Share

Luka Ryuga

Penulis: Erna Azura
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-29 15:32:54

“Sel ….” Dewi menyenggol lengan Shayla.

“Apaan?” Shayla bergumam.

Matanya masih fokus pada papan tulis.

“Lihat … bagus mana? Yang ini … apa yang ini?” Dewi memperlihatkan foto sebuah tas branded di layar ponselnya.

“Yang pertama,” jawab Shayla malas-malasan.

“Oke,” kata Dewi lantas mengetikan sesuatu di ponselnya.

“Om yang mana yang mau ngasih tas itu sama lo?”

“Yang duda … terus dia mau nikah jadi mau mutusin gue, makanya kasih hadiah perpisahan … sayang banget padahal om ini paling royal … tapi anaknya ganteng … apa gue deketin anaknya aja ya?”

Seketika Shayla terbatuk karena tersedak ludahnya sendiri.

Dewi langsung meletakan ponselnya, dia menepuk-nepuk punggung Shayla yang masih terbatuk hingga matanya memerah.

“Kenapa kamu?” Dosen tampan bernama pak Zidan bertanya karena merasa terganggu.

“Keselek kayanya, Pak!”

Dewi yang menjawab karena Shayla belum berhenti batuk.

Pak Zidan meraih botol air mineral miliknya dari atas meja kemudian dia berikan kepada Shayla.

“Minum,” katanya dengan suara lembut.

“Makasih, Pak!” Shayla berujar usai menghabiskan setengah air di botol yang diberikan pak Zidan.

Pak Zidan melanjutkan menerangkan materi hari ini, teman-teman yang lain fokus sekali tapi tidak dengan Shayla yang benaknya terus bertanya-tanya.

Apakah mungkin om yang dimaksud Dewi adalah om Abraham?

Shayla tidak bisa lagi menahan rasa penasarannya, setelah jam mata kuliah berakhir dan pak Zidan keluar dari kelas—Shayla langsung menarik tangan Dewi keluar kelas.

“Pelan-pelan, Sel.” Dewi terseok diseret Shayla.

“Wi … gue mau lihat om lo yang lo omongin tadi.”

Dewi mengerjapkan matanya. “Memangnya kenapa?”

“Cepetan gue mau liat fotonya, atau namanya deh.”

Dewi mengotak-ngatik ponselnya lantas menunjukkan sebuah foto melalui layar alat komunikasi canggih itu.

“Namanya om Aby.”

Deg.

Kaki Shayla terasa lemas, napasnya tersendat melihat foto di layar ponsel Dewi mirip sekali dengan om Abraham.

Dan nama ‘Aby’ bukannya panggilan kecil dari Abraham?

“Ya Tuhan.” Shayla membatin.

“Lo kenapa?” Dewi mengerutkan kening melihat wajah pucat Shayla.

Sahabatnya itu sekarang membungkuk dengan kedua tangan memegang lutut.

“Sel … lo kenapa?” Dewi jadi ikut membungkuk.

Shayla menggelengkan kepala.

Dia tidak mungkin mengatakan kalau calon ayah tirinya adalah om-om langganan Dewi.

Jadi selama ini om Abraham memenuhi kebutuhan seksualnya dengan perempuan muda seusia anaknya?

Bahkan Dewi lebih muda usianya dari Ryuga.

“Tapi ‘kan Sel, seenggaknya om Abraham mutusin si Dewi karena mau nikah sama mommy.” Entah setan atau malaikat yang ada di dalam hati Shayla yang bicara seperti itu.

“Sel … Sel … om Bimo telepon, gue jawab dulu ya … lo tunggu di sini, eh … eh … pak Zidan, tolongin Shayla Pak … aku angkat telepon dulu.”

Dasar sahabat lucknut, Shayla sedang sesak napas karena syok seperti ini malah mementingkan panggilan telepon dari om-om dan malah memanggil pak Zidan yang kebetulan sedang lewat untuk menolong Shayla.

“Kamu kenapa?” Pak Zidan tiba di samping Shayla sesaat setelah Dewi menjauh.

