Share

DIRTY WAY

Author: DeyaaDeyaa
last update Last Updated: 2021-08-12 20:20:34

“Tidak mungkin secepat itu! Anak buahku sebelumnya sudah menyelidiki tentang keberadaan David Lim dan tidak ada satupun dari mereka yang berhasil mencium jejaknya.” Wanita seksi dalam balutan office style bernuansa maroon itu menatap tajam lawan bicaranya.

“Aahhh-kau baru saja meragukanku. Aku sangat yakin kalau yang aku lihat malam itu pastilah David Lim. Lihatlah! Walaupun tidak terlalu jelas, tapi aku sempat mengambil gambar saat pria itu menenggak alkoholnya.” Lawan bicara wanita itu merupakan seorang pemuda berpakaian kasual, memperlihatkan layar ponselnya yang berhasil mengambil potret sosok Daniel Yuwan.

“… dan kalau aku tidak salah mengenali orang, aku juga melihat seorang wanita yang sangat mirip dengan sekertaris Shuo Ming … hmm … namanya ….”

“Jenny?”

“Tepat sekali! Wanita itu bernama Jenny. Nah! Kau sudah mendapatkan berita panas terkini dariku. Sekarang mana bayaranku?” pemuda itu menengadahkan tangannya dengan sangat berani.

“Uang saja yang ada dalam pikiranmu. Nah-ambillah!” sebuah amplop coklat dengan isi yang cukup tebal disodorkan oleh wanita itu.

“Kau masih berhutang banyak informasi kepadaku! Jangan lupakan itu!” serunya lagi sebelum pemuda itu menghilang di balik pintu.

“Oppsss! Hampir saja lupa. Mulai malam ini tarifku naik lima ribu yuan,” pemuda itu kembali dan mengedipkan sebelah matanya, “senang bekerja sama dengan anda, Nyonya Melissa Fung.”

Sebuah salam perpisahan yang menjengkelkan dari seorang pria yang berprofesi sebagai wartawan bayaran.

Melissa Fung, meremas jari-jarinya menahan geram. Hampir satu tahun dia mengamati berbagai keuntungan atas kosongnya kursi utama Lim Group. Dalam pemikiran wanita itu, anak Semata wayang Hongli Lim tampaknya tidak cukup tangguh untuk meneruskan tangan dingin ayahnya dalam mengelola bisnis. Karena itulah Melissa seolah menyiapkan bom yang dalam sekejap dapat meruntuhkan perusahaan raksasa itu.

“Hampir saja aku berhasil membobol pertahanan terakhir Lim Group. Shuo Ming pasti tidak tahan dengan tuduhan akan keuntungan yang didapatkannya dengan menghilangnya David Lim. Kenapa sekarang malah terdengar kabar kalau anak itu sudah kembali? Tidak bisa dibiarkan!”

Melissa mengambil ponselnya, “Aku harus menelpon Rudy Ang. Jika benar mereka bertemu di bar, pasti anak itu sudah mengenali wajah David Lim.”

***

Fuuuhhh! Daniel menghembuskan nafasnya berat.

Sisa alkohol di tubuhnya memang sudah berhasil di netralkan dengan teh hijau ‘Xing Jing’ buatan Jenny tadi pagi. Tapi tugas pertamanya untuk mendatangi department eksplorasi sukses membuat kepalanya kembali pening.

‘Demi seratus ribu yuan, kepalaku rasanya sudah hampir mau pecah,’ batinnya.

BRAK!!

Belum sempat Daniel menetralkan pikirannya, tiba-tiba pintu ruang kerjanya dibuka dengan kasar. Jantung Daniel seolah berhenti berdetak dalam beberapa detik, sosok wanita anggun berpakaian serba putih dan wajah bak selebritis Hollywood melenggang masuk ke dalam ruangannya.

“Kemana saja kau selama ini?” tanya wanita itu menatap nyalang Daniel.

“A-aku … berlibur.” Jawaban yang akan selalu sama setiap kali ada yang menanyakan keberadaannya selama ini.

“Berlibur? Hampir satu tahun berlibur? Pewaris perusahaan macam apa kau ini?” wanita itu berjalan ke arah Daniel sambil melenggokkan pinggulnya.

“Apa kau tidak merindukanku?” bisik wanita itu mendekatkan wajahnya lima sentimeter dari wajah Daniel.

