Berbuat baiklah kepada wanita, karena sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk yang mudah bengkok. Maka perlakukanlah wanita dengan BAIK.
****** Selasa dini hari jam 1 aku melahirkan bayi kembar perempuan. Bayi perempuan yang aku beri nama Serena Hana dan San'a Hani, nama yang artinya Putri Cantik gagah berani yg banyak Rejeki dan Putri Kesayangan yg berderajat tinggi mudah mudahan dengan lahirnya anakku tsb Mamanya akan semakin banyak rejeki dan berderajat tinggi. Jangan tanya kenapa aku yg kasih nama, karena mas Adi hanya akan kasih nama apabila anaknya laki-laki. Selama di RS, aku malas untuk meminta bantuan mas Adi apabila ingin bangun, makan bahkan ke kamar mandi, karena bekas operasi lebih sakit dibandingkan normal. Aku hanya mau dibantu oleh Bapakku. Rasanya muak dengan mas Adi, aku juga sudah tidak respect melihatnya sibuk bolak balik keluar ruangan hanya untuk menerima telp. Pulang dari RS setelah 3 hari dirawat disana, aku dibawa kerumah kakak iparku, karena twins yang lahir kecil hanya 2.1 KG dan 2 KG perlu perawatan khusus. Tak disangka dirumah iparku walau hanya makan tidur tapi rasanya hati tak tenang. Mereka memang tidak pernah berlaku kasar, tapi tak jarang nada sindiran terlontar dari mulut Mamak, Kakak ipar bahkan dari mulut Suamiku sendiri. " Pay***ra besar kok air susunya dikit .. " " Makanya pas Hamil itu harus Rajin jangan males, jadinya kan gini harus operasi .." What, gw tiap hari kerja dibilang males, masih masak, nyuci setrika, ade lu tuh yg tidur melulu dirumah .. batinku " Itu pay***ra kok hitam sih, kalau punya mba mah semu pink .. " " Te**K nya gede gandul gandul kaya WeweGombel , mana hitam lagi .. " Astaga itu mulut pengen gw remes remes rasanya, gw gadis juga nga hitam pas hamil aja jadi gitu, kata dokter karena Hormon. " Cewe cantik aja habis lahiran begitulah, apalagi cewe begini hahaha .." Hmm, ini laki mulut nga pernah disekolahin. Dulu mantan pacar gw coverboy bo, nah elu hedeh kaya ke gantengan aja. Gw juga bingung bisa mau sama lu iiih ... geramku dalam hati. Ingin rasanya berteriak tapi karena didikan Bapak, ku tahan mulutku karena masih menghormati orang-orang yang mungkin sudah tak pantas di hormati. Dihari ke 3 aku dirumah iparku, bapak datang menjenguk. Tanpa berkata apa-apa bapak memeluk ku. Memang sebelum kejadian bapak terkena janda hubungan kami sangat dekat. Dari cita-cita, sahabat, pekerjaan bahkan siapa cowo yg aku takdir atau mendekatiku pun aku ceritakan ke Bapak. Seperti saat ini tanpa aku bicara banyak bapak seakan paham kalau aku dan mas Adi sedang tidak baik-baik saja. " Mba, kalau bayi rewel trus itu artinya Mamanya lagi nga tenang. Menurut Bapak kamu pulang nak, urus sendiri Twins. Bapak yakin kamu bisa wong kamu mengurus ade-ademu aja bisa.. " kata Bapak yang mendengar Twins bolak balik menangis. Memang sejak Ibu meninggal disaat umurku 19 tahun, aku yg mengambil alih mengurus adik-adik ku, saat itu Cici yg paling kecil masih berusia 3 tahun. Bahkan Cici sudah biasa aku bawa kemana-mana, sampai sampai ada gossip dikantor ku kalau sebenarnya Cici adalah anak kandung ku yg aku akui adik. " Kalau Mba nga yakin, kirim Al Fatihah ke alm Ibu berdoa minta dimudahkan mengurus anak-anak mu. Bapak lihat kamu disini nga tenang. .. " kata Bapak lembut sambil mengusap usap punggung ku. Tak terasa air mata menetes, ingin rasanya aku ceritakan keluh kesahku, tapi rasa malu karena pernah tak menghiraukan ucapan kekasih pertamaku itu. Maafin Mba pak, maafin mbaa yang nga nurut omongan Bapak .. batinku