Share

Bab 28

Penulis: Raz 12
last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-09 20:53:09

Pria itu terburu-buru mengeluarkan kunci dari sakunya dan membuka jeruji besi kemudian masuk ke dalam.

Pria itu perlahan mendekati Yuna. "Hehe, ke sini kamu putri Yuna ..." ujar pria itu.

Yuna mulai mundur perlahan dan akhirnya tersudut. "Ti-tidak! Menjauhlah!" Yuna berteriak.

"Ayo ... Kemarilah. Jangan takut," pria itu menjulurkan tangannya.

Yuna lalu tersenyum dan menangkap tangan pria itu.

"Eh? Apa yang kau lakukan?" pria itu terkejut.

"Apa yang kulakukan? Cuma bentuk pertahanan diri saja, kok. Hiaaahh!" Yuna menarik tangan pria itu dan mengangkatnya ke atas.

Braak! Kemudian membantingnya ke lantai.

"Hoaahk!" pria itu kesakitan.

Duk-duk! Yuna menendang biji zakar pria itu berkali-kali.

"Ukh! Aw! Berhenti! Stop!" pria itu merintih kesakitan.

"Hahaha rasakan ini! Kau pikir karena aku perempuan, aku tidak bisa melawan gitu? Salah besar kawan. Aku sudah belajar bela diri dari kecil loh!" Yuna terus menendang-nendang biji zakar pria itu hingga Yuna tidak sadar pria itu sudah pingsan.

"O
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kamu Hanya Milikku Seorang   bab 29

    Yuna kemudian berlari cepat ke depan sambil menghunuskan pedangnya.Trang! bibi langsung menangkis dan membuat pedang Yuna terhempas. Yuna refleks langsung mundur menjauh ke belakang."Masih belum cukup putri. Kau harus lebih serius lagi. Kemampuanmu tidak hanya sampai di sini saja kan?" ujar bibi memancing emosi Yuna.Yuna mengambil pedangnya."Baiklah bi. Dari tadi aku masih ragu. Tapi kau tahu. Kau benar-benar hina," ujar Yuna.Pandangan Yuna seketika menjadi dingin. "Siap-siap saja. Kau akan kubunuh di sini," ujar Yuna."Haha coba saja, putri!" jawab bibi.Yuna kembali berlari lagi menuju bibi dengan tangan yang siap mengayunkan pedangnya.Bibi tersenyum karena dia merasa Yuna akan mengulangi hal yang sama. Saat Yuna tepat berada di depannya, ia mengayunkan pedangnya untuk menangkis tapi dia terkejut karena tiba Yuna merunduk ke bawah dan dengan cepat memukul kaki bibi menggunakan sikutnya.Krek! kaki bibi menjadi retak karena pukulan Yuna yang kuat."Akh! Sialan kau!" bibi lang

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-24
  • Kamu Hanya Milikku Seorang   Bab 30

    Kemudian keesokan harinya. Yuna bersama orang tuanya. Turun ke ruang bawah tanah di mana tempat bibi sudah dikurung. Mereka dikawal oleh pengawal yang berjaga di ruang bawah tanah."Hehe! Ayo ke sini putri Yuna. Kau tau kan aku adalah orang yang selalu memperhatikanmu? Karena begitu biarkan aku mencongkel matamu itu," ujar bibi.Yuna dan orang tuanya melihat bibi dengan bentuk yang sudah kaca balau. Rambutnya berantakan, bajunya disobek-sobek, serta kukunya yang berdarah. Bibi disekap menggunakan rantai besi yang mengikat kaki dan tangannya di dinding."Wah ini orang sepertinya udah gak waras lagi," ayah Yuna kesal dan ingin menarik pedangnya namun dihentikan Yuna."Sudahlah ayah. Biar aku saja yang menyelesaikan hal ini," ujar Yuna."Pak, bibi kenapa bisa seperti ini tampilannya dalam semalam saja?" tanya Yuna."Jujur saja tadi malam, bibi sepertinya mulai gila. Dia berteriak dan meraung-raung menyebutkan nama Putri. Dan menggigit kukunya sendiri sampai seperti itu. Jadi kami bersusa

