Share

73

Tong ngomong sembarangan kamu, Ep!” tegur Pak Yayat dengan suara tertahan saat mendengar tuduhan Aep. “Kita semua tahu bagaimana perilaku Ustaz Rojali selama di desa. Tidak mungkin Ustaz Rojali jadi komplotan mereka.”

Sok aya-aya wae maneh mah (ada-ada saja kamu),” sambung Pak Iwan.

Aep segera menunduk saat kumpulan pria tua di dapur itu menatap marah padanya. Sesuai dugaan, mereka tak akan percaya pada ucapannya. Aep ditinggal sendirian di dapur, sedangkan Pak Juju dan yang lain kembali ke tengah rumah. Rupanya pemandian jenazah akan segera dimulai.

Aep mengembus napas panjang sembari mengacak rambut sesaat. Ia kemudian memandangi kediaman Rojali yang tampak sepi. Tiba-tiba saja, sebuah ide terlintas di pikirannya. Kakinya segera melangkah keluar dari dapur. Akan tetapi, baru saja ia menyentuh tanah pekarangan, Pak Juju melambaikan tangan padanya.

Suasana di sekitar ruangan kian disesaki para warga

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status