menangis. " Iya Mba mau pulang aja Pak, tapi Bapak bantu bilang ya , Ines nga mau nanti Mamak salah paham.. terangku. " Mana panggil suamimu Bapak mau bicara.. " kata Bapak menenangkan ku. Aneh memang suamiku itu tau ada Bapak tapi tidak mau keluar kamar. Hanya Mamak yg tadi menyapa walau kembali ke kamar karena Twins rewel.Jadi lah seperti Srikandi, Mancolo Putro Mancolo Putri, Lembut seperti wanita tapi bisa Gagah berani dan kuat seperti Laki-laki. - Bapak - ******* Akhirnya sampai juga aku dirumah, walau kontrakan tapi perasaan ku lebih tenang dari pada kemarin saat tinggal dengan iparku. Berhubung berat badan Twins masih dibawah 3 KG, Mamak mertuaku memutuskan untuk ikut. Baru saja Twins diletakan, telp mas Adi berbunyi. Lagi-lagi seperti kebiasaan belakangan ini langsung bergegas keluar dari kamar. Pelan pelan aku ikuti dan samar samar terdengar . [" Aku lagi sama istriku, nanti aku yang telp kamu ..."] [ ....... ] [ Ngertiin dikit yank, nanti aku aja yang telp kamu ... "] Mendengar itu aku langsung balik kekamar dan melihat Mamak sedang menimang nimang Hani, kata Mamak Hani mirip dengan kakak ipar ku saat bayi, sedangkan Hana lebih mirip aku. Aneh menurutku karena mereka satu tali pusat dan kembar identik. " Adi mana Nes ?? ..." " Lagi telp mak, tau dari kemarin sibuk aja telephone...
Mungkin kamu suka sesungguhnya itu tak baik untukmu, mungkin kamu tak suka sesungguhnya itu baik untukmu. Karena Allah mengetahui apa-apa yang tidak kamu ketahui. ******* 2 Minggu sejak kejadian itu, hari hari ku sangat tenang tanpa konflik. Sementara ini Bapak tinggal di kontrakanku. Dan seperti kata Bapak, aku sanggup mengurus Twins sendiri tanpa bantuan pembantu. Untuk beberes rumah dan memasak, aku bahu membahu dengan ke 2 adikku. Mas Adi berapa kali kerumah untuk menengok Twins sambil mengantar susu formula dan pampers. Tapi apabila mas Adi datang, aku akan berlama lama mengunci diri dikamar Lily atau keluar sekedar jalan-jalan ke minimarket. Kepada Bapak, aku sudah cerita tentang ke inginanku untuk pisah dari mas Adi. Bapak tidak berkata banyak, hanya terlihat sedih. " Kemarin Adi ada bicara sama Bapak mba, katanya mau balikin kamu ke Bapak .." aku Bapak sedih .. " Bapak nga terima mbaa, dulu nga pernah minta sama Bapak baik-baik sekarang seenaknya main balikin.
Bukan kematian yang ku takutkan tapi apabila mati tapi belum berbuat baik untuk sesama itu yang ku takut kan. - Ines - *******" Mbaaaak, bangun mba.. Mas Yudi mba, mas Yudi kecelakaan.. " teriak Lily membangunkan ku. Ku lihat jam dinding menunjukan pukul 5 pagi, bergegas aku bangun. " Kamu tau dari mana sih de, uda nga usah nangis cerita yang bener.."" Tadi dari RS telp mba, katanya mas Yudi kecelakaan. Aku kasih nomor HP Bapak aja, habis aku bingung.. " jelas adikku sambil nangis sesegukan. " Coba mba telp Bapak ya, uda kamu stop nangisnya .." - Caling Bapak - [" Pak, ini mba. Tadi ada telp dari RS katanya Yudi kecelakaan, beneran itu pak ? .."][" Iya mba, sebelumnya Bapak di telp polisi dan baru aja RS telp juga.."][" Bapak yakin bukan penipuan, sekarangkan banyak pak, model begitu. Coba deh di cek lagi .."][" Kayanya bukan penipuan mba, soalnya RS info Bapak disuruhnya d