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-06
  • Kamu Hanya Milikku Seorang   Bab 31

    Bibi melayani para bangsawan kelas bawah yang hadir. Bibi memberikan minum kepada mereka yang di mana minuman tersebut sebelumnya sudah diberikan obat tidur.Dia memberikan minuman yang sama kepada pengawal bangsawan tersebut serta pembawa kereta kuda.Setelah beberapa jam kemudian bangsawan tersebut telah selesai mengobrol dengan orang tua Yuna.Karena hari sudah mau gelap, mereka pun pamit pulang. Bibi yang sudah mengetahui mereka akan pulang diam-diam mengikuti mereka perlahan.Bangsawan dan para pengawal nya sebenarnya sudah mulai merasakan kantuk yang berat namun mereka menahannya. Hingga di tengan perjalan pulang di tengah hutan. Mereka semua tidak bisa menahan kantuk dan akhirnya tertidur begitu saja dan membuat kereta kuda oleng dan menghantam pohon.Bibi yang sudah mengikuti mereka dari belakang juga ikut membawa bawahannya. Dia dan bawahannya juga memasang topeng."Kakak, orang-orang ini mau diapakan?" tanya bawahan bibi."Kalian bawa saja putri itu dan tinggalkan yang lainn

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-11
  • Kamu Hanya Milikku Seorang   Bab 32

    "Tidak ada. Aku hanya memandang betapa indahnya langit di siang hari ini," jawab Alex."Banyak gaya kau. Eh udah tahu belum tentang festival sekolah ini?" tanya Yuna."Udah. Bahkan tadi aku direkrut untuk jadi komite acara," jawab Alex."Terus gimana? Kau jadi ikut kah?" tanya Yuna."Hah. Ya kali aku ikut. Mana mau aku menyibukkan diri dengan hal yang merepotkan seperti itu," ujar Alex.Sudah kuduga ... pikir Yuna"Lalu kau ada rencana mau ikut salah satu acara gak?" tanya Yuna."Tidak. Aku hanya ingin menjadi penikmat saja di festival nanti," jawab Yuna."Ah gak asik lah. Kau tahu. Ini adalah masa-masa terakhir sma kita. Seharusnya kau itu bersenang-senang di saat seperti ini," ujar Yuna."Bodo amat. Aku mau nyantai pokoknya," ujar Alex.Lalu bel berbunyi. Alex dan Yuna pun kembali masuk ke dalam kelas.Kemudian di dalam kelas mereka mulai membicarakan tentang persiapan festival."Baiklah anak-anak. Seperti yang kalian tahu sebentar lagi akan ada festival sekolah. Dan ingat. Ini adal

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-24
  • Kamu Hanya Milikku Seorang   Bab 33

    Bu guru pun mengecek isi buku uang kas dan ketika membacanya dia langsung terkejut." Ya ampun! Apa-apaan ini? Kenapa anak-anak cowok tidak ada yang membayar satu pun? Malah para cewek yang udah pada bayar. Kamu juga Alex kok bisa gak bayar?" ujar bu guru marah-marah.Alex tertegun. Sebenarnya Alex bisa mau membayar tapi dia terus saja lupa untuk membawa uang untuk membayarnya."Minggu depan, ya buk-" brak! Murid yang bertanya langsung terkejut."Minggu depan - minggu depan, enak aja kamu ngomong. Kok bisa udah dari awal kelas ini dibentuk, belum ada satu pun dari kalian anak cowok yang bayar? Ibu kira karena gak ada laporan semuanya baik-baik saja. Ternyata separah ini," ujar bu guru."Kamu juga ketua kelas sama bendahara. Kenapa gak ada yang mau ngelapor tentang ini? Kalau gitu kan langsung ibu kasih ceramah anak-anak ini semua," ujar bu guru."Maaf, buk." ujar ketua kelas dan bendahara.Gimana mau ngadu, ibuk aja pas dicari gak tahu ngilang ke mana kalau ngomong di depan mereka yan

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-02
  • Kamu Hanya Milikku Seorang   bab 34

