Perempuan baik-baik diperuntukkan untuk laki-laki baik, dan laki-laki yg baik untuk perempuan yg baik. Apabila ada perempuan baik mendapatkan laki-laki tak baik, belum tentu karena perempuan itu tak baik, tapi bisa jadi karena tidak adanya Ridho Orang Tua.
******* " Ah .. yaa kok ngompol..." ucapku saat tak terasa air mengalir deras seperti ompol dikakiku. Memang dari semalam perut rasanya sudah tak enak, bolak balik ke toilet karena selain nyeri , aku juga rasanya ingin pipis trus. " Pa bangun, perutku sakit. Aku sampai ngompol ini saking cape nya bolak balik ke kamar mandi. " ucapku sambil berusaha membangunkan suamiku. Tanpa sadar kalau yang aku bilang ompol sebenarnya air ketuban. Maklum ini anak pertama dan tak ada orang tua perempuan. Punya mertua perempuan tinggal jauh di Sulawesi. " Hmm Ganggu aja sih, masih ngantuk banget , diam kenapa. " bentaknya. Memang suamiku baru pulang dini hari tadi, itupun setelah bolak balik aku telp karena perutku sakit. " De, bangun de perut mba sakit banget .." tak bisa membangunkan mas Adi, aku kekamar sebelah berusaha membangunkan adik perempuanku. Yah akhirnya adik-adikku tinggal denganku. Aku punya 3 orang adik, dibawahku Yudi laki-laki terpaut usia 2 tahun , lalu Lily saat ini kelas 1 SMA, dan Cici yg paling kecil, harusnya saat ini dia kelas 3 SD tapi karena kemarin sempat tidak sekolah sekarang adik kecilku itu duduk dikelas 2 SD. Hanya adik-adik perempuanku yg ikut tinggal denganku. Bapak dan Yudi kontrak sendiri di Bekasi, mengikuti Yudi yg sekarang bekerja disalah satu Cabang perusahaan tempatku bekerja. " Eh mba kenapa bajunya basah gini sih ? Mana basah ini lantainya, mba numpahin air ? " sambil membawaku duduk di kursi makan. " Nga tau de, perut mba sakit banget hilang timbul. Trus dari semalam bolak balik pipis, tadi nga tahan eh ngompol .. " jelasku " Waduh mba, kayanya mba mau lahiran nih. Mas Adi mana mba ? Ayo ke RS aja mba .." paniknya. " Susah mba bangunin dari tadi de, Lagipula kayanya belum lahiran deh kan perkiraan dokter masih 1.5 bulan lagi .." " Iih gimana sih mas Adi istrinya lagi begini malah asyik tidur, uda mba ganti baju dulu basah semua ini sambil coba telp Bapak atau Mamak mertua tanya , kalau kataku sih ini mau lahiran deh. " sambil kekamar mengambil daster dan celana dalam untukku. " Ayo mba ganti dulu bajunya, disini aja ya nga ada orang lain ini .. " Dibantu adikku Lily aku mulai berganti baju, tapi saat aku membuka celana dalam dan menyerahkan cd kotor ku kepada Lily , adikku berteriak " Mbaa, ada darah mba di cd mba. Kayanya bener deh mau lahiran. Coba telp Mamak, biar aku bangunin mas Adi dulu " kata Lily sambil masuk kekamar untuk membangunkan suamiku. " Mba ini coba telp dulu, ampun deh mas Adi dibangunin malah marah marah . " " Yah de, Mamak nga diangkat lagi , mba coba telp ke Bapak aja kali ya .. [" Bapak ini Mba, masa tadi Mb ngompol trus di CD nya ada darah nya gitu lumayan banyak pak, kalau sakitnya sih kadang hilang kadang muncul. Gimana ini pak, apa mba kerja aja ? "] [......... ] [" Oh jadi mba ke RS aja ya, tapi temenin pak ..] tiba tiba HP ku direbut mas Adi. [" Pak, maaf ini Ines malah ngerepotin Bapak, padahal diem aja dari tadi nga ada bicara apa apa sama saya. " ] [ ........ ] [" iya pak, ini mau saya bawa ke RS. Saya juga lagi tidur tidurnya aja dikamar. Aneh memang Ines punya suami malah ngerepotin Bapak. Sekali lagi maaf ya pak .."] sambil menutup telp dan dengan kasar meletakan HP di meja makan. " Malu maluin aja kamu, pakai telp ke Bapak. Ayo siap siap jangan bisa nya cuma ngerepotin orang aja.." kata suamiku sambil masuk kekamar lagi. Memang mas Adi segan dengan Bapak mungkin karena merasa tidak direstui. Lily yg melihat hal itu langsung kesal " Tadi dibangunin susah , tidur kaya orang mati. Wong istrinya uda kesakitan juga, giliran nelpon Bapak langsung langsung panik. Panik nga panik ngaa, masa ngaaa .. " kata Lily sambil menirukan iklan TV. " Uda de kamu ambilin aja tas yg udah mba siapin untuk lahiran jangan lupa dompet sama HP nya dimasukkan sekalian. Nanti kalau mba lahiran kamu beliin mba gurita ya, mba pikir lusa baru mau belanja yang kurang kurang sekalian mba ambil cuti. " sengaja aku ambil cuti 3 hari lagi, mepet lahiran biar lebih lama saat ngurus twins nya. " Iya mba, aku siapin dulu ya sekalian mau bangunin Cici biar bisa bantuin aku jagain mba. Udah mba duduk aja, sabar ya mbaku.. "Ibu yang BAIK tidak dinilai dari apakah ia melahirkan Normal atau Ceasar, melainkan dari kondisi kesehatan ibu dan bayi serta faktor penyulit yang mungkin ada. ****** " Ini harus di operasi Pak Bu, soalnya belum ada pembukaan sedang Ibu sudah keluar air ketubannya. Bahaya buat bayi kalau terlalu lama dibiarkan. " Lagipula berat badan bayinya kecil maka harus masuk incubator dan disini belum tersedia fasilitas itu, jadi harus dirujuk ke RS. " Jelas dokter spesialis kandungan yg biasa aku kontrol. " Saya diskusi dulu ya Dok dengan keluarga baiknya gimana. " kata suamiku sepertinya keberatan tau aku akan dirujuk ke RS dan tidak memungkinkan lahiran normal. " Saya tunggu kabar secepatnya pak, biar disiapkan segala sesuatunya .." " Baik Dok ..." Selesai konsultasi, aku dibawa kembali oleh Suster kekamar inap untuk menunggu, sedangkan mas Adi menuju bilik informasi untuk menanyakan perihal biaya dan prosedur rujukan ke RS. Tak lama mas Adi balik ke kamar inap beserta suster kepal
Berbuat baiklah kepada wanita, karena sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk yang mudah bengkok. Maka perlakukanlah wanita dengan BAIK. ****** Selasa dini hari jam 1 aku melahirkan bayi kembar perempuan. Bayi perempuan yang aku beri nama Serena Hana dan San'a Hani, nama yang artinya Putri Cantik gagah berani yg banyak Rejeki dan Putri Kesayangan yg berderajat tinggi mudah mudahan dengan lahirnya anakku tsb Mamanya akan semakin banyak rejeki dan berderajat tinggi. Jangan tanya kenapa aku yg kasih nama, karena mas Adi hanya akan kasih nama apabila anaknya laki-laki. Selama di RS, aku malas untuk meminta bantuan mas Adi apabila ingin bangun, makan bahkan ke kamar mandi, karena bekas operasi lebih sakit dibandingkan normal. Aku hanya mau dibantu oleh Bapakku. Rasanya muak dengan mas Adi, aku juga sudah tidak respect melihatnya sibuk bolak balik keluar ruangan hanya untuk menerima telp. Pulang dari RS setelah 3 hari dirawat disana, aku dibawa kerumah kakak iparku, karena
Jadi lah seperti Srikandi, Mancolo Putro Mancolo Putri, Lembut seperti wanita tapi bisa Gagah berani dan kuat seperti Laki-laki. - Bapak - ******* Akhirnya sampai juga aku dirumah, walau kontrakan tapi perasaan ku lebih tenang dari pada kemarin saat tinggal dengan iparku. Berhubung berat badan Twins masih dibawah 3 KG, Mamak mertuaku memutuskan untuk ikut. Baru saja Twins diletakan, telp mas Adi berbunyi. Lagi-lagi seperti kebiasaan belakangan ini langsung bergegas keluar dari kamar. Pelan pelan aku ikuti dan samar samar terdengar . [" Aku lagi sama istriku, nanti aku yang telp kamu ..."] [ ....... ] [ Ngertiin dikit yank, nanti aku aja yang telp kamu ... "] Mendengar itu aku langsung balik kekamar dan melihat Mamak sedang menimang nimang Hani, kata Mamak Hani mirip dengan kakak ipar ku saat bayi, sedangkan Hana lebih mirip aku. Aneh menurutku karena mereka satu tali pusat dan kembar identik. " Adi mana Nes ?? ..." " Lagi telp mak, tau dari kemarin sibuk aja telephone...
