Share

Sakit

Author: HYR_Novel
last update Last Updated: 2020-09-02 19:37:40

            Setibanya di rumah.

            "Kenapa kamu lemes gitu?" tanya Mirna melihat putranya pulang dengan lemas dan muka sedih.

            "Gpp." jawabnya singkat. Hendra memilih langsung naik ke lantai dua kamarnya. Mirna mengerutkan dahi. "Kenapa sih tuh anak? Pulang ke rumah bete banget mukanya."

            Hendra menutup pintu kamarnya. Tubuhnya tidak seringan tadi pagi. Hatinya sakit karena penolakan Salsa. Ia memilih tidur untuk menghilangkan kegundahan hatinya namun tidak berhasil. Ia semakin gundah dan resah.

  &nb

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • KEVIN & ANDREA   Khawatir

    “Eugh…” lenguh Salsa yang mulai siuman.“Dek… Bangun sayang.” Seru Indah sambil mengelus lengan putrinya. Salsa menggerakkan bola matanya mencoba untuk membuka mata namun terasa berat. Kedua mata bergerak perlahan membuka sedikit demi sedikit sambil menyesuaikan diri dengan cahaya.“Ma…” ucapnya.

    Last Updated : 2020-09-23
  • KEVIN & ANDREA   Our Kissing

    “Ya ampun Sa kita khawatir banget tahu. Kok ngga kasih kabar sih kalo elo sakit.” Cecar Andrea saat bertemu dengan Salsa di rumah sakit.“Tahu nih Salsa. Kirain gue elo mabal, Sa.

    Last Updated : 2020-10-01
  • KEVIN & ANDREA   Penasaran

    Hendra memencet tombol remote TV. Entah apa yang tengah ia cari sampai berulang kali memindahkan siaran TV. Saking kesalnya tak menemukan yang menarik perhatiannya ia membanting remote ke sofa. Ia mendecak kesal dan baru sadar kalau Andrea belum juga balik kerumah. Gadis itu pamit untuk mengambil pesanan makanan yang ia pesan dari layanan ojek online. "Mana sih ini anak. Keluar ambil pesanan makan aja lama bener." Ucap Hendra kesal. "Ambil pesanan aja lama bener. Di Baghdad gitu ngambilnya." Gerutu Hendra.

    Last Updated : 2020-10-02
  • KEVIN & ANDREA   Awal Mula

    Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE

    Last Updated : 2020-08-23
  • KEVIN & ANDREA   Pertemuan

    “Aduh maaf. Aku ngga sengaja. Ada yang sakit ngga?” tanya Kevin saat elihat seorang gadis terjatuh karena kecerobohan dirinya yang berlarian di sepanjang lorong rumah sakit. Ia mengulurkan tangannya kearah gadis dengan rambut panjang bergelombang. Si gadis mendongakkan kepalanya dan menatapnya garang. Kevin merasa tersihir dengan kedua mata indah si gadis dan juga wajahnya yang tengah marah.Cantik.Itulah yang terlintas dipikirannya. Si gadis manis yang sudah merebut kewarasannya itu mengomel panjang lebar. Entah apa yang diomelkan oleh gadis itu, Kevin tak terlalu mendengarkan karena saat ini kedua matanya tertuju kepada sesosok gadis cantik. “Eh…Maaf. Saya benar-benar minta maaf karena gara-

    Last Updated : 2020-08-23
  • KEVIN & ANDREA   Kelakuan Kevin

    Andrea tengah bersiap-siap. Ia menyisir kembali rambutnya yang tampak rapi dengan jepitan lucu yang menahan poninya. Ia meraih tas sekolahnya lalu beranjak keluar dari kamarnya. Ia mendesah berat. Lagi-lagi ia sendirian dirumah. Kedua orang tuanya sudah tiga hari kembali ke Pontianak tempat dimana sang ayah bekerja. Ia kembali ditinggal dirumah sendiri dengan seorang pembantu yang bernama Bibi Iyem.“Eh non Drea udah siap-siap mau berangkat. Sarapan dulu non. Bibi udah siapin nasi goreng sosis kesukaan non.” Andrea langsung duduk manis di kursi meja makan sambil menyendok nasi goreng sosis kesukaannya.“Yummy bi. Kok Drea bikin sendiri ngga seenak buatan bibi sih.” ucap Drea sambil mengunyah sar

