Share

6. DI SINI, DIA MENYENTUHKU!

Penulis: Herofah
last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-06 10:03:48

Awalnya Atama berpikir semua baik-baik saja.

Kesabarannya akan mampu melunakkan hati Aljabar seiring waktu. Ternyata semuanya tak semudah yang dia pikirkan.

Seandainya Atama tidak pernah menjawab telepon itu mungkin dia akan selamanya menjadi istri yang bodoh, yang tidak tahu apa-apa mengenai perselingkuhan suaminya.

"Ini siapa, ya?" ucapnya saat itu dengan telepon genggam menempel di telinga.

"Kamu yang siapa?" Di ujung saluran telepon, perempuan lain bersuara. Membuat hati Atama dirambati retakan-retakan tak kasatmata. "Aku pacarnya Al!"

Sejenak kalimat itu mampu membuat hati Atama melebur lalu hancur. Mimpi burukkah itu?

"Aku istrinya!" Jawab Atama tegas dan dominan.

"Jangan bercanda, ya!" Nada wanita di ujung saluran telepon itu terdengar sumbang. Jelas sepertinya dia tak senang.

"Jauhi Al! Aku lagi hamil," ucap Atama dengan dada yang bergerak naik turun bersamaan dengan napasnya yang kian memburu. Menahan sakit.

"Ini siapa sih? Nggak jelas banget! Nggak usah sok ngaku-ngaku ya! Aku tahu Aljabar itu belum menikah! Nggak tau malu!"

"KAMU YANG NGGAK TAU MALU!" Atama setengah berteriak. Rasanya dia ingin meneriaki apa saja dan siapa saja.

Wanita itu mematikan sambungan teleponnya secara sepihak.

Kinanta.

Nama itu yang tertera di layar ponsel milik suaminya.

Hati Atama terus bertanya-tanya, siapa sebenarnya wanita itu?

Jemarinya mengepal erat, dia sedang hamil empat bulan dan suami yang dia cintai bermain di belakangnya dengan wanita lain?

Lelucon macam apa ini?

Dia tak ingin guling-gulingan saking sakit hatinya. Namun sungguh, rasa sakit itu menggelitik dengan sangat estetik di rongga dada. Menyesakkan.

"Ata, aku beliin pizza kesukaan kamu. Aku ambil piring buat pisahin pinggirannya, ya," ucap Aljabar manis saat dia baru saja pulang bekerja.

Ya, saat ini Aljabar sudah bekerja menjadi waiter di salah satu restoran elit di pusat Jakarta. Gaji yang Aljabar terima memang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup selama satu bulan. Bahkan jika sedang ramai, Aljabar seringkali mendapat uang jatah lembur yang lumayan.

"Siapa Kinanta?" cetus Atama langsung ke inti saat suaminya pulang dengan bungkusan di dalam kantong plastik transparan.

Aljabar tidak menjawab sepatah kata pun. Meletakkan makanan yang dia bawa itu ke atas meja.

"JAWAB! Siapa Kinanta?" serang Atama lagi, penuh murka.

"Apa sih, Ta? Dia temen! Temen yang nawarin aku kerja." Aljabar tak tahu harus menjawab apa. Wajahnya merah dan dia tak sanggup menyembunyikan rasa gugup.

"Merangkap sebagai teman kencan kamu? Atau teman tidur?"

"Dia temen. Tau artinya temen?" tegas Aljabar kasar. Sebenarnya dia tak ingin melukai hati Atama karena hadirnya Kinanta, tapi Atama selalu saja menjadi hal paling memuakkan baginya. Dia lelah dengan pernikahan tak direncana ini. Dia memang ingin menikah, tapi bukan sekarang. Dan Atama seolah telah menjebaknya dengan rumah tangga jahanam ini. Itulah yang membuat Aljabar pada akhirnya memutuskan untuk mencari kesenangan di luar, bersama Kinanta.

"Kamu nggak perlu alesan apa-apa lagi, Al. Dia sudah mengakui hubungan kalian." Air mata Atama berjatuhan. Dia tidak sanggup meredam kekecewaan yang begitu dalam di dadanya. Aljabar terlalu dalam mencetak rasa sakit di hatinya. Hingga Atama kesulitan untuk menutupinya.

"Ini tuh nggak kayak yang kamu pikirin, Ta. Ini cuma salah paham," ucap Aljabar membela diri.

Entahlah, Aljabar sendiri tak mengerti akan jalan pikirannya. Dia mencintai Atama, tapi di sisi lain dia membencinya. Gadis sialan itu yang telah membuat masa mudanya hilang sia-sia. Itulah satu hal yang selalu berputar dalam benak Aljabar sejauh ini.

