Share

Bab 22. Malaikat Pelindung Nilam

Aku membasahi bibir, lama memperhatikan wajahnya, hingga akhirnya ia benar-benar menyuruh masuk ke mobil belakang. Sudah ada sopir yang siap meluncur. Rifat yang usianya sepantaran Om Farhan itu masuk dan duduk di kursi sebelahku.

"Jalan," suruhnya dengan lugas.

Di dalam mobil sangat hening, aku hanya terdiam karena tahu ia adalah pembunuh berdarah dingin. Pihak keluarga tidak ada yang tahu pembunuhan yang dilakukan olehnya, tentu ini sangat rapi, dan bisa juga terjadi padaku.

"Kamu mau ikut campur urusan saya? Gitu kan maksudnya?" tanya Rifat sambil menyandarkan tubuhnya ke bahu kursi.

"Nggak, siapa yang ikut campur, saya hanya orang miskin yang tinggal di rumah mertua," jawabku sengaja merendah.

"Kenapa mengancam Desti segala?" tanyanya lagi. Ia menyebutkan nama Mama Desti itu artinya sudah ada perintah darinya. Ternyata ia begitu licik, aku kira hanya mulutnya saja yang pedas, ternyata tindakannya juga sadis.

Aku terdiam, tidak bisa menjawab karena Rifat ini terus menerus men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Raya Raisa
next tor,,,
goodnovel comment avatar
Pipit Nicholl
next Thor ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status