Mungkin kamu suka sesungguhnya itu tak baik untukmu, mungkin kamu tak suka sesungguhnya itu baik untukmu. Karena Allah mengetahui apa-apa yang tidak kamu ketahui. ******* 2 Minggu sejak kejadian itu, hari hari ku sangat tenang tanpa konflik. Sementara ini Bapak tinggal di kontrakanku. Dan seperti kata Bapak, aku sanggup mengurus Twins sendiri tanpa bantuan pembantu. Untuk beberes rumah dan memasak, aku bahu membahu dengan ke 2 adikku. Mas Adi berapa kali kerumah untuk menengok Twins sambil mengantar susu formula dan pampers. Tapi apabila mas Adi datang, aku akan berlama lama mengunci diri dikamar Lily atau keluar sekedar jalan-jalan ke minimarket. Kepada Bapak, aku sudah cerita tentang ke inginanku untuk pisah dari mas Adi. Bapak tidak berkata banyak, hanya terlihat sedih. " Kemarin Adi ada bicara sama Bapak mba, katanya mau balikin kamu ke Bapak .." aku Bapak sedih .. " Bapak nga terima mbaa, dulu nga pernah minta sama Bapak baik-baik sekarang seenaknya main balikin.
Bukan kematian yang ku takutkan tapi apabila mati tapi belum berbuat baik untuk sesama itu yang ku takut kan. - Ines - *******" Mbaaaak, bangun mba.. Mas Yudi mba, mas Yudi kecelakaan.. " teriak Lily membangunkan ku. Ku lihat jam dinding menunjukan pukul 5 pagi, bergegas aku bangun. " Kamu tau dari mana sih de, uda nga usah nangis cerita yang bener.."" Tadi dari RS telp mba, katanya mas Yudi kecelakaan. Aku kasih nomor HP Bapak aja, habis aku bingung.. " jelas adikku sambil nangis sesegukan. " Coba mba telp Bapak ya, uda kamu stop nangisnya .." - Caling Bapak - [" Pak, ini mba. Tadi ada telp dari RS katanya Yudi kecelakaan, beneran itu pak ? .."][" Iya mba, sebelumnya Bapak di telp polisi dan baru aja RS telp juga.."][" Bapak yakin bukan penipuan, sekarangkan banyak pak, model begitu. Coba deh di cek lagi .."][" Kayanya bukan penipuan mba, soalnya RS info Bapak disuruhnya d
[" Yank, kamu uda sampai rumah ? Gimana istri kamu marah nga ? "] [" Yank, semalam enak, aku sampai keluar berkali-kali kamu Joss banget Yank. Please jangan tinggalin aku ya yank ?"] [" Yank, Kangen.. Malam ini kamu bisa kan nginep disini lagi ?? "] Lemas rasanya sekujur tubuh saat membaca pesan masuk di Handphone suamiku. HP yang mengaktifkan nya harus menggunakan password. Entah kenapa perasaanku sangat resah saat mas Adi lagi-lagi pulang pagi, dan pagi ini aku memberanikan diri untuk memeriksa HP-nya yang ternyata terkunci. Tak kehilangan akal, aku teringat notebook yang biasa terconnect ke handphonenya, dan terbacalah pesan-pesan itu. Rasa lemas berganti dengan emosi, ingin rasanya membangunkan suami yang tak tau diri itu. Tapi aku harus cerdik, bisa jadi mas Adi mengelak seperti sebelum sebelumnya, apalagi pesan tsb dinamai suamiku dengan nama Billy. Langsung aku foto chat tsb dan tak lupa aku foto juga nomor yang tercantum disitu. Hmm ... kita lihat, kebohongan apa lagi
" Aw sakit ... " jeritku. Aku akui sejak aku hamil banyak sekali perubahanku, dari leher yang menghitam, muka jerawatan, kaki bengkak, dan berat badan yang naik sampai 20 KG bahkan mukaku semakin bulat, mungkin karena aku hamil kembar. Tapi bukannya aku begini karena hamil anaknya. " Mana dompet lu, lebih baik gw pergi daripada lihat muka jelek lu. " sambil marah marah mas Adi kekamar mencari dompetku, mengambil isinya dan pergi dengan motornya. Sedangkan aku hanya bisa menangis mendapatkan perlakuan seperti itu darinya. Mas Adi memang seperti itu kadang baik, kadang kasar apalagi kalau sudah kena alcohol maka tidak bisa dibantah., melawan sedikit maka tangannya akan melayang. Kalau sudah seperti ini, aku suka menyesal kenapa tak menuruti nasehat Bapak. Bapak yang tidak pernah setuju akan hubungan ku dengan mas Adi. Tidak satu level katanya. Bukan level ekonomi karena orang tua mas Adi termasuk mampu, Bapaknya pensiunan tentara dengan jabatan cukup tinggi dan Ibunya perawat, a