Share

TERUNGKAP

Faqih membulatkan matanya lebar saat melihat Ayah Safa juga suaminya. Air liurnya tertahan dan seketika bayangan kejadian beberapa hari lalu berputar dalam otaknya.

"Nggak mungkin mereka tahu," ujar Faqih dalam hati.

"Maaf, gua lagi sibuk." Faqih mengalihkan dan hendak menutup pintunya kembali.

Namun, cekalan Azril begitu cepat sehingga tak membiarkan pria itu kabur. Entah mengapa perasaannya begitu kuat jika Faqih memang dalang dari semua.

"Tunggu dulu," kata Azril sembari menahan pintu.

Terlihat jelas wajah takut serta cemas dari wajah Faqih dan semua tampak jelas, tetapi Azril ingin kejujuran yang jelas agar tidak terjadi fitnah.

"Ada hal yang ingin kita bicarakan, Faqih." Kini Radit yang berbicara.

Faqih mengedar pandangan dan mengalah. Kemudian ia mengizinkan semua masuk dengan perasaan tak enak, tetapi berharap bukan ketakutannya yang dibahas.

"Bi, tolong ambilkan minum," teriak Faqih pada pembantu rumahnya.

Setelah semua duduk, Radit mengawali percakapan agar tidak salah paham.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status