Share

Janggal

last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-14 03:58:28

🏵️🏵️🏵️

Mbak Sandra langsung memasuki halaman rumahku karena tadi sebelum menyiram tanaman, aku telah membuka pintu pagar. Dia bertolak pinggang dan seolah-olah ingin menantangku. Jika seandainya aku bersikap seperti biasanya, mungkin hal ini tidak akan terjadi.

Entah kenapa tadi kesabaranku tiba-tiba berubah sangat tipis, setipis tisu dibagi dua. Padahal biasanya, aku berusaha memberikan tanggapan santai untuk membalas apa pun yang keluar dari bibirnya hingga pada akhirnya, aku yang selalu tersakiti.

Ternyata sikap yang Ratu tunjukkan tadi malam, sangat berpengaruh terhadapku pagi ini. Aku tidak terima jika anak itu lebih membela tetangga yang sering menyakiti hati dan perasaan mamanya selama ini. Itu tidak adil.

“Maksud kamu apa, Bel?” Mbak Sandra menunjukkan tatapan yang membuatku ingin tertawa. Dia bersikap seolah-olah ingin menakutiku.

“Apa, sih, Mbak?” Aku sok bersikap polos dan pura-pura tidak tahu maksud pertanyaannya.

“Jangan sok polos kamu!” Dia meninggikan suaranya. Ternyata dia tahu kalau aku sedang berpura-pura.

“Maaf, Mbak, aku mau siap-siap ngantor.” Aku bekerja di salah satu perusahaan swasta yang ada di kota ini. Aku menjabat sebagai pengelola keuangan. “Aku nggak mau telat.” Aku tidak ingin berurusan dengannya, apalagi ini masih pagi.

“Jangan mengalihkan topik pembicaraan.” Dia memegang lengan kiriku dengan kasar.

“Mami!” Terdengar suara Revan dari halaman rumahnya. Dia mengenakan seragam putih birunya. Sepertinya dia akan berangkat sekolah. Dia pun langsung menghampiri kami.

“Kamu ngapain ke sini?” tanya Mbak Sandra kepada anaknya itu.

“Harusnya Revan yang nanya gitu ke Mami.”

“Tetangga kita ini harus dikasih pelajaran karena udah menghina Mami.” Mbak Sandra tampak serius.

“Mami bikin Revan malu aja. Bisa, nggak, baik-baik aja sama Tante Bella. Kenapa Mami selalu cari masalah dengan beliau?” 

Aku tidak menyangka kalau anak seusia Revan memiliki pemikiran jauh lebih dewasa daripada wanita yang melahirkannya. Eh, tunggu … ada yang janggal di sini. Kenapa Revan bersikap seakan-akan lebih membelaku daripada maminya? Sementara Ratu melakukan hal berbanding terbalik. Padahal sangat jelas kalau Ratu adalah anak kandungku, sedangkan Revan, anak kandung Mbak Sandra.

Akhirnya, Revan pun berhasil mengajak Mbak Sandra keluar dari rumahku. Aku sangat bersyukur karena Revan datang tepat waktu. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika Mbak Sandra tadi masih terus berusaha mengundang amarahku. 

🏵️🏵️🏵️

Aku memasuki rumah setelah selesai menyiram tanaman. Aku heran melihat sikap Mas Fandy dan Ratu. Mereka tiba-tiba tersenyum kepadaku. Apa yang mereka pikirkan? Apa ada sesuatu yang lucu hingga ayah dan anak itu menunjukkan barisan gigi putih mereka?

Entah kenapa tadi mereka tidak mendengar suara tinggi Mbak Sandra di halaman rumah, tetapi justru Revan yang lebih hebat menggunakan alat pendengarannya. Anak itu telah berhasil membuatku kagum kepadanya pagi ini. 

“Kenapa senyum-senyum?” tanyaku kepada Mas Fandy dan Ratu.

“Wajah Mama lucu.” Tumben Mas Fandy mengganti sebutannya kepadaku. Biasanya walaupun di depan Ratu, dia tetap menggunakan ‘Dek’.

“Tuh, kan, lebih enak didengar daripada sebutan sebelumnya.” Ratu turut membuka suara. Sepertinya Ratu yang meminta Mas Fandy mengubah panggilannya kepadaku.

“Iya, Sayang.” Mas Fandy mengusap rambut anaknya itu. “Yuk, Papa antar sekolah. Pagi ini, Papa juga harus cepat sampai di kantor karena ada tamu penting.” 