Tegakkan Solat, tunaikan Zakat, rutinkan membaca Al Quran serta rutinkan dzikir agar jiwa mu tak gampang dipengaruhi hal-hal yang tidak baik. ******* Sudah berapa hari ini mas Adi tidak pulang, Mamak memberi kabar kalau mas Adi keluar kota tanpa ku tanya. Tidak ada kehilangan atau apapun, biasa saja ku rasa. Sepertinya hati ini sudah benar-benar mati untuknya. Aku sudah mendapatkan ART untuk membantuku membersihkan rumah dan menjaga Twins karena cuti kantorku akan segera habis. Bapak pulang pergi, kadang menginap kadang pulang ke Bekasi, masih menikmati kenangan maklum Bapak terakhir hanya tinggal berdua dengan Yudi. Sore itu mas Adi pulang, seperti biasa tak ku hiraukan, atau ku sapa, bahkan melihatnya pun aku enggan. Mungkin orang akan memandang ku istri yang tidak berbakti tapi untukku suami model seperti apa dulu dia. Mas Adi masuk saat aku sedang berbaring disamping Twins sambil melihat TV, tiba-tiba langsung mengu
Doakan Suamimu, jangan berputar asa akannya. Ibarat batu yang keras bisa terlubangi oleh tetesan air, begitupun hati manusia. Maka minta lah kepada sang pembolak balik hati. - Ustad Didi - *******Prang.. Suara pajangan kaca dibanting Adi." Kamu ya, semakin menjadi sikap mu. Dari kemarin kan aku sudah larang kamu ngaji dan pulang malam malam. Nga nurut kamu sama suami..." hardik nya " Aneh ya kamu, aku tuh ngaji. Bukan ke diskotik, ketempat karaoke atau nongkrong di cafe. Lagipula aku ditemenin Bapak nga sendirian, pulang juga sama Bapak. " " Pokoknya aku nga setuju. Awas kalau minggu depan kamu kesana lagi.." Sudah hampir 2 tahun belakangan ini Adi selalu ribut setiap Ines pulang mengaji. Dilarang dengan alasan yang tidak jelas. Tekanan pekerjaan, Ekonomi, kehidupan rumah tangga Ines yang berputar dipermasalahan itu itu saja membuat Ines membutuhkan pelarian. Atas saran dari Bapak, tiap malam
Hargai lah dirimu karena yakin lah saat kamu tidak menghargai dirimu sendiri maka jangan harap orang akan menghargai mu. - Ines - ******* Sejak kejadian itu Ines memutuskan untuk berubah. Tak lagi jujur soal keuangan kepada Adi karena cantik itu bisa asal ada dananya, HP nya dan dari sananya hehe. Dan Ines cantik dari sana nya hanya Adi saja yang tidak bersyukur bisa mendapatkan Ines yang mau menerima Adi apa adanya. Atas perjuangan Ines mencapai target tidak hanya jabatan yang naik tapi gaji Ines juga naik. Dari gaji pokok 7 juta menjadi 10 juta, bahkan bos nya Ines menambahkan 2 juta extra apabila Ines mencapai target bulanan. Adi hanya tau gaji Ines naik dari 7 menjadi 8 juta, ada selisih 2-4 juta perbulannya yang Adi tidak tau. Begitupula bonus, dari yang per 6 bulan sekali sekarang Ines terima bonus per 3 bulan sekali itupun nominalnya hanya 10-15 juta yang diketahui Adi. Padahal yang sebenarnya, Ine
Genggam sebelum hilang, Jaga sebelum tiada, Hargai saat ada disisi, karena sesuatu yang tak dihargai akan dirindui saat dia pergi.. ******* Percakapan dengan Koko kemarin benar-benar menampar Ines. Masalah rumah tangganya dengan Adi sudah sampai ketelinga orang lain. Selama ini selain ustad Didi yang biasa diminta Ines saran dalam pandangan agama hanya Mimi dan Lian sahabat terdekat Ines yang tau masalahnya. Sebisa mungkin memang Ines menutup hal ini. Bahkan Bapak pun tau nya Ines dan Adi baik-baik saja. Mimi dan Lian pun sebenarnya sering menyarankan Ines untuk berpisah dengan Adi tapi masalahnya tidak semudah itu ada Twins yang harus dipikirkan. " Tau ini Tante, Ines masih aja maunya kerja, padahal setiap bulan selalu aku kasih uang puluhan juta. Dasar dia aja yang terlalu boros.." kata Adi saat kumpul keluarganya. Siang ini kebetulan adik Mamak yang bernama Tante
