Share

Sakit

Aku terbangun dari tidur, kulihat jam di dinding menunjukkan pukul satu siang. Berarti aku tertidur cukup lama. Kuambil ponsel di sebelahku, ada beberapa panggilan dan pesan. Ku buka satu-persatu pesan yang ada.

[Assalamualaikum, calon istriku.]

[Sibuk ya, kok nggak sempat balas pesanku?]

[Dimana Sayang?]

Pesan beruntun dari Ray. Terkirim jam sepuluh pagi.

[Waalaikumsalam. Maaf baru sempat buka ponsel.]

Centang satu, berarti ponselnya tidak aktif. Mungkin masih sibuk. Aku pun membaca pesan yang lain, ternyata dari Lisa, yang belum lama dikirimnya.

[Bu, Bu Dinda sudah melahirkan, perempuan. Prematur, sekarang bayinya masih di inkubator.]

[Berarti belum cukup umur ya bayinya.]

[Iya, Bu. Operasi cesar, karena tekanan darah Bu Dinda tinggi, takutnya nanti malah membahayakan Ibu dan Anak.]

[Oh, begitu, ya? Memangnya Bu Dinda punya penyakit tekanan darah tinggi ya?]

[Kayaknya enggak, Bu. Mungkin Bu Dinda stress banyak pikiran. Apalagi sejak tinggal bersama Pak Andrian, kemana-mana selalu di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
semoga Hanum dan Rey berjodoh dan bahagia
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status