Ratu pun mencium pipi dan punggung tanganku lalu melangkah ke luar rumah. Sementara Mas Fandy mengecup keningku lalu aku balas dengan mencium takzim punggung tangannya. Entah kenapa dia masih menunjukkan senyumnya seperti tadi.

Setelah dua orang yang aku sayangi itu meninggalkan rumah, aku pun akan bersiap-siap. Saat aku hendak menutup pintu, tiba-tiba aku dikagetkan kemunculan Revan. Kenapa dia belum berangkat sekolah? Aku melihat motornya terparkir di depan pintu pagar rumahku.

“Revan minta maaf atas sikap Mami tadi.” Dia meraih tanganku lalu menciumnya.

“Kenapa kamu harus minta maaf, Van?”

“Revan merasa malu atas perbuatan Mami.”

“Udah, nggak perlu dipikirin. Sekarang, kamu berangkat sekolah. Jangan sampai Mami kamu lihat kamu di sini.” Aku terharu melihat sikapnya.

“Terima kasih, Tante.” Dia pun segera beranjak lalu meluncur menggunakan kendaraan roda dua miliknya. 

Aku masih tidak habis pikir dengan sikap Revan yang sekarang. Padahal sebelumnya, dia sangat pemalu. Dia menyapaku jika kami berpapasan saja. Apa dia benar-benar merasa malu melihat perbuatan maminya?

🏵️🏵️🏵️

Sebulan berlalu sejak kejadian kala itu, di mana Revan seakan-akan lebih membelaku daripada Mbak Sandra. Aku merasa bebas dan tidak banyak berpikir seperti biasanya karena Mbak Sandra tampak lebih pendiam, tepatnya tidak menegurku.

Dia bersikap layaknya seseorang yang tidak mengenalku. Namun, aku lebih menikmati sukapnya yang seperti itu. Aku tidak harus menggerutu setiap hari di rumah karena menahan emosi dan amarah ketika Mbak Sandra selalu ingin tahu tentang hidupku.

Aku juga merasa nyaman karena tidak mendengar sindiran yang hampir setiap hari dia lontarkan. Seandainya Mbak Sandra bersikap seperti saat ini sejak dulu, mungkin aku tidak akan menilainya kepo, sombong, atau apalah.

Akan tetapi, aku belum menemukan sesuatu yang mencurigakan atas kedekatan Ratu dan Revan. Satu hal yang membuatku heran, hampir setiap Sabtu malam, Revan bertamu ke rumahku. Dia dan Ratu duduk sambil berbincang di teras depan.

Beberapa kali aku mencoba untuk mendengar pembicaraan mereka dari balik gorden ruang tamu, tetapi tidak ada yang istimewa. Mereka hanya berbincang tentang pelajaran, teman-teman di sekolah, dan guru-guru mereka.

Apa mungkin kedua anak itu sadar kalau aku sedang berusaha untuk mencari tahu kedekatan mereka? Bisa saja setelah aku tidak mendengar pembicaraan mereka lagi secara sembunyi-sembunyi, mereka baru membahas topik lain, mungkin tentang mereka berdua.

Anehnya lagi, Mbak Sandra tidak melarang Revan berkunjung ke rumah ini. Padahal dulu, dia tampak sangat tidak suka jika Revan dekat dengan Ratu. Sikap yang dia tunjukkan benar-benar berbanding terbalik.

Kenapa aku harus memikirkan Mbak Sandra sore ini? Lebih baik aku fokus menyiram tanaman. Biasanya aku melakukan ini hanya di hari Sabtu dan Minggu. Aku baru menyadari kalau hari ini Sabtu, aku ingin lihat apakah Revan akan kembali berkunjung nanti malam ke rumah ini.

“Bella!” Mbak Dewi memanggilku. Ternyata dia juga melakukan kegiatan yang sama denganku.

“Iya, Mbak.” Aku memberikan balasan sambil tersenyum kepadanya.

Wanita itu menghentikan aktivitasnya lalu menghampiriku. “Revan masih sering jumpain Ratu?” Dia melontarkan pertanyaan.

“Hampir tiap Sabtu malam, Mbak,” jawabku. Sebenarnya, aku penasaran dengan pertanyaannya.

“Jangan dibiarin. Bahaya.” Aku tidak mengerti apa maksud Mbak Dewi.

