguh impian yang terlalu indah, karena setelahnya Jay segera menyingkirkan impian itu.“Oke, ini aja, benar?” Zafia selesai menuliskan pesanan mereka dan menyerahkan ke pelayan yang menunggu.Sementara itu,

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   111 - Suapi Aku

    “Aku ….” Radeva bingung sendiri.Dia tak mengira ucapannya akan menyulut emosi personal Feinata sampai sejauh itu. Apakah dia memang sudah terlalu jauh?“Udah, Fei … jangan berpikiran seperti itu.” Zafia menyentuh punggung tangan adiknya di atas meja. “Kakak ingin kamu jadi diri sendiri, nggak perlu meniru Kakak atau orang lain, siapa pun itu.”Feinata melirik Zafia dengan pandangan curiga, penuh antisipasi. Apakah kakaknya tak mau ditiru agar Zafia tak ada duanya?“Aku setuju.” Jay turun bicara. “Lebih baik kamu jadi dirimu apa adanya, itu justru lebih menarik dan genuine.”Namun, begitu Jay sudah bicara demikian, meski sama seperti Zafia, Feinata jauh lebih bisa menerimanya.Feinata menatap Jay dengan mata berbinar-binar senang. “Iya, Kak Jay. Aku juga lebih suka jadi diriku sendiri, ogah niru orang lain siapa pun itu!”Kekuatan idola hati memang dahsyat!“Nah, Radeva, nggak boleh lagi bicara begitu, yah! Apalagi ke cewek semanis adikku ini. Oke?” Zafia memberikan senyuman ke Radeva

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18

Bab terbaru

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   201 - Bertempur Melawan Pasukan Militer

    "Rupanya sungguh Pak Mayjen Jonas Patulubi, salah satu orang kepercayaan Pak Jendral Hambali Sardi." Jek Jon terkekeh santai. Dia berdiri di depan pondok utama milik Bruno, sedangkan mayat pria itu masih di dalam sana. Di belakang Jonas, sekelompok pasukan Kostrad bersenjata lengkap berjaga dalam formasi disiplin. Jonas maju selangkah, tatapannya tajam mencoba memberikan perasaan superior ke Jek Jon. "Kamu tak perlu berpura-pura lagi, Jek Jon. Kami tau siapa kamu sebenarnya. Kamu pikir bisa menyembunyikan identitasmu selamanya? Bruno sudah memberiku cukup petunjuk." Jay dalam wujud Jek Jon, menyeringai kecil seraya berkata, "Bruno? Anda mengandalkan ucapan orang yang bahkan tak tau caranya melindungi diri sendiri? Saya berduka untuk Anda, Mayjen. Saya kira Anda lebih pintar dari itu." Kemudian Jek Jon memberikan gestur mengejek ke Jonas beserta ekspresi wajah yang tak berlebihan tapi menusuk ulu hati lawannya. Jonas menggeram pelan, menahan amarah. "Kami tau kamu adalah Ja

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   200 - Berhasil Ditaklukkan

    "Tutup moncong busukmu, Jek! Aku tak butuh belas kasihanmu!" teriak Bruno. "Lebih baik kau lekas menyerah padaku, dan PhantomClaw milikmu akan baik-baik saja!" Jek Jon terkekeh sembari dia menerima pukulan demi pukulan Bruno. Kali ini dia tidak menghindari. "Memangnya apa yang dijanjikan majikanmu mengenai aku dan PhantomClaw?" Jek Jon bertanya dengan bahasa tersirat. Dia sudah paham bahwa di balik pergerakan organisasi milik Bruno yang mengganggu PhantomClaw, pasti ada orang dengan kedudukan tinggi yang ingin dia hancur. Hanya saja, dia belum bisa memastikan orangnya. Tapi dia yakin, tak lama lagi semua tabir akan terbuka untuknya. Bruno menyeringai. "Beliau hanya meminta aku untuk mengendalikan kamu yang mirip kuda liar! Maka dari itu, Jek. Kusarankan kamu lekas menyerah dan kalian akan tetap bisa bertahan. Patuhlah!"Seraya menyerukan kata terakhir, Bruno mengirimkan pukulan tenaga dalam dari jarak 15 meter ke Jek Jon di depannya. "Apakah kepalamu terbentur meja saat kamu m