“Enggak Pak, enggak apa-apa.” Shayla menegakan punggungnya.

Dia berusaha terlihat baik-baik saja hanya agar pak Zidan tidak khawatir.

Shayla tidak ingin ada mahasiswi yang melihat mereka bicara berdua lalu berpikiran macam-macam karena sikap pak Zidan selalu ajaib setiap kali memperlakukan Shayla sementara banyak mahasiswi yang tergila-gila padanya.

“Yakin?” Alis pak Zidan mengeriting, dia tidak percaya.

“Yakin, Pak … Shayla duluan.” Shayla membungkukan sedikit tubuhnya lantas pergi.

“Sel … Shayla!” Pak Zidan memanggil tapi Shayla menulikan telinga dia terus melangkah cepat menunggu kantin.

Jadi sebenarnya Shayla sudah merasakan perhatian lebih dari pak Zidan, itu kenapa dia menghindar karena menurut Shayla pak Zidan yang berusia tiga puluh tahun terlalu tua untuknya.

Sesampainya di kantin, Shayla mencari meja kosong yang berada di bagian sudut ruangan dan duduk di sana setelah membayar satu botol minuman dingin.

Shayla merogoh ponsel dari dalam tas, dia berniat menghubungi mommy untuk memberitahu apa yang baru saja dia ketahui tentang om Abraham dari Dewi.

Jempolnya tertahan di udara saat hendak menekan tombol call, rasanya berat sekali karena benak Shayla memutar kembali moment saat makan malam di mana mommy begitu bahagia bersama om Abraham.

Shayla mengembuskan napas bersama pejaman mata, dia topang keningnya menggunakan satu tangan yang menggenggam ponsel.

Gadis itu merenung selama beberapa lama memikirkan sebuah skenario mengenai bagaimana caranya memberitahu mommy tentang kelakuan om Abraham tanpa membuat beliau bersedih selagi pernikahan belum terlaksana.

Di antara riuhnya isi pikiran Shayla, dia menghirup wangi parfum yang familier disusul usapan di kepala.

Shayla lantas menoleh ke sosok yang baru saja duduk di sampingnya.

“Kak Ryu ….” Shayla bergumam.

Si calon kakak tiri tampannya itu berekspresi datar saat menatap Shayla, detik berikutnya mengalihkan pandangan lantas mengangkat tangan.

Alih-alih membalas sapaan Shayla, Ryuga malah memanggil pelayan.

“Mau makan apa?” Ryuga memberikan buku menu yang diberikan pelayan.

“Gue traktir,” kata cowok itu sembari membaca menu, suaranya pelan nyaris tidak terdengar.

Mata Shayla yang memang sudah berkhianat dari semenjak pertama kali bertemu Ryuga, kali ini pun tidak bisa Shayla kendalikan.

Shayla terus menatap Ryuga dengan segala perasaan berkecamuk di dalam dadanya.

Ryuga memberikan buku menu kepada pelayan sembari menyebutkan menu makan siang pesanannya.

Dia lantas merentangkan tangan di sepanjang sandaran kursi Shayla dengan badan sedikit menghadap gadis itu.

Dia condongkan kepalanya mendekati wajah Shayla.

“Lo mau makan apa?” tanyanya mengulang.

Shayla menarik kepalanya sedikit ke belakang menjauhi wajah Ryuga kemudian mengalihkan tatapannya kepada pelayan.

“Sama kaya kak Ryu,” katanya dengan kerjapan mata cepat.

Pelayan lantas pergi setelah mendapatkan buku menu yang tadi dipegang Shayla.

“Pulang jam berapa?” Ryuga bertanya.

Sekarang tangan Ryuga disimpan di atas meja, posisi duduknya juga menghadap ke depan.

“Ja-jam tiga.” Shayla menjawab terbata.

“Mau gue anter pulangnya?” Ryuga menoleh membuat netranya kembali bertemu dengan netra Shayla.

“Enggak usah.” Shayla yang lebih dulu memutus tatapan, dia memilih untuk memandangan kedua tangannya yang menggenggam ponsel di atas meja melingkari minuman botol yang belum dia sentuh.