Wangi parfum wanita itu terhirup hidung Daniel dan nafasnya seolah berhenti untuk menyimpan wangi sensual itu di dalam rongga penciumannya.

“Siapa kam–ahh–maksudku, siapa yang merindukanmu?” hampir saja Daniel kelepasan menanyakan identitas wanita tersebut.

“Selalu saja dingin. Satu jam lagi makan siang. Jangan coba-coba kabur karena kita akan makan siang bersama. Okay?” wanita itu kembali membalikkan badannya dan berjalan menuju pintu.

Saat itulah Daniel menyadari bahwa wanita itu mengenakan top clothes yang sangat tipis, sehingga Daniel dapat merawang warna bra yang dipakainya.

Fuuuhh!

Kembali Daniel menghembuskan nafasnya. Kejutan apa lagi yang akan dia alami hari ini? Dia merasa jantungnya seolah bisa berhenti berdetak beberapa kali dalam sehari.

***

“Aah–maafkan aku, sepertinya aku terlalu asik sendiri. Apa kau tidak suka dengan menu makanannya?” tanya wanita yang tadi mengajak Daniel makan siang, melihat makanan di piring pria itu masih tersaji utuh.

“Ti–tidak. Aku kan mencoba memakan ini.” Daniel mengambil alat makan yang tersedia di atas meja.

“Tapi … emm … Cecilia ….” Setelah bertanya kepada Jenny akhirnya Daniel berhasil mendapatkan nama wanita tersebut.

“Iya?” jawab Cecilia sambil menggigit potongan salmonnya.

“Bisakah kalau aku makan dengan menggunakan sumpit saja?” tanya Daniel ragu-ragu, tapi dia sungguh tidak terbiasa menggunakan pisau dan garpu.

“Hahaha … seorang David Lim meminta sumpit? Ooohh … apa karena kau berlibur ke desa yang sangat kuno hingga lupa dengan table manner? Lucu sekali ….” Ejek Cecilia seraya memanggil seorang pelayan untuk membawakan sumpit.

Mereka melanjutkan makan siang mereka. Dengan lihai Daniel menyumpitkan potongan salmon, kentang dan juga pasta ke dalam mulutnya.

“David … apakah masih ada kesempatan untukku?” bisik wanita yang sudah menyelesaikan makan siangnya kepada Daniel.

“Uhuk! Uhuk! Ma–maaf. Apa tadi katamu?” Daniel tersedak potongan salmon.

“Ahh – lupakan saja. Makan siang hari ini anggap saja aku mentraktirmu sebagai ucapan selamat datang.” Cecilia tersenyum menatap Daniel, tapi cahaya matanya seketika berubah redup.

Kemudian acara makan siangpun berlanjut dengan sedikit canggung sambil Daniel menghabiskan makanannya. Daniel mencoba memancing obrolan dengan menanyakan keseharian wanita itu, tapi sepertinya malah memperburuk suasana diantara mereka.

“Biarkan aku yang menyetir.” Ucap Daniel setelah menelan suapan terakhirnya.

Cecilia dengan gugup mencari-cari kunci mobilnya di dalam tas. Bodohnya, dia malah menjatuhkan beberapa barang dari dalam tasnya. Dengan sigap Daniel berjongkok dan mengambil barang yang terjatuh itu. Kini tubuh mereka berada dalam jarak yang sangat dekat. Wangi parfum Cecilia kembali menyelinap ke lorong indra penciuman Daniel.

“Terima kasih ….” Ucap Cecilia tidak mampu menatap Daniel.

“Kau …” Daniel melihat mata Cecilia mulai berkaca-kaca.

“Aku benar-benar menyukaimu. Meski kau tidak pernah memandangku sebagai wanita.” Telah sangat lama Daniel belum pernah lagi melihat seorang wanita memohon di hadapannya.

Nalurinya ingin sekali memegang tangan wanita itu dan menenangkannya. Tapi dia menguatkan hati untuk tidak melakukannya, seorang pria yang selama ini memiliki sikap yang dingin terhadap wanita tidak akan mungkin melakukannya.

“Cecilia, kita pulang sekarang. Pakai kembali cardiganmu, pakaian dalammu bisa dilihat oleh siapapun.”

