Share

Bab 24. Pidato Om Farhan

"Kamu jalan duluan, Arlan dan Nilam, Papa dengan Farhan belakangan, masih urus berkas ke bagian keuangan," seru papa.

Mas Arlan menganggukkan kepalanya seraya paham atas perintah sang mertua.

"Kalian duduk di dekat Dila dan Gerry, ya," sambung Om Farhan.

Aku segera menggandeng suami. Lalu kami bergegas ke aula yang sudah ditunggu oleh beberapa orang kantor. Hari ini ada kejutan manis untuk Mas Gerry dan Mbak Dila. Semoga mereka tidak shock mendengar kenyataan ini.

Pintu aula sudah ada yang jaga, sang penerima tamu pun tidak mengenal siapa aku dan Mas Arlan. Mereka meminta identitas dan undangan sebagai tanda untuk diperbolehkan masuk.

"Saya diundang oleh Pak Farhan, memang harus pakai undangan?" tanya Mas Arlan padanya.

Dikarenakan melihat aku di depan, Mbak Dila pun menghampiri kami yang sedang dicekal untuk masuk. Kulihat dari kejauhan Mbak Dila keluar dengan wajah sombongnya. Menautkan kedua alis dan tangan berkacak pinggang.

"Astaga, kalian ngapain maksa masuk? Hanya undang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
star ink
i love this novel
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status