maaf kalau MC nya berbeda di S3 , tapi tetap jalan ceritanya satu dengan S2 dengan masuk2nya anak MC di S2 dengan Novel pertama saya 🙏 terima kasih telah mendukung saya selama ini kakak semua 🙏
BOOOOOMMM“Ayah sialan, kenapa dia selalu mengejarku karena kakak? Sudahlah, aku pergi saja ke wilayah paman Lin. Body transfer!” menggunakan tekniknya, Long Zhuting langsung berpindah dengan cepat ke tempat yang dia inginkan. Meninggalkan orang yang dia panggil ayah di belakang dengan ekspresi kesal, anak nya ini benar-benar sulit ditemukan jika sudah menggunakan kekuatan ruang. Bahkan dia sendiri sebagai ahli terkuat tidak dapat berbuat apa-apa jika anaknya menyembunyikan diri, sekarang dia tidak bisa merasakan kehadiran anaknya bahkan di alam dewa. “Yah, dia tidak akan berani kabur jauh-jauh lagi. Paling anak itu ada disana, baiklah! Karena dia berani kabur dari ayahnya mari lihat bagaimana reaksinya saat bertemu dengan orang itu?” Ucap sang ayah sambil tersenyum berbalik kembali ke tempat tinggalnya. Dia sangat sadar kemana anaknya pergi jadi meski tidak ada jejak dia bisa menebak sedikit kemana perginya. Jadi tidak perlu baginya mengejar karena disana akan ada orang yang akan me
“HM? Boleh, jika kamu ingin mati?” Tiba-tiba senyum jenderal menjadi menakutkan di mata Tian Sen, ia yang ingin berbalik malah ditangkap oleh jenderal Ning. Jenderal itu sudah muncul di belakang Tian Sen dengan menyentuh pundaknya, saat itu Tian Sen sedikit pusing dan dirinya sudah berada di depan podium secara tiba-tiba. Ia merasakan sesuatu yang jauh lebih tidak enak dibandingkan saat menjaga sang putri dulu, dan perasaan ini sudah pasti kesialan lagi. “Nah! Namanya Tian Sen, anak dari Marquess We yang baru-baru ini kalian dengar di ibukota. Kali ini tesnya sangat mudah, kalian hanya perlu menangkap bocah ini dan mengambil lencana yang ada di dadanya!” Ucap Jenderal Ning sambil menepuk bahuku Tian Sen. “Tidak ada lencana di dadanya?” “Wah dia memang pria yang tampan!” Berbagai ucapan pujian maupun rasa iri datang dari ratusan murid baru di bawah podium tersebut. Mendengar kata-kata dari jenderal Ning, sekarang membuatnya paham kenapa saat sebelum pergi ayahnya bilang untuk berhati
Tian Sen yang sudah bersembunyi jauh di atas tebing, melihat semuanya menggunakan artefak yang dapat membuatnya melihat dari kejauhan. Hal yang sangat membuatnya senang adalah ia dapat melakukan apapun tanpa takut membunuh orang lain. Kali ini meski menahan diri setidaknya ia ingin memberi semua murid baru itu peringatan kalau dirinya berbeda dengan murid lain. Bahkan Tian Sen sudah menebak kalau akan ada murid senior yang akan muncul dalam tes ini, mata Tian Sen melihat ke langit dimana ada burung kecil yang terbang mengitari hutan. Kemungkinan itu adalah pengawas yang digunakan para guru untuk melihat keadaan para murid baru, agar para pengawas yang ada di lapangan dapat menyelamatkan murid tepat pada waktunya.“Haa? Dengan banyaknya jebakan yang aku buat mungkin mereka tidak akan dapat mengejarku bukan?” Pikir Tian Sen setelah dia membuat begitu banyak jebakan untuk membuat banyak murid gugur dalam tes ini. Tentu Tian Sen tidak peduli apakah ada atau tidak yang lulus, di hatinya se
