Beranda / Romansa / Kakak Tiri Rasa Pacar / Sang Kakak Tiri Yang Tampan

Share

Sang Kakak Tiri Yang Tampan

Penulis: Erna Azura
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-29 15:28:22

Tidak lama driver yang mengemudikan mobil mewah mommy memberhentikan kendaraan roda empat itu tepat di depan pintu sebuah loby hotel.

Di bagian rooftop-nya memang ada sebuah restoran dan lounge yang khusus untuk para kaum jetset yang setiap menunya dibandrol dengan harga fantastis.

Ibu dan anak itu turun dari dalam mobil dan saling bergandengan tangan melintasi loby menuju area lift.

“Om Abraham sama anaknya udah sampai.” Mommy bergumam memberitahu Shayla lantas memasukan ponselnya ke dalam tas.

Shayla tidak menanggapi, dia diam saja.

Ting …

Pintu lift terbuka, kedua wanita cantik beda generasi itu kembali melangkah.

“Selamat malam! Sudah pesan meja, Bu?” Seorang wanita yang berjaga di depan area pintu masuk resto bertanya.

“Abraham Bimasena.” Mommy menyebutkan nama kekasihnya.

“Oh, Silahkan lewat sini.” Wanita itu menuntun mommy yang melangkah di belakangnya diikuti Shayla.

“Silahkan,” kata wanita itu.

“Sayang.” Suara manja mommy terdengar menyapa.

Shayla sampai syok karena baru sekarang mendengar suara itu keluar dari mulut mommy.

Jelas saja, Mommynya adalah wanita karir, tangguh dan independen bukan tipe wanita manja apalagi menye-menye.

“Marie.” Suara berat seorang pria balas menyapa.

Tatapan Shayla langsung tertuju pada suara berat tersebut dan dia melihat pria yang masih gagah dan tampan di usianya yang tidak lagi muda itu mengecup pipi kiri dan kanan mommy.

Ada gemuruh di dada Shayla, dia marah dan cemburu.

“Kenalin, Mas … ini Shayla … anak aku.”

Lagi, nada lembut layaknya cewek menye-menye keluar dari bibir mommy.

Mommy beralih menatap Shayla yang memang sedang mengarahkan tatap pada beliau karena sanksi kalau yang di sampingnya ini adalah benar mommynya.

“Shayla, ini om Abraham.”

Tangan pria bernama Abraham langsung terulur ke depan Sheila begitu mommy memperkenalkannya.

Shayla menjabat tangan pria itu sembari memberikan senyum tipis.

“Shayla.” Shayla bergumam menyebut namanya.

“Senang bertemu dengan kamu, Shayla …,” kata Abraham diakhiri senyum.

Pria itu lantas menarik kursi untuk mommy kemudian melangkah ke belakang mommy yang sedang duduk.

Tahu apa yang dilakukan om Abraham?

Pria itu menarik kursi untuk Shayla.

Oke, Shayla tersentuh.

Kesan pertama om Abraham di mata Shayla bernilai tujuh.

Pelayan mulai membagikan buku menu, Shayla fokus ke sana agar tidak perlu berinteraksi dengan om Abraham.

“Oh ya, kenalin ini Ryuga … anak aku.”

Kalimat om Abraham itu membuat Shayla mendongak.

Seorang cowok tampan seperti karakter dalam novel yang sedang dia baca muncul entah dari mana.

“Hallo Ryuga, saya Marie.”

“Hallo Tante ….” Cowok yang memiliki bibir tipis dan dagu belah itu berujar dengan ekspresi datar.

“Ini Shayla, anak Tante.” Mommy mengusap pundak Shayla.

Perlahan Shayla mengulurkan tangan sambil menatap Ryuga lekat.

Semuanya, tolong Shayla. Mata Shayla berkhianat tidak bisa dikendalikan, terus saja menatap Ryuga.

Masih dengan ekspresi datar dan sorot mata dingin—Ryuga menjabat tangan Shayla.

Tapi tidak sedingin tatapannya, telapak tangan Ryuga begitu hangat malah Shayla merasakan seperti ada arus listrik berdaya rendah saat bersalaman dengan cowok itu.

Setelah bersalaman, Ryuga duduk di kursi tepat di depan Shayla.

Dia menyimpan ponselnya di atas meja dengan posisi telungkup.

Pandangannya lantas terangkat dan bersirobok dengan Shayla yang sedari tadi mengawasi gerak-gerik pria itu.