“Bahaya kenapa, Mbak? Kan, mereka satu sekolah, lagi pun tetanggaan juga.”

Mbak Dewi akhirnya menceritakan tentang ucapan Mbak Sandra kepada tetangga-tetangga lain. Wanita itu dengan tega mengatakan kalau Ratu adalah gadis tidak benar karena telah menggoda Revan. Aku sangat jelas tidak terima dengan tuduhan menyakitkan itu. Aku akan membuat perhitungan dengannya.

🏵️🏵️🏵️

Waktu menunjukkan pukul 19.02 Wib, Revan akhirnya tiba di rumahku. Saat ini, dia telah duduk dengan Ratu di teras depan. Tanpa menunggu lagi, aku langsung menghampiri mereka berdua. Aku sangat kesal mengingat apa yang disampaikan Mbak Dewi tadi sore.

“Ngapain ke sini? Ada perlu apa?” Aku berusaha bersikap tegas di depan Revan.

“Mau ngobrol sama Ratu, Tante.” Aku melihat perubahan di wajah anak itu. Sebenarnya, aku tidak tega meninggikan suara di depannya.

“Apa anak Tante yang minta kamu ke sini?” Aku kembali bertanya.

“Nggak, Tante. Revan sendiri yang ingin ke sini jumpain Ratu.”

“Apa Ratu pernah godain kamu?” Aku tetap masih mengeluarkan pertanyaan.

“Apa-apaan, sih, Mah? Kok, Mama nuduhnya gitu?” Ratu tiba-tiba membuka suara.

“Harusnya kamu bertanya ke maminya.” Aku menunjuk Revan sambil melihat ke arah Ratu.

“Maksudnya apa, Tante?” Sekarang, Revan yang bertanya.

“Apa kamu nggak tahu kalau Mami kamu udah nyebar gosip di kompleks ini?” Aku ingin mengatakan yang aku dengarkan dari Mbak Dewi tadi.

“Gosip apa, Mah?” Gantian Ratu yang bertanya.

“Tante Sandra nuduh kamu godain Revan hingga jumpain kamu ke rumah ini. Apa maksudnya nyebar fitnah seperti itu? Apa yang akan tetangga kita pikirkan tentang kamu, Sayang?” Aku ingin tahu apakah Ratu akan tetap membela Mbak Sandra seperti waktu itu.

“Apa? Tante Sandra, kok, jahat banget, sih.” Ternyata anakku itu sekarang kembali sadar dan mengingat siapa Mbak Sandra sebenarnya. “Maaf, Van … kamu boleh pulang sekarang. Kamu nggak perlu jumpain aku lagi. Kita putus!”

Apa? Jadi, apa yang aku pikirkankan dan curigai selama ini, benar adanya, Ratu menjalin hubungan dengan Revan. Aku merasa telah lalai sebagai orang tua. Mungkin karena kesibukanku di kantor membuatku jarang berbincang dengannya setelah aku tiba di rumah.

“Tunggu, Rat … jangan seperti ini.” Revan berdiri ketika Ratu hendak memasuki rumah. “Aku nggak mau putus.”

==========

Bab terkait

  • KUBELI KESOMBONGAN TETANGGAKU    Terkejut

    🏵️🏵️🏵️Ternyata aku salah menilai Mbak Sandra. Aku berpikir kalau dia telah berubah karena tidak mencampuri urusanku lagi. Namun, dia bertindak lebih dari yang aku duga. Bisa-bisanya dia menyebar fitnah tentang anakku. Aku tidak habis pikir, kenapa dia tega berbuat seperti itu terhadap Ratu.Oleh karena perbuatannya yang menuduh Ratu menggoda Revan, tidak sedikit tetangga lain yang menunjukkan tatapan aneh terhadapku jika berpapasan. Ada juga yang langsung mengucapkan sindiran dan mengatakan Ratu tampak pendiam di luar, tetapi memiliki sisi yang tidak terduga.Jika seandainya mereka ingin menilaiku tidak baik, aku masih terima. Namun, hatiku sangat sakit karena Ratu yang mereka jadikan sebagai bahan gunjingan. Pernah sekali, mereka terang-terangan mengatakan Ratu kurang bimbingan dan didikan, aku pun dengan tegas langsung memperingatkan mereka.“Tolong omongannya dijaga, ya, Mbak-Mbak. Kalian juga punya anak gadis. Kalau seandainya anak kalian yang dituduh seperti itu, apa kalian t