    Last Updated : 2020-08-23
  • KEVIN & ANDREA   Kencan Pertama

    Sudah beberapa hari ini Kevin tampak murung dan tak bersemangat. Ia belum juga bisa menemukan keberadaan gadis pujaan hatinya yang sudah membuat dunianya jungkir balik 180 derajat. “Kapan ya aku bisa ketemu kamu lagi gadis manis?” gumam Kevin dalam lamunannya. Sementara itu, Andrea tengah bermain di rumah Hendra. Ia menemani tantenya membuat kue untuk arisan nanti sore di rumah.Tiba-tiba ia teringat sesuatu. “Mas Hendra punya buku Fisika ngga? Pinjam donk.” ucap Andrea saat melihat Hendra tengah menonton siaran ulang grup sepak bole kesukaannya.“Ngga punya. Mas kan masuk IPS neng bukan IPA. Mana punya buku-buku anak IPA.” jawab Hendra sambil menoleh kearah Andrea.

    Last Updated : 2020-08-23
  • KEVIN & ANDREA   Menjemput si cantik

    “Kamu kemana tadi? Mas telepon ngga diangkat. Mas samperin ke rumah kata si bibi kamu udah berangkat ke toko buku. Kamu pergi sama siapa tadi?” cecar Hendra. Yang ditanya malah acuh tak acuh. Ia memilih menikmati makan malam buatan tantenya dibanding menjawab pertanyaan kakaknya.“Drea, jawab donk kalo mas tanya. Kamu tadi jadi pergi ngga? Sama siapa perginya?” tanya Hendra lagi. Andrea meletakkan sendoknya. Ia menatap Hendra yang tak sabar menanti jawabannya.“Aku jadi pergi ke toko buku, diantar sama seseorang. Soalnya aku minta tolong kakak ku tapi malah ngga nongol-nongol. Ya udah aku pergi sama yang lain.” Jawab Andrea kesal.

    Last Updated : 2020-08-23

Latest chapter

  • KEVIN & ANDREA   Penasaran

    Hendra memencet tombol remote TV. Entah apa yang tengah ia cari sampai berulang kali memindahkan siaran TV. Saking kesalnya tak menemukan yang menarik perhatiannya ia membanting remote ke sofa. Ia mendecak kesal dan baru sadar kalau Andrea belum juga balik kerumah. Gadis itu pamit untuk mengambil pesanan makanan yang ia pesan dari layanan ojek online. "Mana sih ini anak. Keluar ambil pesanan makan aja lama bener." Ucap Hendra kesal. "Ambil pesanan aja lama bener. Di Baghdad gitu ngambilnya." Gerutu Hendra.

  • KEVIN & ANDREA   Our Kissing

    “Ya ampun Sa kita khawatir banget tahu. Kok ngga kasih kabar sih kalo elo sakit.” Cecar Andrea saat bertemu dengan Salsa di rumah sakit.“Tahu nih Salsa. Kirain gue elo mabal, Sa.

  • KEVIN & ANDREA   Khawatir

    “Eugh…” lenguh Salsa yang mulai siuman.“Dek… Bangun sayang.” Seru Indah sambil mengelus lengan putrinya. Salsa menggerakkan bola matanya mencoba untuk membuka mata namun terasa berat. Kedua mata bergerak perlahan membuka sedikit demi sedikit sambil menyesuaikan diri dengan cahaya.“Ma…” ucapnya.

  • KEVIN & ANDREA   Sakit

    Setibanya di rumah. "Kenapa kamu lemes gitu?" tanya Mirna melihat putranya pulang dengan lemas dan muka sedih. "Gpp." jawabnya singkat. Hendra memilih langsung naik ke lantai dua kamarnya. Mirna mengerutkan dahi. "Kenapa sih tuh anak? Pulang ke rumah bete banget mukanya." Hendra menutup pintu kamarnya. Tubuhnya tidak seringan tadi pagi. Hatinya sakit karena penolakan Salsa. Ia memilih tidur untuk menghilangkan kegundahan hatinya namun tidak berhasil. Ia semakin gundah dan resah.&nb

  • KEVIN & ANDREA   Tembak?