“Pulang naik apa?” Ryuga bertanya lagi.

“Taksi.” Shayla menjawab singkat.

“Ya udah … gue anter ya.” Shayla merasakan usapan di kepalanya membuat dia refleks menoleh.

“Kata tante Marie ‘kan gue harus jagain lo,” sambung Ryuga dengan suara lembut.

Ryuga merebut ponsel yang sedang digenggam Shayla.

Shayla terlalu syok dan segan untuk memprotes jadi diam saja hanya bisa melotot ketika Ryuga mengotak-ngatik ponselnya.

Tidak lama ponsel Ryuga berdering, dia lantas mengembalikan ponsel Shayla.

“Itu nomor gue, save ya!” Ryuga berujar sembari menyimpan nomor Shayla yang baru saja masuk ke ponselnya.

Shayla menurut dan menyimpan nomor Ryuga dengan nama ‘Indomie’ karena sesungguhnya Ryuga adalah tipe cowok seleranya.

Shayla tampak berpikir sembari menatap layar ponsel hanya agar matanya tidak terus menatap Ryuga yang sialan tampan itu.

Apakah Ryuga mengetahui kelakuan papanya?

“Lo kenapa?”

Shayla merasakan kembali usapan di kepala setelah Ryuga bertanya demikian.

“Ini cowok enggak bisa berhenti ngusap-ngusap pala gue apa? Bukan apa-apa, jantung gue overacting terus.” Yang hanya bisa Shayla ucapkan di dalam hati.

“Kalau Kak Ryu mengetahui keburukan mommy … apa Kak Ryu akan melaporkannya sama om Abraham?”

Selain mata Shayla, sekarang bibir Shayla yang berkhianat karena bisa-bisanya dia malah bertanya demikian kepada Ryuga.

“Cari perhatian banget sih! Kepengen ngobrol lo sama kak Ryu!” kata hati Shayla yang meledek dirinya sendiri.

“Waktu papa sama mama memutuskan akan bercerai, berulang kali gue membujuk mereka agar memikirkan keputusan itu kembali tapi mereka tetap bercerai … dan sekarang, gue enggak peduli lagi mereka mau nikah sama siapapun … asal lo tahu, nyokap gue nikah sama bule yang usianya hanya beda lebih tua tiga tahun dari gue… dan mereka sekarang tinggal di Bali.”

Sorot mata Ryuga meredup saat cerita, dia juga tidak menatap Shayla seperti biasa memberitahu Shayla bila ada luka mendalam di hati Ryuga mengenai perpisahan kedua orang tuanya.

Sesungguhnya Shayla pun begitu tapi dia memiliki mommy yang selalu meyakinkannya kalau mereka akan baik-baik saja tanpa daddy.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Lega

    Shayla terus memikirkan ucapan Ryuga di kantin tempo hari.Dia tidak akan bisa mengubah keputusan mommy, beliau sedang jatuh cinta, mommy akan menutup mata.Jadi Shayla mengunci mulutnya rapat-rapat dan menghindari percakapan panjang dengan mommy agar tidak keceplosan.Selain itu, dia tidak ingin menghancurkan kebahagiaan mommy.Benar kata hatinya, setidaknya om Abraham memutuskan hubungan dengan Dewi.“Sayang … nanti malam kamu dijemput Ryuga ya.” Mommy mengatakannya sembari membaca sesuatu di iPad.Pagi ini mereka berkesempatan sarapan pagi bersama meski mommy fokus pada iPad.Setidaknya sosok mommy ada di depannya.“Memangnya mau ke mana, Mom?” “Kakak kembarnya om Abraham mau menikah … acaranya kecil-kecilan kok hanya makan malam aja … nanti pak Amun kirim gaun yang harus kamu pakai, hari ini kamu pulang masih siang ‘kan?”Pak Amun adalah driver mommy yang terkadang mengantar jemput Shayla ke kampus.“Iya, Mom.” Shayla menjawab cepat seraya bangkit dari kursi.Dia memutari seteng