    "Terus gimana? Sampai disitu aja?" tanya Yuna."Ya enggak dong. Nanti kelamaan si pangeran bakal jatuh cinta kepada si cewek yang dia temui. Lalu tunangannya dia bakal cemburu dan marah kepada si cewek. Dan akhirnya dia mulai untuk menganggu si cewek dan pada akhirnya saat dia kelewatan dan ketahuan oleh si pangeran. Tunangannya akan di usir dari negara tersebut," ujar Alex.Yuna bertepuk tangan. "Waw ceritanya biasa saja," ujar Yuna."Hei, Kau itu memuji atau menghina sih?" ujar Alex kesal."Tapi walau begitu ceritanya cukup berat ya. Yah kurasa itu jauh lebih ringan dari pada ide cerita sebelumnya. Apa lagi ada romancenya," ujar Yuna.Dan juga kalau ceritanya begini. Aku bisa untuk berperan sebagai si cewek itu. Biar saja dibuly habis-habisan di ceritanya yang penting bahagia di akhir. Apa lagi aku bisa langsung dekat dengan Alex. Yosh semangatkan dirimu Yuna! Yuna pun mulai untuk membuat ceritanya.Dua hari kemudian, Yuna telah berhasil menyelesaikan naskah miliknya dan segera meny

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-24
  • Kamu Hanya Milikku Seorang   Bab 35

    "Karena udah ditentuin pemerannya, sekarang siapa yang mau pergi beli bahan-bahan acara?" tanya bu guru."Saya aja buk! Tapi Leon, Yuna sama Alex juga ikutan," ujar Erika."Kenapa aku dibawa-bawa?" tanya Leon."Sudahlah. Mau nilai kau jadi bagus gak? Ada nilai tambahnya kan buk?" tanya Erika."Hm ... Nilai tambah ya. Bolehlah. Karena kalian mau bantu-bantu kelas ini," jawab bu guru."Ok aku ikut," Leon langsung bersiap.Yes aku bisa jalan-jalan sama Leon lagi, walau gak dapat peran, yang penting bisa sama Alex! Yuna kegirangan."Anu, aku tinggal aja dulu ya. Ajak yang lain aja." ujar Alex."Heh! Kenapa?" tanya Yuna."Tunggu sebentar. Buk saya boleh lihat naskahnya tidak?" tanya Alex."Boleh. Ini silahkan," jawab bu guru.Alex pun memeriksa naskahnya."Wah, dialog untukku dan Sora banyak juga ya. Harus banyak latihan ini. Sedangkan peran kau tidak terlalu banyak, Yuna. Jadi karena itu, aku dan Sora harus tinggal untuk latihan," jawab Alex.Yuna mematung mendengar jawaban Alex."Sudahla

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-30
  • Kamu Hanya Milikku Seorang   Bab 36

    Hm yah mari anggap saja dia sedang kelelahan. Mungkin mereka latihannya berulang-ulang. Ngomong-ngomong soal latihan. Aku kan belum latihan, ah ini gawat!Yuna memukul meja Alex."Alex! Aku kan belum latihan! Bagaimana ini?" tanya Yuna khawatir."Ah! Kau ini bikin kaget saja. Ya tinggal latihan saja lah, toh waktu untuk latihan masih banyak kan?" jawab Alex."Oh iya kamu benar juga, hehe." ujar Yuna.Lalu besok hari pun datang. Mereka semua mulai membuat hal yang diperlukan untuk acara festival.Sementara itu Yuna, Alex dan yang lainnya berlatih di ruang kelas yang kosong. Mereka berlatih sangat serius hingga Yuna merasa kalau mereka dapat melakukan ini dengan lancar saat acara.Yuna dan yang lainnya juga membantu untuk mendekor kelas. Mereka juga sempat bertengkar untuk menentukan bagaimana bentuk hiasan kelas. Mereka juga sampai beberapa kali membuat kesalahan sampai bahan persediaan habis dan akhirnya karena uang kas sudah habis. Mereka mengambil barang-barang dari rumah mereka mas