"Atau lebih dari yang aku pikirin? Jadi, apa yang harus aku pikirin? Bahkan aku tau pernikahan ini nggak pernah kamu inginkan!"

"Ta, plis ya. Jangan kekanakan! Susah ya nikah sama anak kecil!" seru Aljabar sambil mengokohkan rahang.

"Aku emang anak kecil kalo kamu lupa. Aku cuma anak kecil yang nggak tau apa-apa sampai kamu bikin aku tahu segalanya. Kamu, Al... yang jadi jendela buat aku keluar dari ketidakbebasan lalu tau gimana hidup liar. Kamu Al, kamu alesannya." Mata Atama memejam. Darahnya mendidih oleh kemarahan tak tertahankan.

Sementara Aljabar hanya diam. Ingin rasanya memecahkan kepala Atama untuk memastikan apakah kepala itu ada isinya. Seharusnya Atama tahu bagaimana Aljabar mencintainya. Bahkan dia rela terkungkung pada pernikahan ini dengannya di usia yang masih sebelia itu. Karena apa kalau bukan cinta? Dan kenapa hal semudah itu saja dibikin rumit jika kepala Atama Lovenia yang sedang berperan?

"Kamu mau nyalahin aku atas kita?" Aljabar menyerang balik. Atama tak akan peka pada perasaannya. Jadi untuk apa menjelaskan kepada orang dungu perihal kecamuk di hatinya tentang cinta dan benci itu? Toh semuanya sulit dijelaskan. Tampak seperti lukisan abstrak atau surealism yang sulit dipahami maknanya.

Atama tersenyum getir. Masih dengan air mata yang tidak berhenti mengalir. Setiap kata yang keluar dari mulut Aljabar setajam belati yang seakan mengulitinya hidup-hidup.

"Ya, atas hadirnya dia. Asal kamu tau aku nggak pernah nyalahin kamu karena hubungan kita, atas keberadaan anak kita. Kesalahan-kesalahan kita..."

"Iya, dia pacar aku! Puas kamu?" Aljabar tidak tau kenapa kalimat itu lolos begitu saja dari mulunya. Kalimat yang tentu sangat menyakiti Atama. Bahkan menyakiti dirinya sendiri.

"Dan kamu bersikap begitu posesif untuk menutupi kebusukan kamu sendiri? Playing victim yang luar biasa hebat. Kamu sempurna dalam memberiku rasa sakit," ucap wanita bersurai panjang itu. Dia nyaris tak percaya pada apa yang terjadi. Atama meneguk ludah kasar. Dadanya terasa terbakar dan membakar.

"Aku cape tiap pulang pasti ribut terus sama kamu, kamu mikir nggak sih? aku stres tau nggak, ama kehidupan kita yang penuh drama!"

"Kalu begitu ceraikan aku." Rasanya Atama hampir mati saat mengucapkan kalimat itu, hidupnya terlalu menyedihkan untuk tidak ditangisi. Kakinya terasa lunglai dan kehilangan kekuatan.

"Kamu maksa aku buat nikahin kamu dan tiba-tiba kamu minta diceraikan?" Aljabar menoyor kepala Atama seiring rasa sakit yang Atama berikan lagi. "Aku udah pegang kartu kamu, Ata. Aku tau kamu itu siapa!" Tudingnya dengan suara bernada sinis.

Bukan tanpa alasan Aljabar bersikap begini, bukan hanya kecurigaan. Aljabar tahu betul bahwa dia bukan satu-satunya lelaki di hidup sang istri. Dan sialnya dia mulai meragukan bayi siapa yang sedang Atama kandung. Dia tak akan percaya jika perselingkuhan itu hanya gosip, tapi Denira---sepupunya----yang mengatakan kepada Aljabar, bahwa dia pernah melihat Atama keluar dari motel bersama seorang pria. Mustahil Aljabar tak mempercayai Denira.

"Al, kenapa kamu tega sama aku?

Kenapa aku nggak cukup buat kamu? sementara sudah kuberikan seluruh hidupku buat kamu! Apalagi yang harus kulakukan demi mempertahankan cinta rumit yang menghukum ini?" Atama masih mencoba mengungkapkan isi hati, meskipun dia tahu Aljabar tak akan mengerti.

Atama menuduk lesu, suaminya memang serumit Aljabar, yang tidak mampu dia pahami rumusnya seperti dalam pelajaran matematika.