Mendengarnya, wanita itu segera menghapus air matanya yang hampir menetes dan mendengus kesal.

***

Cekrek!

Seorang pria di sudut restoran yang sama dengan tempat makan siang Daniel dan Cecilia memotret mereka dengan kamera ponselnya. Lalu pria itu menekan nama yang tertera pada layar ponselnya dan melakukan panggilan telepon.

“Tambahkan lima ribu yuan kepadaku hari ini. Fotonya akan aku kirimkan setelah uangnya aku terima.” Ucap pria itu sambil terus menatap ke arah dua orang yang sedang berjalan keluar dari restoran.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
slamet sahid
masih misteri... #wanita yg menyelidiki kembalinya david(yg saat ini diperanken daniel)
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • KEBANGKITAN SANG PEWARIS   YOU'RE IN TROUBLE

    Seharian kemarin saham Lim Group masih berada di posisi yang cukup stabil. Shuo Ming dapat tersenyum puas, setelah Jenny dapat dengan cepat membungkam media cetak yang telah membuat berita menghebohkan itu.Tapi sialnya, memang sejak meninggalnya Hongli Lim, perusahaan tersebut tidak pernah luput dari pemberitaan panas setiap pekannya. Hingga pagi ini, wajah Tuan Ming kembali menyala panas. Dengan geram dilemparnya surat kabar yang dia baca pagi ini.‘SKANDAL LIM GROUP : TUAN MUDA VS NONA MUDA’Sebuah surat kabar lokal yang berbeda telah memuat tulisan dengan huruf besar berwarna merah serta foto makan siang David Lim dan Cecilia.Riiing! Riing! Riiing!Dering panggilan telepon tidak berhenti memburu telepon-telepon di lantai 2 gedung Lim Group, department administrasi. Telepon yang sebagian besar berasal dari para wartawan sangat mengusik ketenangan perusahaan itu. Beberapa nomor tidak dikenal ju

    Last Updated : 2021-08-12
  • KEBANGKITAN SANG PEWARIS   PRESS CONFERENCE

    DRAP! DRAP! DRAP!Rudy mempercepat langkah kakinya menaiki tangga menuju lantai 2–ruangan David Lim. Setibanya di lantai tersebut, dia melihat Tuan Ming bergegas masuk ke dalam lift bersama pria lainnya. Rudy tidak sempat berteriak mencegah mereka sebelum pintu lift tertutup. Lalu dia kembali dilangkahkan kakinya, kali ini menuruni tangga menuju lantai 1 tempat di mana akan dilangsungkannya konferensi pers.“Maaf, tuan! Selain wartawan tidak ada yang diperbolehkan masuk ke area konferensi pers.” Seru seorang petugas keamanan menahan langkah Rudy.“Sial!” pekiknya dengan mata tertuju pada pintu lift yang belum juga terbuka.Lampu lift menyala, benda itu tampaknya sedang berhenti pada satu lantai.‘Basement?’ desis Rudy dalam hati.Tidak lama kemudian lift bergerak kembali, sampai ke lantai 1. Rudy harap-harap cemas menunggu David keluar dari dalam lift. Orang pertama yang keluar dari

    Last Updated : 2021-08-12
  • KEBANGKITAN SANG PEWARIS   INVESTIGATION

    Keesokan harinya di gedung Lim Group,“Aku akan menyampaikan hasil data dari konferensi pers kemarin. Pada dasarnya tanggapan positifnya mencapai lebih dari 60%. Khususnya tanggapan mengenai pernyataan David Lim mengenai program kepedulian kepada masyarakat.” Jenny membacakan laporan yang sudah berhasil dirangkumnya dari malam hingga siang hari ini.“Hanya dalam waktu kurang dari satu hari, nama David Lim segera menduduki trending topic pencarian di media sosial. Meski masyarakat masih tidak menemukan jawaban mengenai menghilangnya David tapi para investor dan pemegang saham terlihat puas.”Dengan cekatan Jenny menyalakan layar monitor persegi di ruangan David Lim. Ketiga orang di ruangan itu menatap grafik saham yang langsung terpampang begitu layar menyala.“Tidak diragukan! Grafik saham sudah menunjukkan kestabilan pada saham Lim Group. Walau masih ada rumor spekulatif mengenai David dan Cecilia, tapi berdasarkan