Shayla langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain setelah tertangkap basah sedang menatap Ryuga.

“Shayla kuliah di mana?” Om Abraham bertanya.

Pertanyaan om Abraham itu dijawab oleh mommy karena Shayla malah melongo.

Bagaimana tidak, tadi om Abraham mengenalkan putranya kepada mommy lalu sekarang bertanya di mana kuliah Shayla.

Memangnya mommy dan om Abraham kalau bertemu membicarakan apa saja?

Mereka pasti melalui masa pacaran untuk sampai bisa memutuskan akan menikah, bukan?

Tapi kenapa antara mommy dan om Abraham seperti tidak saling mengetahui kehidupan satu sama lain?

“Wah sama donk sama Ryuga, dia juga sedang melanjutkan S2 di sana.”

Ryuga mengangkat pandangan dan Shayla menoleh pada Ryuga membuat tatapan mereka kembali bertemu.

“Berarti nanti kalian bisa pulang pergi kuliah bareng ya!” Om Abraham melanjutkan kalimatnya.

“Ide bagus, Shayla jadi ada yang jagain …,” timpal mommy antusias.

Kalau tidak salah Shayla melihat Ryuga mendengkus geli.

“Memangnya gue Babysitter.” Ryuga berujar di dalam hati.

Pelayan berdatangan menyajikan menu makanan pesanan mereka.

Sambil menyantap hidangan makan malam itu, mommy dan om Abraham sesekali bicara tentang sebuah kasus.

Dari sana Shayla semakin yakin jika om Abraham adalah klien yang kasusnya sedang ditangani mommy beberapa minggu terakhir yang sampai menguras waktu mommy.

Ah, Shayla kadi kecewa sebab mungkin saja waktu mommy yang sedikit yang semestinya ada untuk Shayla malah digunakan untuk berpacaran dengan om Abraham.

Terlepas dari rasa kecewa yang tengah dirasakan Shayla, matanya masih saja melirik dengan sering ke arah Ryuga yang duduk tenang menikmati makan malamnya.

Cowok itu santai sekali seakan tidak keberatan daddynya akan menikah lagi.

Apa hanya Shayla saja yang terlalu posesif dan berlebihan?

Sekarang mereka sampai pada menu penutup, piring-piring kosong baru saja di-cleare up oleh pelayan.

“Jadi Ryuga, Shayla … mungkin kalian sudah tahu tentang rencana pernikahan kami dan sekarang kami mau mengumumkan sama kalian kalau rencana pernikahan itu akan kami lakukan satu bulan lagi.”

Tangan Shayla yang memegang sendok tiba-tiba berhenti bergerak melayang di udara.

Sebulan katanya?

Sebulan itu tiga puluh hari kan?

“Enggak kecepatan, Mom?” Suara Shayla terdengar serak ketika bertanya.

Mommy tertawa pelan, beliau menyerongkan posisi duduknya menghadap Shayla.

“Kami akan menikah di sebuah resort di Bali, acaranya intimate party jadi hanya sekitar dua ratus orang saja yang diundang.” Mommy menjelaskan.

Lalu apa yang bisa Shayla lakukan selain membulatkan bibirnya membentuk huruf O?

Selanjutnya mommy dan om Abraham malah asyik berdiskusi tentang konsep pesta pernikahan.

Belum pernah Shayla melihat ekspresi mommy sebahagia ini ketika membicarakan sesuatu dan sorot mata mommy setiap kali menatap om Abraham memberitahu Shayla kalau mommy benar-benar mencintai om Abraham.

Begitu juga dengan om Abraham yang selalu menggenggam tangan mommy, mengusap bagian punggungnya menggunakan ibu jari beliau.

“Dah lah, gue jadi nyamuk di sini.” Shayla membatin.

Dia beranjak dari kursi dan langsung mendapat perhatian seluruh penghuni meja.

“Mau ke mana?” Om Abraham yang bertanya.

“Shayla ke toilet sebentar, Om.” Shayla menjawab tidak lupa memberikan sedikit senyum.

“Anter adiknya ke toilet, Ryu ….” Om Abraham meremat pundak sang putra.

Ryuga mendongak menatap dingin terkesan kesal kepada Shayla.

Sontak Shayla menggerakan tangan beserta gelengan kepala.

“Enggak usah, Shayla bisa sendiri kok Om.”