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   199 - Pertarungan Sengit

    "Oh, rupanya kau juga mampu menggunakan kekuatan semacam itu, he he!" Keluar seringaian dari Jek Jon. Bukannya gentar, dia justru terpacu untuk lekas menerjang ke Bruno. "Kemari kau, Jek Jon sampah!" teriak Bruno. Malam itu, di sebuah kedalaman wilayah yang jauh dari pemukiman penduduk di Pulau Gaharu, suasana tegang telah tercipta sejak awal. Jek Jon mengumpulkan tenaga murni, aliran chakra segera membanjiri tubuhnya, pergi ke titik-titik chakra untuk memaksimalkan potensi di setiap lini tubuhnya. "Hmph!" Jek Jon mendengus keras seraya meledakkan auranya sehingga debu di sekelilingnya mulai beterbangan. Setelahnya, dia melesat ke Bruno yang telah menanti dengan mata nyalang melotot. "Ayo! Kita tak perlu banyak basa-basi!" seru Bruno tanpa mengendurkan auranya sendiri. Jay yang sedang dalam mode Jek Jon si Raja Bengis, lekas menebaskan tangannya yang membentuk cakar. Angin energi keluar dari sana dan siap mencabik Bruno. "Apa itu basa-basi? Justru kamu yang te

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   198 - Mendatangi Markas Mafia Lain

    “Dia adalah Jay, Pa.” Zafia menjawab Tistan.Zafia tidak ingin secara gamblang mengungkap mengenai jati diri suaminya.Tapi, Tristan tidak puas dan masih bertanya, “Iya, dia adalah Jay. Tapi apakah dia juga punya identitas lain sebagai Jek Jon?”Sembari memunculkan senyumannya, Zafia menyahut, “Dia Jay, Pa. Jay Mahawira.”Usai mengucapkan kalimat itu, tampaknya tak hanya Tristan yang gemas. Yoana pun demikian.“Fia, jawab yang benar!” Yoana kehilangan kesabaran.Yoana merasa putrinya sedang menutupi sesuatu dan hal tersebut berbahaya dan menakutkan.Bagaimana mungkin sesuatu yang berkaitan dengan organisasi mafia terbesar di Astronesia tidak menakutkan?“Dia suamiku, Ma, Pa. Dia Jay Mahawira. Tentunya jawaban ini sudah lebih dari cukup, kan?” Masih dengan ketenangan yang sama, Zafia menanggapi kedua orang tuanya.Tristan menghela napas, tak tau lagi bagaimana cara berpikir Zafia. Membela suaminya sedemikian kuat di depan orang tuanya sendiri ketika sang suami terindikasi memiliki kait

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   197 - Kepanikan Orang Tua

    "Hm, lakukan evakuasi seperti biasa." Jay berbicara sambil berjalan ke arah belakang gedung NeoTech. Tidak lupa dia masuk ke ruangan khusus yang bisa menghilangkan bau dan aroma. Benar-benar ruangan steril yang dia bangun khusus untuk insiden semacam ini. Setelah itu, melalui jalan rahasia di balik dinding dapur, dia meluncur menggunakan golf car menuju kediamannya. "Jay." Muncul sosok Zafia, menunggu Jay keluar dari pintu rahasia di kediamannya, di ruang gudang bersih mansionnya.Jay bertatapan dengan istrinya. Dia sadar ada banyak hal yang harus dia ungkapkan ke Zafia. "Pastinya ada banyak hal yang perlu kamu katakan ke aku, ya kan Jay?" Zafia menatap lurus ke suaminya dengan dua lengan terlipat di depan dada. Dari kalimat itu saja Jay sudah mengerti bahwa sang istri telah mengetahui jati dirinya sebagai King Jek Jon. Bahkan Zafia bisa menemukan pintu rahasia di mansion. Tapi, mungkinkah Zafia mengetahui siapa dia dari investigasi Darius Wu? "Fi, sayang, nanti kita bicarakan

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   196 - Diburu Aparat

    Sementara itu ….Di apartemennya yang sederhana, Darius Wu sedang memeriksa dokumen tambahan ketika layar laptopnya tiba-tiba menampilkan pesan aneh.Pesan itu sederhana namun membuat darahnya membeku:“Kamu sudah terlalu jauh, Darius. Dunia gelap tidak mentolerir pahlawan.”Setelah itu, muncul gambar berikutnya di layar dia. Gambar yang menampilkan anak tidak sah Darius, yang selama ini dia sembunyikan sangat rapat dari publik. Anak yang selama ini menjadi satu-satunya ketika istri sah Darius divonis tidak subur oleh dokter tapi sang istri menolak keras pada poligami.Jika anak itu ditemukan istri sahnya, bisa dipastikan anak itu dalam bahaya. Namun, kini PhantomClaw juga sudah mengendus keberadaan si anak yang sudah Darius simpan sangat rapat.Bukankah anak itu sama saja dalam situasi bahaya?Darius tersentak, matanya menyapu sekeliling ruangan. Ketika dia bangkit dari kursinya, suara langkah kaki terdengar dari lorong luar.Pintu apartemennya dihantam keras, membuat Darius panik. D

