Share

Part 23 Kepergok

"Dasar brengsek!" desis laki-laki yang berdiri di dekat pot bunga itu geram.

Dia segera memasukkan handphone ke dalam saku celana. Sepertinya, Andrian dan Marta tidak menyadari jika perbuatan mereka disaksikan langsung oleh Antonio. Keduanya masih larut dalam ciuman. Sepasang tangan mereka saling memeluk erat.

Menyadari tautan bibir Marta yang semakin menuntut, Andrian segera menyudahi aktivitas terlarangnya. Dia sedikit mendorong bahu Marta ke belakang, yang membuat wanita itu mendengus kecewa.

Laki-laki itu menatap penuh arti pada Marta yang juga menatapnya kecewa. Padahal, Marta sudah siap jika Andrian memintanya lebih. Sejenak, Andrian terlihat seperti orang linglung. Dia mengutuk dalam hati yang begitu mudah jatuh dalam gelora terlarang dan tidak bisa mengontrol diri.

"Maafkan aku. Tidak seharusnya aku membuat kesalahan lagi. Maaf, seharusnya kita tidak melakukan ini, Marta!" ucap Andrian tidak enak hati.

Marta tersenyum miris. "Aku tahu. Aku cuma masa lalumu, Andrian. Tidak bi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status