Jika Suami menyakiti hati Istri berkali-kali, namun masih di maafkan bukan berarti istri takut kehilangan atau sangat mencintai.. Tapi karena ada hal berharga yang dipertahankan, yaitu BUAH HATI - Ines - ***** Bunyi suara mobil terdengar memasuki rumah suara pagar terbuka, memang Ines tidak pernah mengunci pintu pagar hanya di tutup selain lingkungan komplek aman, untuk menuju kerumah pun harus melalui dua kali pemeriksaan, dan apabila diatas jam 11 malam yang bisa masuk hanya orang-orang yang memiliki kartu khusus penghuni. Adi masuk kedalam rumah dan langsung masuk ke kamar. Kebiasaan Adi yang Ines tidak suka dari mana-mana tidak pernah bersih-bersih diri dulu padahal punya anak kecil, untungnya Twins ti
" Bapak .." kesal Ines. " Eh maaf Nes tak sengaja. " sahut Adi sambil tersenyum dengan gaya coolnya. Mungkin kalau Ines suka dengan Adi, pasti hal ini akan membuat Ines jadi deg-degan. Tapi karena Ines sudah tidak respect kejadian ini malah membuat Ines makin illfil. Cepat-cepat Ines keluar Cafe " Maaf Pak, silahkan hitung sendiri. Saya tunggu disini soalnya sempit. Nanti kalau kurang info saja biar saya ganti. " Lagi-lagi Adi hanya tersenyum. Tak sampai berapa menit Adi mulai mengunci lagi showcase dan pintu cafe. " Udah aman kok, sesuai semua. Maaf tadi saya salah hitung. " " Pak, maaf ini udah selesaikan? saya ditunggu teman saya, tidak enak dia menunggu lama. " sahut Ines tak suka, s
" Kamu Menghindar dari saya Nes ??? ..." Ines kaget mendengar pertanyaan Adi yang Langsung to the point , jujur Ines tidak nyaman dekat-dekat dengan Adi walau bukan penjahat kelamin seperti Vincent, tapi siapa yang tau, secara jabatan Adi lebih tinggi dibanding Vincent. Vincent yang cuma kepala divisi Bilyard n Bowling aja sering tebar pesona. " Nga kok Pak, memang perut saya lagi kurang enak. " untung saja Ibu Warteg menyela memberitahukan pesanan Ines telah selesai. " Jadi berapa semuanya bu ? " Ines membuka dompet mengambil uang seratus ribuannya dan memberikan ke si-Ibu. " Udah biar saya aja bu, sekalian sama saya nanti. " kata Adi menahan tangan Ines. Ines langsung buru-buru menarik tangannya yang ditahan oleh Adi. " Udah nga usah Pak, nanti n
" Astaga, kok Bapak begitu. Mba kemarin sampai bela-belain jual perhiasaan mba buat bayar kontrakan, kamu masuk SMA dan Cici masuk SD. Kok Cici malah belum didaftarin sekolah ?? " " Belum mbaa, masa aku bohong. Maka itu biar aku sama Cici ikut tinggal sama mba ?" " Boleh ya mba ?? " Melihat Ines diam, Lily cemberut. Bukan tidak mau adik-adiknya ikut tapi posisinya saat ini Ines masih part time, gajinya hanya cukup untuk dia makan dan ngekos. Ngekos pun dia patungan berdua temennya. Tapi karena Ines irit, masih adalahlah kalau cuma buat beli sembako Bapaknya. Gimana mau bawa adik-adiknya tinggal bareng dia. " Mas Yudi gimana de, uda berapa kali mba kekontrakan nga pernah ketemu, katanya kerja. " Ines bermaksud merundingkan hal ini dengan Yudi siapa tau
Sejak hari itu Bapak sangat terpukul. Sudah berapa kali bolak-balik kerumah Ani tidak ada hasil. Untung saja petakan sudah dibayar tiga bulan dimuka, dan sebelum Ani hilang sempat mengisi kulkas dan sembako. ATM Bapak yang dibawa Ani langsung diurus hilang ke BANK, masih ada sisa 5 juta direkening. Andai saja Bapak cepat mengurus mungkin tidak begini kejadiannya. Penyesalan memang selalu dibelakang, kalau didepan namanya pendaftaran. ******* Hampir setengah tahun sejak kejadian itu saat Ines berkunjung kerumah Mbah. Ines bertemu dengan Om Tono. Dari Om Tono, Ines tau keadaan Bapak dan adik-adiknya sekarang. " Kapan lalu Om diajak Bapak mu kekontrakan kalian, pas kita datang Lily
