Share

INTIMACY

Penulis: DeyaaDeyaa
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-14 20:30:25

“Jawab pertanyaanku, nona. Apa kau baru saja berbicara dengan Nyonya Tao di desa Jiaju?” Daniel melangkah maju memojokkan wanita di depannya.

“Ka–kau salah dengar, David. Bukan Tao tapi Lao.” Wanita itu reflek mengalihkan pandangannya dari Daniel.

“Kau baru saja menunjukkan kalau kau berbohong, nona. Sekarang katakan kepadaku, siapa namamu?” Daniel terus memojokkan wanita yang sudah tidak bisa menghindar lagi.

“Na–namaku … Eeehhh …”

“PRIA MESUM! BERENGSEK!”

Teriakan seorang wanita tiba-tiba memecah konsentrasi Daniel yang hampir berhasil mendapatkan identitas wanita itu. Namun dengan sigap Daniel menahan tubuh wanita yang hendak mengambil kesempatan untuk pergi darinya itu.

“Katakan cepat!” desak Daniel.

“BAJINGAN! LEPASKAN AKU!”

Suara teriakan itu terdengar kembali dan kini Daniel dapat dengan jelas mengenali suara wanita yang berteriak itu.

“Cecilia? Sial!” Daniel dihadapkan pada

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • KEBANGKITAN SANG PEWARIS   MOVE ON

    “Apakah dia baik-baik saja? Bagaimana keadaannya?” Daniel dengan gelisah menunggu di ruang tamu apartement Cecilia. “Dia sudah lebih tenang. Mungkin sebentar lagi dia akan tertidur.” “Huufffttt! Untung saja. Terima kasih banyak atas bantuanmu, Jenny ….” “Hanya terima kasih? Kau sudah membangunkan seorang gadis tengah malam dan sekarang sudah hampir jam 2 dini hari.” Jenny memasang wajah menggoda. “Mau apa kau?” Daniel melangkah mundur melihat Jenny yang berjalan mendekat dengan wajah menyeringai yang aneh. “Pasti tidak enak rasanya hanya dapat melihat wanita yang menggeliat erotis tanpa bisa menolongnya … iya kan? Jujur saja ....” “Tidak! Ini salah! Aku mohon jangan memancingku ….” Daniel terus berjalan mundur hingga tanpa sengaja kakinya tersandung sofa. Pria itu kini terduduk sambil terus berusaha menghindari Jenny yang berjalan semakin dekat. “HAHAHAHAHA! BODOH!” Jenny melempar bantal kursi ke kepala Daniel.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-16
  • KEBANGKITAN SANG PEWARIS   STUDY HARD

    “Kalau begitu aku akan kembali keruanganku. Jenny memberikan banyak sekali buku untuk aku pelajari. Nutrisi sempurna untuk otak pedagang kecil sepertiku.” Daniel tersenyum kecut.Saat pintu sudah kembali tertutup dan Daniel mungkin sudah sampai keruangannya, Shuo Ming kembali memasang wajah serius dan menatap Jenny lekat.“Apa ada yang aneh denganku?” Jenny merasa canggung dengan tatapan bossnya.“Begini, sebenarnya sejak tadi aku penasaran akan satu hal.” ucap Shuo Ming.“Apa itu?”“Kau yakin Daniel Yuwan itu hanya seorang pedagang kecil?” sebuah pertanyaan menyelidik yang tidak terduga.“Hmm … seperti yang dia katakan tadi, dia memang hanya pedagang kecil di pasar illegal. Kenapa anda tiba-tiba menanyakan hal itu?” Jenny balas bertanya curiga.“Aku tidak terlalu yakin kenapa. Tapi rasanya orang itu terlalu cerdas jika dikatakan hanya seorang pedagan

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-17
  • KEBANGKITAN SANG PEWARIS   LOOK LIKE HIM