    Setibanya di minimarket depan kompleks rumahnya, baik Hendra maupun Salsa tampak canggung satu sama lain. Hendra hanya mengintili gadis itu yang tengah asik memilih camilan yang seharusnya tidak ia beli karena mamanya sudah menyediakan banyak camilan kesukaannya di rumah.Entah apa yang ada dipikirannya saat tadi ia keluar rumah menemui Hendra. Yang terlintas di pikirannya hanyalan membeli camilan dan disinilah mereka."Kak mau jajan camilan juga?" tanya Salsa membuka obrolan. Lagi pula sudah tak ada yang ingin ia beli lagi. Hanya sekotak yoghurt plain dan sebungkus kuaci dalam keranjang yang ia bawa."Hm... apa?""Kakak mau beli jajanan? Aku cuma mau beli ini aja." ucap Salsa sambil menunjukkan isi keranjang belanjanya.

  • KEVIN & ANDREA   Bertemu

    “Sarapan udah siap, Tuan Putri.” Ucap Kevin sambil meletakkan piring yang berisikan omelete buatannya untuk kekasih tercinta. Andrea bertepuk tangan. “Yeaaay… Makasih sayang udah buatin sarapan buat aku.” Ucap Andrea tanpa sadar memanggil Kevin dengan sebutan sayang.“Apa? Kamu bilang apa tadi?” tanya Kevin tak percaya dengan apa yang ia dengar barusan.“Hm… Apaan?” ucap Andrea sambil mengunyah omelete buatan Kevin.“Itu… Tadi yang kamu bilang, yank. Kamu bilang sayang ke aku. Coba ulangi lagi.” Pinta Kevin.“Sayang? Ngaco ah

  • KEVIN & ANDREA   Morning Surprise

    Hendra menatap ke sudut kamarnya, dimana helm yang dipakai oleh Salsa. Gadis manis dan lugu yang menjadi teman sekelas Andrea. Ia masih teringat wajah kemerahan Salsa saat Andrea memaksa dirinya untuk pulang mengantar Salsa.Hendra menyunggingkan senyumnya. Ia meraih helm itu dan masih tercium wangi aroma shampo yang masih menempel disana. Wangi mint gumamnya. Hendra kembali menyimpan helm itu di atas rak lalu ia dikagetkan dengan kehadiran Andrea yang tengah mengawasinya dari depan pintu kamar dengan tatapan yang mencurigakan.“Ngapain kamu berdiri di depan pintu? Pamali tahu.”Andrea menatapnya. “Ngapain senyam-senyum sam

  • KEVIN & ANDREA   How To Get A Boyfriend?

    “Bilang? Bilang apaan sih? Mama itu kalau mau ngomong yang jelas deh. Ngga usah berbelit-belit.”“Oke mama to the point kalau begitu.” Salsa menganggguk.“Kamu udah punya pacar?” tanya Indah sang mama. Salsa membelalakkan kedua matanya. Salsa tampak terkejut dengan pertanyaan mamanya. Dia shock.“Kok malah diam. Kamu beneran udah punya pacar?” Salsa mulai salah tingkah.“Mak…maksud mama…” Salsa tergagap.“Mama tanya, kamu udah punya pacar apa belum?” Salsa mengg

  • KEVIN & ANDREA   Di tanya Mama

    Sementara itu, kecanggungan dapat dirasakan oleh Salsa dan Hendra. Sejak di paksa Andrea untuk mengantar temannya, Hendra diam seribu bahasa. Sesekali ia melirik ke arah belakang dari kaca spion motornya.Entah mengapa rasanya canggung mau mengajak Salsa mengobrol. Otaknya terasa membeku tiap kali mau mengeluarkan kata. Hendra yang masih berpikir harus mengobrol apa, tiba-tiba di kagetkan oleh suara teriakan Salsa yang memintanya berhenti.“Mas…Mas… berhenti!” teriak Salsa mengagetkan dirinya. Ia pun menginjak rem mendadak. Mereka nyaris terjatuh dari motor jika saja kedua kaki Hendra tidak kuat menahan.“Aduh!!” ringis Salsa k

DMCA.com Protection Status