Share

144

Andai tak sibuk dengan semua kegiatan mengurusi dan rumah, anak, dan bisnis, aku tak akan lalai sampai sejauh ini, lupa menggugat cerai pria yang hampir membunuhku.

Suryadi memang pernah menyakiti, tapi tak separah Didit yang nota bene adalah sahabat lamaku, seharusnya dia adalah orang yang paling mencintaiku di dunia, tapi sayangnya ekspektasi tak seindah realita.

Pagi pagi sekali aku sudah bersiap siap untuk pergi ke kanto Pak Efendi diteruskan ke Pangadilan agama. Mas Yadi datang menjemput dan mengantarku ke sana.

Dari arah rumah kami, sebelah kiri jalan ada rutan, sesaaat aku berpikir pasti itu tempat Mas Didit ditahan.

Ah, andai kami tak berjumpa mungkin ia tak akan berbuat jahat, nekat balas dendam dan berujung mendekam di sana. Ah, andai aku pun bisa mengendalikan keadaan segalanya, termasuk emosi dan sikapku sendiri.

"Kenapa termenung?"

"Tidak ada, lucu saja, ketika tiba tiba kejadian yang sama terulang, namun orangnya ditukar," jawabku tertawa miris.

"Hmm, jangan memikirkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status