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   195 - Kedok Terbongkar

    Jay terdiam sejenak, lalu berkata pelan, “Aku melindungi kotaku. Itu aja.” Setelahnya, dia memulaskan senyumannya.Tanpa menunggu jawaban Lina, Jay berjalan pergi bersama pasukannya, meninggalkan wartawati itu dengan banyak pertanyaan yang menggantung di pikirannya.* * *Langit Jatayu malam itu dihiasi sorotan lampu helikopter yang memecah gelap. Suara sirene meraung di berbagai sudut kota.Di layar-layar televisi dan media sosial, wajah Jay, CEO karismatik Supreme Group, terpampang di samping nama yang selama ini hanya terdengar dalam bisik-bisik gelap: King Jek Jon.Berita itu meledak seperti bom waktu. Detektif swasta bernama Darius Wu, seorang pria paruh baya dengan reputasi tanpa cela, baru saja mengungkapkan temuannya ke publik.“Bukti-bukti tak terbantahkan—rekaman pertemuan rahasia, transaksi gelap, dan koneksi organisasi bawah tanah—semua mengarah pada satu kesimpulan: Jay adalah sosok di balik kekaisaran kriminal yang mengendalikan bayangan Jatayu.” Seorang pembawa berita s

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   194 - Lina Menginginkan Hati Nurani Jay

    “Anda sangat berbeda dari yang dulu saya kenal.” Lina menyambung.Dia bahkan menekan perasaan rindunya akan sosok terpuji Jay dan tetap fokus pada misi kedatangannya. Menurutnya, Jay masih bisa diselamatkan.Jay bersandar di kursinya, jemarinya menyentuh dagu. “Lina, dunia ini bukan hitam dan putih. Terkadang, untuk mencapai sesuatu yang lebih besar, kita harus berani melangkah di area abu-abu. Apa kamu berpikir Jatayu bisa jadi kayak sekarang tanpa pengorbanan?”Pria itu tau dengan jelas bagaimana perasaan Lina terhadapnya, dan dia mengucap salut di dalam hati atas profesionalitas Lina.“Pengorbanan siapa?” Lina menyergah. “Orang-orang biasa yang harus menanggung risiko karena permainan Anda? Atau pejabat-pejabat yang Anda tekan hingga mereka tidak punya pilihan?”Lina terkadang tak ingin percaya, bahwa pria yang dia kagumi atas keberanian, patriotisme, dan kebaikan kemanusiaannya … kini seperti monster. Atau dia saja yang tak tau bahwa selama ini Jay memang monster?Jay menatap Lina

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   193 - Lina Ingin Bertemu

    "Nggak ada pilihan lain," jawab salah satu dari mereka dengan putus asa. "Dia tau terlalu banyak. Dia bisa menghancurkan keluarga kita tanpa menyentuh kita langsung."Di markasnya, Jay menerima laporan dari Erlangga. Wajahnya tetap tenang, hanya sedikit senyum terlukis di bibirnya."Mereka menyerah?" tanya Jay, nadanya datar namun penuh wibawa.Erlangga mengangguk. "Semua target sudah menunjukkan tanda-tanda surut. Beberapa bahkan sudah mengirimkan utusan untuk berdamai."Jay menyandarkan tubuhnya ke kursi, memutar gelas anggur di tangannya."Pfftt!” Jay mendengus geli. “Mereka membuatnya terlalu mudah. Ketakutan memang alat yang paling kuat, Erlangga. Nggak perlu darah, nggak perlu kekerasan. Hanya sedikit sentuhan, dan mereka langsung runtuh."Dia memandang keluar jendela besar yang memperlihatkan gemerlap kota Jatayu di malam hari."Biarkan mereka tetap di tempatnya. Kita nggak butuh mereka lenyap. Kita hanya butuh mereka untuk menjadi peringatan hidup bagi siapa aja yang mencoba m

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status