Terlalu rumit.

Terlalu sulit untuk dipecahkan.

"Jangan drama kalo kamu sendiri antagonis sesungguhnya, Atama," tuding Aljabar menghakimi. Jemari Aljabar mengepal. Sedalam apa pun dia mencoba membalas rasa sakit di hatinya, rasanya dia seperti lebih terluka. Dia telah mencoba mati-matian membunuh perasaan itu pada Ata. Agar dia bisa leluasa memberi Ata rasa sakit yang sama dan membalas dengan cara yang sama, yakni melalui perselingkuhannya dengan Kinanta.

Sementara Atama terdiam. Menjelaskan apa pun tak ada gunanya. Aljabar yang ketahuan tapi dia playing victim. Seolah Atama yang paling bersalah. Yang jelas keduanya selalu terlibat pertengkaran sengit tak berujung.

"Kamu cinta sama dia?" tanya Atama lirih dan dalam, sedikit rasa iba menyelusup di hati Aljabar mendengar suara Atama yang melemah.

Tidak!

Dia tahu Atama pantas mendapatkan ini setelah apa yang dia lakukan!

Aljabar kembali diam, sampai sang istri menggoncangkan tubuhnya.

"Jawab, Al!"

"Ya." Dia menjawab tanpa menatap mata istrinya.

Mendengar hal itu, Atama jadi tertegun.

Rasanya dia sudah kehilangan separuh dari nyawanya saat mendengar jawaban Aljabar.

"Tinggalin dia, atau aku!" pinta Atama.

Brengsek!

Atama yang bodoh!

Seandainya dia tahu apa yang sedang Aljabar rasakan kini!

"Aku nggak bisa tinggalin dia setelah aku tau perbuatan kamu di belakangku, Ata. Aku nggak bisa," jawabnya mantap lalu mulutnya mengatup rapat.

"Apa yang aku lakukan? Apa?" tantang Atama tak ingin dikalahkan oleh argumentasi konyol Aljabar.

Aljabar mengepalkan tangan, melayangkan kepal tinjunya dan mata sang istri memejam rapat. Debam suara tembok dipukul membuat Atama berjengit sesaat.

Atama menghela napas berat. Tak boleh ada rasa takut menyelusup di hatinya sedikit pun. Tak boleh.

Jika Aljabar kejam, maka dia harus melawan dengan kuat. Atama berusaha membangun dirinya agar dia tidak lemah di depan suami brengseknya itu.

"Apa yang sudah kalian lakukan? Hm?" Atama pejamkan mata rapat-rapat sekali lagi. Berharap semua yang terjadi hanya mimpi buruk.

Namun, tidak.

"Apa yang bikin kamu nggak bisa ninggalin dia? Apakah kecantikannya? Atau sentuhannya?"

Sekali lagi ada batu besar tak kasat mata yang menindih di dada Atama. Terlalu sakit untuk digambarkan.

"Apakah dia nyentuh kamu di sini? Di mana lagi, Al?" Menyentuh pipinya, lalu Atama usap bibir suaminya.

Aljabar menahan napas, jemari sang istri terasa begitu lembut mengusap bibirnya. Seandainya semuanya terjadi dengan benar. Seandainya ucapan Denira tak pernah Aljabar dengar, maka wanita ini adalah segalanya dalam hidup.

Bukan Kinanta.

Aljabar mengangkat satu sudut bibir, menuntun jemari Ata menyusuri dada dan membawanya turun ke bawah sambil berkata,"di sini, dia menyentuhku, di semua bagian."

Atama melepas cepat genggaman tangan Aljabar yang membawa tangannya pada bagian di antara apitan selangkangan sang suami. Lalu kembali menangis.

Melihat hal itu, harusnya Aljabar senang, mungkin kalimat itu sudah cukup membuat Atama merasa tersakiti.

Namun sayangnya, rasa sakit itu justru ikut dia nikmati.

Bab terkait

  • KUUBAH IDENTITAS DEMI DENDAM PADA SUAMIKU   7. OTAK SELANGKANGAN!