    Daniel kembali ke ruangan Tuan Ming. Pria itu juga tampak sedang memeriksa beberapa dokumen yang berantakan di atas meja kerjanya.“Sudah? Apa yang kau dapatkan?” tanyanya tanpa menengok kepada Daniel.“Han Yelu menjelaskan cukup rinci kepadaku, tapi yang berhasil aku simpulkan, cadangan bahan mentah produksi kita memang semakin menipis.”“Lalu, apa yang harus kita lakukan?” Tuan Ming kembali memancing dengan pertanyaan.“Membuka lahan pengeboran yang baru?” jawab Daniel ragu.“Tentu saja seperti itu anak muda. Sekarang pelajari dokumen yang telah diberikan Alex Chen kepadamu. Setelahnya segera tanda tangani dokumen itu. Nah–ini bentuk tanda tangan David Lim.”“Apa?” Daniel melotot pada kertas yang disodorkan Tuan Ming, “Apa kau memintaku untuk memalsukan tanda tangan juga?”“Mau bagaimana lagi? Kau kan memang sedang berpura-pura menjadi David Lim.&rdquo

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-18
  • KEBANGKITAN SANG PEWARIS   MOVE FAST

    “Tungguuu! Tuan Lim! Tuan David Lim!” sejurus dengan teriakan Lidya, Jenny pun bergegas menyeberang jalan dan berteriak panik.Kini jarak antara Daniel dan si preman terhalau oleh 2 orang wanita yang berupaya melindungi Daniel.“Minggir kalian! Jangan menghalangi atau kalian yang akan merasakan kepalan maut ku ini!” Preman itu mengacungkan tinjunya.“Maaf, tuan preman. Maaf kalau boss ku telah membuat anda marah. Jika anda merasa dirugikan, kami akan membayar kerugiannya.” Jenny lekas-lekas berbicara sebelum preman itu semakin marah.“Cih! Sombong sekali, mentang-mentang kalian orang kaya. Memang siapa sebenarnya kalian ini?” preman itu tampak tergoda dengan tawaran Jenny namun dia tidak langsung berubah sikap menjadi lembek.“Kak, kalau aku tidak salah dengar, wanita itu tadi memanggil-manggil ‘Tuan David Lim’. Aku sepertinya pernah mendengar nama itu sebelum ini.” Seorang preman lainny

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-20
  • KEBANGKITAN SANG PEWARIS   CASHING YOU

    ‘Ternyata benar! Wanita itu adalah Serena Yao! Serena dari desa Jiaju!’ batin Daniel.Setelah itu Daniel tidak bisa tenang lagi. Sepanjang makan malam akhirnya hanya dia habiskan dengan menyantap perlahan makanannya sementara matanya terus mencari-cari sosok Serena. Sesekali dia mengomentari obrolan Tuan Ming dan Jenny, tapi pikirannya terus melayang-layang.“Yeah! Tenderloin steak di restoran hotel ini memang yang terbaik,” Tuan Ming mengelap mulutnya dengan perasaan puas, “karena ini pertama kalinya kita makan bersama, aku rasa inilah waktu yang tepat untuk kau memakai unlimited black-card milikmu.”“Aahh-unlimited black-card ?”“Jangan bilang kau tidak pernah membawanya?” Jenny mendelik curiga kepada Daniel.“Itu–benda yang seperti … ahh–benda tipis berwarna hitam emas itu? Tentu saja aku selalu membawanya di dalam dompet. A–aku sudah per

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-22
  • KEBANGKITAN SANG PEWARIS   LET'S FIGHT

    “Sayang … kenapa kau diam saja?” Rudy menengok sekejap pada kekasihnya yang sedari tadi hanya memandang jalanan di luar jendela mobil.“Apa ada pengunjung restaurant yang menggangumu lagi? Aahh – jangan bilang chef centil itu menggodamu lagi?" Tebak Rudy dengan nada usil.“Sayaaang ….” Rudy merajuk karena kekasihnya masih saja terdiam.“Ahh–maaf. Aku malah melamun. Pengunjung hari ini memang lebih ramai dari biasanya. Mungkin karena iklan perayaan ulang tahun hotel sudah disebar. Oohh yaa ... chef yang kau bilang centil tadi juga akan menyiapkan menu istimewa sebagai kejutan.” Sebuah senyum tipis tersungging di bibir merahnya.“Honey, ingat! Kalau ada yang pengunjung yang bersikap kurang ajar, kau harus melaporkannya kepadaku. Aku akan menyampaikan ke ayahku untuk menindak tegas orang yang berani mengganggu staffnya.” Tegas Rudy pada kekasihnya yang selalu bersikap so