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-12

Bab terbaru

  • Kamu Hanya Milikku Seorang   Bab 43

    Karena mereka berdua sama-sama tidak mau mengalah. Akhirnya mereka berdua pun walau merasa ketakutan memberanikan diri untuk masuk ke dalam.Saat membeli tiket dan berdiri depan pintu saja mereka sudah merinding. Sambil menunggu antrian masuk. Mereka mendengar suara jeritan dan teriakan dari dalam ruangan. Serta suara-suara yang menyeramkan.Hal itu membuat Leon dan Erika semakin gemetar dan berkeringat dingin. Leon yang menyadari kalau Erika berkeringat langsung menyindirnya."Ih kamu kok keringetan begitu? Itu keringat dingin ya? Pasti kamu ketakutan kan?" tanya Leon."Enak aja kamu ya. Ini mah karena aku habis main tadi. Kamu sendiri tuh liat. Keringat banyak banget lagi. Mana bau lagi," jawab Erika."Eh enak aja mulutmu ya. Gini-gini aku masih harum ya." ujar Leon."Heleh." ujar Erika."Hiaah! Aku tidak sanggup lagi! Aku takut!" di tengah percakapan mereka berdua, tiba-tiba saja ada seseorang yang lari terbirit-birit ke luar dari pintu masuk sambil menangis karena ketakutan.Leon

  • Kamu Hanya Milikku Seorang   Bab 42

    Kemudian setelah beberapa saat. Mereka berdua sudah hampir mencapai ke sembilan puluh sembilan kalinya percobaan.Sementara itu Leon sudah muak dan jenuh terus-terusan kalah dan hanya menang beberapa kali saja."Waw ini sudah yang ke yang sembilan puluh sembilan kalinya loh, Leon. Apakah kau tidak bosan? Aku saja sampai mengantuk menunggu ini selesai. Kenapa tidak menyerah saja sih? Toh kamu hanya beberapa kali menang saja kan?" tanya penjaga kios."Sudah diamlah. Apakah kau mau kupukul?" tanya Leon."Oh enggak-enggak bang. Santai ya." jawab penjaga kios.Sembari Leon memasukkan pelurunya ke dalam pistol. Tiba-tiba saja dia melihat ada sebuah boneka kecil berbentuk kucing dan dia teringat dengan Erika yang sangat suka dengan kucing.Dari pada aku gak dapat hadiah. Aku coba incar boneka kucing itu deh. Pokoknya aku harus bisa dapat. pikir Leon."Hei bung. Jika kali ini aku bisa berhasil menembak. Maka aku mau hadiah boneka kucing yang ada di sana jadi milikku ya," ujar Leon sambil menu

  • Kamu Hanya Milikku Seorang   Bab 41

    "Karena kemarin aku sudah membantumu untuk drama ini. Sekarang bisakah kau dengarkan aku sebentar saja?" tanya Sora."Iya-iya. Cepatlah, aku akan mendengarkannya." jawab Alex."Ih itu anak masih saja kasar ya. Lihat aja nanti kupukul dia." ujar Yuna bisik."Aku suka padamu," ujar Sora."Hah!" Yuna ternganga dan berteriak di dalam hatinya.Jadi Sora suka sama Alex ya ... Apa yang harus kulakukan? Apa aku mundur saja ya untuk mendapatkan hati Alex?"Kamu sudah tahu apa jawabanku kan? Maaf dan terima kasih." jawab Alex."Hah! Apa-apaan itu? Kenapa jawabannya kayak begitu!" ujar Yuna teriak dalam hatinya."Jadi begitu. Kau tetap suka padanya. Hahaha aku memang bodoh. Padahal aku sudah tahu tidak akan menang, tapi tetap saja aku mencobanya. Yah baiklah, aku paham. Terima kasih atas jawabanmu." ujar Sora lalu kemudian dia berbalik dan segera pergi dari Alex."Tunggu sebentar. Apa yang baru saja terjadi? Alex menolaknya begitu saja?" Yuna sangat kebingungan."Hei Yuna mau berapa lama lagi ka

