Share

Bab 92

Penulis: Wijaya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Begitu Leo melihat Rosa berjalan ke arahnya, dia segera mengedipkan matanya.

Rosa langsung memahaminya. Dia segera berbalik, lalu memandang Dani dan bertanya, "Di mana tempat dudukku?"

Meskipun Dani tidak puas dengan sikap Rosa, dia tidak berani menunjukkannya. Dia mengatur Rosa duduk di meja utama.

"Halo, namaku Marvin, putra kedua dari Keluarga Osmana di Kota Zeva." Marvin berinisiatif mengulurkan tangannya untuk menyapa Rosa. matanya menunjukkan tatapan bergairah yang tidak bisa disembunyikan.

Meskipun Anna juga sangat cantik, dibandingkan dengan Rosa, temperamen Anna kalah jauh darinya.

Oleh karena itu, Marvin jatuh cinta pada Rosa pada pandangan pertama. Kemudian, keinginan kuat untuk menaklukkannya pun muncul.

Namun, Rosa tidak memedulikan Marvin. Dia mengabaikan Marvin begitu saja.

Senyuman di wajah marvin tiba-tiba membeku. Dia bahkan tidak tahu harus meletakkan tangannya di mana. Hal ini membuatnya merasa sedikit malu.

"Nona, kamu sangat sombong." Marvin tampak tersenyum, tapi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kamu yang Menolakku, Kenapa Kamu Menangis?   Bab 93

    "Apa! Beraninya kamu mengutukku nggak akan hidup lama!" Dani tiba-tiba menjadi marah."Aku sudah lama bilang pecundang ini nggak tahu berterima kasih. Sekarang, Kalian percaya, 'kan?" cibir Santi."Beraninya kamu mengutuk Kakek. Cepat berlutut dan minta maaf!" kata Robby memarahi Leo dengan tegas."Dasar pecundang, kenapa kamu masih termenung? Cepat berlutut dan minta maaf. Kalau kamu ingin mati, jangan melibatkan kami!" teriak Lanny.Mereka benar-benar kesal. Meski tidak mau mengakuinya, nyatanya Leo adalah menantu mereka. Jika Leo membuat Dani marah, mereka pasti akan terlibat."Leo, ​​​​kamu memang keterlaluan. Cepat minta maaf pada Kakek." Febi juga sangat marah."Kenapa dia seperti ini? Sebagai menantu yang cacat, dia makan dan minum dari orang lain. Dia nggak tahu bagaimana bersyukur. Dia bahkan membalas air susu dengan air tuba.""Binatang pun tahu bagaimana bersyukur. Mengatakan dia adalah binatang berarti telah memujinya."Para tamu yang hadir juga mengkritiknya satu demi satu

  • Kamu yang Menolakku, Kenapa Kamu Menangis?   Bab 94

    Leo menyeringai, "Awalnya aku nggak ingin berbicara denganmu, tapi kamu terus memprovokasiku. Jadi, jangan salahkan aku karena mengeksposmu.""Mengeksposku? Ekspos apanya?" Anna menunjukkan ekspresi menghina."Lukisan pemandangan yang kamu berikan itu palsu. Kalau kamu menjualnya, harganya 200 ribu pun nggak ada yang akan membelinya," kata Leo."Nak, jangan bicara omong kosong!" Marvin sangat marah. Matanya tampak sedikit panik."Hahaha ....""Konyol sekali. Siapa Pak Marvin, bagaimana dia bisa memberikan hadiah palsu? Tanyakan saja pada orang-orang yang hadir, siapa yang akan memercayainya?" ujar Anna sambil tertawa keras."Benar, Pak Marvin adalah putra kedua dari keluarga pertama di Kota Zeva. Dia memiliki kekayaan bersih ratusan triliun. Baginya, puluhan miliar hanyalah setetes hujan." Santi mendengus dengan dingin."Benar. Pak Marvin nggak memedulikan uang puluhan miliar. Dia nggak mungkin memberikan barang palsu. Itu hanya akan mempermalukannya.""Aku pikir kamu cemburu pada Pak