    Atama POV*****Cukup sudah.Aku sudah tidak sanggup membayangkannya. Jika Aku tidak secinta ini padanya, tentu rasa yang aku tanggung tidak akan sesakit ini.Cinta, Aku tidak yakin apakah kata itu anugerah atau kutukan. Terlalu menyakitkan untuk ditelan."Mungkin, kalau aja kamu nggak hamil aku juga nggak akan nikahin kamu. Nikah sama kamu tuh mimpi buruk! Kamu hidup sama aku tapi kamu cuma jadi perempuan gampangan. Penyesalan terbesarku dalam hidup ini adalah, menikahi kamu, Atta!""Pulangkan aku, Al." Kaki ini terasa tak lagi mampu menopang tubuh, gravitasi seakan meninggalkanku.Hanya tangis pilu yang mampu aku suarakan. Aku berharap hidup sialan ini segera selesai. Berharap kematian membuat diriku sedikit berharga. Karena hidup tidak pernah membuatku merasa dibutuhkan."Nggak usah drama. Kamu tau dengan jelas siapa antagonisnya!"Kepercayaan, adalah sebuah hal yang sangat mustahil Aku dapatkan dari suamiku. Aljabar adalah sosok kasar dan arogan. Dan Aku berharap keajaiban akan me

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-06
  • KUUBAH IDENTITAS DEMI DENDAM PADA SUAMIKU   8. ANAK HARAM

    Atama POV*****Aku memesan minum, sebotol Wishkey mungkin bisa menghangatkan hatiku yang beku. Atau setidaknya aku bisa melepaskan kepedihanku walaupun sesaat, dan tentu saja aku belum pernah menyentuh minuman beralkohol sebelumnya.Kutuang minuman berwarna pekat itu ke dalam gelas model Serry copita yang berlekuk, menggoyangkannya sampai isinya teraduk.Aku meminumnya, tidak peduli minuman ini memiliki rasa yang kuat, pahit, dan aroma tajam yang terasa tabu bagi lidahku. Namun, aku tidak mencari rasa. Aku hanya ingin lupa jika hari ini pernah ada.Selama Whiskey masih di mulut, minuman ini dapat berganti rasa. Unik memang. Bisa manis, sedikit pahit, sedikit rasa buah, dan sebagainya yang sulit kudefinisikan.Aku menyulut sebatang rokok. Menikmatinya, tidak peduli aku bagaikan perempuan jalang hari ini. Aku hanya ingin melupakan sejenak saja sakit hati, sejenak saja tanpa air mata.Jujur aku lelah.Perkataan Wahyu semakin membuatku berantakan, apakah benar semua yang dia katakan, dan

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-06
  • KUUBAH IDENTITAS DEMI DENDAM PADA SUAMIKU   9. LEXI BABAK BELUR!

    Atama POV*****"Contoh tuh, Wulan. Anaknya Papa, adik aku tuh. Nggak kayak kamu. Bisanya cuma bikin malu keluarga doang. Anak haram!" Dia menunjuk-nunjuk wajahku dengan tatapan penuh kebencian.Saat itu, Kak Arlan hendak pergi tapi aku menahan lengannya dengan cepat. Tak terima dengan ucapannya yang menyebut aku sebagai anak haram."Salahku, Kak? Semuanya salahku Papa sama Mama bertengkar terus? Salahku punya kakak yang kasar dan suka mukul? Salahku punya adik yang hampir sempurna? Salahku, Kak? Salahku juga kenapa aku harus lahir?" Ucapku dengan air mata yang mengumpul di pelupuk mata. Menahan gejolak sesak yang seakan merampas oksigen dari paru-paruku."Ya, semua salah kamu! Kamu bikin aku sadar, ada yang salah sama keluarga kita!" Tekan Kak Arlan sama sengitnya.Aku bergeming, satu pertanyaan yang selama ini tersimpan rapat di hati seolah meluncur bergitu saja dalam pikiranku.Lantas, jika aku hanya anak haram, siapa ayah biologisku?"Kalo otak kamu di kepala, pasti nggak bakal ke

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-06
  • KUUBAH IDENTITAS DEMI DENDAM PADA SUAMIKU   10. CELANA DALAM MERAH JAMBU

    Atama POV*****Entah ke berapa puluh kali ku kirimkan pesan pendek kepada Al, sampai pukul tujuh malam dia baru membalas pesan pendekku.Nanti malam aku pulang, Ta.Aku langsung membalas.Kamu nggak apa-apa kan, Al?Tidak ada jawaban lagi setelahnya.Sampai malam telah larut, akhirnya terdengar suara ketukan pintu. Sesuai seperti yang kukatakan sebelumnya, aku akan memeluknya ketika dia kembali.Ya, menjatuhkan diriku ke pelukannya dan menangis ketika dia datang, aku takut sekali kehilangan dia.Sangat takut.Tapi saat aku membuka pintu dan mendapati wajah Aljabar pun sama babak belurnya, aku pun tahu satu hal bahwa apa yang dikatakan Tante Dayu pasti benar adanya.Aku berjalan menuju kamar setelah memutar kenop pintu dan membiarkan Aljabar masuk. Mengekor di belakangnya dengan degup jantung yang bertalu tak menentu."Apa yang udah kamu lakuin sama Lexi? Kamu mukulin dia?" Tanyaku saat itu. Aku tidak tahu kenapa pertanyaan itu terlontar begitu saja dari mulutku karena pada dasarnya a