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-23
  • KEBANGKITAN SANG PEWARIS   BEAUTIFUL MOVES

    “LIM GROUP! BERANINYA MEREKA!”Kali ini aksi melempar surat kabar tidak terjadi di ruangan Shuo Ming. Melainkan di ruangan Melissa Fung di gedung Huangjia Petroleum. Baru kemarin dirinya mendapatkan kabar kalau Lim Group tidak akan berani menggelontorkan dana besar untuk pembukaan lahan baru. Sehingga artinya dapat membuka peluang besar bagi Huangjia Petroleum untuk mengambil alih proyek tersebut.Namun surat kabar bisnis pagi ini memuat satu halaman penuh membahas grafik kenaikan saham Lim Group setelah penandatanganan proyek pembukaan lahan pengeboran baru. Hal itu berarti menambah nilai investasi bagi perusahaan tersebut.“Aku seperti ratu yang diterkam oleh kuda dalam permainan catur. Mungkin sudah waktunya aku pensiun? Tidak … tidak … jangan dulu pensiun. Setidaknya sampai si tua Shuo Ming itu mundur dari jabatannya.” Melissa mengepalkan-ngepalkan jarinya gelisah.Seorang pemuda tampak terlihat mengantuk di ruang

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-25
  • KEBANGKITAN SANG PEWARIS   PERFECT ROLES

    “Hasil perkerjaan yang luar biasa, nona Cecilia. Dari penjelasan Cecilia tadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi mengenai anggaran yang sudah kita keluarkan untuk pembukaan lahan baru. Kurang dari 2 tahun investasi kita akan balik modal. Benar begitu, Cecilia?”“Benar sekali, Tuan Lim. Sudah ada 20 titik unit usaha yang berhasil di tanda tangani bersama dengan investor di asia kecil. Aku akan mengoptimalkan waktu yang aku miliki selama berada di sini. Selama waktu yang ada itu, aku akan terus memberikan laporan perkembangannya.” Papar Cecilia optimis.“Terima kasih, Cecilia. Jadi tidak ada yang perlu diperdebatkan lagi mengenai pengeluaran anggaran. Setelah ini perintah akan langsung diturunkan kepada departement eksplorasi untuk meninjau lokasi lahan baru dan memastikan kapan kita bisa mulai bergerak.”“Siap laksanakan.” Alex Chen tersenyum puas.“Kalau begitu kita tutup

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-27

Bab terbaru

  • KEBANGKITAN SANG PEWARIS   THE BAKPAO SELLER

    Lima bulan berlalu, sesuai dengan janji yang pernah dilontarkan David kepada Jenny, pagi itu dengan dibantu oleh Eden dan Lidya–dia membawa berpuluh-puluh klakat bambu berukuran besar. Cecilia dan Jenny tertawa-tawa melihat apa yang dilakukan oleh boss besar mereka itu.Sementara Eden dan Lidya, wajah mereka sama-sama terlihat lelah. Bagaimana tidak, sejak matahari belum berencana untuk beranjak dari peraduannya, mereka sudah berkutat dengan tepung dan kacang hijau serta kacang merah di dalam apartement David Lim.“Awas saja kalau setelah ini kau membatalkan janjimu untuk mentraktirku berendam di pemandian ari panas termahal di Hong Kong - aku akan membawa janji itu sampai ke akhirat,” ancam Eden kepada David Lim yang sedari tadi hanya berdiri mengawasi sambil terus tebar pesona kepada para karyawan wanita.Setelah perjuangan yang cukup sengit untuk menaklukkan Huangjia Petroleum, tapi kenyataanya sejak awal dewi fortuna memang sudah berp

  • KEBANGKITAN SANG PEWARIS   THE DAY HAS CHANGED

    David Lim terbangun dari tidurnya. Sinar matahari menyorot wajahnya yang seharusnya masih berada dalam pelukan Serena. Meski tak terjadi apapun yang ‘panas’ dengan mereka semalam, tapi tertidur dalam pelukan wanita yang wangi tubuhnya selalu dia sukai merupakan pilihan yang terbaik.“Serena?” lagi-lagi David kehilangan Serena atau jangan-jangan yang semalam memeluknya bukanlah Serena, melainkan hanya bayangan kerinduannya akan wanita itu.David mengangkat tubuhnya dari tempat tidur, tubuh letihnya kini sudah terasa lebih baik dari kemarin. Meski ada beberapa bagian tubuh yang terasa pegal akibat pertempuran kemarin tapi kini hatinya terisi penuh. Tapi dimanakah wanita itu?“Sudah bangun ternyata …” sorot mata David kembali berbinar melihat kedatangan Serena dari arah pintu masuk, “maaf aku kembali sebentar ke rumah, di rumahmu tidak ada bahan makanan yang bisa aku masak.”Serena menyodorkan dua potong