  • Kamu Hanya Milikku Seorang   Bab 40

    Dor! peluru datang melesat menembus kepala Sora. Sora memeriksa kepalanya."Hah? Apa ini? Kenapa ada darah ..." Bruk! Sora terjatuh.Alex datang mendekat dan memeriksa keadaan Sora."Bagus. Dia sudah tiada. Hm? Apa yang terjadi padamu Yuna? Kenapa kau terdiam?" tanya Alex setelah melihat Yuna."Hah? Tidak ada. Aku hanya sedikit terkejut saja. Terlalu banyak hal yang mengejutkan. Aku sedikit pusing." ujar Yuna."Itu hal biasa. Kau mungkin cukup awam akan hal ini," ujar Alex."Awam matamu. Lagi pula bagaimana bisa seorang penyihir kalah begitu saja?" tanya Yuna."Oh kalau masalah itu. Sebenarnya aku sudah menyiapkan seorang sniper dan juga alat penghalang sihir di sekitar tempat ini. Jadi dia tidak akan bisa mendeteksi ada sniper yang sedang mengintainya. Ide bagus kan?" ujar Alex."Kau benar. Sangking bagusnya aku sampai kaget." ujar Yuna.Lalu mereka kembali melanjutkan dramanya sampai pada akhirnya Alex dan Yuna menikah pada di ceritanya.Walau Yuna sempat beberapa kali kesulitan unt

  • Kamu Hanya Milikku Seorang   Bab 39

    "Apa maksudmu Alex! Kenapa kau sekarang seperti ini? Sejak kau bertemu dengan dia, kau jadi orang yang berbeda." tanya Yuna kesal."Apa yang kau katakan? Aku benci sekali dengan sifatmu yang sangat kekanak-kanakan itu. Sejak aku bertemu dengan Sora, aku akhirnya paham apa artinya cinta itu," ujar Alex."Cinta kau bilang! Kau itu tunanganku! Kenapa kau bisa jatuh cinta dengan gadis lain? Apa kau gila? Kita sudah selalu bersama kau tau!" ujar Yuna."Kau tahu. Kenangan itu tidak selalu bisa tumbuh menjadi cinta. Dan yang perlu kau tahu, pertunangan kita itu hanya karena urusan politik," ujar Alex."Apah iya?" Ayah Yuna menyeringai.Mendengar ucapan dari Alex. Yuna hanya bisa menundukkan wajahnya dan terdiam."Baiklah ... Kalau itu yang kau mau. Lihat saja kau wanita jalang. Akan kuberi kau pelajaran," ujar Yuna.Kemudian Yuna pun pergi dengan perasaan yang sangat kesal."Kau baik-baik saja Sora? Apakah ada yang sakit?" tanya Alex."Hehe, tidak apa kok Alex. Aku baik-baik saja. Lihat nih!

  • Kamu Hanya Milikku Seorang   Bab 38

    "Aku penasaran bagaimana putriku tampil malam ini?" ujar ibu Yuna."Apa yang perlu kau tanyakan? Dia itu kan anak kita. Pasti dia akan sangat hebat. Ayo anakku semangat! Tunjukkan yang terbaik!" ayah Yuna bersorak menyemangati Yuna."Hahaha!" semua orang tertawa "Masalahnya bukan begitu. Apakah kau tidak ingat bagaimana saat Yuna masih sd dan pertama kali ingin tampil drama? Kan waktu itu karena sangking gugupnya dia sampai ngompol di celananya. Dan dia pada akhirnya tidak jadi ikut main dramanya," ujar ibu Yuna khawatir."Hm ... Yah kau tidak salah sih ... Tapi ya sudahlah. Mari ikuti saja acara ini dengan tenang," jawab ayah Yuna."Hehe, sepertinya ayahmu sedang asik membicarakan tentang kejadian kau waktu sd," ujar Alex menebak setelah mengintip ke arah penonton."Iyakah? Memangnya kenapa waktu sd ... Ah sialan kau. Mana mungkin mereka membicarakan itu. Mengingat hal itu aku aja jadi ingin buang air kecil dulu," ujar Yuna."Ya sudah. Sana cepat. Biar aku suruh mereka untuk mengulu

