“Ryu … Shayla ….” Sontak Ryuga dan Shayla yang tengah menikmati makan malamnya mendongakan kepala menatap Abraham.“Jadinya kami akan pergi bulan madu akhir minggu ini, kebetulan pekerjaan Papa lagi santai dan mommy baru saja menyelesaikan kasusnya.” Abraham memberitahu sembari sedikit demi sedikit membiasakan panggilan untuk mereka agar Shayla memanggilnya dengan sebutan papa dan Ryuga memanggil Marie dengan sebutan mommy.“Ooh ….” Shayla dan Ryuga bergumam.“Kalian baik-baik di rumah ya. Ryuga … Tante titip Shayla ya.” Giliran mommy yang bicara.“Iya Tante.” Ryuga menjawab cepat, tersenyum smirk sambil menatap Shayla yang kemudian jadi meremang hanya karena ditatap dan dilempari senyum penuh misterius oleh Ryuga.Dan dua hari kemudian, tepatnya hari jum’at malam—om Abraham dan mommy pergi ke Yunani untuk berbulan madu dan berencana akan menghabiskan dua sampai tiga minggu atau mungkin sebulan di sana.
Bibir Shayla rasanya jontor saat tadi dia mengoleskan lipgloss di bibir setelah Ryuga puas mencium bibirnya.Entah apa namanya hubungan mereka, yang pasti meski Ryuga adalah kakak tiri tapi rasanya seperti pacar.Shayla juga tidak ingin membahas tentang kelanjutan hubungan mereka apalagi menentukan bagaimana akhirnya nanti.Dia masih mantap dengan saran Dewi yaitu menjalani dan menikmati sebaik-baiknya keadaan yang terjadi saat ini.Sekarang Shayla dan Ryuga sedang dalam perjalanan menuju Mall dan terdapat toko buku terbesar dan terlengkap di sana.Mereka turun setelah Ryuga berhasil mendapat tempat parkir.Sekarang hari Sabtu jadi Mall dipadati pengunjung.Seperti biasa, Ryuga merangkul pundak Shayla tanpa peduli ada yang orang yang mengenalnya dan akan melihat kemesraan mereka.Hal tersebut meyakinkan Shayla kalau Ryuga memang tidak memiliki kekasih.Shayla yang ditinggalkan daddynya
Normalnya, seorang sahabat seperti Kabir dan Fuji pasti akan meminta Ryuga untuk mempertahankan hubungan dengan Adelia dan membunuh perasaan cintanya kepada Shayla yang merupakan adik tirinya tapi kenyataan yang terjadi adalah sebaliknya.Kabir dan Fuji justru meminta Ryuga memutuskan hubungan dengan Adelia.Karena menurut mereka, jika Ryuga memang benar mencintai Adelia maka dia tidak akan berpaling kepada perempuan lain apalagi itu adik tirinya sendiri.Jadi lebih baik Ryuga segera memutuskan Adelia dengan jantan agar Adelia tidak terus terluka mendapat perlakuan acuh dan dinginn Ryuga lantaran sudah tidak mencintai Adelia lagi.Sedangkan Adelia bukan perempuan biasa, dia cantik dan pintar.Banyak pria yang bisa menggantikan Ryuga nantinya.Tapi masalahnya, Ryuga tidak sejantan itu untuk berterus terang kepada Adelia.Bukan karena dia ingin memiliki dua wanita dalam hidupnya, Bukan.Tapi dia tidak tega memutuskan Adelia, Ryuga tahu Adelia begitu mencintainya sampai rela melakukan ap