Mereka juga khawatir melewati batas aman dari hutan karena setahu mereka, jika mereka lebih jauh lagi masuk ke dalam akan ada banyak monster berbahaya menunggu. Dan juga jika mereka tidak salah, jauh dari hutan ini adalah jalan ke perbatasan barat yang juga berseberangan dengan batas kerajaan Hun. Jadi mereka juga tidak berani bergerak jauh ke dalam hutan, tapi mereka juga aman karena ada beberapa penjaga yang ditempatkan sebagai pelindung murid seperti mereka. Sepuluh murid senior itu tidak sadar kalau mereka sedang di perhatikan oleh seseorang di dalam gelap, saat api unggun mereka hidup saat itulah mereka mencium bau yang aneh. Bau itu membuat mereka sedikit pusing sebelum tidak sadarkan diri karena bau dari api tersebut. Dan pada saat itu, sosok yang sudah lama bersembunyi dengan menutup hidungnya serta berpakaian hitam mulai beraksi. Setelah melakukan aksinya, sosok itu melompat kembali ke atas pohon dan bergerak ke arah lain. Dan dalam semalam itu, hampir setengah murid junior
ROOAAAARRRRRR…Ekspresi ke dua makhluk itu sangat marah, jika mereka bisa bergerak pasti mereka sudah membunuh Tian Sen tapi karena tubuh mereka sudah benar-benar kehabisan darah. Membuat mereka hanya dapat melihat Tian Sen mengambil keuntungan dari mereka saat mati nanti, Tian Sen sedikit tersenyum tampaknya memang keputusan benar untuk datang ke tempat ini. Dan lagi, satu monster memiliki atribut api lalu yang lain atribut petir ini benar-benar monster di tingkat kelima. “Lightning crow dan Fire Eagle, dua monster yang selalu bermusuhan dan saling membunuh saat bertemu. Memang luar biasa, darah mereka juga memiliki keunggulan besar! Apa aku ambil saja yah?” Pikir Tian Sen melihat kalau darah dari kedua monster itu tampak menyatu meski berlawanan. Menutup mata, Tian Sen mencoba untuk mengingat apakah ada teknik yang cocok untuknya menggunakan teknik petir? Setelah beberapa waktu ia mendapatkan teknik kultivasi tubuh petir yang mungkin cocok digunakan olehnya. Tian Sen duduk di samp
Jadi terluka juga adalah hal yang wajar selama tes selama tidak ada yang mati maka mereka sangat beruntung, tentu masalah mempermalukan para murid senior di tingkat yang sama berbeda itu murni balas dendam kepada jenderal Ning. Karena dimanfaatkan secara sepihak dengan melawan semua murid baru serta senior setingkatnya, Jenderal Ning tersenyum canggung karena memang dia yang mengusulkan ide itu untuk membantu perkembangan Tian Sen dalam perang seratus kerajaan. Tapi siapa sangka kalau itu malah membuat masalah bagi akademi sehingga membuat tes tahun ini menjadi tes paling mengerikan dalam kerajaan Chu. “Marquess, tuan muda kembali!” Ucap seorang pelayan yang memberitahu ketiga orang di dalam melalui pintu di luar ruangan itu.“Ho? Anak itu telah kembali kah? Panggil dia kesini!” Ucap We Yan kepada pelayan agar membawa Tian Sen keruangan kerjanya dimana dia dan raja sedang membahas masalah yang diperbuat anak tersebut. Tapi pelayan tidak bisa melakukan itu karena alasan yang membuatny
“Hei nak! Menurutmu adakah yang berani mencarimu di dalam hutan itu? Disana bahkan lebih berbahaya daripada saat berada di luar hutan. Hanya kamu saja yang gila bersembunyi di sana!” Jenderal Ning merasa agak marah mendengar kata-kata Tian Sen yang tidak bertanggung jawab itu. Menurutnya, apakah semudah itu anak di ranah pemurnian tubuh masuk ke tempat seperti itu? Tian Sen tidak peduli, karena ia hanya melakukan semua yang ingin ia lakukan sesuai perintah dari jenderal Ning sebelumnya sebagai kepala sekolah. “HM? Ibu, ayo kita potong-potong saja dan makan bersama!” Pada akhirnya Tian Sen meninggalkan jenderal Ning yang masih kesal dengan bicara pada ibu angkatnya. Melihat dia benar-benar di acuhkan oleh seorang anak muda untuk pertama kalinya, jenderal Ning sangat ingin memukul Tian Sen. Raja dan We Yan melihat jendela Ning kesal malah tertawa, mereka memang tidak pernah melihat jenderal sebesar ini di permainkan oleh seorang pria muda karena dirinya sendiri yang memulai. Di saat y
