Share

61. Karena Warisan

Karena Warisan

****

Aku meremas jari-jemariku, menunggu jawaban dari bang Mirza, sementara itu Rahma yang berdiri di belakangku tampak tegang. Dia sesekali memberi bahasa isyarat agar aku bersikap lebih tenang. Namun entah kenapa, saat itu aku benar-benar tidak bisa bersikap seolah tidak pernah terjadi apa-apa. Mengingat apa yang pernah aku lalui saat itu, tidak sekalipun bang Mirza muncul bahkan di detik-detik terakhir kehidupan bang Asrul, adiknya sendiri. Aku tidak tahu, apakah ini sebuah perasaan dendam, namun yang pasti, setiap kali aku mengingat saat itu, hatiku terasa begitu sakit, seperti teriris sembilu.

“Jadi, kamu mengungkit semua yang pernah kamu lakukan untuk Asrul, suamimu?” ucap bang Mirza dengan suara sedikit tertahan.

Tunggu dulu … apa yang baru saja dikatakan bang Mirza tadi? Suami? Bang Asrul sakit hingga meninggal dunia, status kami saat itu sudah berpisah. Aku hanya mantan istri saat itu. Apakah bang Mirza lupa atau Cuma pura-pura lupa?

“Sepertinya bang Mirza melu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status