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-14
  • KUBELI KESOMBONGAN TETANGGAKU    Kebenaran

    🏵️🏵️🏵️Terus terang, aku masih penasaran dengan apa yang terjadi terhadap Lani. Mungkinkah dia akan mencoreng nama baik keluarganya? Selama ini, aku sering mendengar pujian yang Mbak Sandra beberkan kepada Mbak Dewi.Dia mengaku kalau Lani sering jadi topik pembicaraan di kampusnya. Di samping dirinya yang cantik, tetapi juga berprestasi. Mbak Sandra bahkan dengan yakin mengatakan kalau Lani harus mendapatkan jodoh yang tidak sekadar mapan, tetapi juga terpandang.Dia mengaku sangat yakin kalau Lani akan makin meninggikan derajat keluarga mereka. Aku sebagai pendengar hanya diam saja. Aku tahu kalau wanita itu sengaja menceritakan semua itu dengan suara meninggi agar aku juga turut mendengarkan.“Punya anak seperti Lani, mah, mudah untuk mendapatkan menantu kaya dan terpandang. Lani itu benar-benar cantik.” Mbak Sandra selalu bersemangat jika menceritakan anaknya kepada Mbak Dewi.“Kalau anakku yang lamar Lani, diterima, nggak?” tanya Mbak Dewi kala itu.“Maaf, Wi … Bayu bukan mena

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-14
  • KUBELI KESOMBONGAN TETANGGAKU    Aneh

    🏵️🏵️🏵️ Wajar kalau Ratu curiga melihat keberadaan Mbak Dewi di ruang tamu rumahku karena biasanya, tetanggaku itu berbincang denganku hanya di halaman depan saja. Tadi kami sengaja memilih masuk karena ingin membicarakan hal yang sangat rahasia. Rencana pernikahan Lani dengan ayah dari janin yang dia kandung, belum diketahui banyak orang. Jadi, Mbak Dewi tidak ingin jika hal itu sampai tersebar di kompleks ini. Dia mengetahui informasi itu dari Mbak Sandra sendiri. Aku heran, kenapa Mbak Sandra sangat percaya kepada Mbak Dewi hingga dia memberitahukan sesuatu yang belum diketahui orang lain di kompleks ini. Mungkin dia tidak sanggup menyimpan apa yang terjadi sendirian, dalam arti tidak melibatkan tetangga terdekat. “Mama, kok, diam?” Ternyata rasa ingin tahu Ratu tidak dapat aku elakkan. “Apa Tante Dewi sengaja ke sini untuk membeberkan apa yang terjadi terhadap Kak Lani, Mah?” Kenapa tebakan putriku itu sangat tepat? Apa mungkin dia tahu sesuatu? “Kok, kamu, ngomongnya gitu,

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-01
  • KUBELI KESOMBONGAN TETANGGAKU    Ketahuan

    🏵️🏵️🏵️ “Dekat gimana, sih, Mah? Ratu nggak ngerti.” Ternyata dia telah menyembunyikan sesuatu dariku. “Kamu mau langsung jujur atau Mama yang jelasin apa yang Mama lihat?” “Ada apa, sih, Mah? Ratu bingung.” Aku dan Mas Fandy pun saling berpandangan. Sepertinya dia tidak terlalu memberikan respons atas apa yang kami saksikan tadi. Aku tahu kalau dia sangat menyayangi Ratu, begitu juga denganku. Namun, aku tidak ingin jika anakku satu-satunya terlalu jauh melangkah. Walaupun Revan anak baik, tetapi aku tidak setuju jika Ratu kembali dekat dengannya, apalagi sampai menunjukkan perhatian di depan Mbak Sandra. Perjalanan masih panjang dan aku ingin agar Ratu fokus dengan pendidikannya. Di samping itu, aku juga tidak ingin memiliki hubungan istimewa dengan Mbak Sandra di kemudian hari. Aku tidak dapat membayangkan harus selalu dekat dengan wanita yang terlalu mencampuri urusan orang lain tersebut. Aku harus mengingatkan Ratu dari sekarang. Aku tidak ingin terjadi hal-hal yang merug

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-02
  • KUBELI KESOMBONGAN TETANGGAKU    Penjelasan