  • KEBANGKITAN SANG PEWARIS   THE END OF THE LONG BATTLE

    Serombongan polisi menggerebek gedung tua setelah ada warga sipil yang kebetulan lewat di dekat gedung itu dan mendengar suara tembakan yang hampir tanpa jeda. Polisi berbondong-bondong masuk dengan menembakkan beberapa peluru ke udara.Eden serta sepasang orang tua yang tengah begulat batin dengannya itupun terkejut dengan kedatangan para polisi. Mendengar suara tembakan dari luar gedung seketika membuat wanita tua itu berlari dan melompat keluar gedung melalui jendela.Tubuh Eden diseret masuk ke dalam mobil polisi, Eden mengikuti langkah polisi yang telah memborgol tangannya tanpa perlawanan. Baginya saat ini keselamatan dirinya di atas segalanya. Perkara masuk penjara pasti nanti juga akan di selesaikan oleh sahabatnya. Itu juga kalau pria tampan itu belum mati–pikir Eden.“Kau utusan Lim Group, kan?” pertanyaan seorang polisi dari balik kemudi membuat Eden terhenyak.Dari mana orang itu tahu kalau dia salah satu pekerja Lim Group? S

  • KEBANGKITAN SANG PEWARIS   SAVED WOMAN

    Civic berharga dua digit milyar itu melaju dengan kecepatan tinggi. Pengemudinya hampir-hampir tak menginjak pedal rem selama perjalanannya. Terus saja melajukan kendaraan roda empat itu melesat menembus jalanan.Beberapa hari yang lalu David Lim telah bertemu dengan Serena Yao dalam pertemuan yang ganjil. Kala itu dirinya sempat memeluk tubuh wanita yang selalu menjadi candu baginya itu. Bahkan dia sempat menghirup wangi rambut wanita itu–wanginya masih sama dengan wangi yang dihirupnya pada sela-sela permainan panas mereka di kamar hotel.“Sial! Seharusnya aku langsung membawa saja Serena pergi dari desa Jiaju. Aku tak akan memaafkan diriku sendiri seandainya ada hal buruk yang menimpa dia.” David menggigit bibir bawahnya penuh rasa bersalah.Diinjaknya tegas pedal gas menembus perbatasan kota Hong Kong dengan hutan menjadi sumber oksigen terbesar di negara tirai bambu itu. Sudah menjadi kebiasaan bagi Eden ataupun David untuk menurunkan jend

  • KEBANGKITAN SANG PEWARIS   FALLEN FRIENDS

    Eden mengangkat tinggi tinjunya, siap dihujamkan ke wajah pria tua yang menatapnya dingin. Jadi seperti ini rasanya berhadapan dengan pembunuh bayaran, pikir Eden. Begitu profesional sampai kepada ekspresi yang sulit untuk ditebak. Tapi Eden begitu yakin kalau pertarungan ini akan dimenangkan olehnya dengan tangan kosong.CEKREK!Suara kokangan senjata api terdengar dekat sekali dengan pelipisnya. Eden lupa kalau pria itu bersama dengan seorang wanita yang tadi sempat menembakkan peluru ke arah David. Sebersit rasa takut menyelinap di hati Eden, namun segera disingkirkannya – dia tak mau mati konyol di tangan para orang tua.“Kau masih ingat rasa biang-biang ming buatanku? Aku rindu memasak lagi untuk kalian bertiga … kini aku mulai membayangkan seperti apa wajah Serena Yao. Gadis cantik yang telah mencuri hati pemuda tampanku.” Wanita tua itu menyeringai, senjata apinya terangkat lurus – siap menembus kepala Eden.Eden kemb