“Selamat ulang tahun ya, Del.” Adelia tersenyum bahagia, matanya berbinar, kedua tangan Adelia terentang lantas memeluk Ryuga.Sisi wajah Adelia tenggelam di dada Ryuga, dia memejamkan matanya, sudah lama tidak memeluk tubuh tegap itu.Butuh waktu beberapa detik sampai Ryuga akhirnya memutuskan membalas pelukan Adelia.Kabir melipat bibirnya ke dalam melihat ekspresi nelangsa di wajah Ryuga yang kini tengah menatapnya.“Mampus lo!” umpat Kabir, hanya menggerakan mulutnya tanpa suara.“Ryu.” Adelia mendongak.“Ya?” Ryuga menunduk untuk bisa menatap wajah Adelia yang lebih pendek darinya.“Gue mau kado.” “Boleh, lo mau apa?” Adelia tersenyum sarat makna. “Gue udah booking kamar di Kempinski, pake kartu kredit lo.” *** Indomie : Sel, gue enggak pulang … jangan lupa kunci pintu belakang ya!Shayla memberengutkan wajahnya membaca pesan dari Ryuga.“Gue sendiri donk di rumah.” Dia bergumam.Padahal dulu Shayla biasa sendirian di rumah tapi sekarang justru terbiasa ditemani Ryuga.Shayl
“Sel!” teriak Ryuga sembari menaiki anak tangga.Tadi dia mengemudikan kendaraannya dengan kecepatan tinggi di tengah derasnya hujan sehingga bisa cepat sampai dan beruntung masih diberikan keselamatan.“Kak Ryu!” terdengar suara teriakan Shayla dari jauh.Di antara kegelapan, Ryuga berlari menuju pintu kamar Shayla.Dia sudah hapal setiap sudut rumah itu karena dibesarkan di sana jadi dengan mata terpejam pun Ryuga tahu arah setiap ruangan.Sampai di depan pintu, Ryuga langsung mendorong pintu yang ternyata tidak terkunci.“Sel!” panggil Ryuga yang tidak bisa melihat apapun di sana.“Kak Ryu!” Shayla menyalakan lampu senter di ponsel sehingga Ryuga tahu keberadaannya.Ryuga melihat Shayla duduk menekukan lutut di ujung kepala ranjang.Dia menarik langkah cepat lalu duduk di sisinya untuk memeluk Shayla.“Lampunya mati, petirnya kenceng, aku takut.” Shayla mengadu bersama isak tangis.“Ada gue di sini … jangan nangis ya.” Shayla mengangguk, tangisnya lama-lama mereda.“Gue nyalain ge
Shayla Amaradhiva, gadis sembilan belas tahun yang sedang menempuh pendidikan S1 di sebuah Universitas swasta terbaik di Jakarta tiba-tiba terkejut saat mommy memberitahunya kalau beliau mencintai seorang pria dan akan menikah.Selama ini Shayla hidup berdua dengan sang mommy dan sangat bahagia karena mereka layaknya bestie.Daddy-nya Shayla dulunya adalah Atase Perdagangan di Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia.Konon katanya, mommy dan daddy bertemu di sebuah acara yang diadakan oleh pemerintah sewaktu mommy masih magang di sebuah kantor Kejaksaan.Mereka jatuh cinta pada pandangan pertama lalu menikah dan lahirlah bayi mungil cantik yang wajahnya lebih mirip Daddy dan diberi nama Shayla Amaradhiva.Selesai masa jabatan daddy di Indonesia, beliau bermaksud memboyong mommy dan Shayla ke Inggris karena daddy akan melanjutkan karir Politiknya di sana.Namun saat itu mommy yang sedang melanjutkan kuliah lagi dan meniti karir di suatu kantor konsultan hukum terbaik di Negara tercinta
Tidak lama driver yang mengemudikan mobil mewah mommy memberhentikan kendaraan roda empat itu tepat di depan pintu sebuah loby hotel.Di bagian rooftop-nya memang ada sebuah restoran dan lounge yang khusus untuk para kaum jetset yang setiap menunya dibandrol dengan harga fantastis.Ibu dan anak itu turun dari dalam mobil dan saling bergandengan tangan melintasi loby menuju area lift.