    Last Updated : 2021-08-12
  • KEBANGKITAN SANG PEWARIS   STAY AWAY

    Meski berdasarkan penjabaran Jenny, saham Lim Group sudah kembali stabil tapi masih ada sesuatu yang mengganjal bagi Shuo Ming. Selama kurang dari dua bulan ini rasanya ada beberapa hal lagi yang perlu dibenahi untuk mengurangi resiko terjadinya kesalahan.Tok! Tok! Suara ketukan pintu terdengar dari luar ruangan pria itu.“Silahkan masuk, Cecilia …” Dengan raut wajah sedih Cecilia masuk ke ruangan Shuo Ming.“Permisi, Tuan Ming.” Ucap wanita itu menundukkan kepalanya.“Bagaimana keadaanmu hari ini?”“Aku? Baik dan tidak baik, tergantung anda menanyakan keadaan yang mana.”“Apa kau sudah bertemu lagi dengan David hari ini?”Cecilia menggelengkan kepalanya pelan. Bagaimana mungkin setelah kejadian yang sangat menghebohkan itu, dia langsung berani bertatapan dengan David Lim lagi? Wanita itu semakin menundukkan kepalanya, menatap lurus ke arah lantai.&ld

    Last Updated : 2021-08-12
  • KEBANGKITAN SANG PEWARIS   THE TRUTH

    “Abang, kenapa selalu makan siang di kedai kecil ini? Tidak takut ada yang mengikuti?” Lidya menyorongkan sepiring nasi dengan lauk kesukaan Daniel.“Masakan buatanmu jauh lebih enak dari masakan restaurant.” Daniel mengambil piring yang disodorkan, wangi telur setengah matang dengan sayur tumis menggugah selera makannya.“Apa kau tidak pernah bercita-cita untuk memiliki kedai makanan di tempat yang lebih nyaman?” tanya Daniel menyelidik.“Hanya bermimpi kan? Tentu saja pernah. Tapi hanya menjadi pedagang kaki lima pun aku sudah senang. Aku punya pelanggan tetap.” Lidya melebarkan tangannya menunjuk para pelanggannya yang terus berdatangan.Daniel tersenyum simpul pada kesederhanaan yang ditunjukkan Lidya. Diapun semakin bersemangat menyantap makanannya bersama dengan para buruh kasar pelanggan utama kedai itu. Sementara menyuapkan makanan ke mulutnya, Danielpun dapat mendengar obrolan para buruh tersebut.

    Last Updated : 2021-08-12
  • KEBANGKITAN SANG PEWARIS   LADIES

    “Sayang, kenapa kau lama sekali?” Rudy berdiri dan memeluk manja kekasihnya.“Lepaskan aku! Aku masih berkeringat. Pekerjaanku hari ini sangat melelahkan.” Wanita itu mendorong tubuh Rudy lalu melepaskan long coat yang dia kenakan.Tubuh mulus wanita itu hanya terbalut sebuah blus tanpa lengan berwarna biru yang sangat serasi dengan kulit putihnya. Rok di atas lututnya tersingkap saat wanita itu menyesuaikan posisi duduknya. Sialnya, Daniel tidak bisa mengajak matanya untuk bekerja sama. Dia bergitu terpaku pada wanita yang kini kembali berdiri untuk memesan makanannya.“Woooaaahh! Jangan bilang kau sedang mencoba menghipnotis kekasihku dengan pesonamu. Tolong berikanlah waktu kepadaku sebentar lagi saja untuk menjadi pria populer.” kelakar Rudy.“Ooohh–tidak! Tentu saja tidak. Hanya saja sepertinya aku pernah berjumpa dengan kekasihmu, entah di mana.” Ucap Daniel segenap hati.“A