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-05
  • KUUBAH IDENTITAS DEMI DENDAM PADA SUAMIKU   11. KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

    Atama POV*****Dua hari sejak hari itu, Aljabar sama sekali tidak kembali ke rumah.Perasaan takut, khawatir, semuanya bercokol kuat di hatiku. Terlebih, dia benar. Aku takut kehilangannya. Aku lelah berkutat dengan gelisah itu tiap waktu. Butuh tempat bercerita kuputuskan datang pada keluargaku. Menceritakan semuanya dan berharap mereka akan menguatkan atau menenangkanku."Aljabar adalah pilihan kamu, Ata. menikah dengannya adalah konsekuensi dari perbuatan kamu sendiri, jadi buat apa ditangisin?"Itu yang Mama ucapkan dengan acuhnya saat aku bercerita sambil menangis mengenai perselingkuhan Aljabar. "Udah mau jadi janda aja, nih? kasian bener tuh bayi."Itu yang Kak Arlan ucapkan dengan entengnya."Aku nggak ngerti urusan orang dewasa, Mbak. Bukan karena aku nggak peduli. Sungguh."Setidaknya benar, adikku memang belum mengerti."Papa udah bilang, lepasin kalo itu berat. Papa sibuk, Ata. Hari ini banyak masalah di tempat kerja. Belajarlah mengatasi masalah kamu sendiri. Papa pusi

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-05
  • KUUBAH IDENTITAS DEMI DENDAM PADA SUAMIKU   12. ATAMA MENINGGAL?

    Aljabar tidak tahu apa yang terjadi setelah malam itu, yang dia tahu, saat dia kembali ke rumah, Ata sudah tidak ada bahkan beberapa pakaian milik istrinya itu juga ikut raib dari lemari.Pertengkaran hebat yang terjadi malam tadi membuat Aljabar hampir gila, saat dia tersadar bahwa perbuatannya mungkin nyaris membunuh istrinya sendiri.Dan dia menyesal, sungguh.Dia ingin meminta maaf dan memeluk istrinya."Ma, Ata di sini?" Tanya Aljabar pada Ibu mertuanya. Aljabar yakin Ata pulang ke rumah orang tuanya itulah sebabnya dia datang ke sini."Loh, dia nggak kesini. Emang dia pamit ke sini?" Mama mertuanya balik bertanya. Membuat bibir pemuda yang mengenakan kaus hitam itu bergetar, bingung harus menjawab apa."Eng... Nggak sih, Ma. Tepatnya dia nggak pamit mau kemana. Tapi, dia nggak ada di rumah sekarang," jawab Aljabar sambil menunduk. Tenggelam dalam tumpukan sesal."Maksud kamu Ata minggat?" Mama mertuanya mendelik, tatapannya mengintimidasi. Namun Aljabar tak berhak membalasnya de

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-08
  • KUUBAH IDENTITAS DEMI DENDAM PADA SUAMIKU   13. LIMA TAHUN KEMUDIAN

    Aljabar POV*****Bola api raksasa semburatkan pendar cahaya menyilaukan mata.Aku menipiskan penglihatanku yang kabur akibat air yang membendung di kelopaknya. Berusaha menyempurnakan tatapan pada sebidang gundukan tanah berbingkai keramik marmer berwarna putih gading di hadapanku.Makam ini selalu bersih dan terawat karena pihak keluarga yang memang menyewa jasa pembersih makam untuk membersihkannya secara rutin."Apa kabar, Ta?" Ucapku hampir tak bersuara. Saking pelannya suara itu. Posisiku kini sudah berjongkok di sisi makam. Menyentuh ukiran nama yang bertuliskan "Atama Lovenia" di batu nisannya.Air mataku menitik seketika.Ada sesak yang mengutuk hatiku di senja hari yang sunyi ini. Serangan membabi buta yang berdiam di dadaku dan tak bisa kuantisipasi.Meski sudah lima tahun berlalu, namun penyesalan atas rasa bersalahku pada Atama tak juga lenyap dari kehidupanku.Kepergian Atama sukses menjadi hukuman terberat yang Tuhan beri untukku.Lima tahun yang lalu, ketika pihak kel