“Dianter aja, toiletnya jauh … harus nyebrang taman luas di belakang restoran.” Om Abraham memaksa dan bersamaan dengan itu Ryuga bangkit dari kursinya.

Sesaat Shayla menatap Ryuga lantas mendapatkan tatapan tajam dari cowok itu.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Senang Menggoda Shayla

    Detik selanjutnya Ryuga membalikan badan dan mulai melangkah.Shayla mempercepat langkah menyusul Ryuga dan ketika mereka nyaris mencapai pintu besar yang menuju ke taman—Ryuga berhenti mendadak membuat Shayla menabraknya.Kening Shayla menjadi korban membentur punggung Ryuga.Refleks Ryuga membalikan badan.“Lo enggak apa-apa?” katanya sembari mengusap-ngusap kening Shayla sementara satu tangannya lagi merengkuh pinggang Shayla.Pertanyaan Ryuga itu dilontarkan dengan nada dingin dan ekspresi datar kebalikan dari kalimatnya yang seolah mengkhawatirkan Shayla. Mata Shayla langsung membulat, dia menjauhkan tangan Ryuga dari kening dan pinggangnya.“Tadi ada orang lewat.” Ryuga menjelaskan kenapa dia berhenti mendadak.Shayla menundukan pandangan tidak merespon, dia mulai berjalan lebih dulu.Ternyata benar kata om Abraham, toiletnya jauh berada di bagian paling belakang restoran.Dia harus melewati lorong sempit dan berpapasan dengan orang yang baru saja dari toilet juga pelayan yang

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-29
  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Nilai Untuk Abraham

    Sebelum bertemu Abraham, Marie pernah beberapa kali menjalin hubungan dengan pria.Namun tidak ada yang sampai bisa membuat Marie yakin ingin menikah dengannya.Sebagai Pengacara, sedikit banyak Marie bisa membaca karakter orang.Itu kenapa dia sulit sekali benar-benar jatuh cinta karena pria yang sebelumnya hadir dalam hidup Marie pasti saja melakukan sesuatu yang membuat Marie ilfeel.Bukan tentang kebiasaan tapi karakter dan prinsip hidup yang tidak bisa Marie tolelir. Sampai Abraham dengan segala pesonanya datang dan berhasil membuat Marie jatuh cinta.Sesungguhnya Abraham bukan orang baru di hidup Marie, beberapa kali di masa lalu mereka bertemu tapi tidak menjalin suatu kerjasama khusus hanya sebatas tahu saja.Bahkan sewaktu Abraham bercerai dengan model dan artis ternama Dyah Pitaloka—Abraham mempercayakan urusan hukum tersebut kepada salah satu Pengacara di bawah kantor konsultan hukum di mana Marie dulu pernah bernaung sehingga mereka sering bertemu atau sekedar berpapasan

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-29
  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Luka Ryuga

    “Sel ….” Dewi menyenggol lengan Shayla.“Apaan?” Shayla bergumam.Matanya masih fokus pada papan tulis.“Lihat … bagus mana? Yang ini … apa yang ini?” Dewi memperlihatkan foto sebuah tas branded di layar ponselnya.“Yang pertama,” jawab Shayla malas-malasan.“Oke,” kata Dewi lantas mengetikan sesuatu di ponselnya.“Om yang mana yang mau ngasih tas itu sama lo?” “Yang duda … terus dia mau nikah jadi mau mutusin gue, makanya kasih hadiah perpisahan … sayang banget padahal om ini paling royal … tapi anaknya ganteng … apa gue deketin anaknya aja ya?” Seketika Shayla terbatuk karena tersedak ludahnya sendiri.Dewi langsung meletakan ponselnya, dia menepuk-nepuk punggung Shayla yang masih terbatuk hingga matanya memerah.“Kenapa kamu?” Dosen tampan bernama pak Zidan bertanya karena merasa terganggu.“Keselek kayanya, Pak!” Dewi yang menjawab karena Shayla belum berhenti batuk.Pak Zidan meraih botol air mineral miliknya dari atas meja kemudian dia berikan kepada Shayla.“Minum,” katanya

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-29
  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Lega