  • Kamu yang Menolakku, Kenapa Kamu Menangis?   Bab 95

    Dani mengangguk, lalu dia meminta dua orang untuk membuka lukisan pemandangan itu.Seketika, aula menjadi heboh.Anna menyilangkan lengannya dan menatap Leo sambil berkata dengan nada meremehkan, "Aku ingin melihat apa yang bisa kamu lihat! Tapi, jangan salahkan aku karena nggak mengingatkanmu, lukisan ini berharga lebih dari 20 miliar. Kamu hanya dapat melihatnya, tapi nggak boleh menyentuhnya. Kalau kotor atau rusak, kamu nggak akan mampu membayar ganti rugi."Marvin mencibir, "Nak, apakah kamu sudah melihatnya?"Leo tidak berbicara. Dia hanya menunjukkan senyuman main-main. Kemudian, dia mengambil gelas air di atas meja dan menyesapnya.Namun, dia tidak menelannya, melainkan tiba-tiba menyemprotkannya ke lukisan itu."Apa yang kamu lakukan, pecundang!""Berani sekali nyalimu!"Anna dan Marvin sangat marah. Begitu pula dengan Santi, Dani dan lainnya.Anna menunjuk Leo sambil berkata dengan marah, "Kamu berani menghancurkan lukisan bernilai lebih dari 20 miliar, kamu harus membayar ko

  • Kamu yang Menolakku, Kenapa Kamu Menangis?   Bab 96

    "Kalau begitu kamu harus memperhatikan dengan saksama." Suara Marvin agak rendah dan terdengar sedikit mengancam.Ian melangkah maju dan menyentuh area basah dengan jari-jarinya. Alhasil, jari-jarinya ternoda cat."Barang palsu!"Ekspresi Ian sangat terkejut. Dia tidak menyangka hasilnya akan seperti itu."Kamu mengerti atau nggak? Jangan bicara omong kosong kalau kamu nggak mengerti!" keluh Marvin dengan tegas.Rosa mencibir dan berkata, "Penilaian Pak Ian nggak akan salah. Kalau dia mengatakan itu palsu, itu pasti palsu."Marvin terkejut dan marah. Keringat dingin telah mengucur di dahinya, tetapi dia bereaksi dengan cepat dan berkata dengan marah, "Aku nggak menyangka aku juga akan salah. Kakek, aku tertipu. Aku akan memberimu satu lukisan yang lebih berharga sebagai hadiah nanti!""Sudah cukup Pak Marvin memiliki niat ini." Dani tidak marah. Bagaimanapun, identitas Marvin sangat tinggi. Bahkan jika dia memberi Dani batu bata, dia akan menyimpannya sebagai barang antik."Tebakan ana

  • Kamu yang Menolakku, Kenapa Kamu Menangis?   Bab 97

    Semua orang tampak tidak percaya. Mereka tidak mengerti mengapa ketiga orang ini ingin mengambil sampah itu.Mereka bertiga berlari dengan sangat cepat, tapi sayangnya ada satu yang lebih cepat. Seekor kucing gemuk tiba-tiba berlari ke arah pil dan memakannya."Jangan ...."Erik menjerit dengan putus asa. Orang-orang yang tidak tahu mengira seseorang telah merampok istrinya.Markus juga tampak tertekan, sementara Rosa juga terlihat sangat sedih."Nona Rosa, Dokter Markus, Pak Erik, apa yang kalian lakukan?" tanya Dani dengan bingung."Huh ...."Markus menghela napas panjang, tapi tiba-tiba matanya berbinar. Dia telah memikirkan sesuatu. Dia menunjuk ke anjing pug tidak jauh dari situ dan bertanya, "Anjing siapa ini?""Anjingku."Seorang pelayan datang dengan takut. "Nona Rosa, maaf, aku seharusnya nggak membawa anjing itu ke hotel. Mohon maafkan aku.""Hanya sekali ini saja. Jangan ada lain kali." Rosa tidak mempersulit pelayan itu."Terima kasih, Nona Rosa."Pelayan itu menghela napas