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-29
  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Mental Baja

    “Kamu enggak bisa seenaknya mau ambil Shayla dari aku, alasan kamu enggak masuk akal, David!” Suara mommy terdengar lantang saat menuruni anak tangga membuat Shayla lari dari ruang makan untuk memeriksa apa yang sebenarnya terjadi.“Enggak! Kamu enggak boleh bawa Shayla … kamu memberikan hak asuh atas Shayla sama aku dan aku yang mengurus Shayla dari kecil jadi kamu enggak berhak ngambil Shayla dari aku!” Shayla tertegun menatap mommy yang ternyata tengah bicara dengan daddy dalam panggilan telepon.Raut wajah mommy yang biasanya cantik berubah menyeramkan, beliau sedang marah.“Mom ….” Shayla melirih usai mommy memutus sambungan telepon sepihak.“Shayla ….” Mommy mengesah, merentangkan kedua tangan, berjalan cepat memburu Shayla lantas memeluknya.Mommy tidak menangis, jarang sekali Shayla melihat mommy menangis tapi sekarang napasnya terdengar memburu akibat ledakan emosi.“Ada apa?” Shayla bertanya sembari mengurai pelukan.“Daddy kamu mengetahui rencana pernikahan Mommy denagn o

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09
  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Lupa Jemput

    Hari ini adalah hari di mana keluarnya Keputusan Pengadilan tentang kasus Abraham.Abraham menjemput Marie di kantornya lalu mereka pergi ke Pengadilan Pajak bersama-sama.Marie belum menceritakan kepada Abraham keresahan apa yang tengah membelenggunya saat ini. Dia berusaha profesional.Sampai akhirnya mereka mendengar Keputusan Pengadilan di mana Hakim mengabulkan pengurangan pajak yang harus Abraham lunasi serta membetulkan kesalahan tulis juga kesalahan hitung dari Pajak yang sebelumnya ditagih.Itu berarti Marie kembali memenangkan kasusnya.“Thanks sayang.” Saking bahagianya Abraham sampai mengecup pelipis Marie di depan semua orang.Namun kemenangannya itu masih belum bisa membuat mood Marie kembali baik.Marie tidak terima kalau David Rodriguez-daddynya Shayla menginginkan hak asuh atas Shayla hanya karena dia akan menikah lagi.Dasar mantan suami lucknut.“Sebenarnya apa yang mengganggu pikiranmu,” kata Abraham saat mereka sedang dalam perjalanan ke sebuah butik bridal.Ter

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09
  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Ternoda

    “Mau ke mana?” Adelia bertanya.Tatap matanya mengintimidasi Ryuga karena dia tahu kalau Ryuga akan pergi.“Mau jemput calon adek tiri gue, gue sama dia harus ke butik buat fitting baju di acara nikahan bokap nanti.” Ryuga mendekati Adelia yang masih duduk di tepi ranjang.“Gue balik duluan ya!” Ryuga membungkuk untuk mengecup kening Adelia.“Nanti malem gue telepon,” kata pria itu sambil berlalu menuju pintu.Adelia mendengkus kesal, tidak terima ditinggalkan begitu saja setelah pria itu mendapatkan kepuasannya.Dia juga ‘kan lapar, minimal pesankan dia makan malam lalu mereservasi Spa karena tubuh Adelia pegal sekali butuh dipijat.Ryuga memiliki stamina yang kuat dan Adelia selalu dibuat kewalahan setiap kali mereka bercinta.Adelia tidak tahu saja kalau calon adik tiri yang dikatakan Ryuga adalah seorang gadis cantik yang telah membuatnya tergila-gila tanpa lelaki itu

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-10
  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Mommy Saja Cukup