    Shayla terus memikirkan ucapan Ryuga di kantin tempo hari.Dia tidak akan bisa mengubah keputusan mommy, beliau sedang jatuh cinta, mommy akan menutup mata.Jadi Shayla mengunci mulutnya rapat-rapat dan menghindari percakapan panjang dengan mommy agar tidak keceplosan.Selain itu, dia tidak ingin menghancurkan kebahagiaan mommy.Benar kata hatinya, setidaknya om Abraham memutuskan hubungan dengan Dewi.“Sayang … nanti malam kamu dijemput Ryuga ya.” Mommy mengatakannya sembari membaca sesuatu di iPad.Pagi ini mereka berkesempatan sarapan pagi bersama meski mommy fokus pada iPad.Setidaknya sosok mommy ada di depannya.“Memangnya mau ke mana, Mom?” “Kakak kembarnya om Abraham mau menikah … acaranya kecil-kecilan kok hanya makan malam aja … nanti pak Amun kirim gaun yang harus kamu pakai, hari ini kamu pulang masih siang ‘kan?”Pak Amun adalah driver mommy yang terkadang mengantar jemput Shayla ke kampus.“Iya, Mom.” Shayla menjawab cepat seraya bangkit dari kursi.Dia memutari seteng

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-29
  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Mental Baja

    “Kamu enggak bisa seenaknya mau ambil Shayla dari aku, alasan kamu enggak masuk akal, David!” Suara mommy terdengar lantang saat menuruni anak tangga membuat Shayla lari dari ruang makan untuk memeriksa apa yang sebenarnya terjadi.“Enggak! Kamu enggak boleh bawa Shayla … kamu memberikan hak asuh atas Shayla sama aku dan aku yang mengurus Shayla dari kecil jadi kamu enggak berhak ngambil Shayla dari aku!” Shayla tertegun menatap mommy yang ternyata tengah bicara dengan daddy dalam panggilan telepon.Raut wajah mommy yang biasanya cantik berubah menyeramkan, beliau sedang marah.“Mom ….” Shayla melirih usai mommy memutus sambungan telepon sepihak.“Shayla ….” Mommy mengesah, merentangkan kedua tangan, berjalan cepat memburu Shayla lantas memeluknya.Mommy tidak menangis, jarang sekali Shayla melihat mommy menangis tapi sekarang napasnya terdengar memburu akibat ledakan emosi.“Ada apa?” Shayla bertanya sembari mengurai pelukan.“Daddy kamu mengetahui rencana pernikahan Mommy denagn o

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09
  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Lupa Jemput

    Hari ini adalah hari di mana keluarnya Keputusan Pengadilan tentang kasus Abraham.Abraham menjemput Marie di kantornya lalu mereka pergi ke Pengadilan Pajak bersama-sama.Marie belum menceritakan kepada Abraham keresahan apa yang tengah membelenggunya saat ini. Dia berusaha profesional.Sampai akhirnya mereka mendengar Keputusan Pengadilan di mana Hakim mengabulkan pengurangan pajak yang harus Abraham lunasi serta membetulkan kesalahan tulis juga kesalahan hitung dari Pajak yang sebelumnya ditagih.Itu berarti Marie kembali memenangkan kasusnya.“Thanks sayang.” Saking bahagianya Abraham sampai mengecup pelipis Marie di depan semua orang.Namun kemenangannya itu masih belum bisa membuat mood Marie kembali baik.Marie tidak terima kalau David Rodriguez-daddynya Shayla menginginkan hak asuh atas Shayla hanya karena dia akan menikah lagi.Dasar mantan suami lucknut.“Sebenarnya apa yang mengganggu pikiranmu,” kata Abraham saat mereka sedang dalam perjalanan ke sebuah butik bridal.Ter

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09
  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Ternoda

    “Mau ke mana?” Adelia bertanya.Tatap matanya mengintimidasi Ryuga karena dia tahu kalau Ryuga akan pergi.“Mau jemput calon adek tiri gue, gue sama dia harus ke butik buat fitting baju di acara nikahan bokap nanti.” Ryuga mendekati Adelia yang masih duduk di tepi ranjang.“Gue balik duluan ya!” Ryuga membungkuk untuk mengecup kening Adelia.“Nanti malem gue telepon,” kata pria itu sambil berlalu menuju pintu.Adelia mendengkus kesal, tidak terima ditinggalkan begitu saja setelah pria itu mendapatkan kepuasannya.Dia juga ‘kan lapar, minimal pesankan dia makan malam lalu mereservasi Spa karena tubuh Adelia pegal sekali butuh dipijat.Ryuga memiliki stamina yang kuat dan Adelia selalu dibuat kewalahan setiap kali mereka bercinta.Adelia tidak tahu saja kalau calon adik tiri yang dikatakan Ryuga adalah seorang gadis cantik yang telah membuatnya tergila-gila tanpa lelaki itu

