Share

86. Dia yang berbeda

Zidan berjalan perlahan mendekati Alesya dan Liam yang sedang bersama di taman. Senyumnya mengembang, penuh kepuasan sepanjang jalannya. Liam memperhatikan setiap langkah Zidan, hatinya tiba tiba merasa ragu, mencoba memahami situasi.

"Sudah lama kita tidak bertemu, Liam," ucap Zidan sambil menepuk bahu Liam ringan. "Aku ingin kau tahu bahwa selama ini, aku yang selalu ada disisi Alesya."

Kata- kata itu seperti petir di siang bolong bagi Liam. Rasa nyeri yang mendadak muncul di ulu hatinya membuatnya hampir kehilangan keseimbangan. Lima tahun lalu, Alesya, istrinya, menghilang tanpa jejak. Dan kini, setelah pencarian yang begitu melelahkan dan penuh harap, Alesya muncul kembali bukan di sisinya, melainkan di sisi Zidan.

Liam selalu membayangkan Alesya dalam doa dan mimpi, kini sepertinya Tuhan telah mendengar doanya, Alesya berdiri di hadapannya, tapi dengan aura yang berbeda. Liam bingung untuk mengatakan berbagai pertanyaan yang muncul di benaknya.

"Liam, aku—" Alesya mencoba berbic
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status