Share

74

“Kamu ... santri palsu suruhan Kalong Hideung, kan?” terka Rojali. Pemuda itu masih berada di sekitaran tanah lapang.

Pria berambut gondrong itu terperanjat kaget, tetapi tak lama kemudian kembali memeluk kaki Rojali kuat-kuat.

“Ampun! Jangan bunuh saya!” teriak pria itu kembali. Cengkeramannya kian kencang di kaki Rojali.

“Saya tidak akan bunuh kamu,” ucap Rojali sembari berusaha melepas cengkeraman. “Kamu percaya sama saya.”

Pria berpenampilan acak-acakan itu mengendurkan pegangan, lantas sedikit menjauh dari Rojali.

“Apa benar kamu santri palsu itu?” tanya Rojali lagi. Setelahnya, ia beranjak ke sebuah batu, kemudian duduk di sana. Ia lalu meminta pria itu untuk duduk di sebelahnya dengan cara menepuk-nepuk area samping.

Pria itu akhirnya menurut. Wajahnya menunduk, sedangkan mulutnya mulai menggigiti kuku. Beberapa kali ia menoleh ke arah Rojali, mengitari sekeliling, lalu kemba

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status