Share

Bab 152 Apa Aku Bisa Lari?

Linda mengambil kunci serep ruang kerja suaminya itu dan di berikan pada Rizal. "Bukalah sendiri, aku mau menemani Brave adikmu di kamar, dia tadi sangat ketakutan saat Papinya mengamuk.

Rizal tertegun mendengar apa yang di katakan Linda, mematung tanpa menerima kunci yang di sodorkan Linda.

"Zal, Kau dengan Ibu, 'kan," ucapnya sambil menguatkan diri untuk tidak menangis

"Jadi aku sudah punya adik? Ia bernama Brave? Kenapa diberi nama Brave?" tanya Rizal dengan pelan, ia tidak tahu kenapa bertanya demikian pada mantan kekasihnya itu.

"Karena saat itu aku ketakutan dan hanya dialah yang membuatku berani," jawabnya sambil pergi berlalu meninggalkan Rizal yang masih belum bergeming di depan ruangan kerja sang Daddy.

Ia menghembuskan napas, menghilangkan sesak di dadanya melihat mantan kekasih terlihat kuyuh dengan tubuh kurus dan tatapan hampa. Bukan karena masih cinta. Tidak, tetapi rasa kasihan melihatnya begitu memprihatinkan.

'
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status