Doakan Suamimu, jangan berputar asa akannya. Ibarat batu yang keras bisa terlubangi oleh tetesan air, begitupun hati manusia. Maka minta lah kepada sang pembolak balik hati.
- Ustad Didi -*******Prang..Suara pajangan kaca dibanting Adi." Kamu ya, semakin menjadi sikap mu. Dari kemarin kan aku sudah larang kamu ngaji dan pulang malam malam. Nga nurut kamu sama suami..." hardik nya" Aneh ya kamu, aku tuh ngaji. Bukan ke diskotik, ketempat karaoke atau nongkrong di cafe. Lagipula aku ditemenin Bapak nga sendirian, pulang juga sama Bapak. "" Pokoknya aku nga setuju. Awas kalau minggu depan kamu kesana lagi.."Sudah hampir 2 tahun belakangan ini Adi selalu ribut setiap Ines pulang mengaji. Dilarang dengan alasan yang tidak jelas. Tekanan pekerjaan, Ekonomi, kehidupan rumah tangga Ines yang berputar dipermasalahan itu itu saja membuat Ines membutuhkan pelarian.Atas saran dari Bapak, tiap malamHargai lah dirimu karena yakin lah saat kamu tidak menghargai dirimu sendiri maka jangan harap orang akan menghargai mu. - Ines - ******* Sejak kejadian itu Ines memutuskan untuk berubah. Tak lagi jujur soal keuangan kepada Adi karena cantik itu bisa asal ada dananya, HP nya dan dari sananya hehe. Dan Ines cantik dari sana nya hanya Adi saja yang tidak bersyukur bisa mendapatkan Ines yang mau menerima Adi apa adanya. Atas perjuangan Ines mencapai target tidak hanya jabatan yang naik tapi gaji Ines juga naik. Dari gaji pokok 7 juta menjadi 10 juta, bahkan bos nya Ines menambahkan 2 juta extra apabila Ines mencapai target bulanan. Adi hanya tau gaji Ines naik dari 7 menjadi 8 juta, ada selisih 2-4 juta perbulannya yang Adi tidak tau. Begitupula bonus, dari yang per 6 bulan sekali sekarang Ines terima bonus per 3 bulan sekali itupun nominalnya hanya 10-15 juta yang diketahui Adi. Padahal yang sebenarnya, Ine
Genggam sebelum hilang, Jaga sebelum tiada, Hargai saat ada disisi, karena sesuatu yang tak dihargai akan dirindui saat dia pergi.. ******* Percakapan dengan Koko kemarin benar-benar menampar Ines. Masalah rumah tangganya dengan Adi sudah sampai ketelinga orang lain. Selama ini selain ustad Didi yang biasa diminta Ines saran dalam pandangan agama hanya Mimi dan Lian sahabat terdekat Ines yang tau masalahnya. Sebisa mungkin memang Ines menutup hal ini. Bahkan Bapak pun tau nya Ines dan Adi baik-baik saja. Mimi dan Lian pun sebenarnya sering menyarankan Ines untuk berpisah dengan Adi tapi masalahnya tidak semudah itu ada Twins yang harus dipikirkan. " Tau ini Tante, Ines masih aja maunya kerja, padahal setiap bulan selalu aku kasih uang puluhan juta. Dasar dia aja yang terlalu boros.." kata Adi saat kumpul keluarganya. Siang ini kebetulan adik Mamak yang bernama Tante
Jika Suami menyakiti hati Istri berkali-kali, namun masih di maafkan bukan berarti istri takut kehilangan atau sangat mencintai.. Tapi karena ada hal berharga yang dipertahankan, yaitu BUAH HATI - Ines - ***** Bunyi suara mobil terdengar memasuki rumah suara pagar terbuka, memang Ines tidak pernah mengunci pintu pagar hanya di tutup selain lingkungan komplek aman, untuk menuju kerumah pun harus melalui dua kali pemeriksaan, dan apabila diatas jam 11 malam yang bisa masuk hanya orang-orang yang memiliki kartu khusus penghuni. Adi masuk kedalam rumah dan langsung masuk ke kamar. Kebiasaan Adi yang Ines tidak suka dari mana-mana tidak pernah bersih-bersih diri dulu padahal punya anak kecil, untungnya Twins ti
Berdoalah kalian kepada Allah dengan kondisi yakin bahwasannya Allah akan mengabulkan doa kalian. Dan ketahuilah Allah tidak akan mengabulkan doa seseorang yang lalai hatinya. -HR Tirmidzi-*******Senin setelah sekian purnama dinyatakan hari bersejarah untuk Ines, dihari itu Adi sukses membuat happy keluarga Ines. Tidak hanya ditraktir makan, dibelikan kebutuhan pokok. Bapak, Adik-adik Ines, Twins bahkan suster pun kebagian baju & celana baru. Untuk Ines, Adi spesial membelikan satu set perhiasan. Malamnya Adi ikutan menginap dirumah Bapak, biasanya banyak sekali alasannya untuk menolak. Keesokan malamnya lagi-lagi Adi mentraktir Ayam-ayaman ( Daging Burung ), cemilan dan ikut seru-seruan diacara family time keluarga Ines.Setiap menginap dirumah Bapak memang ada satu malam khusus kumpul keluarga, acaranya simpel hanya nonton bersama, main kartu cangkulan yang kalah dicoreti lipstick ditemenin Ayam-ayaman, snack dan minuman ringan.
