Share

Pengakuan

"Deswita itu siapa, Mas? Kenapa dia sepertinya tahu banyak tentang kamu?" ulang Zilva membuat Amran kembali mengerjapkan kedua matanya.

Amran mengernyit lalu bergeming. Dia masih berpikir dan benar-benar belum mengingat siapa yang dimaksud Zilva hingga membuat istrinya cemberut dan mencebik kesal.

"Siapa sih, Sayang? Beneran nggak ingat? Apa dia karyawan di cafe kita?" tanya Amran sembari menatap lekat istrinya.

"Mana ada karyawan kita yang bernama Zilva, Mas. Kamu ini aneh-aneh saja." Zilva mulai mengomel karena ingatan suaminya cukup payah menurutnya.

"Beneran nggak ingat, Zilva Sayang. Biasanya kalau namanya tak kuingat itu berarti nggak terlalu penting untuk hidupku. Ngapain kamu cemberut begitu? Cemburu?" goda Amran sembari mencolek dagu Zilva yang terus bersungut kesal.

"Dia paham kamu banget kok, Mas. Masa iya nggak kenal dan nggak ingat."

"Memangnya kamu ketemu dia dimana, Sayang?" tanya Amran masih dengan lembut dan sabar. Dia berusaha tak terpancing emosi istrinya.

"Ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status