Share

Part 117. Bisakah Kita Bertemu?

Pagi-pagi sekali Bram sudah bertandang ke rumah Ratna. Kebetulan juga, Ratna dan Devina menyiram tanaman di pagi Minggu. Rutinitas yang biasa mereka lakukan.

Suara mobil yang berhenti di depan rumahnya, membuat Ratna dan Devina melempar pandangan.

"Ngapain juga kamu ke sini, Mas! Mau bikin Devina sedih lagi? Atau … mau pamer?" gumam Ratna saat Bram melangkah menuju pagar rumahnya.

Bram melambaikan tangan pada Devina yang menghentikan aktivitasnya.

"Hai, Na," sapa Bram berusaha ramah. Salah satu tangannya membawa parcel buah yang ukurannya tak terlalu besar.

"Nana yang buka atau mama?" tanya Ratna memberi pilihan.

"Biar Nana aja, Ma."

Devina membukakan pagar untuk papanya.

"Hai, Rat. Sorry perkara kemarin. Aku … aku …."

"Nggak perlu dibahas. Nggak penting soalnya."

"Oh … Oke. Aku nggak bakalan maksa kamu juga."

"Kamu Duduk di luar aja! Sama kamu nggak boleh lama di sini!" ucap Ratna wanti-wanti. Berkata apa adanya lebih baik ketimbang berpura-pura segan demi lelaki macam Bram.

"Iya, ng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status