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-10
  • KUUBAH IDENTITAS DEMI DENDAM PADA SUAMIKU   14. LELAKI SEJATI

    Hujan semakin deras, mengguyur jalanan dengan menyebarkan aroma petrichor merasuk penghidu. Debu-debu yang tadinya terbang bebas di udara kini jatuh terhempas bersama buliran-buliran kristal dingin yang membasahi bumi.Perempuan bernama Rassi itu mengusap kepala Althair yang tampak asyik bermain dengan teman sekolahnya di sebuah arena permainan anak di dalam Mall. Mereka begitu cepat akrab.Sementara di luar area bermain, Aljabar dan Kinan menunggu sambil menikmati kopi hangat. Mereka tidak ikut masuk karena memang hanya satu orang penjaga saja yang diizinkan masuk olek pihak wahana permainan dan mereka mempercayakan Chelsea pada Rassi.Ada perasaan lain yang kini mengkontaminasi pikiran Aljabar. Matanya memang tertuju pada di mana kini Chelsea berada, namun pikirannya melekat pada perempuan dewasa nan cantik jelita bernama Rassi itu. Ini bukan soal paras sempurna yang dimiliki Rassi, tapi lebih pada cara Rassi menatapnya tadi.Sebuah tatapan yang begitu dalam Aljabar rasakan. Menusuk

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-12

Bab terbaru

  • KUUBAH IDENTITAS DEMI DENDAM PADA SUAMIKU   96. EPILOG

    TIGA TAHUN KEMUDIAN...Abraham POV*****"Kamu... bukan Rassi...” kataku lirih, melemah, terduduk lunglai di lantai. Bersandar pada dinding ruangan gelap itu.Kedua rahangku kembali mengeras. Menahan sesak yang kian menjadi-jadi.Aku menggigit bibir bagian bawah, sekadar berusaha menahan genangan air di kelopak mataku supaya tidak jatuh membanjiri pipi.Jelas, aku tak ingin terlihat cengeng dihadapan wanita ini. Meski aku harus mengakui kekeliruanku selama ini, kalau wanita yang kini berdiri di hadapanku ini, bukan, dia bukan Rassiku.Wanita ini bukan istriku...*****Jakarta, Sepuluh Tahun SilamAku terdiam saat berbicara. Aku terhenti saat berjalan. Seperti ketika aku melewati taman-taman surga. Walau mata ini tertutup, tapi dia tetap terlihat. Bahkan ketika mata ini terbuka, seketika senyumnya menyambut tanpa jeda, membuatku lupa bagaimana cara untuk berkedip. Tingkah manjanya membuatku merasa menjadi satu-satunya pria paling perkasa, karena aku satu-satunya pria yang bisa melindun

  • KUUBAH IDENTITAS DEMI DENDAM PADA SUAMIKU   95. AKHIR SEBUAH KISAH

    Tak ada yang pernah menyangka jika Rassi Pramudita adalah anak dari salah satu pengusaha ternama di New York.Ayahanda Rassi adalah orang Indonesia yang sudah lama menetap di New York dan menjadi warga negara Amerika Serikat, sementara Ibunda Rassi sendiri merupakan wanita keturunan Korea Selatan.Paras cantik Rassi diturunkan dari sang Ibu yang awalnya berprofesi sebagai aktris ternama di Korea, namun dia pensiun sejak memutuskan untuk menikah dengan Ayah Rassi.Tidak mendapat persetujuan keluarga, itulah yang menjadi penyebab Ayah Rassi pergi ke luar negeri dan memulai karirnya sebagai pebisnis dari titik nol di New York.Siapa sangka, keuletan dan ketekunannya membuahkan hasil yang sangat memuaskan.Sementara alasan mengapa Rassi dan Rissa bisa terpisah, itu semua karena ulah seorang lelaki bernama Mo Seo Jin yang merupakan fans garis keras Ibunda Rassi.Mo Seo Jin kecewa karena idolanya pensiun dari dunia perfilman dan memilih untuk menjadi Ibu Rumah tangga biasa sehingga lelaki i

