Share

Kayak Sinetron

[Apa Lea tidak merepotkan menginap disitu?] Pesan dari Ray malam ini.

[Enggak kok. Mereka lagi asyik ngerumpi.]

[Takutnya nanti malah jadi kebiasaan, kabur-kaburan.]

[Insyaallah, enggak. Tadi sudah aku nasehati, semoga saja ia mau mengerti.]

[Terima kasih, semoga Lea menurut dengan kata-katamu. Calon ibunya. Kapan kita main ke rumah Bapak?]

Deg! Aku takut jika Ray bertemu dengan Mbak Hani. Takut jika Mbak Hani mencoba untuk menggodanya, seperti yang ia lakukan dengan Mas Fahmi. Kok aku jadi paranoid seperti ini, ya? Apa yang harus aku lakukan?

[Kok nggak dijawab? Katanya aku disuruh menghadap Bapak dan Ibu?] Ray mengirimkan pesan lagi.

[Nanti aku pikirkan waktunya.]

[Oke aku tunggu kabar baiknya.]

Apa aku harus menceritakan tentang Mbak Hani ya? Mau tidak mau, memang Ray harus tahu. Masalah ia tergoda dengan Mbak Hani atau tidak, itu urusan nanti. Tidak mungkin aku sembunyikan terus. Biarlah waktu yang menjawab ketakutan-ketakutanku. Semoga tidak terjadi.

[Ray, ada yang harus aku bica
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status