Share

107

Rojali  tengah duduk di pinggiran kolam seorang diri. Matanya memandang pantulan rembulan di air. Sesekali tangannya melempar kerikil hingga menciptakan cipratan kecil dan riak air yang ebrgelombang. Kiai dan Ustaz Ahmad  sudah pergi semenjak isya, dan sama sekali tak memberitahu tujuan mereka serta kapan keduanya akan kembali.

Rojali sontak menoleh begitu mendengar suara langkah kaki mendekat. Saat mendapati Lukman berjalan ke arahnya, dengan segera ia kembali memandangi permukaan air kolam. Sejak pertemuannya dengan Lukman sore tadi, Rojali lebih banyak diam, menjawab singkat jika pria itu bertanya, dan saat berbicara pun, ia akan mengalihkan pandangan ke arah lain.

“Kita harus segera berangkat, Jali,” ujar Lukman.

Rojali seketika berdiri, mengangguk kecil saat bersitatap dengan Lukman. Ia lantas melewati pria itu tanpa bicara satu patah kata pun.

“Kamu marah sama saya?” tanya Lukman pada akhirnya, “sejak tadi kam

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status