  • Kamu yang Menolakku, Kenapa Kamu Menangis?   Bab 98

    Rosa mengangguk, lalu dia memanggil dua orang untuk membawa anjing itu pergi.Saat ini, semua orang tiba-tiba menyadari bahwa yang diperebutkan Erik dan Markus bukanlah anjing itu, melainkan pil yang dimakan anjing itu."Pil itu hanya sampah. Pak Erik bahkan menghabiskan 10 miliar untuk membelinya. Apa dia gila?""Pil itu telah dimakan anjing. Kalau nggak, itu pasti akan lebih mahal.""Benar. Pak Markus juga merebut pil itu. Sepertinya pil itu nggak sederhana. Benarkah bisa menyembuhkan segala penyakit dan menghilangkan semua racun?"Meskipun semua orang merasa agak sulit dipercaya, ini sudah merupakan penjelasan yang paling masuk akal.Dani memandang mereka berdua dan bertanya, "Dokter Markus, Pak Dani, pil itu terlihat seperti sampah. Kenapa kalian membelinya? Belum lagi pil itu dimakan oleh seekor anjing.""Sampah?"Markus menunjukkan senyuman sinis. "Pak Dani, kenapa kamu begitu linglung? Bukannya kamu nggak tahu keterampilan medis Pak Leo. Sebuah pil menyelamatkan hidupmu dan akup

  • Kamu yang Menolakku, Kenapa Kamu Menangis?   Bab 99

    "Raka, dia Raka Raditya!"Seseorang mengenalinya."Ternyata dia adalah Raka. Dia adalah putra nomor satu di Kota Kumara yang membuat ribuan gadis terpesona.""Yah, aku dengar Nona Febi juga sangat menyukainya. Jika Keluarga Raditya nggak pindah, dia akan menjadi pria yang berdiri di samping Febi sekarang."Semua orang berbisik. Meskipun suara mereka sangat pelan, Leo masih mendengarnya. Perkataan itu membuatnya merasa sangat tidak nyaman.Saat ini, Raka Raditya mendatangi Febi dan membuka tangannya. Dia ingin memberikan Febi pelukan hangat.Leo langsung mengepalkan tinjunya. Kemudian, cahaya dingin muncul di matanya.Berani sekali Raka ingin memeluk istrinya di hadapannya.Tepat ketika Leo hendak menghentikannya, Febi tiba-tiba mundur selangkah."Pak Raka, kapan kamu kembali?""Febi, kenapa kamu menjadi begitu asing? Kamu biasa memanggilku Kak Raka.""Aku sudah dewasa. Selain itu, aku sudah menikah sekarang." Febi menunjuk ke arah Leo sambil berkata, "Dia adalah suamiku, Leo."Raka ter

  • Kamu yang Menolakku, Kenapa Kamu Menangis?   Bab 100

    Lanny buru-buru menyetujui, "Kakekmu benar. Setelah kamu menceraikan pecundang ini, pilihlah hari yang baik untuk bertunangan dengan Pak Raka.""Aku nggak akan menceraikannya, jangan memaksaku." Febi sangat marah."Febi, kamu juga tahu situasi Keluarga Sharon saat ini. Pecundang ini nggak bisa membantu sama sekali, tapi Pak Raka berbeda. Kalau kamu bertunangan dengan Pak Raka, aku pikir Pak Raka pasti akan membantu kita."Dani mengetahui karakter Febi, jadi dia memainkan emosionalnya.Raka tersenyum dan berkata, "Tentu saja. Quin, berikan kontrak itu kepada Kakek."Quin segera menyerahkan dokumen di tangannya kepada Dani. Setelah membacanya, Dani sangat bersemangat. "Ini adalah pesanan dari Perusahaan Aksara. Pak Raka, apakah kamu bekerja di Perusahaan Aksara sekarang?"Quin berkata dengan bangga, "Pak Raka sekarang adalah manajer departemen proyek Perusahaan Aksara."Kerumunan kembali gempar."Pak Raka memang hebat. Dia sungguh luar biasa. Dia telah bekerja di Perusahaan Aksara dan me

