Share

Part 116. Tak Layak Menjadi Seorang Ibu

Ratna bergeming sejenak mendengar ucapan Meisha.

"Perusahaan Farmasi?" tanya Ratna keheranan.

"Iya, Bu. Ada Katanya Perusahaan Farmasi Didara."

"Kerjasama dalam bentuk apa?"

"Ibu bisa ke kantor? Kebetulan tadi orangnya ngasih proposal sama juga ninggalin kartu nama," jelas Meisha singkat.

"Nanti saya kabari lagi bisa atau tidaknya," sahut Ratna.

Sambungan telepon pun terputus saat keduanya saling mengucapkan salam.

"Na … Kalau kita ke toko gimana? Nana mau?" tanya Ratna yang tak ingin mengambil keputusan sendiri.

"Boleh, Ma. Nana mau," sahut Devina tanpa nada keberatan.

Ratna pun kembali menelepon Meisha mengabarkan jika dirinya akan datang ke toko.

Kurang lebih setengah jam perjalanan, akhirnya Ratna sampai juga di toko. Sesampainya di sana, Meisha langsung memberikan proposal dan kartu nama.

"Oke, saya pelajari dulu di dalam."

Sebelum menuju ruangan, Ratna pun mengambil beberapa bakery dan minuman untuk cemilan Devina di ruangan.

Di ruangan, Ratna tampak dengan seksama membawa setia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status