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-10
  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Mommy Saja Cukup

    Sesaat Shayla hanya menatap datar layar ponselnya yang berkedip memunculkan nama daddy.Shayla tahu apa yang akan daddy bicarakan dengannya.Jadi Shayla enggan menjawab panggilan tersebut tapi Shayla harus menjawabnya agar daddy tidak kecewa lalu marah.Shayla menarik napas sebelum akhirnya jempolnya menggeser icon gagang telepon berwarna hijau di layar.“Hai Dad,” sapa Shayla ramah.“Sayang … Apakabar?” Daddy berbasa-basi, beliau selalu menggunakan bahasa Indonesia setiap kali bicara dengan Shayla meski tahu kalau sang putri menguasai bahasa Inggris.“Baik … Dad, Daddy dan aunty Catherine apa kabar? Silvya dan Shakira juga apakabar?” Shayla balas bertanya kabar daddy dan ibu tiri juga dua adik tiri kembarnya meski dia tidak mendapat penerimaan yang baik dari sang ibu tiri.“Kabar baik, sayang … daddy beserta istri dan anak-anak—kami sehat semua, kapan kamu mau liburan ke Inggris?” Shayla yakin kalau ajakan daddy liburan ke Inggris yang sekarang bukan sekedar omong kosong belaka sepe

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-10

Bab terbaru

  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Sama Menginginkannya

    “Sel!” teriak Ryuga sembari menaiki anak tangga.Tadi dia mengemudikan kendaraannya dengan kecepatan tinggi di tengah derasnya hujan sehingga bisa cepat sampai dan beruntung masih diberikan keselamatan.“Kak Ryu!” terdengar suara teriakan Shayla dari jauh.Di antara kegelapan, Ryuga berlari menuju pintu kamar Shayla.Dia sudah hapal setiap sudut rumah itu karena dibesarkan di sana jadi dengan mata terpejam pun Ryuga tahu arah setiap ruangan.Sampai di depan pintu, Ryuga langsung mendorong pintu yang ternyata tidak terkunci.“Sel!” panggil Ryuga yang tidak bisa melihat apapun di sana.“Kak Ryu!” Shayla menyalakan lampu senter di ponsel sehingga Ryuga tahu keberadaannya.Ryuga melihat Shayla duduk menekukan lutut di ujung kepala ranjang.Dia menarik langkah cepat lalu duduk di sisinya untuk memeluk Shayla.“Lampunya mati, petirnya kenceng, aku takut.” Shayla mengadu bersama isak tangis.“Ada gue di sini … jangan nangis ya.” Shayla mengangguk, tangisnya lama-lama mereda.“Gue nyalain ge

  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Memilih Shayla

    “Selamat ulang tahun ya, Del.” Adelia tersenyum bahagia, matanya berbinar, kedua tangan Adelia terentang lantas memeluk Ryuga.Sisi wajah Adelia tenggelam di dada Ryuga, dia memejamkan matanya, sudah lama tidak memeluk tubuh tegap itu.Butuh waktu beberapa detik sampai Ryuga akhirnya memutuskan membalas pelukan Adelia.Kabir melipat bibirnya ke dalam melihat ekspresi nelangsa di wajah Ryuga yang kini tengah menatapnya.“Mampus lo!” umpat Kabir, hanya menggerakan mulutnya tanpa suara.“Ryu.” Adelia mendongak.“Ya?” Ryuga menunduk untuk bisa menatap wajah Adelia yang lebih pendek darinya.“Gue mau kado.” “Boleh, lo mau apa?” Adelia tersenyum sarat makna. “Gue udah booking kamar di Kempinski, pake kartu kredit lo.” *** Indomie : Sel, gue enggak pulang … jangan lupa kunci pintu belakang ya!Shayla memberengutkan wajahnya membaca pesan dari Ryuga.“Gue sendiri donk di rumah.” Dia bergumam.Padahal dulu Shayla biasa sendirian di rumah tapi sekarang justru terbiasa ditemani Ryuga.Shayl