  • Kamu Hanya Milikku Seorang   Bab 37

    Setelah itu mereka bersenang-senang hingga puas di kios-kios festival. Hingga sampailah mereka di rumah hantu buatan kelas lain."Wah ... Mereka berhasil membuatnya dengan sempurna ya," ujar Yuna melihat tampilan pintu masuk."Kau benar. Ini semua terlihat sangat asli. Untuk darah ini? Pewarna ya?" ujar Alex memeriksa."Sangking bagusnya suasananya jadi mencekam," ujar Erika."Hehe kamu takut ya?" tanya ledek Leon."Eh enak aja kau ya. Siapa yang takut. Kau lihat saja. Ayo Yuna kita masuk ke dalam," ujar Erika sambil membawa Yuna."Eh? Kenapa aku dibawa-bawa?" ujar Yuna.Erika langsung membayar tiket masuk dan masuk ke dalam dengan perasaan kesal."Kau mau masuk?" tanya Alex."Ha? Kau pikir aku takut ya? Mana mungkin aku takut dengan hal seperti ini. Hahaha," jawab Leon lalu membeli tiket masuknya."Ini anak kenapa sih? Aku padahal cuma nanya mau masuk atau enggak aja," ujar Alex bingung.Alex pun juga membeli tiket dan masuk ke dalam.Sesampainya di dalam, perasaan berani dan kesal m

  • Kamu Hanya Milikku Seorang   Bab 36

    Hm yah mari anggap saja dia sedang kelelahan. Mungkin mereka latihannya berulang-ulang. Ngomong-ngomong soal latihan. Aku kan belum latihan, ah ini gawat!Yuna memukul meja Alex."Alex! Aku kan belum latihan! Bagaimana ini?" tanya Yuna khawatir."Ah! Kau ini bikin kaget saja. Ya tinggal latihan saja lah, toh waktu untuk latihan masih banyak kan?" jawab Alex."Oh iya kamu benar juga, hehe." ujar Yuna.Lalu besok hari pun datang. Mereka semua mulai membuat hal yang diperlukan untuk acara festival.Sementara itu Yuna, Alex dan yang lainnya berlatih di ruang kelas yang kosong. Mereka berlatih sangat serius hingga Yuna merasa kalau mereka dapat melakukan ini dengan lancar saat acara.Yuna dan yang lainnya juga membantu untuk mendekor kelas. Mereka juga sempat bertengkar untuk menentukan bagaimana bentuk hiasan kelas. Mereka juga sampai beberapa kali membuat kesalahan sampai bahan persediaan habis dan akhirnya karena uang kas sudah habis. Mereka mengambil barang-barang dari rumah mereka mas

  • Kamu Hanya Milikku Seorang   Bab 35

    "Karena udah ditentuin pemerannya, sekarang siapa yang mau pergi beli bahan-bahan acara?" tanya bu guru."Saya aja buk! Tapi Leon, Yuna sama Alex juga ikutan," ujar Erika."Kenapa aku dibawa-bawa?" tanya Leon."Sudahlah. Mau nilai kau jadi bagus gak? Ada nilai tambahnya kan buk?" tanya Erika."Hm ... Nilai tambah ya. Bolehlah. Karena kalian mau bantu-bantu kelas ini," jawab bu guru."Ok aku ikut," Leon langsung bersiap.Yes aku bisa jalan-jalan sama Leon lagi, walau gak dapat peran, yang penting bisa sama Alex! Yuna kegirangan."Anu, aku tinggal aja dulu ya. Ajak yang lain aja." ujar Alex."Heh! Kenapa?" tanya Yuna."Tunggu sebentar. Buk saya boleh lihat naskahnya tidak?" tanya Alex."Boleh. Ini silahkan," jawab bu guru.Alex pun memeriksa naskahnya."Wah, dialog untukku dan Sora banyak juga ya. Harus banyak latihan ini. Sedangkan peran kau tidak terlalu banyak, Yuna. Jadi karena itu, aku dan Sora harus tinggal untuk latihan," jawab Alex.Yuna mematung mendengar jawaban Alex."Sudahla

DMCA.com Protection Status