Share

38. Negeri Malam

Rendy menghela napas panjang, mencoba menenangkan detak jantung yang masih menggila setelah pertempuran tadi. Kegelapan di sekelilingnya masih terasa padat, seperti kabut hitam yang menyesakkan. Namun, mereka tidak bisa berhenti. Di depan, jauh di tengah Negeri Malam, masih banyak yang menunggu—bahaya yang bahkan lebih besar dari makhluk yang baru saja mereka hadapi.

"Kita bergerak sekarang," ujarnya datar, suara tegas itu menggelegar di antara pasukannya yang sudah kelelahan. "Kita belum keluar dari neraka ini."

Prajurit yang masih tersisa berdiri, meski terlihat ringkih, mereka tidak punya pilihan selain mengikuti Rendy. Langkah demi langkah, mereka memasuki bagian terdalam Negeri Malam. Udara di sini lebih dingin, begitu menusuk hingga terasa seperti tangan-tangan es yang mencengkeram kulit mereka.

"Sesuatu mengawasi kita," gumam salah seorang prajurit di belakang. Matanya terus melirik ke arah bayang-bayang yang tampaknya bergerak dalam kegelapan.

Rendy mengangkat tangan, menghent
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status