Orang bodoh kalah dengan orang pintar, orang pintar kalahnya dengan orang beruntung, Makanya kamu harus jadi orang pintar yang beruntung. Mau pintar harus banyak belajar, mau beruntung banyak mendekatkan diri dengan Allah.. - Bapak - ******* 2 bulan lagi Lebaran, Adi semakin sumringah disetiap kesempatan ada saja caranya menyindir Ines soal Mobil. Ingin rasanya Ines mengambil mobil secara kredit, DP nya Ines ada tapi Ines takut kalau cicilannya akan memberatkan. Lagipula mobil itu investasi turun, jadi kalau membeli secara kredit nanti saat lunas dijual karena ada kepentingan harga jual jauh dibawah harga beli. Untuk membeli cash seken tabungan rahasia Ines pun belum mencukupi, lagipula Ines tidak mengerti mesin ngerinya malah da
Subahanalloh, Allah Maha Baik. Sepertinya ini jalan Allah agar Ines bisa punya mobil tanpa harus kredit. Ingin rasanya Ines sujud syukur sekarang juga tapi masih ada bos Fuji. " Selain mobil nanti saya info lagi ya pak, apa aja yang diperlukan untuk keperluan pengurusan importnya. Yang pasti izin-izin nya kita sudah komplit kan ? " " Izin sepertinya sudah, tapi coba kamu pastikan lagi ke Gita. Lalu sekalian info ke dia juga untuk mobil, mau warna apa trus maunya Matik atau Manual. " " Hmm... Ada lagi Nes yang kamu mau tanyakan ?" " Oya pak, ini kan diluar job desk Ines, yang artinya kewajiban saya bertambah lalu apa ada tambahan .." Dengan Bos Fuji, Ines tidak malu-malu apalagi bos Fuji tau kalau Ines tulang
Hari raya pun tiba, selesai solat ied Adi, Ines dan Twins menuju kontrakan Bapak. Biasanya setelah sungkem di rumah Bapak , mereka langsung menuju kerumah Mbah Uti ibunya Bapak diPondok Gede ,selepas dari sana baru lanjut ke Depok untuk berziarah kemakam Ibu dan Yudi terakhir mampir kerumah Nenek, ibu dari alm Ibu yang rumahnya tak jauh dari situ. Dijalan menuju rumah Bapak, Adi tak berhenti-hentinya nyinyir.. " Tuh kan, mana katanya lebaran kali ini kamu ada mobil baru. Lagi-lagi pakai mobilku. Coba deh nanti bilang sama Bapak, dia sama Lily naik motor aja, kalau Cici nga apa-apa ikut kita. Sayang soalnya shockbreaker ku dinaikin segitu banyak orang.." gerutu Adi " Astagfirullah pa, kamu kok gitu banget sama keluarga ku. Mobilnya kan muat, Kamu sama Bapak didepan, aku sama Lily, Cici dan Twins dibelakang. " jelasku sambil melirik kesal ke Adi. " Harusnya dibelakang maksimal cuma 4 orang, ini 5 ora
Setelah mengantar Bapak pulang, Adi mulai lagi. Sepanjang jalan dari rumah Bapak menuju rumah tak berhenti-hentinya Adi bicara. Katanya Ines dan Bapak sok mentang-mentang baru ada mobil. Tidak menghargai Adi lah ini lah itu lah apalagi setelah tau kalau itu mobil Ines. Ines sampai menahan kantuk mendengar semua keluhan Adi. Yang menghina siapa yang dituduh siapa. Benar-benar playing victim sejati. Ines hanya diam sampai.. " Kalau kamu nga menghargai aku, kita pisah aja. " ancamnya. " Kamu ya, ribut dikit bilang pisah. Nga cocok dikit bilang cerei. Kamu itu laki-laki, ucapan Kamu itu TALAK tau. Aku anggap Kamu bodoh nga paham agama, makanya berusaha maklum. Tapi sekali lagi Kamu bilang gitu aku anggap itu TALAK paham kamu.." bentak Ines.