Tian Sen yang berdiri di atas ring itu tersenyum menunggu orang yang akan menjadi lawannya. Dari pangeran kedua sudah mengatakan satu kali kemenangan, mereka akan memberikan Tian Sen lima Pill tingkat menengah. Itu adalah tawaran yang menarik bagi Tian Sen, kenapa harus di tolak saat ada orang yang ingin memberikan tawaran itu padanya? Dan lagi, bukankah ini kesempatan untuk membuat pangeran kedua sadar kalau ia bukanlah orang yang mudah untuk di bully meski oleh keluarga kerajaan sekalipun. Tentu alasan utama karena Tian Sen tidak menyukai pangeran kedua yang ternyata memberikan surat protes dengan lebih dari seratus tanda tangan dari keluarga anak-anak yang terluka di dalam tes masuk akademi sebelumnya. Pria ini menuntut untuk Tian Sen meminta maaf lalu dia menuntut agar Tian Sen tidak di biarkan di dalam akademi yang akan membuat masalah di akademi. Lalu dia meminta agar raja membiarkan anak-anak yang tidak lulus tetap masuk ke akademi sebagai kompensasi, dan paling membuat Tian Se
SWISSHHH….“Kakak, disana tempatnya!” Teriak Ju Ling'er menunjuk ke arah dimana ada pembatas yang menjulang ke langit. Ju Ling'er yakin tempat itu adalah tempat dimana kakak-kakaknya sedang bertarung dan di jebak oleh pihak musuh.“Hm? Ayo berhenti dulu!” Tian Sen bisa merasakan kalau ada beberapa hal yang aneh dari formasi di depannya. Ia langsung berhenti tepat di luar formasi, sehingga Ju Ling'er merasa tidak sabar untuk masuk tapi karena ditahan Tian Sen dia juga berhenti dan tidak mengoceh.Tian Sen memperhatikan formasi dengan hati-hati dan menemukan kalau formasi ini memang sedikit aneh. Jika mereka masuk, ia yakin kalau dirinya masuk maka akan di tekan di dalam sana kemungkinan ini memang tujuan dari pihak musuh. Tian Sen tidak berencana masuk secara paksa yang akan merugikan dirinya tapi tampak jelas kalau tidak masuk mereka tidak bisa membantu orang-orang di dalam sana keluar lalu… Melihat ke arah Ju Ling'er, Tian Sen merasa bersalah jika tidak masuk untuk membantu gadis ini
“Terima kasih kakak Tian!” Dengan Tian Sen yang mau membantunya membuat Ju Ling'er sangat senang. Dia senang karena Tian Sen mau membantunya, meskipun dia tidak tahu apakah kekuatan Tian Sen akan sekuat dulu saat berada di dalam alam petir atau tidak. Tapi dengan kemampuan Tian Sen sekarang dia yakin tidak masalah melawan seorang ahli puncak di ranah golden core. Ditambah dengan kekuatan mentalnya yang juga tidak kalah dengan kultivasinya, fisik dewa petir yang sekarang di praktekan oleh Tian Sen juga menjadi kartu rahasia bagi Tian Sen. Tentu Ju Ling'er tidak tahu itu karena Tian Sen tidak memperlihatkan terlalu banyak kekuatan saat melawan naga petir. Apalagi serangan api pun karena gelombang badai angin dari naga petir membuat Ju Ling'er tidak tahu kalau Tian Sen punya elemen api sebagai kekuatannya.“Baiklah, mari kita bergerak sekarang. Takutnya mereka sudah memulai dan kita malah terlambat untuk bergerak menyerang mereka!” Tian Sen menggenggam tangan Ju Ling'er lalu dengan sayap