" Kamu mau keluar rumah karena mau kerja atau karena laki-laki ??" ujarku saat Ines berpamitan, sudah siap pergi dengan travel bag nya. " Astaga Bapak. Ines pergi karena nga tahan lihat keluarga Ines hancur didepan mata. Bapak lagi mabuk nga bisa dikasih tau. Sekarang Ines pergi pak.." " Baik kalau kamu pergi dari rumah karena kamu memang mau kerja, Bapak doain urusan kamu dimudahkan TAPI kalau kamu pergi dari rumah karena laki-laki,, Bapak sumpahin hidup kamu belangsak. " ujarku kesal karena tak menyangka Ines benar-benar pergi. " Ya Allah pak, Bapak itu orang tua harusnya yang keluar dari mulut Bapak ucapan yang baik-baik, doa yg baik-baik tapi OK kita buktikan saja nanti. " " Ini kartu atm Bapak, pesan Ines inget adik-adik Pak, jangan sampai harta hab
" Sombong dan kurang ajar kamu sekarang. Pergi kamu dari rumah saya.. " " Iya aku pergi ... " ujar Ines disela-sela tangisnya. " "Tapi kembalikan dulu perhiasanku." isak Ines sambil beranjak untuk masuk kekamarnya. .... Cukup lama aku termenung tak sadar sudah hampir setengah bungkus rokok aku hisap. Memang kalau banyak pikiran rokok lah pelarianku. Ada rasa sesal mengingat kejadian tadi, ingin rasanya menghampirin Ines dan meminta maaf tapi gengsi. Kring Kring Bunda Calling
" De, udah duduk ... " kata Ines bangun sambil berusaha menenangkan Yudi . Melihat Yudi duduk Inespun mengambil napas sambil berusaha menenangkan diri.. " Kalau gitu jual aja rumah ini Pak, trus mobil juga dijual, Pick up diambil aja toh uang catering kan nga kekita lalu over kredit. Bisa balik DP lumayan buat nambah beli rumah kecil dipinggiran." " Untuk biaya sehari-hari aku masih ada uang nanti kalau kurang jual kalung ku dulu sambil nunggu aku gajian. Aku kerja sekarang, bantuin temenku, masih part time sih tapi nga apa lah buat batu loncatan sambil cari-cari yang lain. Tapi Bapak sama Yudi tetep cari cara gimana bisa ketemu Istri Bapak itu dan minta uang kita. Bisa Pak ? " Belum sempat Aku menjawab, telp berbunyi.
" Dasar anak kurang ajar " Ines shock saat menerima tamparanku. Akupun kaget. Astaga apa yang aku lakukan. Seumur hidupnya baru kali ini aku main tangan. " Astaga, Bapak kok Ines yang ditampar. Harusnya perempuan itu yang Bapak tampar. Nama baikku dirusak, uang kita diambil semua. Masih aja belain dia " kata Ines sambil menangis lalu meninggalkanku sendiri. Tak lama Ines keluar sambil membawa tas ransel, walau marah denganku Ines masih menghampiriku lalu salim, ia izin menginap dirumah temennya. Tanpa banyak tanya aku membiarkannya dia pergi. Aku tak merasa salah memang Ines kurang ajar kepada istri tercintaku. Biar saja dia pergi, bisa apa dia tanpa aku. Tak terasa sudah hampir dua hari, Ines menginap dirumah temannya. Dan dua hari ini hidupku bagai di neraka. Cici menangis trus mencari Ines, diru
Namaku Ridho, pekerjaanku pengusaha kontraktor. Walau berapa kali ditipu orang salah satunya teman dekatku sendiri hak ku milyaran tidak dibayar, namun aku terbilang cukup sukses. Bahkan sempat dipercaya merenovasi rumah presiden dan wakil presiden. Tapi hidupku berubah 180 derajat setelah istriku meninggal dan aku menikah dengan janda tetangga dekat rumah bernama Ani. Awalnya Ani mengusulkan kepadaku untuk membantu memperbesar cateringnya. Sebelum kami dekat memang dia biasa membuat kue-kue dan masakan untuk dijual di tokonya dipasar. Aku pun menyanggupinya bahkan membantu pemasarannya. Dari yang awalnya dapur di rumah Ani, kami pun mengontrak rumah khusus untuk dapur, melengkapi peralatan catering bahkan menggaji tukang masak padahal saat itu belum ada pesanan khusus, karena lagi dimabuk cinta aku pun iya-iya saja. Untungnya kami mulai mend