    Sesaat Shayla hanya menatap datar layar ponselnya yang berkedip memunculkan nama daddy.Shayla tahu apa yang akan daddy bicarakan dengannya.Jadi Shayla enggan menjawab panggilan tersebut tapi Shayla harus menjawabnya agar daddy tidak kecewa lalu marah.Shayla menarik napas sebelum akhirnya jempolnya menggeser icon gagang telepon berwarna hijau di layar.“Hai Dad,” sapa Shayla ramah.“Sayang … Apakabar?” Daddy berbasa-basi, beliau selalu menggunakan bahasa Indonesia setiap kali bicara dengan Shayla meski tahu kalau sang putri menguasai bahasa Inggris.“Baik … Dad, Daddy dan aunty Catherine apa kabar? Silvya dan Shakira juga apakabar?” Shayla balas bertanya kabar daddy dan ibu tiri juga dua adik tiri kembarnya meski dia tidak mendapat penerimaan yang baik dari sang ibu tiri.“Kabar baik, sayang … daddy beserta istri dan anak-anak—kami sehat semua, kapan kamu mau liburan ke Inggris?” Shayla yakin kalau ajakan daddy liburan ke Inggris yang sekarang bukan sekedar omong kosong belaka sepe

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-10
  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Kakak Tiri Lucknut

    Pagi sekali Shayla bangun, mandi lalu mempersiapkan dirinya untuk perjalanan ke Bali.Saat dia turun membawa koper, koper-koper mommy telah berjajar rapi di ruang tamu.“Mommy mau langsung honeymoon?” Shayla bertanya pada mommy yang sudah duduk di kursi meja makan.“Enggak … sekitar dua atau tiga bulanan lagi lah Mommy sama om Abraham baru akan melakukan perjalanan honeymoon ke Yunani … setelah satu kasus terakhir yang sedang Mommy handle selesai.” Mommy mengatakannya sembari mengoleskan selai pada roti.“Nih makan, selai srikaya kesukaan kamu.” Mommy meletakan roti di piring Shayla.“Makasih Mom.” “Sama-sama sayang.” Mommy dan putrinya itu sarapan pagi bersama sebelum pergi ke Bandara.Setibanya di Bandara, ternyata oma dan opa sudah ada di VIP Lounge bersama om Abraham dan … si kakak tiri lucknut.Kedua alis Shayla terangkat, tidak percaya melihat pemandangan di depannya karena oma dan opa akrab sekali dengan om Abraham dan Ryuga.Kaki Shayla sampai memelankan langkah membuatnya t

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-10
  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Pesta Pernikahan Mommy

    Marie menatap dirinya di cermin.Gaun pengantin model Trumpet Dress memeluk erat secara sempurna tubuhnya yang seperti jam pasir. Di pernikahannya yang kedua ini dia berharap banyak.Salah satunya ingin memberikan sebuah keluarga yang sempurna untuk Shayla.Selain itu, dia lelah hidup sendiri. Marie ingin memiliki seseorang yang bisa menjadi sandaran hidupnya.Tok … Tok … Ketukan di pintu membuat Marie menoleh ke sana.“Permisi,” kata Shayla kemudian masuk tidak lupa menutup pintu.“Mommy cantik banget,” ujarnya dengan mata berbinar kagum.Marie tersenyum, merentangkan tangan meminta Shayla mendekat.Mommy memposisikan Shayla menghadap cermin kemudian merangkulnya.“Nanti kalau kamu menikah, Mommy akan buat pesta paling megah dan meriah.” Shayla menganggukan kepala antusias. “Makasih Mommy.” Keduanya lantas berpelukan.

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-11
  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Keputusan Yang Tepat

    “Om mirip banget sih sama om Abraham,” kata Shayla basa-basi mencetuskan tawa renyah pria paruh baya itu.“Kalau enggak mirip namanya bukan kembar,” kata om Abizar menyahut.Rintan, istri dari om Abizar ikut tertawa.Mereka bertiga duduk satu meja di restoran resort sedang menyantap sarapan pagi.Jadi tadi om Abizar dan tante Rintan melihat Shayla duduk sendirian jadi mereka menemani Shayla di meja itu.Mommynya Shayla pasti sedang menikmati masa malam pertamanya dengan Abraham.“Katanya kamu satu kampus sama Ryuga ya?” Om Abizar membuat topik pembicaraan. “Betul Om, tapi Shayla S1 Hubungan Internasional.” Om Abizar tersedak makanan yang sedang dia kunyah saking terkejut mendengar jurusan yang Shayla ambil sama dengan mantan kekasih mudanya yang bernama Dewi.Shayla lantas tersenyum penuh arti yang bisa diartikan dengan baik oleh om Abizar.“Sayang, tolong ambilkan omlete untukku …,” pinta om Abizar lembut kepada istrinya karena ada yang akan dia bicarakan dengan Shayla.“Bentar ya,