  • KUUBAH IDENTITAS DEMI DENDAM PADA SUAMIKU   94. WANITA BERNAMA RISSA

    Sesampainya Atama dan Aljabar di kediaman mereka, hal tak terduga mengejutkan keduanya saat sosok Chelsea yang tiba-tiba berlari ke arah Aljabar di pintu masuk dengan senyuman yang merekah di wajah imutnya."Papa... Elsi kangen Papa..." ucap Chelsea yang langsung berhambur memeluk Aljabar."Chelsea? Kamu..." ucap Atama bingung saat tiba-tiba Arlan dan Althair diikuti Lyra dan Rama ikutan menghampiri mereka di ambang pintu utama."Chelsea baik-baik aja, Ata! Lagian sih, lo nggak angkat telepon gue!" ucap Arlan saat itu setengah berteriak."Ini, gimana bisa?" Tanya Atama yang masih saja bingung, meski dalam hati dia sangat senang."Chelsea itu udah lama kabur dari Abraham. Dan selama itu juga dia hidup terlunta-lunta sendirian di luar sana. Untungnya ada temen gue yang nemuin Chelsea." ucap Arlan setelahnya."Alhamdulillah, syukur kalau begitu? Aku harus cepet telepon Lexi, dia pasti senang mendengar kabar ini," balas Atama yang lekas mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya."Elsi nggak m

  • KUUBAH IDENTITAS DEMI DENDAM PADA SUAMIKU   93. MEMENDAM KECEWA

    Setelah Atama memberitahu Lexi bahwa dia sendiri pun tidak mengetahui di mana kini Abraham menyekap Chelsea, lalu tak lama, wanita itu mendapati pesan masuk yang dikirim dari nomor tak dikenal, di mana nomor tersebut mengaku bahwa dia adalah Abraham.Lelaki itu mengancam Atama juga Aljabar akan membunuh Chelsea jika mereka tak datang ke lokasi di mana Abraham berada.Tak mau membuang waktu, Atama dan Aljabar pun melaporkan ancaman itu pada pihak kepolisian, selain itu, mereka juga melibatkan Lexi dalam pemecahan masalah kali ini.Hingga akhirnya, setelah mereka semua berembuk, Atama dan Aljabar pun menyanggupi permintaan Abraham.Keesokan malamnya, mereka benar-benar mendatangi lokasi yang alamatnya diberikan Abraham pada mereka.Arlan yang awalnya ingin ikut tak diizinkan oleh Nando karena kondisi kesehatan Arlan yang memang belum sepenuhnya membaik.Menahan kesal, Arlan hanya bisa menatap kepergian iring-iringan kendaraan Aljabar, Lexi dan pihak kepolisian yang meninggalkan pelatara

  • KUUBAH IDENTITAS DEMI DENDAM PADA SUAMIKU   92. SAMPAI TITIK DARAH PENGHABISAN

    Mungkin, semua manusia di dunia ini pernah mengalami sebuah kejadian yang dinamakan kebetulan.Ya, kebetulan.Kebetulan yang pada akhirnya kembali mempertemukan sepasang insan manusia yang saling jatuh cinta.Semua yang terjadi seperti mimpi bagi Aljabar saat tatapannya yang tanpa sengaja tertuju ke arah sebuah motor yang melaju perlahan di sisi kendaraannya.Saat itu, Aljabar sedang berada dalam perjalanan menuju Bandung untuk menemui Ibu Marfuah. Kepergiannya ditemani Nando dan pihak kepolisian.Sesosok wanita bergaun hijau yang duduk diboncengan motor terlihat tidak asing, sehingga Aljabar pun menajamkan penglihatannya.Dan saat itulah, dia pun tersadar bahwa wanita itu adalah Atama, istrinya yang hilang satu minggu ini.Menepuk cepat bahu Nando yang mengendarai mobil, Aljabar berteriak panik."Nan, berhenti Nan! Berhenti! Hadang motor itu, Nan! Itu Atama, Nando! Itu Atama," ucapnya dengan telunjuk yang mengarah ke motor di sisi kendaraannya.Nando pun bergerak cepat mengikuti inst

  • KUUBAH IDENTITAS DEMI DENDAM PADA SUAMIKU   91. MELARIKAN DIRI

    Hari ini, Mami Keke dikejutkan dengan kabar hilangnya Ratu dari rumah sakit.Salah satu anak buahnya tersebut melarikan diri saat pengawasan rumah sakit sedang berkurang, terlebih saat Andra, yang merupakan salah satu bodyguard Mami Keke yang ditugaskan sang gremo menjaga Ratu sedang lengah.Masih dengan seragam rumah sakit yang dia kenakan, Ratu berjalan tertatih saat luka tembak di perutnya belum sepenuhnya pulih.Ratu harus lekas pulang ke kostannya untuk mengambil barang pribadinya sebelum dia pergi jauh dari kota ini.Setelah menjalani perawatan intensif pasca kejadian penembakan itu, Ratu terus berpikir bahwa dia tak ingin lagi kembali pada profesinya sebagai pelacur.Ratu ingin berhenti dari pekerjaan kotor itu dan mulai menata kehidupannya yang baru.Meski sampai detik ini, dia belum tahu kemana dia harus pergi.Dan mengenai alasan mengapa Ratu tiba-tiba berpikir seperti ini, itu semua tak lepas dari perasaan yang dia miliki terhadap Arlan sejauh ini.Ratu sadar sampai kapan p