    🏵️🏵️🏵️ Waktu terus berlalu, anak semata wayangku kini duduk di bangku SMA. Namun, satu hal yang membuatku sangat terkejut dan tidak suka. Ternyata Revan juga memilih sekolah yang sama dengannya. Entah kenapa anak tetanggaku itu seolah-olah sengaja ingin selalu dekat dengan buah hatiku. “Kok, bisa kamu satu sekolah dengan Revan?” tanyaku kepada Ratu, setelah kami selesai menikmati makan malam bersama. “Revan yang ngikutin Ratu, Mah. Awalnya, dia mau sekolah sesuai keinginan orang tuanya. Tapi karena Ratu milih sekolah lain, dia nolak sekolah yang disaranin orang tuanya.” Aku terkejut mendengar penuturan Ratu. Apa yang aku pikirkan setelah mengetahui Revan melanjutkan sekolah di tempat yang sama dengan Ratu ternyata benar. Bagaimana caranya aku bersikap tegas terhadap Ratu kalau Revan masih saja mengikutinya? “Apa kamu kasih harapan ke dia?” Aku kembali bertanya. “Harapan apa, sih, Mah?” “Harapan supaya Revan tetap dekatin kamu. Apa kamu masih punya perasaan padanya?” “Nggak,

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-03
  • KUBELI KESOMBONGAN TETANGGAKU    Kejam

    🏵️🏵️🏵️ “Kamu masih nanya kenapa Mama bersikap seperti itu? Apa kamu lupa siapa Tante Sandra? Tadi aja, dia masih tetap dengan kesombongannya. Dia bilang, cewek di luar sana masih banyak yang mau sama Revan daripada harus milih kamu.” “Tante Sandra ngomong gitu, Mah?” “Iya. Jadi, Mama harap kamu jaga jarak dengan Revan. Tolong ngerti, Sayang.” “Iya, Mah.” Aku sangat lega karena Ratu tidak membohongi orang tuanya. Namun, aku tetap sangat kesal mengingat apa yang Mbak Sandra katakan tadi. Dia tidak pernah memikirkan apa yang dia ucapkan kepadaku. Dia seolah-olah hanya ingin menyakiti perasaanku. Entah teguran apa yang pantas Mbak Sandra dapatkan agar tidak bersikap sesuka hati kepadaku. Sebenarnya, aku tidak bermaksud untuk mendoakan sesuatu yang tidak baik terhadapnya, tetapi perbuatannya telah memaksaku untuk tetap membencinya. Terus terang, aku lelah memiliki tetangga seperti Mbak Sandra, tetapi aku harus sabar. Aku dan Mas Fandy berencana akan menjual rumah ini lalu membeli

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-05
  • KUBELI KESOMBONGAN TETANGGAKU    Mencurigakan

    🏵️🏵️🏵️ Hari ini Minggu, aku dan Ratu memilih menghabiskan waktu di rumah orang tuaku, sedangkan Mas Fandy mengaku bertemu dengan klien baru di kantornya. Terus terang, aku tidak pernah menaruh curiga sedikit pun terhadap dirinya. Aku selalu percaya kalau dia suami terbaik. Orang tuaku juga menjodohkanku dengan Mas Fandy karena mereka yakin kalau laki-laki itu akan memberiku kebahagiaan. Ternyata apa yang Ayah dan Bunda pikirkan, akhirnya menjadi kenyataan. Mas Fandy adalah suami idaman bagiku, juga papa terbaik untuk Ratu. Dia selalu mampu mewujudkan apa pun yang aku inginkan. Walaupun hubungan kami berawal dari perjodohan, tetapi dia mengaku tidak pernah menyesal telah mempersunting diriku. Aku juga tidak merasa keberatan ketika dijodohkan dengannya karena aku telah jatuh cinta kepadanya saat pandangan pertama. Aku akhirnya mengakui apa yang kurasakan setelah beberapa bulan pernikahan kami. Dia pun mengatakan tertarik dengan kecantikanku. “Mah, itu Papa?” Aku dikagetkan suara

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-07
  • KUBELI KESOMBONGAN TETANGGAKU    Rencana