“Keindahan ini akan tetap selamanya terjaga, sampai hari dimana kalian semua harus bertarung melawan makhluk asing lagi. Hiduplah dengan baik di alam petir ini! Tidak, hiduplah di lima alam ini.” Naga petir melambaikan tangannya lalu empat alam lain yang sebelumnya tidak terhubung di tarik ke alam petir oleh Naga petir. Sesuatu hal yang tidak mungkin bisa dilakukan oleh seorang immortal sekalipun tapi bagi naga petir yang meski kekuatannya di segel. “Saudaraku…. Semoga kamu tenang disana!” “Ahhhhhhhhh…..!” Tian Sen yang sudah di lempar keluar ternyata jatuh dari ketinggian. Dan saat dia jatuh, bunyi yang keras menghantam tanah membuat Ju Ling'er menutup matanya. BOOOOOMMM… “Bajingan! Naga bajingan, sialan! Wajah saja yang tampan tapi sikap nol!” Teriak Tian Sen sangat kesal dengan yang dilakukan oleh naga petir. Jika memang tidak suka maka ia sudah siap untuk pergi dan tidak perlu baginya melempar begitu keras ke dalam portal. Apalagi dengan lemparan yang bahkan lebih keras saat
BOOOOOMMM…“Apa yang kau lakukan?” Tian Sen tiba-tiba saja di pukul dan di buat terbang oleh naga petir sehingga ia marah dan menatap balik naga petir dengan penuh emosi. Bagaimana bisa ia diserang pada saat sudah membantu menjaganya agar tidak diganggu oleh monster lain? Seharusnya berterima kasih tapi malah tidak berterima kasih padanya. Naga petir melihat Tian Sen marah ingin memukulnya kembali, karena sekarang segelnya sudah terbuka dan ranahnya jauh lebih tinggi dari Tian Sen tentu dapat melakukan apapun pada bocah itu.“Meski aku telah berjanji pada saudaraku untuk melatihmu tapi Jika kamu ingin mati maka terus saja bicara. Aku akan senang hati untuk membunuhmu sekarang!” Kata naga petir yang melepaskan auranya sehingga Tian Sen langsung terdiam saat merasakan aura sekuat itu. Jelas tadi kekuatan mereka sama tapi kenapa tiba-tiba naga petir memiliki kekuatan yang lebih kuat darinya? “(Apa segel disini melonggar? Sialan, kalau begini aku bisa saja mati olehnya!) tunggu, melatihk
“Apa maksudmu? Apa mereka punya ahli yang lebih kuat?” Tanya naga petir yang terkejut mendengar kalau makhluk asing jauh lebih kuat dari mereka. Padahal selama ini mereka selalu dapat memukul mundur makhluk asing yang datang ke dunia ini tapi kenapa mereka bisa kalah? Dewa petir mengatakan kalau mereka tidak kalah dalam perang itu hanya saja mereka seimbang dengan makhluk asing tentu seimbang karena dewa petir dan tiga dewa terkuat lain termasuk seorang leluhur suku Phoenix mengorbankan diri untuk menutup ruang masuk ke dunia mereka. Sekarang, dunia atas sudah tertutup tapi segel tidak akan bertahan lama, itu akan terbuka di masa depan dan yang lebih membuat dewa petir khawatir adalah musuh yang dia segel. Kekuatannya tidak terduga bahkan dia sangat sulit untuk menyegel musuh itu, jika sampai lepas dia tidak tahu apakah masih ada yang dapat bertahan atau tidak dari invasi makhluk asing.“Sesulit itu? Lalu… Apa yang harus aku lakukan sekarang? Menjadi pemimpin umat manusia?” Tanya Nag
“Tentu saja aku bisa memberitahu kalian tapi beritahu aku dulu alasan kenapa kalian mencari naga petir. ITu membuatku sangat tertarik dengan kalian!” Balasan dari Dewa petir sangat sederhana dan dia juga tampak sangat tertarik dengan persoalan naga petir. Bagaimana bisa naga yang sudah lama keluar dari suku naga di cari oleh suku naga lagi? Padahal jelas kalau naga petir bukan sosok yang terlalu berguna bagi mereka. Tentu itu hanya pikiran dari dewa petir bukan dari pihak suku naga sendiri sehingga dia masih merasa sangat penasaran dengan keinginan suku naga mengenai naga petir. “Sebenarnya dia kami butuhkan untuk membantu leluhur memulihkan dirinya, kamu tahu suku leluhur kami memiliki masalah setelah bertarung dengan mereka dan hanya darah naga petir dapat menyembuhkan leluhur kami.” Perkataan dari suku naga jelas sekali kalau itu bukan meminta bantuan pada naga petir tapi meminta naga petir berkorban untuk leluhur naga. Mengekstrak darah naga petir lalu menjadikannya sebagai obat