“Om Abraham sama anaknya udah sampai.” Mommy bergumam memberitahu Shayla lantas memasukan ponselnya ke dalam tas.Shayla tidak menanggapi, dia diam saja.Ting …Pintu lift terbuka, kedua wanita cantik beda generasi itu kembali melangkah.“Selamat malam! Sudah pesan meja, Bu?” Seorang wanita yang berjaga di depan area pintu masuk resto bertanya.“Abraham Bimasena.” Mommy menyebutkan nama kekasihnya.“Oh, Silahkan lewat sini.” Wanita itu menuntun mommy yang melangkah di belakangnya diikuti Shayla.“Silahkan,” kata wanita itu.“Sayang.” Suara manja mommy terdengar menyapa.Shayla sampai syok karena baru seka
Detik selanjutnya Ryuga membalikan badan dan mulai melangkah.Shayla mempercepat langkah menyusul Ryuga dan ketika mereka nyaris mencapai pintu besar yang menuju ke taman—Ryuga berhenti mendadak membuat Shayla menabraknya.Kening Shayla menjadi korban membentur punggung Ryuga.Refleks Ryuga membalikan badan.“Lo enggak apa-apa?” katanya sembari mengusap-ngusap kening Shayla sementara satu tangannya lagi merengkuh pinggang Shayla.Pertanyaan Ryuga itu dilontarkan dengan nada dingin dan ekspresi datar kebalikan dari kalimatnya yang seolah mengkhawatirkan Shayla. Mata Shayla langsung membulat, dia menjauhkan tangan Ryuga dari kening dan pinggangnya.“Tadi ada orang lewat.” Ryuga menjelaskan kenapa dia berhenti mendadak.Shayla menundukan pandangan tidak merespon, dia mulai berjalan lebih dulu.Ternyata benar kata om Abraham, toiletnya jauh berada di bagian paling belakang restoran.Dia harus melewati lorong sempit dan berpapasan dengan orang yang baru saja dari toilet juga pelayan yang
“Sel!” teriak Ryuga sembari menaiki anak tangga.Tadi dia mengemudikan kendaraannya dengan kecepatan tinggi di tengah derasnya hujan sehingga bisa cepat sampai dan beruntung masih diberikan keselamatan.“Kak Ryu!” terdengar suara teriakan Shayla dari jauh.Di antara kegelapan, Ryuga berlari menuju pintu kamar Shayla.Dia sudah hapal setiap sudut rumah itu karena dibesarkan di sana jadi dengan mata terpejam pun Ryuga tahu arah setiap ruangan.Sampai di depan pintu, Ryuga langsung mendorong pintu yang ternyata tidak terkunci.“Sel!” panggil Ryuga yang tidak bisa melihat apapun di sana.“Kak Ryu!” Shayla menyalakan lampu senter di ponsel sehingga Ryuga tahu keberadaannya.Ryuga melihat Shayla duduk menekukan lutut di ujung kepala ranjang.Dia menarik langkah cepat lalu duduk di sisinya untuk memeluk Shayla.“Lampunya mati, petirnya kenceng, aku takut.” Shayla mengadu bersama isak tangis.“Ada gue di sini … jangan nangis ya.” Shayla mengangguk, tangisnya lama-lama mereda.“Gue nyalain ge
“Selamat ulang tahun ya, Del.” Adelia tersenyum bahagia, matanya berbinar, kedua tangan Adelia terentang lantas memeluk Ryuga.Sisi wajah Adelia tenggelam di dada Ryuga, dia memejamkan matanya, sudah lama tidak memeluk tubuh tegap itu.Butuh waktu beberapa detik sampai Ryuga akhirnya memutuskan membalas pelukan Adelia.Kabir melipat bibirnya ke dalam melihat ekspresi nelangsa di wajah Ryuga yang kini tengah menatapnya.“Mampus lo!” umpat Kabir, hanya menggerakan mulutnya tanpa suara.“Ryu.” Adelia mendongak.“Ya?” Ryuga menunduk untuk bisa menatap wajah Adelia yang lebih pendek darinya.“Gue mau kado.” “Boleh, lo mau apa?” Adelia tersenyum sarat makna. “Gue udah booking kamar di Kempinski, pake kartu kredit lo.” *** Indomie : Sel, gue enggak pulang … jangan lupa kunci pintu belakang ya!Shayla memberengutkan wajahnya membaca pesan dari Ryuga.“Gue sendiri donk di rumah.” Dia bergumam.Padahal dulu Shayla biasa sendirian di rumah tapi sekarang justru terbiasa ditemani Ryuga.Shayl