    🏵️🏵️🏵️ Aku tidak bermaksud untuk tidak percaya kepada Mas Fandy, tetapi cara yang dia lakukan menurutku salah. Walaupun dia mengaku kalau dirinya lebih baik langsung bertemu dengan Mbak Sandra, tetapi hal itu tetap membuatku menaruh curiga. Bagaimana caranya agar aku menemukan jawaban yang lebih masuk akal dari Mas Fandy? Sepertinya, dia tetap tidak ingin memberikan alasan lain. Saat aku kembali bertanya, dia justru menunjukkan perubahan di wajahnya. Dia tampak gugup dan bersikap tidak seperti biasanya. Kenapa dia harus menunjukkan reaksi seperti itu jika memang tidak ada sesuatu hal yang disembunyikan dariku? Apa sebaiknya aku mencari tahu sendiri kenapa Mas Fandy bertemu Mbak Sandra? “Tadi Papa udah jelasin semuanya. Harusnya Mama ngerti.” Mas Fandy seolah-olah menghindar. Baiklah, aku tidak perlu bertanya lagi. “Ya udah, kita istirahat sekarang.” Aku tidak ingin berdebat dengannya. Aku pun memilih memunggunginya untuk menunjukkan kalau aku sedang tidak baik-baik saja setelah

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-08

Bab terbaru

  • KUBELI KESOMBONGAN TETANGGAKU    Pelajaran Berharga

    🏵️🏵️🏵️ Aku sangat bersyukur karena Ratu positif hamil dua bulan. Aku terharu melihat Bayu menitikkan air mata setelah mengetahui ada benihnya di rahim Ratu. Dia sangat berterima kasih kepada istrinya itu karena telah bersedia mengandung anaknya. Kejadian beberapa hari yang lalu ketika Ratu menerima pesan dari Revan sempat membuat Bayu cemburu dan khawatir. Namun, Ratu pun memberikan penjelasan kepada suaminya tersebut. Dia mengaku tidak akan mengkhianati cinta Bayu. “Kenapa dia masih hubungin kamu, Sayang? Apa perlu Kakak ngomong sama dia supaya jauhin kamu?” Bayu sangat jelas tidak ingin melihat Ratu kembali berkomunikasi dengan Revan. “Dia itu hanya masa lalu, Kak. Terbukti sekarang, aku mengandung anak Kakak.” Ratu mendekatkan tangan Bayu ke perutnya. “Kakak percaya sama kamu.” Bayu pun mencium kening Ratu. Aku tidak mengerti kenapa Revan kembali menghubungi Ratu. Setelah beberapa bulan berlalu, dia tiba-tiba muncul lagi. Harusnya dia sadar kalau cintanya tidak akan pernah

  • KUBELI KESOMBONGAN TETANGGAKU    Menutup Diri

    🏵️🏵️🏵️ Beberapa menit kemudian, Ratu kembali keluar dengan pakaian yang berbeda. Dia juga tampak lebih segar dengan polesan make up tipis di wajahnya. Apa mungkin dia ingin menemui Revan? Itu artinya, dia masih belum berhasil melupakan mantan kekasihnya itu sepenuhnya. “Saya ingin ketemu Revan, Tante.” Ratu melihat ke arah Mbak Sandra. Ternyata dugaanku benar kalau dia ingin bertemu pemuda yang dulu sangat dia cintai tersebut. “Kamu serius?” Mbak Sandra tampak kaget. “Iya. Saya bersedia menemui Revan hanya sebagai rasa kemanusiaan. Itu juga atas izin suami saya dan dia juga yang akan ngantar saya.” Sungguh, aku terkejut melihat dan mendengar ketegasan Ratu terhadap Mbak Sandra. Anakku itu juga tidak menyebut dirinya lagi menggunakan nama ketika berbicara dengan Mbak Sandra. Sepertinya dia sudah telanjur sakit atas perbuatan yang Mbak Sandra lakukan selama ini. “Bagaimana kalau Revan makin sakit setelah melihat kamu datang bersama Bayu?” Mbak Sandra sepertinya berharap agar Rat

  • KUBELI KESOMBONGAN TETANGGAKU    Khawatir

    🏵️🏵️🏵️ Lagi dan lagi, Mbak Sandra seolah-olah ingin selalu mencari masalah denganku. Dia berkacak pinggang sambil menatapku dengan tajam. Harusnya aku yang melakukan itu karena dia telah berbuat jahat terhadap anakku. “Apa kau ingin balas dendam?” Mbak Sandra meninggikan suaranya. “Apa maksud Mbak?” Aku tidak mengerti kenapa dia melontarkan pertanyaan yang membingungkan. “Kau puas melihat Revan terluka dan seperti orang kehilangan semangat hidup?” “Mungkin Mbak salah alamat kali, ya.” Aku tidak ingin tahu apa maksud ucapannya. “Seandainya kau tidak kasih tahu Revan tentang pernikahan Ratu, dia pasti masih sehat-sehat saja sekarang. Sepertinya kau ingin melihat anakku menderita.” Seenaknya dia memberikan tuduhan terhadapku. “Aku bukan seperti Mbak. Aku hanya ingin agar Revan tidak mengganggu Ratu lagi. Dia harus tahu kalau wanita yang dia hubungi adalah istri orang lain.” “Tapi kenyataannya, anakmu yang berusaha menghubungi anakku. Apa kau nggak didik dia supaya nggak ganjen