  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Mencintai Adik Tiri

    Normalnya, seorang sahabat seperti Kabir dan Fuji pasti akan meminta Ryuga untuk mempertahankan hubungan dengan Adelia dan membunuh perasaan cintanya kepada Shayla yang merupakan adik tirinya tapi kenyataan yang terjadi adalah sebaliknya.Kabir dan Fuji justru meminta Ryuga memutuskan hubungan dengan Adelia.Karena menurut mereka, jika Ryuga memang benar mencintai Adelia maka dia tidak akan berpaling kepada perempuan lain apalagi itu adik tirinya sendiri.Jadi lebih baik Ryuga segera memutuskan Adelia dengan jantan agar Adelia tidak terus terluka mendapat perlakuan acuh dan dinginn Ryuga lantaran sudah tidak mencintai Adelia lagi.Sedangkan Adelia bukan perempuan biasa, dia cantik dan pintar.Banyak pria yang bisa menggantikan Ryuga nantinya.Tapi masalahnya, Ryuga tidak sejantan itu untuk berterus terang kepada Adelia.Bukan karena dia ingin memiliki dua wanita dalam hidupnya, Bukan.Tapi dia tidak tega memutuskan Adelia, Ryuga tahu Adelia begitu mencintainya sampai rela melakukan ap

  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Menyembunyikan Hubungan Dengan Shayla

    Bibir Shayla rasanya jontor saat tadi dia mengoleskan lipgloss di bibir setelah Ryuga puas mencium bibirnya.Entah apa namanya hubungan mereka, yang pasti meski Ryuga adalah kakak tiri tapi rasanya seperti pacar.Shayla juga tidak ingin membahas tentang kelanjutan hubungan mereka apalagi menentukan bagaimana akhirnya nanti.Dia masih mantap dengan saran Dewi yaitu menjalani dan menikmati sebaik-baiknya keadaan yang terjadi saat ini.Sekarang Shayla dan Ryuga sedang dalam perjalanan menuju Mall dan terdapat toko buku terbesar dan terlengkap di sana.Mereka turun setelah Ryuga berhasil mendapat tempat parkir.Sekarang hari Sabtu jadi Mall dipadati pengunjung.Seperti biasa, Ryuga merangkul pundak Shayla tanpa peduli ada yang orang yang mengenalnya dan akan melihat kemesraan mereka.Hal tersebut meyakinkan Shayla kalau Ryuga memang tidak memiliki kekasih.Shayla yang ditinggalkan daddynya

  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Cepat Belajar

    “Ryu … Shayla ….” Sontak Ryuga dan Shayla yang tengah menikmati makan malamnya mendongakan kepala menatap Abraham.“Jadinya kami akan pergi bulan madu akhir minggu ini, kebetulan pekerjaan Papa lagi santai dan mommy baru saja menyelesaikan kasusnya.” Abraham memberitahu sembari sedikit demi sedikit membiasakan panggilan untuk mereka agar Shayla memanggilnya dengan sebutan papa dan Ryuga memanggil Marie dengan sebutan mommy.“Ooh ….” Shayla dan Ryuga bergumam.“Kalian baik-baik di rumah ya. Ryuga … Tante titip Shayla ya.” Giliran mommy yang bicara.“Iya Tante.” Ryuga menjawab cepat, tersenyum smirk sambil menatap Shayla yang kemudian jadi meremang hanya karena ditatap dan dilempari senyum penuh misterius oleh Ryuga.Dan dua hari kemudian, tepatnya hari jum’at malam—om Abraham dan mommy pergi ke Yunani untuk berbulan madu dan berencana akan menghabiskan dua sampai tiga minggu atau mungkin sebulan di sana.

  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Rencana Mengakhiri Hubungan

    “Pa, Ryu ada janji ketemu dosen … Ryu pergi duluan ya.” “Loh, Shayla gimana?” Papa menunjuk Shayla meminta solusi dari Ryuga.Shayla mendongak dari piring yang ditekuninya.Menatap Ryuga dan om Abraham bergantian.“Enggak apa-apa, Shayla diantar sama aku nanti.” Mommy menyelamatkan Ryuga.“Kamu pergi aja … hati-hati ya,” ujar mommy kemudian.“Makasih Tante …,” ucap Ryuga tulus.“Pa, Ryu pergi.” Ryuga pamit lalu pergi tanpa sekalipun menatap wajah Shayla.Shayla menunduk, melipat bibirnya ke dalam.Rasa kesemutan setelah Ryuga cium tadi malam masih terasa.Tapi kenapa Ryuga bersikap dingin?Apa salah Shayla?Shayla tidak salah apa-apa, justru Ryuga merasa bersalah karena telah mendapatkan ciuman pertama Shayla di saat dirinya masih berstatus kekasih orang.Ryuga juga sengaja pergi pagi sekali karena harus menjemput Adelia dan tidak mungkin dia membawa Shayla.Pokoknya jangan sampai Shayla tahu kalau dia memiliki kekasih.Ryuga akan memutuskan hubungan secepatnya dengan Adelia.Jalanan

