Share

Bab 30

Kemudian keesokan harinya. Yuna bersama orang tuanya. Turun ke ruang bawah tanah di mana tempat bibi sudah dikurung. Mereka dikawal oleh pengawal yang berjaga di ruang bawah tanah.

"Hehe! Ayo ke sini putri Yuna. Kau tau kan aku adalah orang yang selalu memperhatikanmu? Karena begitu biarkan aku mencongkel matamu itu," ujar bibi.

Yuna dan orang tuanya melihat bibi dengan bentuk yang sudah kaca balau. Rambutnya berantakan, bajunya disobek-sobek, serta kukunya yang berdarah. Bibi disekap menggunakan rantai besi yang mengikat kaki dan tangannya di dinding.

"Wah ini orang sepertinya udah gak waras lagi," ayah Yuna kesal dan ingin menarik pedangnya namun dihentikan Yuna.

"Sudahlah ayah. Biar aku saja yang menyelesaikan hal ini," ujar Yuna.

"Pak, bibi kenapa bisa seperti ini tampilannya dalam semalam saja?" tanya Yuna.

"Jujur saja tadi malam, bibi sepertinya mulai gila. Dia berteriak dan meraung-raung menyebutkan nama Putri. Dan menggigit kukunya sendiri sampai seperti itu. Jadi kami bersusa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status