Bab terbaru

  • Kamu yang Menolakku, Kenapa Kamu Menangis?   Bab 402

    Harus diketahui bahwa Leo dan Zaki baru berusia dua puluhan tahun, tetapi mereka sudah memasuki Alam Bawaan. Bahkan kekuatan para master senior pun tidak sebanding dengan mereka.Jika sepuluh hingga dua puluh tahun kemudian, sehebat apa kekuatan mereka?Dalam sekejap mata, keduanya bertarung selama puluhan ronde. Pertarungan itu semakin intens. Kekuatan keduanya tampak setara.Ekspresi Zaki tampak semakin masam. Hal ini karena Leo jauh lebih kuat dari yang dia bayangkan. Tidak peduli bagaimana Zaki menyerang, dia tidak dapat melukai Leo sehelai rambut pun. Dia bahkan tidak berhasil menyentuh sudut pakaiannya.Sementara Leo tampak lebih santai.Faktanya, dengan kekuatannya saat ini. Jangankan membunuh Zaki dengan cepat. Dia bahkan bisa membuatnya terluka parah dengan satu serangan.Alasan mengapa Leo tidak melakukan ini adalah karena dia takut akan menakuti Rangga.Sekarang, tujuan utama Leo adalah membunuh Rangga. Baginya, masalah lain tidak penting.Segera setelah puluhan ronde berlal

  • Kamu yang Menolakku, Kenapa Kamu Menangis?   Bab 401

    Zaki sangat marah. "Hari ini, kamu akan mati. Aku akan menginjakmu di hadapan semua orang, sehingga kamu akan dipermalukan seumur hidupmu!""Coba saja kalau bisa." Leo meletakkan tangan di punggungnya sambil tersenyum. Dia terlihat sangat percaya diri."Keluarkan senjatamu!"Zaki mengarahkan pedang panjangnya ke arah Leo. Auranya langsung memancar ke segala arah.Orang-orang di sekitar merasakan tekanan yang tak terlukiskan. Mereka tanpa sadar merasa ketakutan.Leo mengenakan jaket berwarna hitam. Kemudian, mereka melihat dia mengeluarkan sebuah belati berukuran Zaki dari jaketnya.Setelah Jessy yang berada di bawah arena melihat belati itu, dia langsung terkejut hingga membuka mulutnya.Orang lain tidak mengenalnya, tetapi dia langsung mengenali belati itu. Belati itu adalah miliknya. Dia selalu menyimpannya di vilanya. Kenapa belati itu bisa diambil oleh Leo?"Serang!"Awalnya, Zaki ingin menunggu Leo mengambil tindakan. Namun, Leo tidak menyerang untuk waktu lama. Zaki kehilangan ke

  • Kamu yang Menolakku, Kenapa Kamu Menangis?   Bab 400

    Sebelum Leo berbicara, Rangga sudah berkata dengan tidak senang, "Zaki, apa kamu nggak tahu aturan mengantre? Aku yang mengajaknya bertarung terlebih dulu. Cepat minggir!"Banyak orang yang menganggukkan kepala mereka. Rangga mengajak Leo bertarung terlebih dahulu, sementara Leo telah menyetujuinya. Saat pertarungan akan dimulai, Zaki malah membuat onar. Tindakan Zaki memang tidak sesuai dengan aturan.Namun, Zaki tidak memedulikan hal tersebut. Dia berkata sambil menatap Rangga, "Aku nggak peduli apa itu mengantre. Siapa pun yang berani menghentikanku menghapus rasa maluku, dia akan menantangku. Kalau kamu nggak setuju, aku akan membunuhmu terlebih dahulu!"Sialan, Zaki benar-benar gila.Seketika, Rangga langsung marah. "Zaki, apa kamu kira aku takut padamu?""Aku nggak tahu kamu takut atau nggak. Aku hanya tahu kalau kamu nggak turun, aku akan membunuhmu sekarang!" Tubuh Zaki memancarkan aura membunuh yang kuat.Dia ingin menantang Leo untuk menghilangkan rasa malunya. Dia juga ingin