  • KUBELI KESOMBONGAN TETANGGAKU    Membuka Diri

    🏵🏵🏵 Keluar darah pada saat kehamilan trisemester atau tiga bulan awal, bisa terjadi karena berbagai hal, di antaranya adalah; keguguran, kehamilan di luar rahim, hubungan badan, plasenta terlepas dari dinding rahim, dan plasenta yang posisinya melekat pada bagian bawah rahim. Stress juga dapat berperan dalam mengganggu kadar hormon dalam tubuh hingga menyebabkan serangkaian reaksi yang mengakibatkan pendarahan dan pusing kepala. Dokter yang menangani Ratu pernah mengingatkan jika hal itu sampai terjadi, sebaiknya dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dokter kandungan dapat melakukan pemeriksaan penunjang menggunakan USG untuk mengetahui status kandungan, juga dapat menentukan apakah dibutuhkan pengawasan yang ketat atau penanganan lain demi kelangsungan kehamilan. “Kita harus segera ke rumah sakit, Pah,” ucapku kepada Mas Fandy. Aku sangat khawatir dengan keadaan Ratu mengingat penjelasan dokter yang selama ini memeriksa kandungannya. “Iya, Mah. Papa akan segera keluarin mobil da

  • KUBELI KESOMBONGAN TETANGGAKU    Perubahan Sikap

    🏵🏵🏵 “Bayu? Kamu udah pulang?” Aku sangat terkejut melihat keberadaan Bayu. Apa dia pulang bersama Mas Fandy? “Papa minta saya pulang sebentar, Mah, untuk ambil berkas yang ketinggalan. Papa juga kasih kunci supaya saya bisa buka pintu sendiri. Papa kirain Mama dan Ratu nggak di rumah.” Aku tersenyum kepada Bayu. Semoga dia tidak membicarakan apa yang Ratu ucapkan tadi. Terus terang, aku sangat kesal mendengar pengakuan Ratu dan aku kasihan melihat Bayu. Bagaimana jika menantuku itu berpikir kalau Ratu memanfaatkan dirinya? Kenapa Ratu yang dulu dan sekarang sangat jauh berbeda? Apa mungkin penderitaan yang dia alami telah mengubah cara berpikirnya? Harusnya dia sadar kalau apa yang dia alami sekarang, terjadi karena kenikmatan sesaat. Jika Ratu mampu menjaga diri dengan baik, semua ini tidak akan terjadi. Namun, dia telah mengabaikan nasihat kedua orang tuanya. Aku dan Mas Fandy selalu mengingatkan Ratu agar tidak melangkah jauh dalam menjalin hubungan walaupun saat itu, kami t

  • KUBELI KESOMBONGAN TETANGGAKU    Alasan

    🏵️🏵️🏵️ “Kenapa tiba-tiba sakit, Dek?” tanya Bayu kepada Ratu. “Aku juga nggak tahu, Kak. Tapi ini sakit banget.” Ratu kembali merintih kesakitan. Aku yang sedang berada di depan pintu kamar Ratu, tidak tinggal diam. Aku langsung memasuki kamarnya lalu bertanya, “Perut kamu kenapa sakit, Sayang?” “Ratu juga bingung, Mah. Padahal tadi baik-baik aja.” Ratu memegang perutnya. “Apa tadi kamu makan pedas?” tanyaku kepadanya. “Nggak, Mah.” “Ya udah, Mama panggilin dokter yang meriksa kamu kemarin.” Aku pun segera beranjak menuju kamarku untuk meraih ponsel. Aku juga tidak lupa untuk membangunkan Mas Fandy lalu menceritakan apa yang terjadi terhadap Ratu. Beberapa menit kemudian, Dokter Alya pun tiba. Wanita itu yang telah memeriksa keadaan Ratu sejak hamil. Dia segera menghampiri Ratu. Aku berharap semoga anakku itu baik-baik saja. Sudah cukup penderitaan yang dia rasakan dalam beberapa bulan ini. Aku ingin melihat Ratu bahagia bersama Bayu. Laki-laki yang bernama Revan tidak pa