Harta gono-gini adalah harta yang diperoleh suami istri selama perkawinan. Harta ini juga dikenal sebagai harta bersama. Tapi apabila istri yang mencari nafkah, haruskan seperti itu ?? ****** " Bapak kumpulin kalian disini karena ada yang mau Bapak jelaskan. Bapak tidak mau karena ketidak tahuan kalian akhirnya bikin kalian ribut. Terutama kalau Bapak sudah tidak ada. " ucap Bapak saat Ines, Lily dan Cici berkumpul dikontrakan Bapak. Sudah hampir satu tahun sejak Ines pindah kerumah mba Neli, kontrakan yang tadinya ditempati keluarga Ines serta Bapak dan adik-adik Ines akan segera habis masa kontraknya. Kemarin Bapak dan adik-adik tidak ikut pindah kerumah Neli karena sekolah Cici lebih dekat, lagipu
Paginya Adi bangun dengan kepala pusing, dilihatnya Ines yang sudah rapi. Melihat Adi bangun, Ines langsung memberinya segelas air. " Maaf mas, tapi aku mau kita pisah. " Kata Ines lugas setelah Adi selesai minum. " Belum apa-apa kamu sudah mabuk tidak sesuai janji. Lagipula aku tidak terima kamu perlakukan aku seperti kemarin, ini memang pengalaman pertamaku bercinta tapi denganmu seperti pemerkosaan. Apalagi kata-kata mu yang bilang aku tidak perawan karena aku tidak keluar darah, sakit hati aku. Coba deh kamu tanya sama yang lebih paham biar kamu ngerti. " " Oleh karena itu talak aku mas, toh kita nikah sendiri, keluarga kamu dan aku tidak ada yang tahu, anggap saja ini semua kebodohanku. Aku mau pergi, kita pisah. " ucap Ines lugas. " Apaan sih Yank, aku baru bangun langsung kamu ngomel panjang l
Sesaat Rima keluar Adi masuk kamar. Adi yang melihat Ines memakai baju tidur sexy tak bisa menahan gairah. " Akhirnya .. " Adi membuka jas dan mengantungnya. Lalu membuka air minum kemasan dan obat kemudian memberikannya ke Ines. " Minum Yank, sekalian obatnya. Biar kamu ngga terlalu sakit " ucap Adi saat melihat Ines bingung penasaran. Selagi Ines minum obat, Adi mulai membuka dasi, kemeja lalu diikuti celana panjang dan terakhir kaos dalam menyisakan celana dalam yang sudah mengelembung. Pria itu mendekati Ines yang gugup karena dipandang lekat. Adi seperti macan memantau buruannya. " Akhirnya kamu jadi milikku seutuhnya. " uc
" Maaf tapi saya selaku Bapaknya Ines tidak setuju kalau kalian mau menikah cepat. " " Pernikahan itu serius kalau bisa sekali seumur hidup sedangkan kalian saya anggap belum lama kenal. Mas Adi kalau mau melamar Ines tolong dipersiapkan segala sesuatunya, kenalkan dulu Ines kekeluarganya belum tentu juga kan keluarga mas Adi setuju dengan Ines. Saya pribadi juga belum terlalu kenal mas Adi. Walau kondisi saya lagi begini, tapi saya tidak mau anak saya dinikahi sembarangan. " jawab Bapak tak mau dibantah. " Maaf mas Adi tapi saya ingin bicara pribadi dengan anak saya. " " Li, tolong temanin Mas Adi beli lauk nak. " Lily yang dipanggil Bapak bergegas keluar, seperti sudah dikode sebelumnya. Ines dan Adi yang terkejut hanya bisa mengikuti maunya Bapak.
