Share

139

"Lalu kami ingin tahu, siapa yang telah menyakiti Nyonya Sakinah di rumah sakit, siapa Dokter yang Anda tugaskan?"

"Teman saya."

"Apakah dia sungguh seorang dokter?"

"Ia petugas medis juga," jawab Mas Yadi.

"Apa dia ahli kejiwaan?"

"Sebenarnya dia sering merawat ...."

"Katakan saja iya atau tidak."

"Hmm, Mantri Pak."

"Bukan ahli jiwa?"

"Bukan." Ia menyeringai seperti orang gila

"Lalu obat apa yang dia suntikkan?"

"Sejenis obat penenang dan obat tidur, hanya itu saja."

"Mengapa Anda menganggap bahawa obat penenang atau obat tidur adalah perkara yang sepele, saudara hampir membunuh," ujar Pak Hakim menggelengkan kepala.

Nampaknya sejak kematian Bella Mas Didit sudah kehilangan akalnya, dia bahkan mengatakan semua itu dengan lantang dan berani, seolah tak takut akan ancaman hukuman yang mungkin memberatkan. Ah, ya Tuhan.

"Lalu gerombolan penjahat yang sampai saat ini msih buron, karena sudah menyerang rumah nyonya sakinah, apakah mereka juga adalah suruhan anda?"

"Iya, saya menyuruh mer
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status