Share

81

Kelompok warga yang semula bersembunyi kini semuanya tumpah ke pemakaman. Di barisan paling depan, Aep tengah mengacung-acungkan peci hitam yang ia pungut di dekat makam Ki Udin.

“Peci ini punya Rojali!” teriak Aep. Rasa takutnya tergerus rasa bangga dan puas karena bisa menemukan dan mempertontonkan bukti kebusukan Rojali di depan warga.

Atas perintah Pak Dede, kumpulan warga itu mulai meninggalkan pemakaman. Sebagian pemuda berlari lebih dahulu untuk mengejar sosok yang dikira mereka adalah Rojali menuju arah jembatan.

“Kejar! Kejar!”

Cahaya senter dan obor menerobos sela dedaunan dan ranting pohon, tak lupa celah bebatuan di sekitar jembatan. Namun, sosok itu nyatanya belum dapat ditemukan.

Kumaha Pak Kades?” tanya salah seorang warga yang bertugas di depan gerbang pemakaman begitu kelompok Pak Dede keluar dari pemakaman.

“Pelakunya benar-benar si Rojali!” pekik Pak Dede, “se

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status