  • Kamu yang Menolakku, Kenapa Kamu Menangis?   Bab 399

    Setelah Leo muncul, Rangga langsung memancarkan aura membunuh yang menakjubkan."Leo, akhirnya kamu muncul."Leo berjalan ke arah Rangga, lalu dia berhenti tidak jauh dari sana dan berkata, "Rangga, awalnya aku kira kamu adalah seorang pria sejati. Tapi, aku akui bahwa aku salah.""Apa maksudmu?" tanya Rangga dengan nada dingin.Leo berkata sambil menunjukkan senyuman sinis, "Kamu memaksa gadis yang nggak menyukaimu untuk menikah denganmu. Apa bedanya kamu dengan seekor binatang? Bukan, membandingkan kamu dengan binatang adalah penghinaan terhadap binatang.""Sialan, kamu cari mati!"Rangga marah. Leo bahkan berani mengatakan dia lebih buruk dari seekor binatang. Menjengkelkan sekali."Berani sekali kamu! Cepat berlutut dan minta maaf pada Pak Rangga!""Anak ini bahkan berani memarahi Pak Rangga. Dia benar-benar nggak takut mati."Semua anggota Keluarga Safwando marah. Mereka berteriak dengan suara lantang.Para tamu juga merasa Leo memiliki nyali yang besar. Sebelumnya, Keluarga Jonat

  • Kamu yang Menolakku, Kenapa Kamu Menangis?   Bab 398

    "Hormat pada langit!"Pulau Fairy terisolasi dari dunia luar, jadi upacara pernikahan mereka masih mengkuti adat kuno. Mereka hanya mengadakan upacara pernikahan, tetapi tidak mendaftarkan pernikahan mereka.Setelah upacara pernikahan, mereka akan menjadi pasangan sah yang diakui oleh semua orang.Leo berdiri di antara kerumunan. Dia menyaksikan Celine mengikuti upacara pernikahan dengan tidak berdaya.Saat ini, tidak hanya Atin yang berada di sana. Bahkan semua tetua Keluarga Safwando pun berkumpul di sana.Selain itu, masih ada anggota Keluarga Roderik dan Keluarga Tabrani. Orang-orang ini mungkin memihak pada Keluarga Safwando. Jika Leo bertindak, dia tidak hanya tidak dapat menyelamatkan Celine, Leo bahkan akan kehilangan nyawanya."Hormat pada orang tua!""Hormat pada pasangan!""Sah!"Terdengar tepuk tangan meriah. Semua orang bertepuk tangan sambil memberi selamat.Saat ini, Rangga seharusnya membawa pengantin wanita ke kamar. Namun, dia tidak melakukannya. Sebaliknya, Rangga ma

  • Kamu yang Menolakku, Kenapa Kamu Menangis?   Bab 397

    Tetua Agung berkata, "Pak Atin, mungkinkah orang itu adalah orang yang tadi malam?"Atin berkata, "Seharusnya benar. Orang itu mahir dalam seni penyamaran dan sangat kuat. Kita harus menemukan cara untuk membunuhnya. Kalau nggak, akan ada masalah yang nggak ada habisnya!"Tetua Agung berkata sambil mengangguk, "Pak Atin benar. Tapi, yang terpenting adalah pesta pernikahan. Setelah malam ini, kita akan menyelesaikan masalah dengannya."Atin menganggukkan kepalanya.Saat keduanya hendak kembali, jeritan dan pertarungan sengit tiba-tiba terdengar dari kejauhan. Bahkan fluktuasi energi yang kuat bisa dirasakan dari jarak jauh."Celaka!"Ekspresi Atin berubah. Kemudian, dia buru-buru kembali dengan kecepatan tinggi. Sementara Tetua Agung Keluarga Safwando mengikuti di belakangnya.Saat ini, tim pernikahan menjadi sangat berantakan. Leo ​​​​kembali, lalu dia mulai membunuh orang-orang di antara kerumunan.Sasaran Leo sangat jelas. Dia mengincar Rangga yang dilindungi oleh para pengawal.Namu