  • KUBELI KESOMBONGAN TETANGGAKU    Pengorbanan

    🏵️🏵️🏵️ “Maksud kamu apa, Bay?” tanyaku kepada Bayu. “Saya bersedia jadi ayah dari anak yang dikandung Ratu, Tante.” Bayu memberikan jawaban di luar dugaan. “Itu nggak mungkin, Bay. Bagaimana reaksi Bunda kamu jika mengetahui hal ini?” Aku lqngsung ingat Mbak Dewi. “Nanti saya akan jelasin ke Bunda, Tante.” Aku tidak tahu harus bersikap seperti apa sekarang. Di satu sisi, aku sangat terharu jika Bayu bersedia membantu Ratu. Namun di sisi lain, aku tidak yakin kalau Mbak Dewi akan setuju. Aku sangar tahu seperti apa sifat wanita itu. Bagaimana mungkin Mbak Dewi setuju memiliki menantu yang sedang mengandung anak dari laki-laki lain? Ini tidak masuk akal menurutku. Hanya keajaiban yang dapat mengubah hati dan pikiran Mbak Dewi. “Kakak nggak perlu melakukan itu. Apa yang terjadi denganku, bukan tanggung jawab Kakak.” Ratu mengeluarkan suara. “Tapi Kakak ikhlas untuk bertanggung jawab, Dek.” Jawaban Bayu kembali membuatku kagum. “Untuk apa, Kak? Kakak berhak bersanding dengan wa

  • KUBELI KESOMBONGAN TETANGGAKU    Tidak Diharapkan

    🏵️🏵️🏵️ “Apa? Dua bulan?” Aku sangat terkejut mendengar jawaban Ratu. “Iya, Mah.” “Kenapa ini harus terjadi?” Aku menjauh dari Ratu sambil memegang dadaku yang tiba-tiba sesak. Ratu kembali mual, kemudian berlari menuju kamar mandi. Apa yang harus aku lakukan? Bagaimana reaksi Mas Fandy jika mengetahui apa yang terjadi terhadap putri kami? Hukuman apa ini? Kenapa harus Ratu yang mengalami nasib seperti ini? Apakah ini balasan atas niatku terhadap Mbak Sandra? Aku membeli rumahnya bukan semata-mata untuk memiliki tempat tinggal baru yang lebih besar, tetapi juga untuk membeli kesombongan yang dia tunjukkan selama ini. Apakah perbuatanku salah? Padahal, aku melakukan itu untuk mengobati hatiku yang selalu tersakiti selama bertahun-tahun. Apa aku tidak pantas bahagia? Saat aku sedang menikmati indahnya hidup, aku dihadapkan pada kenyataan yang sangat menyakitkan. Tanpa pikir panjang, aku segera keluar kamar dan akan membeli alat tes kehamilan ke apotek terdekat untuk memastikan

  • KUBELI KESOMBONGAN TETANGGAKU    Dendam Masa Lalu

    🏵️🏵️🏵️ Pengakuan Ratu membuat dadaku sesak. Aku seolah-olah sedang dihantam batu yang sangat besar. Aku tidak ingin percaya dengan apa yang keluar dari bibirnya. Anakku tidak mungkin melakukan sesuatu yang membuat orang tuanya malu. “Kamu jangan bercanda, Sayang.” Aku memegang kedua lengannya dengan kuat. “Maafin Ratu, Mah. Ratu nggak bisa jaga nama baik keluarga.” Dia menangis histeris. “Ada apa, Mah?” Aku dikejutkan suara Mas Fandy. Mungkin karena mendengar suara Ratu, dia pun terbangun. “Anak kita, Pah.” Aku juga tidak mampu membendung air mataku agar tidak jatuh. Sementara Mas Fandy langsung menghampiriku dan Ratu. “Ratu kenapa, Mah?” Suamiku itu tampak bingung. “Revan udah merusak Ratu, Pah.” Aku sangat sakit mengeluarkan kalimat tersebut. “Maksudnya apa, Mah?” Mas Fandy kembali bertanya. Akhirnya, aku pun menceritakan apa yang terjadi sebenarnya kepada Mas Fandy. Wajahnya menunjukkan perubahan. Tanpa bicara satu kata pun, dia keluar kamar. Aku tidak tahu apa yang aka

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status