    Last Updated : 2021-08-13
  • KEBANGKITAN SANG PEWARIS   INTIMACY

    “Jawab pertanyaanku, nona. Apa kau baru saja berbicara dengan Nyonya Tao di desa Jiaju?” Daniel melangkah maju memojokkan wanita di depannya. “Ka–kau salah dengar, David. Bukan Tao tapi Lao.” Wanita itu reflek mengalihkan pandangannya dari Daniel. “Kau baru saja menunjukkan kalau kau berbohong, nona. Sekarang katakan kepadaku, siapa namamu?” Daniel terus memojokkan wanita yang sudah tidak bisa menghindar lagi. “Na–namaku … Eeehhh …” “PRIA MESUM! BERENGSEK!” Teriakan seorang wanita tiba-tiba memecah konsentrasi Daniel yang hampir berhasil mendapatkan identitas wanita itu. Namun dengan sigap Daniel menahan tubuh wanita yang hendak mengambil kesempatan untuk pergi darinya itu. “Katakan cepat!” desak Daniel. “BAJINGAN! LEPASKAN AKU!” Suara teriakan itu terdengar kembali dan kini Daniel dapat dengan jelas mengenali suara wanita yang berteriak itu. “Cecilia? Sial!” Daniel dihadapkan pada

    Last Updated : 2021-08-14
  • KEBANGKITAN SANG PEWARIS   MOVE ON

    “Apakah dia baik-baik saja? Bagaimana keadaannya?” Daniel dengan gelisah menunggu di ruang tamu apartement Cecilia. “Dia sudah lebih tenang. Mungkin sebentar lagi dia akan tertidur.” “Huufffttt! Untung saja. Terima kasih banyak atas bantuanmu, Jenny ….” “Hanya terima kasih? Kau sudah membangunkan seorang gadis tengah malam dan sekarang sudah hampir jam 2 dini hari.” Jenny memasang wajah menggoda. “Mau apa kau?” Daniel melangkah mundur melihat Jenny yang berjalan mendekat dengan wajah menyeringai yang aneh. “Pasti tidak enak rasanya hanya dapat melihat wanita yang menggeliat erotis tanpa bisa menolongnya … iya kan? Jujur saja ....” “Tidak! Ini salah! Aku mohon jangan memancingku ….” Daniel terus berjalan mundur hingga tanpa sengaja kakinya tersandung sofa. Pria itu kini terduduk sambil terus berusaha menghindari Jenny yang berjalan semakin dekat. “HAHAHAHAHA! BODOH!” Jenny melempar bantal kursi ke kepala Daniel.

    Last Updated : 2021-08-16

Latest chapter

  • KEBANGKITAN SANG PEWARIS   THE BAKPAO SELLER

    Lima bulan berlalu, sesuai dengan janji yang pernah dilontarkan David kepada Jenny, pagi itu dengan dibantu oleh Eden dan Lidya–dia membawa berpuluh-puluh klakat bambu berukuran besar. Cecilia dan Jenny tertawa-tawa melihat apa yang dilakukan oleh boss besar mereka itu.Sementara Eden dan Lidya, wajah mereka sama-sama terlihat lelah. Bagaimana tidak, sejak matahari belum berencana untuk beranjak dari peraduannya, mereka sudah berkutat dengan tepung dan kacang hijau serta kacang merah di dalam apartement David Lim.“Awas saja kalau setelah ini kau membatalkan janjimu untuk mentraktirku berendam di pemandian ari panas termahal di Hong Kong - aku akan membawa janji itu sampai ke akhirat,” ancam Eden kepada David Lim yang sedari tadi hanya berdiri mengawasi sambil terus tebar pesona kepada para karyawan wanita.Setelah perjuangan yang cukup sengit untuk menaklukkan Huangjia Petroleum, tapi kenyataanya sejak awal dewi fortuna memang sudah berp

  • KEBANGKITAN SANG PEWARIS   THE DAY HAS CHANGED

    David Lim terbangun dari tidurnya. Sinar matahari menyorot wajahnya yang seharusnya masih berada dalam pelukan Serena. Meski tak terjadi apapun yang ‘panas’ dengan mereka semalam, tapi tertidur dalam pelukan wanita yang wangi tubuhnya selalu dia sukai merupakan pilihan yang terbaik.“Serena?” lagi-lagi David kehilangan Serena atau jangan-jangan yang semalam memeluknya bukanlah Serena, melainkan hanya bayangan kerinduannya akan wanita itu.David mengangkat tubuhnya dari tempat tidur, tubuh letihnya kini sudah terasa lebih baik dari kemarin. Meski ada beberapa bagian tubuh yang terasa pegal akibat pertempuran kemarin tapi kini hatinya terisi penuh. Tapi dimanakah wanita itu?“Sudah bangun ternyata …” sorot mata David kembali berbinar melihat kedatangan Serena dari arah pintu masuk, “maaf aku kembali sebentar ke rumah, di rumahmu tidak ada bahan makanan yang bisa aku masak.”Serena menyodorkan dua potong

