Share

Bab 145

Bab 145

"Ibu, tiup lilinnya!"

Siti mengangguk pelan. Wanita itu membungkuk dan meniup lilin menyala yang tertusuk tepat di kue.

"Sekarang, Ibu pejam mata dan minta sesuatu!"

Siti hanya bisa tersenyum. Wanita itu menurut saja dan memejam mata sejenak. Setelahnya, dia membuka matanya kembali dan menatap lekat sosok gadis kecilnya.

"Mbak, ayo potong kuenya! Udah nggak sabar," seloroh Sumi.

Siti terkekeh pelan. Wanita itu menerima uluran pisau kue dan mulai memotongnya. Potongnya pertama, dia berikan pada Putri.

"Put, kamu adalah satu-satunya yang paling berharga buat Ibu. Semoga kamu jadi anak yang kuat dan bisa membuat bangga semua orang."

Hanya dengan mengucapkan kalimat itu saja, Siti merasakan kehangatan mulai muncul di dalam hatinya.

Raut wajah Putri tampak berbinar penuh bahagia setelah mendapatkan sepotong kue dari Siti, gadis kecil itu berlari memeluk erat tubuh ibunya. "Putri juga sangat sayang sama Ibu," lirihnya.

Setelahnya Siti langsung memotong kue kembali lalu memberikannya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Serly Laa
pendek banget narasinya. Bikin penasaran ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status