  • Kamu yang Menolakku, Kenapa Kamu Menangis?   Bab 396

    Keduanya menyerang dengan pedang mereka hingga terdengar suara keras. Seketika, energi pedang keduanya meledak. Namun, sisa energi pedang berwarna putih malah terus menyerang tanpa henti.Kedua tetua itu tampak terkejut. Kemudian, mereka segera mengangkat pedang mereka untuk melawan.Setelah itu, terdengar suara ledakan yang keras. Kedua orang itu terpental oleh energi yang menakutkan tersebut, lalu terjatuh ke tanah dengan cepat.Setelah itu, terdengar suara ledakan yang keras dan tanah berguncang dengan hebat. Muncul dua kawah besar hingga debu beterbangan ke langit."Lindungi Pak Rangga!"Para pelayan dan penjaga yang menemani Rangga pun menghunus pedang mereka satu demi satu, lalu mereka mengepung Rangga."Siapa pun yang menghalangiku akan mati!"Leo memegang belatinya sambil berlari ke arah Rangga.Belati itu dia temukan di vila. Belati itu adalah sebuah senjata tajam.Meskipun Leo tidak terbiasa menggunakannya, itu lebih baik dibandingkan menyerang dengan tangan kosong."Duar!"H

  • Kamu yang Menolakku, Kenapa Kamu Menangis?   Bab 395

    Namun, sekarang seseorang akan membantunya menyelamatkan Celine. Leo tentu saja bersedia mencobanya.Ada dua alasan mengapa Leo memercayai pria berjas putih itu. Pertama, dia tidak punya pilihan lain.Alasan kedua, dia mengenal pria berjas putih itu. Namanya Jimmy Roderik. Dia adalah putra sulung dari Keluarga Roderik, pemimpin dari empat keluarga besar di Pulau Fairy.Pada saat yang sama, dia juga dikenal sebagai penerus terhebat di Pulau Fairy. Dia juga merupakan genius paling menonjol di Pulau Fairy selama seratus tahun.Pada usia dua puluh tahun, dia memasuki Alam Bawaan. Pada usia dua puluh tujuh tahun, tingkat kultivasinya sudah tidak terduga.Banyak orang mengatakan bahwa Jimmy dapat mencapai Alam Setengah Dewa di masa depan.Alam Setengah Dewa sebenarnya adalah alam setelah Alam Bawaan. Begitu orang-orang mencapai alam itu, mereka tidak akan terkalahkan di dunia.Terlebih lagi, mereka akan memiliki kekuatan yang luar biasa. Mereka dapat membunuh orang dengan mudah. Mereka bahka

  • Kamu yang Menolakku, Kenapa Kamu Menangis?   Bab 394

    Ada empat keluarga besar di Pulau Fairy, antara lain Keluarga Roderik, Keluarga Tabrani, Keluarga Jonathan dan Keluarga Safwando.Keluarga Safwando menempati urutan terakhir. Hal ini merupakan duri di hati setiap orang di Keluarga Safwando.Namun, beberapa hari yang lalu, Keluarga Safwando mengalahkan Keluarga Jonathan dalam satu gerakan. Hal ini membuat mereka tidak menduduki posisi terakhir lagi.Celine yang dulunya acuh tak acuh padanya. Saat ini, Celine akan menjadi pengantinnya. Hal itu adalah sebuah kebahagiaannya. Bagaimana mungkin Rangga tidak merasa bahagia?Leo melihat Rangga dari kejauhan. Dia ingin menampar pria bajingan itu sampai mati.Namun, Leo masih menahan dorongan itu. Kemudian, dia berlari ke sekitar Kediaman Keluarga Jonathan. Saat ini, seharusnya Celine masih berada di Kediaman Keluarga Jonathan.Pertahanan di sini terlihat sangat lemah, bahkan penjaga gerbang pun menguap.Leo merasa ada yang salah. Situasi semakin aneh, Leo semakin tidak berani bertindak gegabah.

DMCA.com Protection Status