  • KEBANGKITAN SANG PEWARIS   THE END OF THE LONG BATTLE

    Serombongan polisi menggerebek gedung tua setelah ada warga sipil yang kebetulan lewat di dekat gedung itu dan mendengar suara tembakan yang hampir tanpa jeda. Polisi berbondong-bondong masuk dengan menembakkan beberapa peluru ke udara.Eden serta sepasang orang tua yang tengah begulat batin dengannya itupun terkejut dengan kedatangan para polisi. Mendengar suara tembakan dari luar gedung seketika membuat wanita tua itu berlari dan melompat keluar gedung melalui jendela.Tubuh Eden diseret masuk ke dalam mobil polisi, Eden mengikuti langkah polisi yang telah memborgol tangannya tanpa perlawanan. Baginya saat ini keselamatan dirinya di atas segalanya. Perkara masuk penjara pasti nanti juga akan di selesaikan oleh sahabatnya. Itu juga kalau pria tampan itu belum mati–pikir Eden.“Kau utusan Lim Group, kan?” pertanyaan seorang polisi dari balik kemudi membuat Eden terhenyak.Dari mana orang itu tahu kalau dia salah satu pekerja Lim Group? S

  • KEBANGKITAN SANG PEWARIS   SAVED WOMAN

    Civic berharga dua digit milyar itu melaju dengan kecepatan tinggi. Pengemudinya hampir-hampir tak menginjak pedal rem selama perjalanannya. Terus saja melajukan kendaraan roda empat itu melesat menembus jalanan.Beberapa hari yang lalu David Lim telah bertemu dengan Serena Yao dalam pertemuan yang ganjil. Kala itu dirinya sempat memeluk tubuh wanita yang selalu menjadi candu baginya itu. Bahkan dia sempat menghirup wangi rambut wanita itu–wanginya masih sama dengan wangi yang dihirupnya pada sela-sela permainan panas mereka di kamar hotel.“Sial! Seharusnya aku langsung membawa saja Serena pergi dari desa Jiaju. Aku tak akan memaafkan diriku sendiri seandainya ada hal buruk yang menimpa dia.” David menggigit bibir bawahnya penuh rasa bersalah.Diinjaknya tegas pedal gas menembus perbatasan kota Hong Kong dengan hutan menjadi sumber oksigen terbesar di negara tirai bambu itu. Sudah menjadi kebiasaan bagi Eden ataupun David untuk menurunkan jend

  • KEBANGKITAN SANG PEWARIS   FALLEN FRIENDS

    Eden mengangkat tinggi tinjunya, siap dihujamkan ke wajah pria tua yang menatapnya dingin. Jadi seperti ini rasanya berhadapan dengan pembunuh bayaran, pikir Eden. Begitu profesional sampai kepada ekspresi yang sulit untuk ditebak. Tapi Eden begitu yakin kalau pertarungan ini akan dimenangkan olehnya dengan tangan kosong.CEKREK!Suara kokangan senjata api terdengar dekat sekali dengan pelipisnya. Eden lupa kalau pria itu bersama dengan seorang wanita yang tadi sempat menembakkan peluru ke arah David. Sebersit rasa takut menyelinap di hati Eden, namun segera disingkirkannya – dia tak mau mati konyol di tangan para orang tua.“Kau masih ingat rasa biang-biang ming buatanku? Aku rindu memasak lagi untuk kalian bertiga … kini aku mulai membayangkan seperti apa wajah Serena Yao. Gadis cantik yang telah mencuri hati pemuda tampanku.” Wanita tua itu menyeringai, senjata apinya terangkat lurus – siap menembus kepala Eden.Eden kemb