Adi tersenyum melihat Ines. Tak disia-siakan kesempatan itu, digendongnya Ines ala bridal menuju tempat tidur. Diciuminya lembut keseluruhan wajah Ines. Ines terbuai dan merasa lunglai. Didorong tubuh Ines kekasur dan tangan Adi mulai menjelajah. Diremasnya gunung kembar Ines, sambil terus mencium rakus bibir Ines. Ines yang terbakar hasrat, membiarkan saat tangan Adi dengan lincahnya membuka baju dan branya. Ines sungguh gila membiarkan Adi menjelajahi tubuhnya, tapi sejak dihantui mimpi-mimpi erotis dengan Adi, seakan ada hasrat yang menuntut untuk dipuaskan. Tapi lagi-lagi kesadaran Ines timbul saat Adi memaksa masuk.
" Hehe kenapa lu, takut gw tinggal sendiri. Minta temenin aja sama bang Adi. " canda Rima. " Rim, serius nih gw. Elu nga pulangkan ?. " " Hmm.. " " Tadinya sih pengen pulang, ada berkas yang mau gw ambil say. Gw mau ngelamar ditempat lain juga. Masa jadi checker melulu, nga ada jenjang kariernya. " jawab Rima. " Tapi nga pulang malam ini kan? " desak Ines lagi. " Nga lah uda malam juga. Besok kan harus kerja. Nanti malah kesiangan. " ucap Rima sambil merapikan piring yang sudah dicuci. " Yuk, uda selesai neh. Lu bantuin bawa itu baskom satunya. " sambil menunjuk sisa peralatan dapur ya
" Loh kamu kan sudah OK kalau kita nikah cepat ? " " Kapan saya bilangnya mas, hubungan kita aja baru kok ? " ucap Ines jengkel. " Kapan ya .. " kata Adi sambil senyum-senyum. " Maaf pak, saya memang belum rundingan sama Ines kapan tepatnya kita mau nikah. Tapi dari awal kita jadian saya memang niatnya serius mau jadiin Ines istri. " sambung Adi. " Baiknya nanti saja hal ini dibahas lagi kalau sudah saling sepakat. Wis uda malam besok kalian kerjakan.. " ucap Bapak tak ingin memperpanjang. " Baik Pak, kita undur diri dulu. " jawab Adi dan Ines sambil salim kepada Bapak. sampai dimobil Adi berkata kepada Ines. " Kamu sama Bapak kamu gaya ya mau diajak nikah aja sok nolak-nolak. Mantan
Baru mau turun ke lantai satu, Inespun terbelak melihat tiga orang menaiki escalator. " Lily .. " panggil Ines. Ketiga orang itu serempak melihat kearah Ines. Ines bingung , ngapain Lily nyusul kesini dalam hati ines geram. " Cepet turun de, mba tunggu dibawah. " seru Ines lagi saat mereka berpapasan diescalator. Sampai diatas, Lily langsung turun kembali tapi tidak hanya Lily sendiri ada seseorang yg ikut menemaninya. " Sayang, tadi Lily kekosan, aku ajak kesini aja jemput kamu sekalian kita makan. Tadi aku tanya belum makan katanya. " kata Adi setibanya dihadapan Ines. " Kamu uda makan ? " tanya Adi sambil mengelus lembut rambut Ines. Lagi-lagi Ines hanya terpaku. " Cie ciee ada yang jadian nih yee. Traktir traktir " seru Lily menggoda.
" Aw.. " jerit Ines. " Nes, kamu nga apa-apa ? . " tanya Adi yang tau-tau sudah ada didekat Ines.. " Eh nga apa pak .." kata Ines berusaha bangun. Walau sakit rasanya bokong Ines tapi rasa malunya lebih besar. Melihat Ines susah bangun Adi mengulurkan tangannya ingin membantu Ines. Tapi tak dihiraukan Ines. " Aw .. " jerit Ines lagi sepertinya kakinya terkilir. Tak menghiraukan Ines, Adi langsung mengangkat Ines dan mengendongnya ala bridal menuju kasur. Takut jatuh tak ayal Ines mengalungkan lengannya dileher Adi. Tercium aroma segar sabun dari tubuh Adi. Adi meletakan Ines dikasur, sambil matanya tak lepas memandang lekat Ines. Jantung Ines berdetak kencang, teringat mimpinya semalam.