Share

79

Keringat dengan cepat membanjiri tubuh Rojali. Deru napas dan degup jantungnya berpacu lebih cepat dibanding biasanya. Punggung pemuda itu menempel erat ke bilik tempatnya bersembunyi, sedang kedua kakinya bak dipaku ke tanah yang tengah dipijak.

Untuk beberapa saat, Rojali masih mematung di posisinya. Ia merasa sangat sulit untuk mendekat ke arah komplotan Kalong Hideung karena adanya penerangan di ujung lorong. Jika salah bertindak dan gegabah sedikit saja, maka nyawalah taruhannya.

Api tampak bergoyang saat angin dari celah jendela menerobos masuk ke dalam. Komplotan Kalong Hideung masih setia duduk menghadap Ki Jalu dan Badru.

“Lusa, kita akan mulai ritual di Ciboeh,” ucap Ki Jalu seraya menyapu pandang ke semua anggota Kalong Hideung di depannya. “Sesuai dugaan, Ciboeh merupakan tempat kujang pusaka itu berada.”

Mendengarnya, Rojali seketika menahan napas. Tangannya mendadak terkepal, seirama dengan rahang yang kian mengeras.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ita Puspita
deg2an. kemana ilham. kok ngilang
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status