  • KUUBAH IDENTITAS DEMI DENDAM PADA SUAMIKU   90. SEBUAH LOKASI

    Sudah satu minggu berlalu Atama disekap Abraham di Villa pribadinya.Sikap Atama yang tetap menunjukkan kepatuhan, perlahan meruntuhkan kecurigaan dalam benak Abraham yang awalnya berpikir Atama hanya berpura-pura baik padanya.Dan kejadian tadi malam, saat Atama tak menolak diajak berciuman oleh Abraham sukses membuat lelaki itu terkecoh dan mulai percaya bahwa Atama tidak sedang bersandiwara.Hingga akhirnya, Abraham pun mencoba untuk mengetes Atama, apakah wanita itu benar-benar serius dengan kata-katanya tempo hari, atau memang hanya sekadar ingin mengelabui dirinya.Hari ini, Abraham yang awalnya menyekap Atama di lantai teratas Villa pribadinya, sengaja mengajak wanita itu keluar dari persembunyian untuk menikmati indahnya hari.Abraham membiarkan Atama berkeliaran bebas di Villa itu hanya dengan penjagaan seadanya."Ini Bu Marfuah. Dia asisten rumah tangga di sini yang akan membantumu menyiapkan kebutuhanmu, sayang," ucap Abraham memperkenalkan seorang wanita paruh baya bernama

  • KUUBAH IDENTITAS DEMI DENDAM PADA SUAMIKU   89. HAMPIR PUTUS ASA

    "Sudah cukup aku bersabar menunggumu kembali padaku, sayang... Dan sekarang, aku tak sudi menunggu lagi!" ucap Abraham yang dengan cepat merobek pakaian yang dikenakan Atama saat itu.Atama menjerit saat Abraham hendak memperkosanya.Namun, semua usaha pemberontakannya tak kuasa menahan keganasan Abraham. Lelaki itu sudah seperti monster yang siap menerkam Atama.Masih berusaha mempertahankan diri, Atama tiba-tiba berteriak, "Baik, baiklah, aku akan menuruti semua perintahmu, Ab. Tapi aku mohon, jangan sakiti aku untuk saat ini. Beri aku waktu sampai aku benar-benar siap. Aku berjanji, setelah ini, aku akan selalu mendampingimu..." Atama bicara sambil menangis. Menutupi kedua bukit kembarnya yang masih tertutup pakaian dalam dengan kedua tangannya yang dia silangkan.Mendengar ucapan Atama, nafsu Abraham yang tadinya sudah menggebu perlahan surut. Lelaki itu tak menyangka jika Atama akan berbicara seperti itu."Apa, kamu tidak berbohong, Ata?" ucapnya serak.Atama mengangguk. "Ya, aku

  • KUUBAH IDENTITAS DEMI DENDAM PADA SUAMIKU   88. JERITAN ATAMA

    Hari sudah beranjak sore, Atama masih terkurung di sana.Di dalam kamar itu.Dia kelaparan dan kehausan.Sudah berbagai cara dia coba untuk melarikan diri, namun tak ada satu pun usahanya yang berhasil.Bahkan jendela kamarnya saja dilapisi dengan teralis besi. Atama tak menemukan celah sedikit pun untuknya bisa keluar dari kamar ini.Satu hal yang hanya bisa dia lakukan adalah menutup tubuhnya yang terbuka dengan pakaian wanita yang dia temukan di dalam lemari kamar.Entah itu pakaian siapa, Atama tak memperdulikannya. AC di kamar itu begitu dingin, dan dia butuh pakaian yang lebih tertutup.Setelah lelah menangis bahkan suaranya nyaris hilang karena terus menerus berteriak seperti orang gila sejak tadi pagi, Atama kini hanya bisa tergolek lemah di sudut lantai kamar.Duduk memeluk lutut dan berurai air mata.Pikirannya tak lepas dari Aljabar dan Althair.Atama benar-benar menyesal karena tidak mempercayai ucapan suaminya.Hingga malam pun akhirnya tiba.Atama yang sudah lemas hampir

DMCA.com Protection Status