Normalnya, seorang sahabat seperti Kabir dan Fuji pasti akan meminta Ryuga untuk mempertahankan hubungan dengan Adelia dan membunuh perasaan cintanya kepada Shayla yang merupakan adik tirinya tapi kenyataan yang terjadi adalah sebaliknya.Kabir dan Fuji justru meminta Ryuga memutuskan hubungan dengan Adelia.Karena menurut mereka, jika Ryuga memang benar mencintai Adelia maka dia tidak akan berpaling kepada perempuan lain apalagi itu adik tirinya sendiri.Jadi lebih baik Ryuga segera memutuskan Adelia dengan jantan agar Adelia tidak terus terluka mendapat perlakuan acuh dan dinginn Ryuga lantaran sudah tidak mencintai Adelia lagi.Sedangkan Adelia bukan perempuan biasa, dia cantik dan pintar.Banyak pria yang bisa menggantikan Ryuga nantinya.Tapi masalahnya, Ryuga tidak sejantan itu untuk berterus terang kepada Adelia.Bukan karena dia ingin memiliki dua wanita dalam hidupnya, Bukan.Tapi dia tidak tega memutuskan Adelia, Ryuga tahu Adelia begitu mencintainya sampai rela melakukan ap
Bibir Shayla rasanya jontor saat tadi dia mengoleskan lipgloss di bibir setelah Ryuga puas mencium bibirnya.Entah apa namanya hubungan mereka, yang pasti meski Ryuga adalah kakak tiri tapi rasanya seperti pacar.Shayla juga tidak ingin membahas tentang kelanjutan hubungan mereka apalagi menentukan bagaimana akhirnya nanti.Dia masih mantap dengan saran Dewi yaitu menjalani dan menikmati sebaik-baiknya keadaan yang terjadi saat ini.Sekarang Shayla dan Ryuga sedang dalam perjalanan menuju Mall dan terdapat toko buku terbesar dan terlengkap di sana.Mereka turun setelah Ryuga berhasil mendapat tempat parkir.Sekarang hari Sabtu jadi Mall dipadati pengunjung.Seperti biasa, Ryuga merangkul pundak Shayla tanpa peduli ada yang orang yang mengenalnya dan akan melihat kemesraan mereka.Hal tersebut meyakinkan Shayla kalau Ryuga memang tidak memiliki kekasih.Shayla yang ditinggalkan daddynya
“Ryu … Shayla ….” Sontak Ryuga dan Shayla yang tengah menikmati makan malamnya mendongakan kepala menatap Abraham.“Jadinya kami akan pergi bulan madu akhir minggu ini, kebetulan pekerjaan Papa lagi santai dan mommy baru saja menyelesaikan kasusnya.” Abraham memberitahu sembari sedikit demi sedikit membiasakan panggilan untuk mereka agar Shayla memanggilnya dengan sebutan papa dan Ryuga memanggil Marie dengan sebutan mommy.“Ooh ….” Shayla dan Ryuga bergumam.“Kalian baik-baik di rumah ya. Ryuga … Tante titip Shayla ya.” Giliran mommy yang bicara.“Iya Tante.” Ryuga menjawab cepat, tersenyum smirk sambil menatap Shayla yang kemudian jadi meremang hanya karena ditatap dan dilempari senyum penuh misterius oleh Ryuga.Dan dua hari kemudian, tepatnya hari jum’at malam—om Abraham dan mommy pergi ke Yunani untuk berbulan madu dan berencana akan menghabiskan dua sampai tiga minggu atau mungkin sebulan di sana.
