Share

BAB 75

Aku dan Mas Arul masih asik berbincang, membahas masa lalu Mas Arul dan keluarganya. Aku makin penasaran, bagaimana laki-laki sebaik Mas Arul bisa bergabung menjadi anak buah rentenir kejam seperti Juragan Basri.

Kupikir semua anak buah Juragan Basri sama br*ngseknya seperti majikan mereka. Tapi Mas Arul sama sekali bukan laki-laki kejam seperti Juragan Basri. Mas Arul bukan preman. Mas Arul hanya seorang ayah yang berusaha menghidupi keluarga kecilnya, dan seorang anak yang berjuang untuk merawat ibunya yang sedang sakit.

"Jadi Mas berhenti jualan dan jadi anak buah Juragan Basri demi mendapatkan uang lebih?" tanyaku.

"Iya, Mba, saya terpaksa. Saya butuh uang untuk pengobatan Ibu saya. Mbak lihat sendiri 'kan kondisi Ibu saya? Ibu saya udah nggak bisa ngapa-ngapain, Mbak. Makan aja harus disuapin," ujar Mas Arul sambil menatap ibunya.

"Uang hasil jualan di pelabuhan nggak bisa saya andalkan, makanya saya berusaha cari pekerja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status