Share

89. Liam dan Alesya

"Sudah hampir petang. Kita harus kembali Dev," ucap Zidan menghentikan aktivitas sepak bola di depannya.

"Yah, padahal lagi seru serunya," keluh Dev tak mau mengakhiri permainan tersebut.

Dengan berat hati Dev segera berlari kepada Zidan tanpa berpamitan dengan Liam. Menggandeng tangan Zidan dan berbalik bersama.

"Tunggu?!"

Liam menghentikan langkah mereka, mendekat dan berkata, "bolehkah aku ikut kalian? Ada yang ingin aku tanyakan kepada Alesya."

Dev memandang Zidan sekilas, meminta jawaban kepada lelaki yang dianggap ayah itu. Zidan mengangguk setuju meski keinginan di hati menolak keras permintaan Liam.

"Baiklah, Paman. Kamu boleh ikut."

Mereka segera berjalan menuju mobil. Melaju membelah jalanan di tengah keramaian kota. Sepanjang perjalanan, Liam memperhatikan detail, menyimpan dalam memori tempat yang kini dituju.

30 menit kemudian.

Zidan membuka pintu rumahnya dengan perasaan campur aduk. Dia menoleh ke belakang, memastikan Liam mengikutinya masuk. Cahaya lampu menyinari waj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status