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-12

Bab terbaru

  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Sama Menginginkannya

    “Sel!” teriak Ryuga sembari menaiki anak tangga.Tadi dia mengemudikan kendaraannya dengan kecepatan tinggi di tengah derasnya hujan sehingga bisa cepat sampai dan beruntung masih diberikan keselamatan.“Kak Ryu!” terdengar suara teriakan Shayla dari jauh.Di antara kegelapan, Ryuga berlari menuju pintu kamar Shayla.Dia sudah hapal setiap sudut rumah itu karena dibesarkan di sana jadi dengan mata terpejam pun Ryuga tahu arah setiap ruangan.Sampai di depan pintu, Ryuga langsung mendorong pintu yang ternyata tidak terkunci.“Sel!” panggil Ryuga yang tidak bisa melihat apapun di sana.“Kak Ryu!” Shayla menyalakan lampu senter di ponsel sehingga Ryuga tahu keberadaannya.Ryuga melihat Shayla duduk menekukan lutut di ujung kepala ranjang.Dia menarik langkah cepat lalu duduk di sisinya untuk memeluk Shayla.“Lampunya mati, petirnya kenceng, aku takut.” Shayla mengadu bersama isak tangis.“Ada gue di sini … jangan nangis ya.” Shayla mengangguk, tangisnya lama-lama mereda.“Gue nyalain ge

  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Memilih Shayla

    “Selamat ulang tahun ya, Del.” Adelia tersenyum bahagia, matanya berbinar, kedua tangan Adelia terentang lantas memeluk Ryuga.Sisi wajah Adelia tenggelam di dada Ryuga, dia memejamkan matanya, sudah lama tidak memeluk tubuh tegap itu.Butuh waktu beberapa detik sampai Ryuga akhirnya memutuskan membalas pelukan Adelia.Kabir melipat bibirnya ke dalam melihat ekspresi nelangsa di wajah Ryuga yang kini tengah menatapnya.“Mampus lo!” umpat Kabir, hanya menggerakan mulutnya tanpa suara.“Ryu.” Adelia mendongak.“Ya?” Ryuga menunduk untuk bisa menatap wajah Adelia yang lebih pendek darinya.“Gue mau kado.” “Boleh, lo mau apa?” Adelia tersenyum sarat makna. “Gue udah booking kamar di Kempinski, pake kartu kredit lo.” *** Indomie : Sel, gue enggak pulang … jangan lupa kunci pintu belakang ya!Shayla memberengutkan wajahnya membaca pesan dari Ryuga.“Gue sendiri donk di rumah.” Dia bergumam.Padahal dulu Shayla biasa sendirian di rumah tapi sekarang justru terbiasa ditemani Ryuga.Shayl

  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Mencintai Adik Tiri

    Normalnya, seorang sahabat seperti Kabir dan Fuji pasti akan meminta Ryuga untuk mempertahankan hubungan dengan Adelia dan membunuh perasaan cintanya kepada Shayla yang merupakan adik tirinya tapi kenyataan yang terjadi adalah sebaliknya.Kabir dan Fuji justru meminta Ryuga memutuskan hubungan dengan Adelia.Karena menurut mereka, jika Ryuga memang benar mencintai Adelia maka dia tidak akan berpaling kepada perempuan lain apalagi itu adik tirinya sendiri.Jadi lebih baik Ryuga segera memutuskan Adelia dengan jantan agar Adelia tidak terus terluka mendapat perlakuan acuh dan dinginn Ryuga lantaran sudah tidak mencintai Adelia lagi.Sedangkan Adelia bukan perempuan biasa, dia cantik dan pintar.Banyak pria yang bisa menggantikan Ryuga nantinya.Tapi masalahnya, Ryuga tidak sejantan itu untuk berterus terang kepada Adelia.Bukan karena dia ingin memiliki dua wanita dalam hidupnya, Bukan.Tapi dia tidak tega memutuskan Adelia, Ryuga tahu Adelia begitu mencintainya sampai rela melakukan ap

