Share

125. Adam Pamit

Jam sudah menunjukan pukul dua siang, aku pun bersiap membantu Bulan untuk menyiapkan pesanan 15 ekor ayam untuk jam empat sore. Namun, melihat Adam yang sudah bersiap dengan koper dan pakaian rapi kuurungkan niatku untuk membantu Bulan. Halimah menatapku penuh tanya.

"Jadi pulang jam berapa, Kalian?" tanyaku.

"Ini tiket kereta jam empat sore sih, Umi," jawab Halimah.

"Iya, sudah segera bersiap saja. Nanti biar di antar oleh abah kamu, tapi tunggu abah kalian pulang dulu," kataku.

"Tidak perlu, Umi. Nanti aku naik mobil online saja, ini barang bawaanku lumayan banyak," jawab Adam.

Aku pun mengangguk setuju dengan ide Adam tersebut. Namun, Halimah sedikit terlihat cemburut menatapku. Entah apa yang dia inginkan aku sendiri juga tidak mengerti. Lalu aku tanya dengan nada rendah, rupanya menantuku itu sedang menahan perutnya yang sedang datang bulan.

"Iya sudah minum pil pereda nyeri agar perjalanan Kalian nanti lancar," saranku.

Halimah pun tersenyum dengan malu, aku hanya menggelengkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status