  • KEBANGKITAN SANG PEWARIS   BATTLE OF HEARTS

    Eden terus dihujani dengan peluru yang dilontarkan dari senjata api sang pria tua yang dengan cekatan terus mengisikan peluru ke senjatanya–hingga tiada habis-habisnya. Dia membungkuk, berguling hingga merangkak menghindari puluhan peluru yang mengincarnya.“Eden!” David berteriak dari balik dinding–dia baru saja selesai mengisi ulang senjata di pungutnya dari preman-preman yang berhasil dia kalahkan.“Bodoh! Cepat selamatkan dirimu! Aku tak mau memiliki boss selain dirimu! Cepat pergi!” teriak Eden, kini dirinya sudah berada cukup dekat dengan kedua orang tua itu.Wanita tua yang dipanggil ‘mama’ itu seketika menyadari kemunculan David dari balik dinding. Wajahnya kini tak terlihat lagi seperti seseorang yang menaruh kasih sayang kepada anak yang telah dibesarkannya bertahun-tahun.Sebuah peluru terlepas dari sangkarnya dan melesat lurus mengarah pada David yang masih menimbang-nimbang apa yang harus

  • KEBANGKITAN SANG PEWARIS   SECRET DOCUMENT AND CECILIA

    Cecilia tak dapat tidur semalaman. Tubuhnya yang lelah memaksanya untuk berbaring di ranjang yang empuk dan menenggelamkan tubuhnya di bawah selimut. Tapi kenyamanan yang bisa diciptakan dari perpaduan antara ranjang dan selimut itu pun gagal membuatnya tertidur.Dalam benak Cecilia, berputar bayangan antara David Lim dan Jeremy Lee bergantian, berulang-ulang. Dia membalikkan badannya ke kanan lalu ke kiri, seperti itu terus hingga matahari naik ke langit dan tersenyum mengejek kegundahan hatinya.“HAH! Ternyata sulit sekali mencintai pria yang benar-benar mancintai dengan tulus. Aku kira kisahku dengan Jeremy akan berbeda, tapi ternyata malah lebih tragis. Apa aku memang bukan seorang wanita yang layak untuk dicintai?” Cecilia menutup wajahnya dengan bantal.Cecilia adalah sosok wanita muda yang kerap kali membuat iri wanita lain yang seusia dengannya. Bagaimana tidak, keluarga Cecilia bukanlah keluarga tersohor seperti keluarga Han. Dia hanyalah an

  • KEBANGKITAN SANG PEWARIS   FINAL BATTLE

    Suatu pagi yang berkabut, kala dirinya masih menjadi Daniel Yuwan, dia menemukan sepucuk surat di meja makan bersama dengan semangkuk Biang-biang ming kesukaannya. Daniel membaca selembar surat yang ditinggalkan baginya itu sambil menyantap sarapannya yang masih hangat.Dalam surat tersebut memang tak disebutkan tentang harta karun yang terpendam atau semacamnya. Kalimat demi kalimat yang tertuliskan di sana hanya menyebutkan kalau Daniel tak boleh sama sekali menggeser tempayan besar yang berada di dapur, sekalipun isi tempayannya sudah kosong.“Siapa kalian sesungguhnya?” otak Daniel yang kini telah menjadi David Lim berputar penuh tanda tanya.“Maksudnya kau mau tahu profesi kami?” pria tua itu kembali bersuara.“Apapun itu, cepat katakan! Siapa kalian?” David hampir kehilangan kesabarannya lagi.“Kami bagian dari kelompok elang emas. Kelompok pembunuh bayaran yang merajai tanah Asia. Kedatangan kami di

  • KEBANGKITAN SANG PEWARIS   FINAL WITH THE BOSS

    “Mau apa kau datang ke tempat ini, anak kampung? Jangan banyak lagak mentang-mentang sudah jadi boss besar. Dulu saja kau berhasil dikalahkan oleh anak buahku. Sekarang malah datang menantang ke markas kami. Hahaha!!” gelegar tawa pria yang berjalan semakin mendekatinya itu seketika mengingatkan David pada ketua preman yang dulu mengacak-acak pasar Kai Xin.David memicingkan matanya. Dengan cepat dia menangkap tato elang yang terlukis di leher pria itu. Dia tak menyangka sebelumnya kalau preman-preman itu ternyata komplotan besar. Mereka pasti selama ini berprofesi sebagai pembunuh bayaran atau semacamnya.“Aku tidak takut! Satu lawan satu–jangan jadi pengecut yang beraninya keroyokan!” seru David dengan amarahnya yang tertahankan, teringat aksi mereka saat menghancurkan pasar.Tak heran kalau kini mereka begitu membenci David Lim, karena ladang pungli mereka kini berkurang satu. Apalagi dulu mereka hampir setiap hari mendatangi pas

DMCA.com Protection Status