Share

Part 112. Duh, Kesempatan Lagi!

Bram mengetuk pintu dengan kencangnya membuat Wati yang tengah asyik menonton televisi merasa terganggu.

"Iya … iya, sabar. Bisa nggak kalau kamu itu nggak bikin mama kesal," umpat Wati seraya berjalan ke pintu utama.

Kret!!!

"Apa sih kamu, Bram. Berisik banget," cecar Wati setelah membuka pintu setengah.

Bukannya menjawab, Bram malah mendorong pintu membuat Wati ikut terdorong juga.

"Astaga … ini anak. Kamu jangan kurang ajar ya, Bram."

Bram duduk di sofa tamu, seraya memerintahkan pada mamanya agar menutup pintu.

"Tutup aja pintunya, Ma. Aku mau kasih liat sesuatu ke mama," sahut Bram dengan mata berbinar.

"Kamu bisa nggak, tenang dikit. Biar orang nggak emosi," sahut Wati kesal tapi tetap saja menutup pintu. Kemudian dia duduk bersebrangan dengan Bram.

"Tas apa itu?" tanya Wati heran.

"Ini tas harta karun."

"Hah? Serius?"

Bram mulai membuka kuncinya dan …

"Tuh liat, Ma," ucapnya.

Mata Wati terbelalak sempurna menatap uang merah yang tersusun rapi.

"Bram ini uang semua? Kamu dapat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status