“Pa, Ryu ada janji ketemu dosen … Ryu pergi duluan ya.” “Loh, Shayla gimana?” Papa menunjuk Shayla meminta solusi dari Ryuga.Shayla mendongak dari piring yang ditekuninya.Menatap Ryuga dan om Abraham bergantian.“Enggak apa-apa, Shayla diantar sama aku nanti.” Mommy menyelamatkan Ryuga.“Kamu pergi aja … hati-hati ya,” ujar mommy kemudian.“Makasih Tante …,” ucap Ryuga tulus.“Pa, Ryu pergi.” Ryuga pamit lalu pergi tanpa sekalipun menatap wajah Shayla.Shayla menunduk, melipat bibirnya ke dalam.Rasa kesemutan setelah Ryuga cium tadi malam masih terasa.Tapi kenapa Ryuga bersikap dingin?Apa salah Shayla?Shayla tidak salah apa-apa, justru Ryuga merasa bersalah karena telah mendapatkan ciuman pertama Shayla di saat dirinya masih berstatus kekasih orang.Ryuga juga sengaja pergi pagi sekali karena harus menjemput Adelia dan tidak mungkin dia membawa Shayla.Pokoknya jangan sampai Shayla tahu kalau dia memiliki kekasih.Ryuga akan memutuskan hubungan secepatnya dengan Adelia.Jalanan
“Lo bohongin gue, bohongin Kabir, bohongin semua teman-teman lo! Lo enggak pergi ke kantor bokap lo, gue sama Kabir tadi liat mobil lo keluar dari kampus dan ada cewek di samping lo, jadi selama ini lo selingkuh, itu kenapa lo susah dihubungi, lo males ketemu gue … iya, kan?” Adelia berteriak penuh emosi dari ujung panggilan sana.“Del … gue balik lagi tadi ke kampus disuruh bokap jemput adik tiri gue karena supir dipake nyokap tiri gue … cewek itu adik tiri gue.” Terpaksa Ryuga memberitahu yang sesungguhnya tentang Shayla.Ada hening tercipta selama beberapa saat mungkin Adelia bingung harus berkata apa.Antara malu karena salah menuduh dan juga curiga kalau mungkin Ryuga menyukai adik tirinya.“Del …,” panggil Ryuga dengan suara pelan namun penuh penekanan.“Udah marah-marahnya? Gue capek!” Sekarang nada suara Ryuga terdengar sinis.“Jadi sekarang lo capek ngomong sama gue? Lo capek ketemu gue?” Adelia masih nyolot.“Semua Del, gue capek harus membuat bokap gue bangga sama gue, gue
“Baru selesai.” Ryuga membuka headset di kepalanya.“Kamu baru selesai makan?” Papa bertanya.“Heu?” Ryuga melongo bingung, masih belum mengerti ke mana arah pertanyaan Papa.“Itu ada teman nasi terbuka di atas meja.” Papa menjelaskan.“Oh … berarti si Shayla beneran nawarin makan … kirain sengaja datang nawarin diri buat di makan?” Ryuga membatin.“Ini … novel siapa?” Om Abraham mengangkat novel Shayla dari atas meja membuat Ryuga menelan saliva.“Novel ceweknya Ryu, Pa … kemarin kemasukin ke tas Ryu, besok di kembaliin.” Ryuga terpaksa berdusta karena khawatir papa akan berpikir negatif bila mengetahui tadi Shayla masuk ke dalam kamarnya.“Kamu masih pacaran sama Adelia-Adelia itu? Kenapa enggak fokus belajar aja sih? Setelah kamu bisa memimpin salah satu perusahaan Papa, kamu bisa pilih cewek manapun yang kamu mau.” Papa berujar tegas.“Iya Pa.” Ryuga menyahut cepat.“Terus itu kalau abis makan beresin lagi, jangan berantakan gitu … sekarang bukan hanya kita yang ada di rumah tapi
Ryuga selalu berusaha ingin membuatnya terkesan dan bangga.Nilai Ryuga di kampus tidak jelek meski tidak unggul juga, Ryuga berhasil menamatkan S1-nya tepat waktu dan S2-nya pun sampai detik ini tidak ada kendala.Sikapnya pun jadi terkendali, tidak seperti anak broken home kebanyakan yang memiliki kelakuan menyimpang.Bila Marie begitu mempercayai Ryuga, tapi tidak dengan Shayla yang hatinya ketar-ketik setiap kali hanya berdua saja dengan cowok itu.Seperti saat ini, Shayla mendekam di kamarnya memilih membaca novel.Tapi lama-lama Shayla merasa lapar, dia memang belum makan malam.Akhirnya Shayla memutuskan keluar dari kamar sembari membawa novelnya.Suasana sepi menyambutnya di lantai satu, dia menoleh ke arah halaman samping rumah di mana mobil-mobil terparkir dan mendapati mobil Ryuga ada di sana.Berarti pria itu ada di rumah, tapi kenapa rumah terasa sepi seperti hanya dia sendirian di rumah ini?“Mungkin kak Ryu lagi bobo siang yang kebablasan sampai malam,” gumam Shayla sem