  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Menyembunyikan Hubungan Dengan Shayla

    Bibir Shayla rasanya jontor saat tadi dia mengoleskan lipgloss di bibir setelah Ryuga puas mencium bibirnya.Entah apa namanya hubungan mereka, yang pasti meski Ryuga adalah kakak tiri tapi rasanya seperti pacar.Shayla juga tidak ingin membahas tentang kelanjutan hubungan mereka apalagi menentukan bagaimana akhirnya nanti.Dia masih mantap dengan saran Dewi yaitu menjalani dan menikmati sebaik-baiknya keadaan yang terjadi saat ini.Sekarang Shayla dan Ryuga sedang dalam perjalanan menuju Mall dan terdapat toko buku terbesar dan terlengkap di sana.Mereka turun setelah Ryuga berhasil mendapat tempat parkir.Sekarang hari Sabtu jadi Mall dipadati pengunjung.Seperti biasa, Ryuga merangkul pundak Shayla tanpa peduli ada yang orang yang mengenalnya dan akan melihat kemesraan mereka.Hal tersebut meyakinkan Shayla kalau Ryuga memang tidak memiliki kekasih.Shayla yang ditinggalkan daddynya

  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Cepat Belajar

    “Ryu … Shayla ….” Sontak Ryuga dan Shayla yang tengah menikmati makan malamnya mendongakan kepala menatap Abraham.“Jadinya kami akan pergi bulan madu akhir minggu ini, kebetulan pekerjaan Papa lagi santai dan mommy baru saja menyelesaikan kasusnya.” Abraham memberitahu sembari sedikit demi sedikit membiasakan panggilan untuk mereka agar Shayla memanggilnya dengan sebutan papa dan Ryuga memanggil Marie dengan sebutan mommy.“Ooh ….” Shayla dan Ryuga bergumam.“Kalian baik-baik di rumah ya. Ryuga … Tante titip Shayla ya.” Giliran mommy yang bicara.“Iya Tante.” Ryuga menjawab cepat, tersenyum smirk sambil menatap Shayla yang kemudian jadi meremang hanya karena ditatap dan dilempari senyum penuh misterius oleh Ryuga.Dan dua hari kemudian, tepatnya hari jum’at malam—om Abraham dan mommy pergi ke Yunani untuk berbulan madu dan berencana akan menghabiskan dua sampai tiga minggu atau mungkin sebulan di sana.

  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Rencana Mengakhiri Hubungan

    “Pa, Ryu ada janji ketemu dosen … Ryu pergi duluan ya.” “Loh, Shayla gimana?” Papa menunjuk Shayla meminta solusi dari Ryuga.Shayla mendongak dari piring yang ditekuninya.Menatap Ryuga dan om Abraham bergantian.“Enggak apa-apa, Shayla diantar sama aku nanti.” Mommy menyelamatkan Ryuga.“Kamu pergi aja … hati-hati ya,” ujar mommy kemudian.“Makasih Tante …,” ucap Ryuga tulus.“Pa, Ryu pergi.” Ryuga pamit lalu pergi tanpa sekalipun menatap wajah Shayla.Shayla menunduk, melipat bibirnya ke dalam.Rasa kesemutan setelah Ryuga cium tadi malam masih terasa.Tapi kenapa Ryuga bersikap dingin?Apa salah Shayla?Shayla tidak salah apa-apa, justru Ryuga merasa bersalah karena telah mendapatkan ciuman pertama Shayla di saat dirinya masih berstatus kekasih orang.Ryuga juga sengaja pergi pagi sekali karena harus menjemput Adelia dan tidak mungkin dia membawa Shayla.Pokoknya jangan sampai Shayla tahu kalau dia memiliki kekasih.Ryuga akan memutuskan hubungan secepatnya dengan Adelia.Jalanan

