Share

Irma

Irma yang ikut mendampingi Oma sedikit kaget melihat kemarahan Oma. Tidak pernah sekalipun ia melihat wanita tua ini berteriak bahkan membentak di depan umum. Mungkin karena dia merasa Kaisar ini cucunya, jadi Oma Wira melakukan hal ini.

“Sabar, Oma,” ucap Irma mendinginkan suasana.

“Kurang baik apa Oma sama kamu? Dari kecil Oma rawat dengan penuh kasih, materi tercukupi, sekolah sampai luar negri, Oma kecewa Kai. Untuk hal seremeh ini kamu tega nyakitin Oma? Oma mau lihat, bagaimana calon istrimu. Antar Oma ke sana sekarang! Oma mau tahu, seberapa cintanya dia sama kamu. Atau dia hanya memanfaatkan hartamu saja,” ucap Oma Wira berdiri hendak pergi.

Kaisar ikut berdiri dan menahan kepergian Oma Wira.

“Besok saja ya, Oma. Ini sudah sore dan Arin baru saja pulang dari rumah sakit,” ucap Kaisar mengiba.

“Kenapa? Ada yang kalian sembunyikan dari Oma sampai harus menunggu hari esok?” tuduh Oma.

“Tidak, Oma. Tapi Kaisar hanya ingin kita membicarakan semuanya dengan kepala dingin. Aku tak in
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status