  • KEBANGKITAN SANG PEWARIS   BATTLE OF HEARTS

    Eden terus dihujani dengan peluru yang dilontarkan dari senjata api sang pria tua yang dengan cekatan terus mengisikan peluru ke senjatanya–hingga tiada habis-habisnya. Dia membungkuk, berguling hingga merangkak menghindari puluhan peluru yang mengincarnya.“Eden!” David berteriak dari balik dinding–dia baru saja selesai mengisi ulang senjata di pungutnya dari preman-preman yang berhasil dia kalahkan.“Bodoh! Cepat selamatkan dirimu! Aku tak mau memiliki boss selain dirimu! Cepat pergi!” teriak Eden, kini dirinya sudah berada cukup dekat dengan kedua orang tua itu.Wanita tua yang dipanggil ‘mama’ itu seketika menyadari kemunculan David dari balik dinding. Wajahnya kini tak terlihat lagi seperti seseorang yang menaruh kasih sayang kepada anak yang telah dibesarkannya bertahun-tahun.Sebuah peluru terlepas dari sangkarnya dan melesat lurus mengarah pada David yang masih menimbang-nimbang apa yang harus

  • KEBANGKITAN SANG PEWARIS   SECRET DOCUMENT AND CECILIA

    Cecilia tak dapat tidur semalaman. Tubuhnya yang lelah memaksanya untuk berbaring di ranjang yang empuk dan menenggelamkan tubuhnya di bawah selimut. Tapi kenyamanan yang bisa diciptakan dari perpaduan antara ranjang dan selimut itu pun gagal membuatnya tertidur.Dalam benak Cecilia, berputar bayangan antara David Lim dan Jeremy Lee bergantian, berulang-ulang. Dia membalikkan badannya ke kanan lalu ke kiri, seperti itu terus hingga matahari naik ke langit dan tersenyum mengejek kegundahan hatinya.“HAH! Ternyata sulit sekali mencintai pria yang benar-benar mancintai dengan tulus. Aku kira kisahku dengan Jeremy akan berbeda, tapi ternyata malah lebih tragis. Apa aku memang bukan seorang wanita yang layak untuk dicintai?” Cecilia menutup wajahnya dengan bantal.Cecilia adalah sosok wanita muda yang kerap kali membuat iri wanita lain yang seusia dengannya. Bagaimana tidak, keluarga Cecilia bukanlah keluarga tersohor seperti keluarga Han. Dia hanyalah an

  • KEBANGKITAN SANG PEWARIS   FINAL BATTLE

    Suatu pagi yang berkabut, kala dirinya masih menjadi Daniel Yuwan, dia menemukan sepucuk surat di meja makan bersama dengan semangkuk Biang-biang ming kesukaannya. Daniel membaca selembar surat yang ditinggalkan baginya itu sambil menyantap sarapannya yang masih hangat.Dalam surat tersebut memang tak disebutkan tentang harta karun yang terpendam atau semacamnya. Kalimat demi kalimat yang tertuliskan di sana hanya menyebutkan kalau Daniel tak boleh sama sekali menggeser tempayan besar yang berada di dapur, sekalipun isi tempayannya sudah kosong.“Siapa kalian sesungguhnya?” otak Daniel yang kini telah menjadi David Lim berputar penuh tanda tanya.“Maksudnya kau mau tahu profesi kami?” pria tua itu kembali bersuara.“Apapun itu, cepat katakan! Siapa kalian?” David hampir kehilangan kesabarannya lagi.“Kami bagian dari kelompok elang emas. Kelompok pembunuh bayaran yang merajai tanah Asia. Kedatangan kami di

  • KEBANGKITAN SANG PEWARIS   FINAL WITH THE BOSS

    “Mau apa kau datang ke tempat ini, anak kampung? Jangan banyak lagak mentang-mentang sudah jadi boss besar. Dulu saja kau berhasil dikalahkan oleh anak buahku. Sekarang malah datang menantang ke markas kami. Hahaha!!” gelegar tawa pria yang berjalan semakin mendekatinya itu seketika mengingatkan David pada ketua preman yang dulu mengacak-acak pasar Kai Xin.David memicingkan matanya. Dengan cepat dia menangkap tato elang yang terlukis di leher pria itu. Dia tak menyangka sebelumnya kalau preman-preman itu ternyata komplotan besar. Mereka pasti selama ini berprofesi sebagai pembunuh bayaran atau semacamnya.“Aku tidak takut! Satu lawan satu–jangan jadi pengecut yang beraninya keroyokan!” seru David dengan amarahnya yang tertahankan, teringat aksi mereka saat menghancurkan pasar.Tak heran kalau kini mereka begitu membenci David Lim, karena ladang pungli mereka kini berkurang satu. Apalagi dulu mereka hampir setiap hari mendatangi pas

DMCA.com Protection Status