  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Yang Pertama

    “Lo bohongin gue, bohongin Kabir, bohongin semua teman-teman lo! Lo enggak pergi ke kantor bokap lo, gue sama Kabir tadi liat mobil lo keluar dari kampus dan ada cewek di samping lo, jadi selama ini lo selingkuh, itu kenapa lo susah dihubungi, lo males ketemu gue … iya, kan?” Adelia berteriak penuh emosi dari ujung panggilan sana.“Del … gue balik lagi tadi ke kampus disuruh bokap jemput adik tiri gue karena supir dipake nyokap tiri gue … cewek itu adik tiri gue.” Terpaksa Ryuga memberitahu yang sesungguhnya tentang Shayla.Ada hening tercipta selama beberapa saat mungkin Adelia bingung harus berkata apa.Antara malu karena salah menuduh dan juga curiga kalau mungkin Ryuga menyukai adik tirinya.“Del …,” panggil Ryuga dengan suara pelan namun penuh penekanan.“Udah marah-marahnya? Gue capek!” Sekarang nada suara Ryuga terdengar sinis.“Jadi sekarang lo capek ngomong sama gue? Lo capek ketemu gue?” Adelia masih nyolot.“Semua Del, gue capek harus membuat bokap gue bangga sama gue, gue

  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Siapa?

    “Baru selesai.” Ryuga membuka headset di kepalanya.“Kamu baru selesai makan?” Papa bertanya.“Heu?” Ryuga melongo bingung, masih belum mengerti ke mana arah pertanyaan Papa.“Itu ada teman nasi terbuka di atas meja.” Papa menjelaskan.“Oh … berarti si Shayla beneran nawarin makan … kirain sengaja datang nawarin diri buat di makan?” Ryuga membatin.“Ini … novel siapa?” Om Abraham mengangkat novel Shayla dari atas meja membuat Ryuga menelan saliva.“Novel ceweknya Ryu, Pa … kemarin kemasukin ke tas Ryu, besok di kembaliin.” Ryuga terpaksa berdusta karena khawatir papa akan berpikir negatif bila mengetahui tadi Shayla masuk ke dalam kamarnya.“Kamu masih pacaran sama Adelia-Adelia itu? Kenapa enggak fokus belajar aja sih? Setelah kamu bisa memimpin salah satu perusahaan Papa, kamu bisa pilih cewek manapun yang kamu mau.” Papa berujar tegas.“Iya Pa.” Ryuga menyahut cepat.“Terus itu kalau abis makan beresin lagi, jangan berantakan gitu … sekarang bukan hanya kita yang ada di rumah tapi

  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Sepi

    Ryuga selalu berusaha ingin membuatnya terkesan dan bangga.Nilai Ryuga di kampus tidak jelek meski tidak unggul juga, Ryuga berhasil menamatkan S1-nya tepat waktu dan S2-nya pun sampai detik ini tidak ada kendala.Sikapnya pun jadi terkendali, tidak seperti anak broken home kebanyakan yang memiliki kelakuan menyimpang.Bila Marie begitu mempercayai Ryuga, tapi tidak dengan Shayla yang hatinya ketar-ketik setiap kali hanya berdua saja dengan cowok itu.Seperti saat ini, Shayla mendekam di kamarnya memilih membaca novel.Tapi lama-lama Shayla merasa lapar, dia memang belum makan malam.Akhirnya Shayla memutuskan keluar dari kamar sembari membawa novelnya.Suasana sepi menyambutnya di lantai satu, dia menoleh ke arah halaman samping rumah di mana mobil-mobil terparkir dan mendapati mobil Ryuga ada di sana.Berarti pria itu ada di rumah, tapi kenapa rumah terasa sepi seperti hanya dia sendirian di rumah ini?“Mungkin kak Ryu lagi bobo siang yang kebablasan sampai malam,” gumam Shayla sem

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status