BOOOOOMMM…“Puf!!! AGH!” Dari jauh, kabut menutupi kedua sosok tersebut yang membuat mata mereka tidak tahu siapakah pemenang dari pertarungan gila itu? Mereka hanya dapat melihat tubuh jatuh ke bawah dengan kecepatan yang cepat. Dan bunyi keras yang terdengar di telinga mereka, saat melihat dengan hati-hati sosok yang jatuh itu adalah naga petir di ikuti dengan Tian Sen yang juga jatuh setelahnya. Armor, tombak, dan sayap Tian Sen menghilang sehingga tubuh Tian Sen mengalami benturan yang cukup keras. Membuatnya langsung memuntahkan darah setelah jatuh meskipun ia masih sadar setelah jatuh begitu tinggi dari udara. Melihat pemenang telah muncul, semua monster hanya diam dan tidak lagi paham apa yang akan terjadi pada mereka? Mereka hidup karena bantuan naga petir yang juga adalah beast kuno. Atau mungkin menjadi leluhur tertua dalam clan naga yang kekuatannya melebihi bayangan dewa sekalipun.“Menang, anak itu ternyata memang! Hahahaha, dewa petir, dewa mental, kalian benar-benar pu
“Bagus, aku suka caramu yang bersemangat itu. Daripada sebelumnya aku ingin melihat kekuatan asli dari naga petir, tunjukan padaku wahai Thunder Dragon Long Shan!” Ucap Tian Sen melepaskan semua auranya yang sudah benar-benar menggunakan kekuatan api, petir dan energi mental.BOOOOOMMM.. ROOAAAARRRRRR…. BOOOOOMMM….Tian Sen dan naga petir bentrok dengan sangat keras, keduanya kali ini tidak menahan diri dan melepaskan niat membunuh mereka sepenuhnya. Pertarungan yang gila menyebabkan langit serta badai datang ke alam petir, bahkan tiga dewa yang tersisa melihat itu semua dengan takjub. Tampaknya memang benar pewaris dari dewa petir bukanlah pemuda biasa, dapat bersaing dengan naga petir lalu bertarung dengan gila di dalam hutan petir sudah cukup menunjukan bakatnya bahkan jauh lebih baik daripada pewaris dewa pedang ataupun Ju Ling'er yang disebut sebagai jenius luar biasa dari kerajaan super. Ju Ling'er sendiri bahkan tidak tahu harus menyebut Tian Sen apalagi setelah melihat sendi
“Ho? Kau disebut sebagai dewa naga petir dulunya, tapi tidak bisa melihat darah dalam tubuhku. Apa ini yang kamu dapatkan setelah terkurung lama disini? Benar-benar pemborosan besar dan kesalahan besar bagi dewa petir!” Balas Tian Sen dengan nada sombong dan penuh hinaan terhadap naga petir yang jelas-jelas sudah marah bertambah sangat marah saat mendengar ucapan Tian Sen yang kurang ajar itu. Dia selama ini hidup dengan baik sebelum dewa petir mengurungnya, meskipun terpisah dari clan naga tapi dia tidak peduli hal itu bahkan saat di buru naga petir hanya melawan lalu pergi bersembunyi di dalam hutanm Hanya dewa petir yang datang dan mengurungnya di dalam hutan membuatnya sangat marah serta membenci manusia yang serakah. Apalagi semenjak di kurung meski hidupnya tidak berada dalam bahaya, dia tidak dapat kembali ke dunia asalnya dan tidak dapat kebebasan yang selalu dia inginkan selama ini. Perang besar pun dia tidak membantu clan nya yang mungkin membuatnya menjadi musuh dari clan