Share

Akan Mendapatkannya

"Sudah, kamu tenang. Biar Mbak yang bawa mobil. Ayo ke ruang sakit." Aku berkata sambil mengambil tas dan ponselku.

Sepanjang perjalanan Wita hanya menangis terus. Aku pun ikut menangis. Walaupun ibunya Mas Fahmi membenciku, tapi aku tetaplah manusia biasa yang memiliki rasa kemanusiaan.

Sudah ada Ayah, Mas Fahmi, Arkan dan Fariz di depan ruang UGD.

"Gimana kondisi Ibu?" tanya Wita pada Ayah.

"Belum tahu, Mbak. Masih diperiksa dokter." Fariz yang menjawab.

Aku berbasa-basi pada semua yang ada disini. Ayah tersenyum padaku.

"Terima kasih sudah mau kesini," kata Ayah.

Aku mengangguk dan tersenyum. Kulihat Mas Fahmi tampak semakin semrawut saja penampilannya. Lelaki yang dulu sangat aku cintai, yang selalu peduli dengan penampilannya. Sekarang, bahkan mencukur kumis dan cambang saja tidak sempat.

"Apa kabar, Mas?" tanyaku pada Mas Fahmi.

"Seperti yang kamu lihat, Num. Gimana sekolahnya anak-anak?" jawab Mas Fahmi.

"Alhamdulillah, lancar. Bentar lagi Arya kuliah, Mas."

"Iya. Maafkan aku,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
Opik cerdas juga
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status