Share

Bab 30. Desti Amalia

"Namanya siapa, Pak? Halo, Pak!" teriakku sampai akhirnya Mas Arlan menghampiri.

"Kenapa, Sayang? Kok teriak-teriak?" tanya Mas Arlan yang sudah ada di dekatku. Sambungan telepon pun sudah diputus oleh Pak Supri entahlah di sana ia sedang melakukan apa, tapi biasanya jika seperti ini dipanggil oleh papa, bos utamanya. Mungkin Mbok panggil atas perintah papa.

"Pak Supri lagi cerita, Mas. Dia kan aku suruh tanya-tanya ke ojek tadi, sudah dia tanya-tanya, tapi keburu mati teleponnya," jelasku padanya.

Seandainya ia tahu bahwa aku antusias menyelidiki kasus ini bukan karena penculikan, tapi karena kematian ibunya, mungkin hatinya akan rapuh, dan takkan mampu melewati hari-harinya dengan kebahagiaan.

"Apa yang diceritakan Pak Supri, Nilam?" tanya Mas Arlan ikut penasaran. Ia bertanya sambil merapikan baju. "Sepertinya ada yang tertinggal," kata Mas Arlan sambil mengernyit, seakan sedang berpikir.

"Apa, Mas yang tertinggal?" tanyaku akhirnya dapat mengalihkan pembicaraan tentang Pak Su
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Adriana 18
ah, Nilam Arlan kurang cerdik. Meski pakai ojol, kan ada alamat kirim yg bu Desti akhirnya tahu? Lalu, akhirnya Desti tahu kalau NilAr tetangganya Rifat juga. Hadeeh. Kalau mau aman, kan diambil sendiri juga.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status