Share

Bab 118

KSIBP 118

"Kamu dari mana, Mas? Dari tadi aku cari-cari, tapi tidak ada." Qiera mendekat ke arah Diko yang berada di lantai bawah dengan wajah ditekuk.

"Mana mungkin tidak ada, buktinya aku masih di sini, bukan?" Diko tertawa kecil melihat istrinya yang beberapa waktu lalu masih menciptakan jarak, sekarang sudah mulai bersikap manja. Bahkan tanpa mengenal tempat.

"Kenapa begitu? Padahal, aku begini karena peduli padamu, tapi kepedulianku malah tidak dihargai." Qiera terlihat semakin kesal dengan perkataan Diko. Namun, pria itu tidak pernah kehabisan akal untuk membuat istrinya tersenyum.

"Nanti aku belikan martabak telur yang ada di jalan depan sana," bujuknya dan berhasil karena kedua mata Qiera tengah menatapnya berbinar.

"Awas kalau bohong!" Qiera memberikan peringatan satu.

"Lah, memangnya aku pernah bohong?" Kini Diko yang terlihat kesal.

"Dulu sering."

"Waktu itu aku bohong demi kebaikan. Kalau tidak, banyak yang akan salah faham." Diko membela diri.

"Tapi tetap saja bo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status