Share

Bab 43. Tekad Ayana

Langkah riang dari sosok gadis manis yang selalu membuat Jovan cemas.

Vincent juga menyadari. Dia mulai cemas, jika Ayana akan melupakan pesan Jovan.

Ayana baru saja keluar dari dalam kantor manajer. Melangkah dengan senyum lebar, jelas terlihat jika dia telah diterima bekerja.

Berada di arah berbeda dan langkah keduanya menyudut pada satu arah, pintu keluar.

Mata Ayana binar, senyumnya makin mengembang saat dia bertemu tatap dengan Jovan. Dia seolah hendak berlari dan berteriak. Dia ingin mengabarkan jika dia diterima bekerja.

Ayana mulai membuka bibirnya hendak berseru memanggil. Namun, tercekat. Senyumnya berangsur menciut, dan kecewa.

Jovan menekan sorot mata tajam. Dia menekan rahang, takut jika otak Ayana tak berjalan dengan baik.

Ayana sejak kemarin marah karena dilarang bertemu Jovan. Jovan juga tidak menemuinya. Dia kesal sangat sulit melihat pria yang selalu dinantikan setiap saat.

Kini bertemu tak sengaja. Rasa marah telah menguap sejenak, Ayana yang ingin melompat memeluk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status