Share

Part 101 Tamu Tak Diundang

"Anak-anakmu? Apa kamu yakin yang berada di dalam kandungannya itu anakmu, sedangkan dia seorang perempuan panggilan?" tanya Fiona mengejek.

Andrian melirik dua cangkir di tangannya. Jika dia tidak memegang dua cangkir berisi kopi panas, mungkin Andrian akan memaksa Fiona diam. Sekarang, Andrian hanya bisa mendengus lirih, berusaha untuk tidak terpancing emosi. Fiona mengikuti arah pandangan Andrian lalu tersenyum samar.

Sementara itu, Gabby langsung memasuki pantry. Gadis itu menyandarkan punggung di pintu kulkas sembari memegangi dadanya. Hampir saja dia ketahuan menguping oleh bosnya itu jika tidak kepergok Fiona lebih dahulu.

Gabby menarik napas pelan, lalu menghembuskan melalui mulut. Dia melirik ke arah luar, di mana Andrian dan Fiona berjalan beriringan meninggalkan pantry.

"Oh, terlalu banyak misteri di antara mereka. Apa maksud ucapan Fiona itu?" tanya Gabby retoris sambil mengetuk-ngetuk dagu dengan jari telunjuk.

Selanjutnya gadis itu mengangkat bahu tak acuh dan mengambil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status