  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Yang Pertama

    “Lo bohongin gue, bohongin Kabir, bohongin semua teman-teman lo! Lo enggak pergi ke kantor bokap lo, gue sama Kabir tadi liat mobil lo keluar dari kampus dan ada cewek di samping lo, jadi selama ini lo selingkuh, itu kenapa lo susah dihubungi, lo males ketemu gue … iya, kan?” Adelia berteriak penuh emosi dari ujung panggilan sana.“Del … gue balik lagi tadi ke kampus disuruh bokap jemput adik tiri gue karena supir dipake nyokap tiri gue … cewek itu adik tiri gue.” Terpaksa Ryuga memberitahu yang sesungguhnya tentang Shayla.Ada hening tercipta selama beberapa saat mungkin Adelia bingung harus berkata apa.Antara malu karena salah menuduh dan juga curiga kalau mungkin Ryuga menyukai adik tirinya.“Del …,” panggil Ryuga dengan suara pelan namun penuh penekanan.“Udah marah-marahnya? Gue capek!” Sekarang nada suara Ryuga terdengar sinis.“Jadi sekarang lo capek ngomong sama gue? Lo capek ketemu gue?” Adelia masih nyolot.“Semua Del, gue capek harus membuat bokap gue bangga sama gue, gue

  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Siapa?

    “Baru selesai.” Ryuga membuka headset di kepalanya.“Kamu baru selesai makan?” Papa bertanya.“Heu?” Ryuga melongo bingung, masih belum mengerti ke mana arah pertanyaan Papa.“Itu ada teman nasi terbuka di atas meja.” Papa menjelaskan.“Oh … berarti si Shayla beneran nawarin makan … kirain sengaja datang nawarin diri buat di makan?” Ryuga membatin.“Ini … novel siapa?” Om Abraham mengangkat novel Shayla dari atas meja membuat Ryuga menelan saliva.“Novel ceweknya Ryu, Pa … kemarin kemasukin ke tas Ryu, besok di kembaliin.” Ryuga terpaksa berdusta karena khawatir papa akan berpikir negatif bila mengetahui tadi Shayla masuk ke dalam kamarnya.“Kamu masih pacaran sama Adelia-Adelia itu? Kenapa enggak fokus belajar aja sih? Setelah kamu bisa memimpin salah satu perusahaan Papa, kamu bisa pilih cewek manapun yang kamu mau.” Papa berujar tegas.“Iya Pa.” Ryuga menyahut cepat.“Terus itu kalau abis makan beresin lagi, jangan berantakan gitu … sekarang bukan hanya kita yang ada di rumah tapi

  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Sepi

    Ryuga selalu berusaha ingin membuatnya terkesan dan bangga.Nilai Ryuga di kampus tidak jelek meski tidak unggul juga, Ryuga berhasil menamatkan S1-nya tepat waktu dan S2-nya pun sampai detik ini tidak ada kendala.Sikapnya pun jadi terkendali, tidak seperti anak broken home kebanyakan yang memiliki kelakuan menyimpang.Bila Marie begitu mempercayai Ryuga, tapi tidak dengan Shayla yang hatinya ketar-ketik setiap kali hanya berdua saja dengan cowok itu.Seperti saat ini, Shayla mendekam di kamarnya memilih membaca novel.Tapi lama-lama Shayla merasa lapar, dia memang belum makan malam.Akhirnya Shayla memutuskan keluar dari kamar sembari membawa novelnya.Suasana sepi menyambutnya di lantai satu, dia menoleh ke arah halaman samping rumah di mana mobil-mobil terparkir dan mendapati mobil Ryuga ada di sana.Berarti pria itu ada di rumah, tapi kenapa rumah terasa sepi seperti hanya dia sendirian di rumah ini?“Mungkin kak Ryu lagi bobo siang yang kebablasan sampai malam,” gumam Shayla sem

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status